You are on page 1of 56

Pemicu I

Siklus Hidup

Felix Halim
405110204
Learning Objectives
1. Menjelaskan embriogenesis dan
organogenesis
2. Menjelaskan definisi pertumbuhan dan
perkembangan bayi
3. Faktor tumbuh kembang
4. Ciri-ciri neonatus normal
5. Kelainan pada neonatus
6. Pola tumbuh kembang
7. Standar makanan pendamping yang tepat
8. imunisasi
LO1. Embriogenesis &
organogenesis
- Pembuahan: Proses penyatuan gamet
pria dan gamet wanita.
- Saat ini ovum zygot
- kromosom Haploid menjadi Diploid
- Terjadi di ampula tuba falopi
Gamet wanita
Setiap daur ovarium hanya 1 oosit yang matang
Pada ovulasi oosit sedang mengalami
pembelahan MEIOSIS II yang belum selesai
Oosit normal t.d Korona Radiata, Zona Pelusida,
selaput sel oosit
Untuk pembuahan memerlukan ginogamon
Ginogamon :
Ginogamon I: mempercepat jalannya sperma.
Ginogamon II: membuat kepala sperma menjadi
lengket.
Gamet pria
Ada 200 300 juta spermatozoa yang masuk
kedalam saluran kelamin wanita, hanya 300 500
spermatozoa yang mencapai tempat pembuahan
Untuk pembuahan 1 spermatozoa
Umur spermatozoa 24 jam
Untuk pembuahan memerlukan androgamon
Androgamon :
Androgamon I: menghambat gerakan sperma yang
lain.
Androgamon II: melarutkan/ melisiskan permukaan
luar telur sehingga bisa menembus ovum.
Sebelum spermatozoa mampu
membuahi oosit harus mengalami
kapasitasi dan reaksi akrosom.
Kapasitasi menghilangnya
glikoprotein pada kepala
spermatozoa.
Reaksi akrosom dilepaskan
E.Hialuronidase dan akrosin untuk
menembus korona radiata, zona
pelusida dan selaput sel oosit.
Setelah spermatozoa memasuki oosit,
oosit menyelesaikan meiosis II dan
membentuk pronukleus wanita.
Kepala spermatozoa terpisah dari ekor,
membengkak dan membentuk
pronukleus pria.
Kedua pronukleus bergabung dan
melipat gandakan DNA nya ZIGOT
Terjadi pembelahan mitosis.
Embriogenesis
Masa zigot/mudigah : konsepsi-
2minggu
Masa embrio : 2-8 minggu
Masa janin/fetus : 9-40 minggu
Minggu pertama (morulasi)
Pembuahan (konsepsi) terjadi dalam ampula tuba.
Sesudah penyatuan gamet laki-laki dan
perempuan menjadi zygot alur pembelahan di
mulai.
Kemudian terbentuk kumpulan sel (morula) yang
berjalan ke uterus.
Pelepasan zona pelusida dan perubahan morula
menjadi blastokisa, yang melalui proses kompaksi
(pemadatan) menjadi bagian dalam massa sel
(embrioblas) dan bagian luar massa sel
(trofoblas).
Minggu ke2 (Implantasi)
Implantasi(nidasi) blastokista di dalam selaput
lendir uterus.
Trofoblas tumbuh dengan cepat. Bagian dalam
akan membentuk sitotrofoblas (jonjot primer).
Bagian luar membentuk sinsitiotrofoblas.
Embrioblas membelah dengan lambat menjadi
epiblas dan hipoblas. Epiblas akan membentuk
rongga amnion sedangkan hipoblas akan
membentuk yolk sac.
Antara epiblas dan hipoblas terbentuk cakram
mudigah.
Minggu ke3 (gastrulasi)
Di dalam epiblas cakram mudigah berkembang
primitif streak sebagai tempat sel-sel antara
epiblas dan hipoblas mengembara ke dalam.
Bagian tengah cakram mudigah (mesoderm)
terdiri atas:
1. Chorda dorsalis (mesoderm aksial)
2. Somit-somit (mesoderm para-aksial)
3. Batang somit (mesoderm intermedia)
4. Lempeng lateral (somatopleura dan
splanchnopleura)
