You are on page 1of 7

MEDICATION

ERROR
INFUS KADALUARSA
Berlian Kautsar 1720333580
Bertha 1720333581
Chotama Ariani 1720333582
Christine Evania Poputra 1720333583
Claudia Merlin Tandayu 1720333584
Dara Dwipa Tuwuh S. 1720333585
CASE
Seorang warga di Tegal, Jawa Tengah tewas diduga akibat malpraktek saat
dirawat di rumah sakit. Korban diberi cairan infus yang sudah kadaluarsa saat
menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Siaga Tegal sehingga kondisinya terus
memburuk dan akhirnya tewas. Sementara itu pihak Rumah Sakit Mitra Siaga
mengatakan, pemberian infus kadaluarsa tersebut bukan merupakan kesengajaan.
Solihul, warga Surodadi, Tegal, Jawa Tengah meninggal Selasa (25/03/08) kemarin,
di Rumah Sakit Harapan Anda Tegal. Tangis keluarga korban pun tak terbendung
saat mengetahui korban sudah meninggal. Istri korban Eka Susanti bahkan berkali-
kali tak sadarkan diri. Salah satu keluarga korban berteriak-teriak histeris sambil
menunjukkan sisa infus kadaluarsa yang diberikan ke korban saat menjalani
perawatan di Rumah Sakit Mitra Siaga Tegal Sabtu pekan lalu tempat sebelumnya
korban dirawat. Pada kemasan infus tertera tanggal kadaluarsa 14 Januari 2008.
Keluarga korban menuding pemberian infus kadaluarsa inilah yang menyebakan
korban meninggal. Pihak Rumah Sakit Mitra Siaga dinilai teledor karena
memberikan infus yang sudah kadaluarsa. Menurut keluarga korban, sejak diberi
infus kadaluarsa, kondisi korban terus memburuk. Korban yang menderita gagal
ginjal awalnya dirawat di Rumah Sakit Mitra Siaga Tegal selama 10 hari.
Karena tak kunjung sembuh, pihak keluarga kemudian memutuskan merujuk
korban ke RSI Islam Harapan Anda Tegal. Korban langsung menjalani
perawatan di ruang ICU. Namun tiga hari menjalani perawatan di ICU kondisi
korban terus memburuk, hingga akhirnya meninggal dunia. Direktur Rumah
Sakit Mitra Siaga Tegal, Dokter Wahyu Heru Triono mengatakan, tidak ada
unsur kesengajaan dalam kasus infus kadaluarsa yang di berikan kepada
pasien Solihul, namun pihaknya mengakui insiden ini menunjukkan adanya
kelemahan monitoring logistik farmasi. Meski belum dapat dipastikan
meninggalnya korban akibat infus kadaluarsa, pihaknya akan menjadikan kasus
ini sebagai evaluasi untuk memperbaiki monitoring logistik farmasi. Sementara
itu keluarga korban mengaku tetap akan menuntut pertanggungjawaban pihak
Rumah Sakit Mitra Siaga atas terjadinya kasus ini. Pasalnya, tidak saja telah
kehilangan nyawa, namun keluarga korban tetap harus membayar biaya
perawatan sebesar 7 juta rupiah. (Kuncoro Wijayanto/Sup/26-Mar-2008
PATROLI INDOSIAR.
Tanggal kadaluarsa obat adalah tanggal yang menunjukkan efektivitas dan
keamanan obat untuk dipergunakan. Pada sediaan infus yang telah kadaluarsa :
kemungkinan telah tumbuh mikroorganisme sehingga sediaan tersebut tidak steril
yang dapat membahayakan tubuh pemakai.
Pada seorang penderita gagal ginjal, obat akan sulit untuk diekskresikan. Apabila
diberikan infus yang telah kadaluarsa, obat yang mengandung mikroorganisme
akan beredar cepat melalui pembuluh darah dan terjadi akumulasi, sehingga
terjadi reaksi pirogenik yang akan berakibat fatal.
Menurunnya efikasi produk tersebut atau bahkan berubah menjadi bahan toksik.
Berdasarkan UU No. 36 tahun 2009, pekerjaan kefarmasian tidak hanya
pembuatan dan pengendalian mutu sediaan farmasi, pelayanan obat
atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat,
tetapi juga pengamanan pengadaan, penyimpanan, pengelolaan dan
distribusi obat.

Permenkes No. 58 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit


bahwa penyelenggaraan Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah
Sakit harus didukung oleh ketersediaan sumber daya kefarmasian,
pengorganisasian yang berorientasi kepada keselamatan pasien. Oleh
karena itu, menjamin keamanan penggunaan obat oleh pasien
merupakan tanggungjawab seorang farmasis.
TERIMA KASIH

You might also like