Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Haidzar Fathin
J510165042
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
IDENTITAS
Nama : ny. X
Jenis Kelamin : perempuan
Usia : 65 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Anamnesis
Keluhan Utama
BAB Cair
Riwayat Penyakit Sekarang
BAB cair lebih dari 5x sehari, sudah
dirasakan sejak 5 hari yang lalu, lendir (-),
darah (-), perut kadang terasa melilit, mual
dan muntah (+) sesekali, Sakit kepala (-),
BAK normal , minum masih mau ,
penurunan BB (-), belum pernah berobat,
demam (+) 3 hari yang lalu , demam tinggi
pada malam hari summer pada siang hari .
Anamnesis
Sosial Ekonomi
Pasien merupakan pasien BPJS yang tinggal
dengan anak nya, pasien merupakan
seorang ibu rumah tangga
Kebiasaan
Pasien tidak merokok ataupun
mengkonsumsi alkohol
Anamnesis
Anamnesis Sistem
-Serebrospinal : penrunan kesadaran (-),kejang (-)
demam (+)
-Cardiovaskular : riwayat hiprtensi (+) sesak (-) nyeri
dada (-), bengkak di kaki (-) riwayat gagal jantung (+)
-Respirasi : batuk (-), pilek (-), sesak napas (-)
-Gastrointestinal : mual (+), muntah (+) BAB cair +
-Muskuloskeletal : kelemahan anggota gerak(-)
-Integumentum : ruam (-), gatal (-)
-Urogenital : disuria (-), inkontinensia (-)
Pemeriksaan Fisik
Kondisi Umum : Lemah
Kesadaran : Compos Mentis (GCS : E4V5M6)
BB : 58 kg
TB : 162 cm
BMI : 22,13 normo weight
Vital sign :-BP : 170/90
-Pulse : 86 x/menit kuat
-Suhu : 37
-RR : 20 x/menit
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Normochephal , rambut hitam,
tidak mudah dicabut.
Mata: CA (-/-), SI (-/-), edema palpebra
SDV (+/+), Ronkhi (-), wheezing Auskultasi SDV (+/+), Ronkhi (-), wheezing
(-) (-)
SDV (+/+), Ronkhi (-), wheezing Auskultasi SDV (+/+), Ronkhi (-), wheezing
(-) (-)
Pemeriksaan Fisik
Abdomen
-Inspeksi: tidak ada massa, pulsasi aorta tidak
tampak
-Auskultasi : Bising usus (+) 24x/menit
-Palpasi : Nyeri tekan di keempat kuadran (-),
hepatomegali (-) splenomegali (-) undulasi (-)
-Perkusi : Timpani, pekak beralih (-)
PX EXTREMITAS
Superior inferior
Kanan Kiri Kanan Kiri
Inflamsi - - - -
ROM normal - - - -
Kelemahan - - - -
Oedem - - - -
Sianosis - - - -
Pemeriksaan Penunjang
Hematologi Kimia Klinik
Leukosit 7.3 SGOT 15
Eritrosit 4.06 SGPT 10
hemoglobin 12.6 Ureum 85.0 h
Hematokrit 35.5 Kreatinin 2.70 h
Trombosit 241 GDS 115
Neutrofil 68.9 Na 132,4 L
Limfosit 24.6 K 3,46 L
Monosit 6,5 widal slide test +
MCV 77,6 paratyphii BO + 1/80
MCH 31.0 Paratyphii H + 1/160
MCHC 35.4 Paratyphii BH + 1/80
MPV 9.0 Paratyphii CH + 1/80
Daftar masalah
anamnesis Px fisik Px penunjang
Bab cair sejak 5 hari KU tampak lemah Ureum 85.0 H
yang lalu TD 170/90 Kreatinin 2.70 H
5 kali dalam sehari HR 86 Na 132,4 L
Mual dan muntah S 37
K 3,46 L
Kadang perut merasa RR 20
melilit Hiperperistaltik
Demam widal slide test +
demam tinggi pada paratyphii BO + 1/80
malam hari summer Paratyphii H + 1/160
pada siang hari
Paratyphii BH + 1/80
Rasa haus tapi masih
mau minum Paratyphii CH + 1/80
Penurunan BB
Ada riwatar penyakit
jantung
Diagnosis dan DD
GEA et causa bakteri dd virus
HT stage II
CHF
Terapi
-Diet rendah serat
- motivasi banyak minum
- cairan RL 20 tpm
-attapulgite 2 tablet tiap kali diare
-ondancetron 4 mg/8 jam
-ciprofloxaxin 200 mg /12
Usulan
Feses rutin
Elektrolit
definisi
Diare didefinisikan sebagai buang air besar
dengan feses yang tidak berbentuk (unformed
stools) atau cair dengan frekwensi lebih dari 3
kali dalam 24 jam. Bila diare berlangsung
kurang dari 2 minggu, di sebut sebagai Diare
Akut.
Biasanya di sertai gejala seperti mual
Diare Persistent
menyatakan diare yang berlangsung 15 30 hari yang
merupakan kelanjutan dari diare akut
Diare Infektif dan Diare non Infektif
bila penyebabnya infeksi. Sedangkan diare non infektif bila tidak
ditemukan infeksi sebagai penyebab pada kasus tersebut
Diare organik
bila ditemukan penyebab anatomik, bakteriologik, hormonal,
atau toksikologik
ETIOLOGI DIARE
Ditinjau dari sumber infeksinya*
MALABSOR
INFEKSI PSI ALERGI KERACUN
AN
IMUNO SEBAB-
-DEFISIEN SEBAB
SI LAIN
rehihidarasi
Bila pasien keadaan umum baik tidak dehidrasi, asupan cairan
yang adekuat dapat dicapai dengan banyak minum
Bila pasien kehilangan cairan yang banyak dan dehidrasi,
penatalaksanaan yang agresif seperti cairan intravena atau
rehidrasi oral dengan cairan isotonik mengandung elektrolit
dan gula atau starch harus diberikan.
Cairan diberikan 50-200 ml/KgBB/24 jam tergantung
kebutuhan dan status hidrasi.
Tahap Pemberian cairan pada
dehidrasi
1. Dua jam pertama ( tahap rehidrasi inisial ): jumlah total
kebutuhan cairan menurut rumus BJ plasma atau skor
Daldiyono diberikan langsung dalam 2 jam ini agar
tercapai rehidrasi optimal secepat mungkin.
2. Satu jam berikut/jam ke-3 ( tahap kedua ) pemberian
diberikan berdasarkan kehilangan cairan selama 2 jam
pemberian cairan rehidrasi inisial sebelumnya. Bila
tidak ada syok atau skor Daldiyono kurang dari 3 dapat
diganti cairan per oral.
3. Jam berikutnya pemberian cairan diberikan
berdasarkan kehilangan cairan melalui tinja dan
Insensible water loss (IWL)
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Diare akut antara lain: