You are on page 1of 34

PARASITOLOGI ( HELMINTHES )

ALIFAH NURUL KHUSNAH


(1401004)
S1.IV.A
DIAN DWI RESTU(1401014)
KELOMPOK 6
FERA FEBRYANA(1401017)

LAILATUL QODRIAH(1401025)
NELVIRA DARA
SHANDY(1401032)
RIZKI ANUGRAH(1401048)

RAFIKA RAMADHANI(1401039)
Cacing ( Helminths ) berasal dari
kata helmins atau helminthos
DEFINISI HELMINTHES (Greek) yang secara umum berarti
organisme yang tubuhnya
memanjang dan lunak

HELMINTHES

Terbagi dua :
PEMBAGIAN HELMINTHES
NEMAHELMINTHES ( Nematoda )

PLATYHELMINTHES ( Trematoda )
( Cestoda )
1. Ascaris lumbricoides
2. Toxocara canis & T. cati
3. Necator americanus &
Ancylostoma duodenale
NEMATODA 4. Ancylostoma braziliense
USUS & A. caninum
5. Trichuris trichiura
6. Strongyloides stercoralis
7. Enterobius vermicularis
8. Trichinella spiralis

NEMATODA

1. Wuchereria bancrofti
2. Brugia malayi & B.
timori
NEMATODA 3. Tropical pulmonary
JARINGAN eosinophilia
4. Loa loa
5. Onchocerca volvulus
NEMATODA USUS
1. Ascaris
lumbricoides
(cacing gelang)
HOSPES Manusia

Cacing jantan berukuran 10-


30 cm, betina 22-35 cm
MORFOLOGI Stadium dewasa hidup di
rogga usus muda
Cacing betina bertelur
sebanyak 100.000-200.000
butir perhari
Telur yang dibuahi, besarnya
kurang lebih 60 x 45 mikron
dan yang tidak dibuahi 90 x
40 mikron.
Dalam lingkungan yang sesuai, telur yang dibuahi berkembang
menjadi bentuk infektif dalam waktu kurang lebih 3 minggu
Telur infektif (matang) tertelan oleh manusia, menetas di usus
DAUR HIDUP halus
Cacing dewasa tumbuh dalam usus halus
Telur cacing keluar bersama tinja
Telur menjadi infektif setelah 3 minggu di dalam tanah
NAMA
PENYAKIT Askariasis

Gangguan larva pada paru ditandai dengan batuk,


demam dan eosinofilia
Pada foto toraks, tampak infiltrate yang menghilang
dalam waktu 3 minggu, keadaan ini disebut sindrom
loeffler
Gangguan yang disebabkan cacing dewasa dengan
PATOLOGI gejala gangguan usus ringan seperti mual, nafsu makan
berkurang, diare atau konstipasi
Pada infeksi berat, terutama pada anak dapat terjadi
malabsorbsi sehingga memperberat keadaan
malnutrisi.
Efek yang serius terjadi bila cacing-cacing ini
menggumpal dalam usus sehingga terjadi obstruksi
usus (ileus)
Piperasin dosis tunggal utuk dewasa 3-4 gram, untuk
anak 25 mg/kgBB
Pirantel Pamoat dosis tunggal 10 mg/kgBB
PENGOBATAN Mebendazol 2 x 100 mg/hari selama 3 hari / 500 mg
dosis tunggal
Albendazol dosis tunggal 400 mg.
Cuci tangan sebelum makan
PENCEGAHAN
Menggunting kuku secara teratur
Pemakaian jamban keluarga
Pemeliharaan kesehatan pribadi dan lingkungan

Di Indonesia prevalensi askariasis tinggi,terurama


pada anak.
Frekuensinya antara 60-90 %.
Kurangnya pemakaian jamban keluarga menimbulkan
pencemaran tanah dengan tinja disekitar halaman
EPIDEMIOLOGI rumah, dibawah pohon, ditempat mencuci dan
ditempat pembuangan sampah.
Di Negara-negara tertentu terdapat kebiasaan
memakai tinja sebagai pupuk
Tanah liat, kelembapan tinggi dan suhu yang berkisar
antara 25 -30 c merupakan hal-hal yang sangat baik
untuk berkembangnya telur a. lumbrocoides menjadi
bentuk infektif
NEMATODA USUS