Minggu ke4 sampai ke 8
(embriogenesis)
Minggu ke-4:
Heart tube terbentuk dan mulai berdenyuthari ke 22.
Perkembangan lengkung faring dan kantong faringhari ke 26.
Minggu ke-5:
Perkembangan yang cepat pada kepala (otak dan pancaindra).
Bakal ekstremitas mulai berdiferensiasi, di telapak tangan tumbuh
jari-jarihari ke 33.
Minggu ke-6:
Perlekukan kepala (lengkung leher otak).
Awal percabangan dikotom pada tunas paru (lung bud).
Pemisahan atrium jantung dan pembentukan foramen ovale
secundum.
Pembentukan tunas ureter dan bakal kelenjar suprarenal.
Rotasi gelung usus di umbilikus.
Minggu ke-7:
Bertambahnya degenerasi yolk sac (hubungan dengan embrio
dipertahankan oleh ductus vitellinus).
Penyebaran tonjolan wajah.
Pemindahan gelung usus pada pada tali pusat (hernia umbilikalis
fisiologis).
Pemisahan ruang jantung melalui septum aorticopulmonale dan
bantalan endokardium.
Pembatasan setiap jari pada tangan.
Diferensiasi duktus Muller.
Minggu ke-8: Akhir masa embrional
Wajah mendapat ciri-ciri manusia.
Perkembangan kelopak mata.
Pemanjangan ekstremitas dan diferensiasi yang jelas pada jari tangan
dan jari kaki.
Embrio sudah bereaksi secara refleks dengan ransangan sentuh.
Minggu ke9 sampai ke38 (masa
fetal)
Sesudah minggu ke 26, fetus dapat bertahan hidup dengan
penanganan medis yang sesuai.
Minggu ke-9 sampai ke-12:
Perkembangan kepala (otak, organ sensorik) mendominasi.
Retraksi gelung usus halus dari tali pusat.
Awal osifikasi tulang panjang.
Minggu ke-13 sampai ke-16:
Akhir proses penurunan jantung.
Koordinasi pertama gerakan ekstremitas.
Diferensiasi folikel primordial di dalam ovarium.
Diferensiasi percabangan bronkus paru.
Minggu ke-17 sampai ke-20:
Pembentukan jaringan lemak coklat di daerah ginjal dan batang
tubuh.
Awal penurunan (descencus) testis (minggu ke-20).
Minggu ke-21 sampai ke-25:
Pertambahan berat badan dan pelebaran tubuh yang nyata.
Munculnya kuku jari tangan (minggu ke-24).
Minggu ke-26 sampai ke-29:
Pembentukan proporsi tubuh janin.
Pertambahan bantalan lemak subkutan.
Perkembangan akhir paru.
SSP berdiferensiasi sedemikian jauh sehingga pada kelahiran prematur
bayi masih memiliki kesempatan hidup.
Minggu ke-30 sampai ke-38: Kelahiran
Diferensiasi definitif pada susunan saraf pusat dan pancaindra.
Penurunan (descendus) testis sampai skrotum (minggu 28-32)tanda
maturasi.
Fase terakhir perkembangan alveoli dan anyaman kapiler terkait di
dalam paru.
Sesudah lahir
Peralihan dari peredaran darah janin ke sirkulasi
paru.
Ductus venosus menutup, sisanya ligamentum
venosum Arantii.
Ductus arteriosus (Botalli) menutup, sisanya
ligamentum arteriosum.
Foramen ovale menutup karena meningkatnya
tekanan pada atrium kiri.
Allantois menutup, sisanya sebagai sisa urachus/
chorda urachi.
Ductus vitellinus juga menutup.
LO2. Menjelaskan definisi
pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan (growth) : bertambahnya ukuran dan
jumlah sel serta jaringan interseluler, berarti
bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh dalam arti
sebagian atau keseluruhan. Jadi bersifat kuantitatif
sehingga dengan demikian dapat kita ukur dengan
mempergunakan satuan panjang atau satuan berat.

