You are on page 1of 15

Pemeriksaan Mikrobiologis

untuk Menunjang Diagnosis


Kasus
Pendahuluan
Untuk pemeriksaan mikrobiologis biasanya dilakukan
dengan pewarnaan untuk mengetahui bakteri jenis apa
yang ada pada luka di skenario ini.
Pewarnaan pewarnaan pada bakteri ini ada beberapa
macam:
1. Pewarnaan gram
2. Pewarnaan tahan asam/ BTA
3. Pewarnaan Ziehl neelsen
4. Identifikasi Dengan Uji Koagulase
5. Identifikasi Dengan Uji Manitol
Identifikasi Dengan Pengecatan Gram
Metode pengecatan Gram ditemukan oleh Christian Gram pada tahun
1884. Dari sifat bakteri terhadap cat Gram, bakteri dapat digolongkan
menjadi Gram-positif dan Gram-negatif (Indray udha, dkk., 2006).
Bakteri Gram-positif adalah bakteri yang pada pengecatan Gram
tahan terhadap alkohol sehingga tetap mengikat cat pertama dan
tidak mengikat cat kontras sehingga bakteri akan berwarna ungu
(Indray udha, dkk., 2006).
Bakteri Gram-negatif adalah bakteri yang pada pengecatan Gram
tidak tahan alkohol sehingga cat pertama dilunturkan dan bakteri
akan mengikat warna kontras sehingga tampak merah (Indray udha,
dkk., 2006).
PEWARNAAN GRAM
Hasil
Kuman berwarna ungu Gram positif
Kuman berwarna merah Gram negatif

https://www.google.co.id/search?
q=pewarnaan+gram+positif&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiWh9r8_NXSAhVBRo8KHUidCg8Q_AUI

BigB&biw=1366&bih=662#imgrc=pj03H01epIN5_M :
PEWARNAAN TAHAN ASAM / BTA
Termasuk pewarnaan diferensial
Untuk membedakan kuman tahan terhadap pewarnaan yang
bersifat asam dan kuman yang tidak tahan terhadap pewarnaan
yang bersifat asam (biasa disebut kuman tahan asam dan kuman
tidak tahan asam).
Kuman yang tahan asam tampak berwarna merah, sebab kuman
ini tetap mengikat zat warna karbol meskipun dicuci dengan
asam belerang.
Kuman yang bukan tahan asam tampak berwarna biru, sebab
kuman ini melepas fukhsin karbol bila dicuci dengan larutan
asam belerang dan mengikat zat warna kedua yaitu biru metilen.
Ada 2 macam pewarnaan tahan asam yaitu :
Pewarnaan Kinyoun Gabbett (Tan Thiam Hok)
Pewarnaan Ziehl Neelsen
Bahan :

Reagen / zat yang dipergunakan larutan Kinyoun


Gabbett, larutan fukhsin karbol, H2SO4 5%, alkohol
60%, dan biru metilen.
Prosedur :

1. Pewarnaan Kinyoun Gabbett :


Sediaan dituangi larutan Kinyoun (fukhsin karbol), biarkan selama
5 menit
Sediaan dicuci dengan air, kemudian tuangi larutan Gabbett (H2SO4
+ alkohol absolut + biru metilen 1%) selama 1 menit.
Cuci dengan air dan keringkan dengan kertas saring.
Amati dibawah mikroskop
Hasil positif bila ditemukan kuman berbentuk batang berwarna merah.
Interpretasi / kesimpulan ditemukan basil tahan asam positi/ BTA
positif.

Amati dibawah mikroskop


Hasil positif bila ditemukan kuman berbentuk batang
berwarna merah.
Interpretasi / kesimpulan ditemukan basil tahan asam
positi/ BTA positif.
2. Pewarnaan Ziehl Neelsen
Sediaan yang sudah direkatkan dituangi fukhsin karbol, lalu dipanaskan
diatas api selama 5 menit sehingga keluar uap (tidak boleh mendidih).
Cuci dengan air lalu celupkan kedalam larutan H2SO4 5% selama 2 detik
(H2SO4 1% untuk M.leprae)
Sediaan dicelupkan kedalam alkohol 60% sehingga tidak ada lagi warna
merah yang mengalir dari sediaan.
Cuci dengan air kemudian tuangkan biru metilen dan diamkan selama 1-
2 menit.
Cuci dengan air lalu keringkan dengan kertas saring.
Amati dibawah mikroskop
Hasil positif bila ditemukan kuman berbentuk batang berwarna merah.
Interpretasi / kesimpulan: ditemukan basil tahan asam positif / BTA positif.
Sediaan dicelupkan kedalam alkohol 60% sehingga
tidak ada lagi warna merah yang mengalir dari sediaan.
Cuci dengan air kemudian tuangkan biru metilen dan
diamkan selama 1-2 menit.
Cuci dengan air lalu keringkan dengan kertas saring.
Identifikasi Dengan Uji Koagulase

Kemampuan menggumpalkan plasma seringkali digunakan


sebagai kriteria umum dalam penentuan patogenitas
stafilokokus dalam hubungan dengan infeksi akut; misalnya,
Staphlococcus aureus patogen pada manusia dan hewan.
S. inter medius, S. hyicuus pada hewan, ketiga spesies
tersebut menghasilkan enzim koagulase.
Beberapa tetes biakan kaldu dari organisme yang diperiksa
ditambahkan kepada plasma yang telah diencerkan
menggunakan larutan salin dengan perbandingan 1:10 dan
diinkubasikan selama 2 jam pada suhu 370C (Hart dan
Shears, 2004).
d. Identifikasi Dengan Uji Manitol

Pemeriksaan ini dapat untuk mengganti tes koagulase, walaupun


tidak sebaik tes koagulase. Staphylococcus aureus dapat
mengadakan fermentasi manitol dalam keadaan anaerob, sedang
stafilokokus dari spesies yang lain jarang. Pada pemeriksaan ini
diperlukan media agar manitol dalam tabung, tinggi media paling
sedikit 8 cm.
Cara pemeriksaan:
1) Satu koloni kuman diinokulasikan pada agar manitol dengan
menusukkan ke bawah sepanjang tabung.
2) Kemudian diinkubasi pada 350C dan di periksa setelah 2 hari.
Tes dinyatakan positif bila terjadi perubahan warna menjadi
kuning pada bagian atas dan bawah tabung.
Daftar pustaka
http://eprints.ums.ac.id/15162/3/03.BabI.pdf Di akses
pada 14-03-2017
http://eprints.unsri.ac.id/1786/2/Mikrobiol2012_OK.pdf
Di akses pada 14-03-2017
Powerpoint dr. Lucia Struktur bakteri

You might also like