2. Toxocara canis & T. cati

T. canis pada anjing & manusia


HOSPES
T. cati pada kucing & manusia

a.T, canis
.jantan dengan panjang 3,6 8,5 cm & betina 5,7 10
cm, Punya sayap servikal seperti lanset, ekor jantan
MORFOLOGI seperti digitiform dan betina ekornya bulat meruncing
b. T. cati
.jantan dengan panjang 2,5 7,8 cm & betina 2,5 14
cm, sayap lebar, kepalanya seperti kepala ular kobra.
Dalam lingkungan yang sesuai, telur yang dibuahi berkembang
menjadi bentuk infektif dalam waktu kurang lebih 3 minggu
DAUR HIDUP Telur infektif (matang) tertelan oleh manusia, anjing maupun
kucing, dan menetas di usus halus
Cacing dewasa tumbuh dalam usus halus
Telur cacing keluar bersama tinja
Telur menjadi infektif setelah 3 minggu di dalam tanah
NAMA Visceral larva migrans
PENYAKIT

Pada manusia, larva cacing tidak menjadi dewasa dan


PATOLOGI mengembara dialat-alat dalam seperti hati.
Gejala yang ditimbulkan yaitu eosinofilia, demam,
hepatomegali

Cuci tangan sebelum makan


PENCEGAHAN
Menggunting kuku secara teratur
Pemakaian jamban keluarga
Pemeliharaan kesehatan pribadi dan lingkungan
Obat cacing :
Thiabendazole : dosis 25-50 mg/kg/hari , diberikan 2x
sehari selama 2-5 hari
PENGOBATAN albendazole : dosis dewasa & anak > 2 th : 400 mg/hari ,
dosis anak < 2 th : 200 mg
Mebendazole : dosis dewasa & anak > 2 th : 100-200 mg
2x sehari , selama 4 hari , anak < 2 : tidak di anjurkan

1. Angka prevalensi pada anak anak berusia 1-7 th


tinggi
2. Mereka menghabiskan waktu bermain di rerumputan
, duduk di pasir , yang merupakan tempat cacing
EPIDEMIOLOG jenis ini berada.
I 3. Pada remaja , yang aktif mis , silat (berguling-guling
di rumput) atau berhubungan dengan tanah dan
lapangan kotor
4. Pada dewasa , ketika melakukan gotong-royong
membersihkan parit , halaman, dll
NEMATODA USUS
3. Necator americanus &
Ancylostoma
duodenale
HOSPES Manusia

Cacing betina N. americanus tiap hari mengeluarkan telur kira


kira 9000 ribu butir, sedangkan A. duodenale kira-kira 10.000
butir
Cacing betina berukuran panjang kurang lebih 1 cm, cacing
jantan kurang lebih 0,8 cm
Bentuk badan N. americanus biasanya menyerupai huruf S.
sedangkana A. duodenale menyerupai huruf C
MORFOLOGI N. americanus mempunyai kitin. Sedangkan pada A. duodenale
ada dua pasang gigi. Cacing jantan mempunyai bursa kopulatriks
Telur cacing tambang besarnya kira-kira 60x 40 mikron,
berbentuk bujur dan mempunyai dinding tipis. Didalamnya
terdapat 4-8 sel. Larva rabditiform panjangnya kira-kira 250
mikron, sedangkan larva filarifirm panjangnya kira-kira 600
mikron
Telur larva rabditiform larva filariform
menembus kulit kapiler darah jantung kanan
DAUR HIDUP
paru bronkeolus usus halus keluar
bersama tinja terbentuk larva filariform setelah 1
minggu di tanah
NAMA
PENYAKIT nekatoriasis dan ankilostomiasis

a. Stadium larva
Bila banyak larva filariform sekaligus menembus kulit.
Maka terjadi perubahan kulit yang disebut ground
itch.
PATOLOGI Perubahan pada paru biasanya ringan.

b. Stadium dewasa, Gejala tergantung pada spesies


dan jumlah cacing, keadaan gizi penderita (fed an
protein)
c. cacing N. Americanus menyebabkan kehilangan darah
sebanyak 0,005-0,1 cc sehari, sedangkan A. duodenale
0,08-0,34 cc
Pirantel pamoat memberikan hasil cukup baik,
PENGOBATAN bilamana digunakan 2-3 hari berturut-turut

Memakai sandal atau sepatu


PENCEGAHAN
Cuci tangan sebelum makan
Menggunting kuku secara teratur
Pemeliharaan kesehatan pribadi dan lingkungan

Intensitas tinggi terjadinya infeksi ditemukan


pada penduduk di Indonesia, terutama di daerah
EPIDEMIOLOGI pedesaan, khususnya di perkebunan, yang
berhubungan langsung dengan tanah, infeksinya
lebih dari 70%
pemakaian tinja sebagai pupuk kebun.
NEMATODA USUS
4. Ancylostoma
braziliense
& A. caninum
HOSPES Manusia, hospes definitif : kucing dan
anjing