Perkembangan (development) : bertambahnya


kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dengan pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai interaksi proses pematangan
kemampuan motorik kasar, motorik halus, bicara &
bahasa, sosialisasi & kemandirian. Jadi bersifat kualitatif.
LO3. Faktor tumbuh
kembang
Faktor yang mempengaruhi tumbuh
kembang bayi dari lingkungan:
Mikro: Ibu (pendidikan, status gizi, KB),
nutrisi (ASI/PASI, MPASI), psikososial
Mini: Keluarga, sosioekonomi
Meso: Sarana pendidikan, sarana
pelayanan kesehatan, sarana ibadah
Makro: Kebijakan pemerintah/Depkes,
IDAI, kebijakan organisasi
Faktor Internal
Perbedaan ras dan suku bangsa
Keluarga
Umur
Jenis Kelamin
Kelainan genetik
Kelainan kromosom
Faktor Eksternal
Faktor Pranatal
Gizi
Mekanis
Toksin
Endokrin
Radiasi
Infeksi
Kelainan imunologi
Anoksia embrio
Psikologis ibu

Faktor Persalinan

Pasca Natal
Gizi
Penyakit kronis
Kelainan kongenital
Lingk. fisis dan kimia
Psikologis
Endokrin
Sosio-ekonomi
Lingk. pengasuhan
Stimulasi
Obat-obatan
LO4. Neonatus normal
Definisi neonatus (neo=baru,
natal=lahir)
masa dari kelahiran sampai 28 hari
yg merupakan peralihan antara
kehidupan dalam kandungan ibu ke
kehidupan dunia luar.
Neonatus dibagi menjadi 2:
Neonatal dini (0-7hari)
Neonatal lanjut (8-28hari)
Ciri bayi normal
Berat badan 2500 gram 4000 gram
Panjang badan 48 52 cm
Lingkar dada 33 34 cm
Lingkar kepala 32 35,6 cm
Pernafasan pada menit pertama 80 X / menit --> 40 X /
menit
Kulit kemerah merahan dan licin
Genitalia pada kelamin perempuan labia mayora
menutupi labia minora, pada kelamin pria testis sudah
turun
Refleks mengisap dan menelan
Lengan dan Tungkai pada umumnya berbentuk seperti O,
yakni bengkok dan melengkung keluarnormal karena
akan menjadi lurus
Kepala tampak lonjong dan memanjang --> pengumpulan
cairan di bawah kulit bayi --> kaput suksedaneum -->
hilang (1-2 hari)
Ciri bayi normal
Bayi menangis dengan keras dan nyaring
Lengan dan tungkai bergerak aktif, tangan mengepal dan
menekuk di siku, tungkai setengah tekuk di sendi paha dan
lutut
Napas bayi teratur dan tenang, dinding dada dan dinding perut
bergerak teratur
Semua anggota badan lengkap sempurna, dari ujung kaki
hingga ujung rambut. Tak terkecuali lubang mulut, lubang
dubur dan pusar
Tinja pada hari pertama sampai ke-7 berwarna hijau, hari
berikutnya berubah jadi kuning. Sedangkan warna urin jernih
atau kekuningan
Jika di usia 4 minggu dinilai semua fungsi tubuh baik, berarti
normal
Tidur
Bayi baru lahir biasanya tidur 20 menit
4 jam dalam sekali tidur, totalnya 20
jam
Bayi 3 bulan harus tidur 6-8 jam pd
malam hari
Beberapa bayi tidur sepanjang malam
pada saat umur 6 minggu
Menangis --> komunikasi bayi
2-3 jam sehari
Lapar
Popok kotor
Ruam popok
Kembung
Kolik
Ingin menghisap
Kepanasan/kedinginan
Ingin digendong
Terlalu banyak dirangsang
sakit
Refleks bayi baru lahir
Rooting: menoleh ke arah akan diberikan
minum, dia sudah siap untuk menghisap
dengan menyentuh pipi
Menghisap: menghisap benda yg diletakkan di
mulut bayi
Terkejut: menggerakan tangan dan kakinya
bila terkejut
Tonik: memutar kepala ke satu sisi dan disertai
gerakan lengan memegang pada sisi yg sama
Memegang: memegang benda dengan erat
Melangkah/placing: mencoba melangkah bila
ditegakkan/bila kakinya disentuhkan pada
permukaan keras
Mendengar
Dapat mengenal suara keluarganya
Menoleh ke arah suara yg dikenali
Penglihatan
Bayi baru lahir dapat melihat gerakan, hitam
dan putih meskipun mata tertutup
2-3 bulan --> memusatkan mata pada satu
benda dan mengikuti objek tsb jika bergerak
Bernapas
Sering iregular
Dapat berhenti bernapas selama 5-10 detik,
bila lebih dr 10 detik --> gawat darurat -->
sianosis
APGAR Score

Penilaian terhadap kesehatan bayi


segera setelah lahir, yang dilakukan
pada menit pertama dan menit
kelima.
Klasifikasi APGAR score :
Sehat : >7
Menderita gangguan ringan atau sedang
: nilai 4-6
Keadaan kritis : <3
LO.5 Kelainan neonatus
Orang tua harus berhati-hati bila : (Reds
Flag)
2bulan : tidak ada senyum spontan
3bulan : jari tanagn tetap mengepal
6-7 bulan : tidak dapat mengontrol kepala
7-8 bulan : tidak dapat menjangkau mainan
9 bulan : tidak dapat membalikkan tubuh
11 bulan : tidak dapat duduk sendiri
13 bulan : tidak dapat merangkak
LO6. Pola tumbuh kembang
Masa intra uterin 0-40 minggu
Masa neonatus 0-28 hari
Masa bayi 1-12 bulan
Masa anak batita 1-3 tahun
Masa anak usia pra sekolah 3-
6tahun
Masa anak usia sekolah 7-12tahun
Masa remaja 13-18 tahun
Tabel pertumbuhan janin
Usia janin(minggu) BB(g) PB(cm) LK LD
8 1 2,5
12 15 7,5
16 100 17
20 500
28 1000 35
32 1500
34 2000
36 2500 47 33 29
38 3000
40 3500 50 34 32
Milestone perkembangan
Umur Motorik kasar Motorik halus sosialisasi Bicara
3bln Mengangkat Tangan terbuka Senyum Cooing,
kepala spontan tertawa

6bln Duduk tanpa Memindahkan Suka tidak Babbling


pegangan benda suka
9bln Berdiri Mengambil dg Ci luk ba Imitasi suara
berpegangan jari
12bln Berjalan Melepaskan Datang jika 1-2 kata
dituntun benda dipanggil
18bln Naik tangga di Makan pakai Mengikuti >8 kata
bantu sendok mimik

24bln berlari Susun 6 balok bermain 2-3 kalimat


mainan
Refleks pada bayi
Refleks primitif: (subkortikal/involunter)
- refleks MORO
- refleks memegang (PALMAR dan PLANTAR)
- refleks SNOUT
- refleks TONIC NECK
- refleks STEPPING
- refleks LANDAU
- refleks penempatan taktil (PLACING RESPONS)
- refleks terjun (PARACHUTE)
Refleks postural: (dasar perkembangan postur lokomosi
dan manipulasi)
- refleks righting
- refleks equilibrum
- refleks protektif
Refleks primitif:
Muncul pada saat 4 bulan pre natal sampai 4 bulan
post natal. Berasal dari subkorteks (medula dan batang
otak), gerak bersifat cepat, tidak bertujuan.

Refleks postural:
ada tujuan.
Righting: 2-8 bulan
Posisikan bayi tengkurap, beberapa saat kemudian ia
akan mengangkat kepalanya untuk membebaskan
hidung dan mulutnya agar dapat bernafas.
Equilibrium: 4-6 blan
Protektif: 6-10 blan
Rooting reflex:
Reflek ini dapat dimunculkan dengan
cara mengusap pipi bayi dengan
lembut. Bayi akan memalingkan
wajahnya ke arah sentuhan dan
kemudian membuka mulutnya untuk
makan. Hilang pada usia 4 bulan.
Sucking reflex:
Merupakan kemampuan dasar bayi untuk
bertahan hidup. Reflek ini menjamin bayi
mendapatkan makanan hingga ia dapat
secara voulenter / sadar mampu
menghisap. Reflek ini dapat dimunculkan
dengan menyentuh bibir bayi. Bayi
menghisap benda yang menyentuh bibir
dengan kuat. Kemampuan untuk
menghisap / sucking secara sadar muncul
saat usia 2 bulan
Posisi tengkurap:
Posisikan bayi tengkurap, beberapa
saat kemudian ia akan mengangkat
kepalanya untuk membebaskan
hidung dan mulutnya agar dapat
bernafas.
Grasp reflex:
Reflek menggenggam ini dapat
dimunculkan dengan meletakkan
benda / jari anda di telapak tangan
bayi. Bayi akan menggenggam jari
anda secara kuat. Hilang pada usia 6
bulan.
Asymetric Tonic Neck Reflex
Telentangkan bayi dan beberapa
waktu kemudian ia akan
menunjukkan fencers pose
(seperti pemain anggar). Lengan dan
tungkainya yang sehadap dengan
wajahnya direntangkan. Sedangakan
lengan dan tungkai yang lain ditekuk.
Hilang saat usia 4 bulan.
LO7. Standar makanan pendamping
yang tepat
Gold Standard of Infant Feeding
World Health Assembly (WHA) pada tahun 2002
merumuskan Standar Emas Makanan Bayi yang terdiri dari:
1. Inisiasi Menyusu Dini
1. Mendapatkan kolostrum (zat kekebalan )
2. Kontak antara ibu dan bayi --> kasih sayang
3. Menghangatkan bayi
2. ASI eksklusif selama 6 bulan
1. Umumnya anak lebih cerdas dan lebih tahan thdp
penyakit
3. Makanan Pendamping ASI setelah usia 6 bulan
1. Memenuhi kebutuhan zat makanan yg adekuat utk
keperluan hidup, memelihara kesehatan dan utk
aktifitas sehari-hari
2. Menunjang tercapainya tumbuh kembang yg optimal
3. Mendidik anak supaya terbina selera dan kebiasaan
makan yg sehat
4. ASI dilanjutkan sampai usia 2 tahun
3. Mencukupi setengah kebutuhan gizi harian
4. Mengandung 95% vitamin C
Perbedaan komposisi antara kolustrum,
ASI transisi dan ASI matur
Tabel Kandungan Kolostrum, ASI peralihan dan ASI matur