A. Braziliense mempunyai dua pasang gigi yang tidak sama


besarnya. Cacing jantan panjangnya antara 4,7-6,3 mm,
yang betina antara 6,1-8,4 mm.
MORFOLOGI A. Caninum mempunyai tiga pasang gigi : cacing jantan
panjangnya kira-kira 10 mm dan cacing betina kira-kira
14 mm.
Telur larva rabditiform larva filariform
menembus kulit kapiler darah jantung kanan
DAUR HIDUP paru bronkeolus usus halus keluar
bersama tinja terbentuk larva filariform setelah 1
minggu di tanah
NAMA Creeping eruption
PENYAKIT
Pada tempat larva filariform menembus kulit
terjadi papel keras, merah dan gatal.
Dalam bebrapa hari trowongan intrakutan sempit,
yang tampak sebagai garis merah, sedikit
PATOLOGI menimbul, gatal sekali dan bertamah panjang
menurut gerakan larva di dalam kulit.
Sepanjang garis yang berbelok-belok, terdapat
vesikel-vesikel kecil dan dapat terjadi infeksi
sekunder karena kulit digaruk

Semprotan kloretil
Albendazol, dosis tunggal 400mg selama 3 hari
PENGOBATAN berturut-turut cukup efektif.
Pada anak dibawah 2 tahun albendazol diberikan
dalam bentuk salep 2 %.

Cuci tangan sebelum makan


Menggunting kuku secara teratur
PENCEGAHAN Memakai sandal dan sepatu
Pemeliharaan kesehatan pribadi dan lingkungan
NEMATODA USUS

5. Trichuris trichiura
(cacing cambuk)

HOSPES Manusia

Cacing betina panjangnya kira-kira 5 cm, sedangkan cacing


jantan kira-kira 4 cm
Bagian anterior langsing seperti cambuk, panjangnya kira-kira
3/5 dari panjang seluruh tubuh. Bagian posterior bentuknya
MORFOLOGI lebih gemuk
Telur berukuran 50-54 mikron x 32 mikron,berbentuk seperti
tempayan dengan semacam penonjolan yang jernih pada kedua
kutub.
Dalam lingkungan yang sesuai, telur yang dibuahi berkembang
menjadi bentuk infektif dalam waktu kurang lebih 3 minggu
Telur infektif (matang) tertelan oleh manusia, menetas di usus
DAUR HIDUP halus
Cacing dewasa tumbuh dalam usus halus
Telur cacing keluar bersama tinja
Telur menjadi infektif setelah 3 minggu di dalam tanah
NAMA
PENYAKIT Trikuriasis

Pada infeksi berat, terutama pada anak, cacing ini


tersebar di seluruh kolon dan rectum, kadang-
kadang terlihat di mukosa rectum yang mengalami
prolapsus akibat mengejannya penderita pada
PATOLOGI waktu defekasi
Pada tempat perlekatannya dapat terjadi
perdarahan.
gejala infeksi berat seperti diare yang sering
diselingi dengan sindrom disentri, anemia, berat
badan turun

Mebendazol dengan dosis 2 x 100 mg selama 3


hari atau dosis tunggal 500 mg
PENGOBATAN Albendazol dosis tunggal 400mg
Oksantel pirantel pamoat dosis tunggal 10-15
mg/kgBB
Cuci tangan sebelum makan
Menggunting kuku secara teratur
PENCEGAHAN Mencuci dengan baiksayuran yang dimakan mentah
Pembuatan jamban yang baik
Pemeliharaan kesehatan pribadi dan lingkungan

Telur tumbuh di tanah liat, tempat lembab dan


teduh dengan suhu optimum kira-kira 30 00C.
Pemakaian tinja sebagai pupuk kebun juga
EPIDEMIOLOGI
merupakan sumber infeksi.
Frekuensi di Indonesia tinggi.
Beberapa daerah pedesaan di Indonesia
frekuensinya berkisar 30-90%
NEMATODA USUS

6. Strongyloides
stercoralis

HOSPES Manusia

MORFOLOGI Cacing betina berbentuk filiform, halus, tidak


berwarna dan panjangnya kira-kira 2 mm

Telur larva filariform menembus kulit


DAUR HIDUP kapiler darah jantung kanan paru
bronkeolus usus halus larva rabditiform
keluar bersama tinja terbentuk larva
filariform setelah 1 minggu di tanah
NAMA
PENYAKIT Strongilodiasis

Bila larva filariform dalam jumlah besar


menembus kulit, timbul kelainan kulit (creeping
eruption) yang ditandai rasa gatal hebat
PATOLOGI Cacing dewasa menyebabkan kelainan pada mukosa
usus.
Pada pemeriksaan darah ditemukan eosinofilia
atau hiperesinofilia

Tiabendazol 25 mg/kgbb, 1-2x sehari selama 2


PENGOBATAN atau 3 hari
Mebendazol 100 mg 3x sehari selama 2-4 minggu
Cuci tangan sebelum makan
Menggunting kuku secara teratur
PENCEGAHAN Mencuci dengan baiksayuran yang dimakan mentah
Pembuatan jamban yang baik
Pemeliharaan kesehatan pribadi dan lingkungan

Daerah yang panas kelembaban tinggi dan sanitasi


EPIDEMIOLOGI yang kurang, sangat menguntungkan cacing ini
Tanah yang baik untuk pertumbuhan larva ialah
tanah gembur, berpasir dan humus.
NEMATODA USUS

7. Enterobius vermicularis
(cacing kremi)

HOSPES Manusia

Cacing betina
MORFOLOGI berukuran 8-13 mm
x 0,4 mm & jantan
2-5 mm
Ekor panjang dan
runcing
Telur berbentuk
lonjong dan
asimetrik
Telur infektif (matang) tertelan oleh manusia
DAUR HIDUP Larva yang menetas didaerah perianal bermigrasi
kembli ke usus besar
Telur mnetas di duodenum dan larva rabditiform
berubah jadi dewasa di yeyunum dan ileum
Telur cacing keluar bersama tinja
Telur menjadi infektif setelah 3 minggu di dalam tanah
NAMA
PENYAKIT Enterobiasis atau oksiuriasis

Iritasi disekitar anus, perineum dan vagina


Cacing dewasa bergerak ke usus halus, bagian
proksimal sampai ke lambung, esofagus dan hidung
PATOLOGI yang dapat menyebabkan iritasi pada daerah
tersebut
Cacing betinagravid dapat bersarang di tuba
fallopi sehingga dapat menyebabkan radang
Gejala infeksi cacing yaitu kurang nafsu makan,
BB turun, insomnia

PENGOBATAN Piperazin dosis tunggal 3-4 gr (dewasa) / 25


mg/kgbb (anak-anak)
Pirantel pamoat 10 mg/kgbb
Mebendazol dosis tunggal 100 mg
Albendazol dosis tunggal 400 mg
Cuci tangan sebelum makan
Menggunting kuku secara teratur
PENCEGAHAN Mencuci dengan baik sayuran yang dimakan
Hindari kontak dengan bulu anjing atau kucing
Pemeliharaan kesehatan pribadi dan lingkungan

Penularan dapat terjadi pada suatu keluarga


atau kelompok yang hidup dalam lingkungan yang
EPIDEMIOLOGI sama (rumah, asrama)
Telur cacing dapat di isolasi dari debu di
ruangan sekolah atau kantin sekolah yang
menjadi sumber infeksi pada anak-anak
Diberbagai rumah tangga dengan beberapa
anggota keluarga yang mengandung cacing kremi,
telur cacing kremi dapat ditemukan pada meja,
kursi, tempat duduk kakus, alas kasur, pakaian
NEMATODA USUS

8. Trichinella spiralis

HOSPES Manusia, babi tikus, beruang, kucing, anjing,


babi hutan

Cacing betina
MORFOLOGI berukuran 3-4 mm &
jantan 1,5 mm
Ujung anterior langsing,
mulut kecil, cacing
jantan melengkung ke
ventral dengan 2 papel
Cacing betina
mengeluarkan 1500
larva
Larva (kista) dalam daging babi
Larva dalam daging babi mentah (sate) tertelan
DAUR HIDUP Larva masuk ke usus manusia
Cacing dewasa di dalam vilus mukosa usus
Larva tersebar melalui darah ke seluruh tubuh
Larva dalam otot membentuk kista
NAMA
PENYAKIT Trikinosis, trikinelosis, trikiniasis

Saat cacing dewasa mengadakan invasi ke mukosa


usus, timbul sakit perut, diare, mual, muntah
Larva yang tersebar di otot menyebabkan nyeri
PATOLOGI otot, radang otot, demam
Pada infeksi berat (kira-kira 5000 ekor
larva/kgbb) menyebabkan penderita mungkin
meninggal dalam waktu 2-3 minggu, tetapi
biasanya kematian terjadi dalam 4-8 minggu
akibat kelainan paru, otak dan jantung

PENGOBATAN Tiabendazol 25 mg/kgbb 2x sehari selama 5-7


hari
Mebendazol mempunyai efek mematikan terhadap
fasi invasif pada tikus, tetapi penggunaannya
pada manusia belum ditetapkan
Cuci tangan sebelum makan
Menggunting kuku secara teratur
PENCEGAHAN Mencuci dengan baik sayuran yang dimakan
Masak daging dengan matang
Pemeliharaan kesehatan pribadi dan lingkungan

Frekuensi trikinosis pada manusia di daerah


tempat orang banyak makan babi yang diberikan
EPIDEMIOLOGI makanan dari sisa pejagalan, misalnya di Amerika
Serikat timur, sedangkan di daerah selatan dan
barat tengah rendah karena babinya diberi
makan gandum

You might also like