Kandungan Kolostrum ASI transisi ASI matur


Energi (kgkal) 57,0 63,0 65,0
Laktosa (gr/100 ml) 6,5 6,7 7,0
Lemak (gr/100 ml) 2,9 3,6 3,8
Protein (gr/100 ml) 1,195 0,965 1,324
Mineral (gr/100 ml) 0,3 0,3 0,2
Immunoglubin :
Ig A (mg/100 ml) 335,9 - 119,6
Ig G (mg/100 ml) 5,9 - 2,9
Ig M (mg/100 ml) 17,1 - 2,9

Lisosin (mg/100 ml) 14,2-16,4 - 24,3-27,5

Laktoferin 420-520 - 250-270


LO8. Imunisasi
Imunisasi adalah pemindahan atau transfer
antibodi yang terjadi secara pasif.
Kata imun berasal dari bahasa Latin
immunitas yang berarti pembebasan
(kekebalan).
Sistem imun adalah suatu sistem dalam tubuh
yang terdiri dari sel-sel serta produk zat-zat
yang dihasilkannya, yang bekerja sama secara
kolektif dan terkoordinir untuk melawan benda
asing seperti kuman-kuman penyakit atau
racunnya, yang masuk ke dalam tubuh.
Cara pemberian imunisasi ada 2 macam yaitu
ditetes per oral dan disuntikkan (subcutaneous,
intramuscular, intradermal, oral)
Imunisasi dibedakan berdasarkan jenis umur
penerimanya yaitu : bayi, balita, anak sekolah,
wanita hamil, usia lanjut.
Ada 5 macam imunisasi wajib untuk bayi:
Hepatitis B
Polio
Campak
DPT
BCG
Imunisasi dasar pada bayi
1. BCG
. Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit TBC. BCG
diberikan 1 kali.
2. DPT
. Suatu vaksin 3-in-1 yang melindungi terhadap difteri, pertusis
dan tetanus.
. Difteri adalah suatu infeksi bakteri yang menyerang tenggorokan
dan dapat menyebabkan komplikasi yang serius atau fatal.
. Pertusis (batuk rejan) adalah infeksi bakteri pada saluran udara
yang ditandai dengan batuk hebat yang menetap serta bunyi
pernapasan yang melengking. Pertusis juga dapat menimbulkan
komplikasi serius, seperti pneumonia, kejang dan kerusakan
otak.
. Tetanus adalah infeksi bakteri yang bisa menyebabkan kekakuan
pada rahang serta kejang.
3. Campak
. Imunisasi campak memberikan kekebalan
aktif terhadap penyakit campak. Imunisasi
campak diberikan sebanyak 1 dosis pada
saat anak berumur 9 bulan-11 bulan.
4. Polio
. Imunisasi dasar polio diberikan 4x dengan
cara di tetes sebanyak 2x.
5. Hepatitis B
. Imunisasi dasar sebanyak 3x.
Imunisasi tambahan pada
bayi
HIB (Haemophillus Infuensa B)
Imunisasi HIB membantu mencegah infeksi oleh
Haemophilus influenza tipe B. Organisme ini bisa
menyebabkan meningitis, pneumonia dan infeksi
tenggorokan berat yang bisa menyebabkan anak
tersedak.
IPD (Pneumococcus)
Imunisasi pneumokokus konjugata melindungi
anak terhadap sejenis bakteri yang sering
menyebabkan infeksi telinga. Bakteri ini juga
dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius,
seperti meningitis dan bakteremia (infeksi darah).
Imunisasi pada balita dan anak
sekolah
MMR (Mumps Measles Rubella)
Imunisasi MMR memberi perlindungan terhadap campak,
gondongan dan campak Jerman dan disuntikkan sebanyak dua
kali.
Varicella
Imunisasi varisella memberikan perlindungan terhadap cacar air.
Cacar air ditandai dengan ruam kulit yang membentuk lepuhan,
kemudian secara perlahan mengering dan membentuk keropeng
yang akan mengelupas.
Influensa
Hepatitis A
Tifus Abdominalis
RV (Rota Virus)
TT (Tetanus Toxoid)
DT (Difteri Tetanus)

You might also like