Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Pada dasarnya Angina Pectoris terbagi atas
2 yaitu:
1. Angina Pectoris Stabil (APS)
2. Angina Pectoris Tidak Stabil / Unstable
Angina Pectoris (UAP)
UAP akan dibahas pada pembahasan
SKA/ACS (Acut Coronary Syndrome)
APS mempunyai gejala mirip dengan ACS
namun waktu nyerinya <20 menit, dan
biasanya timbul 2-3 kali dalam seminggu.
Nyeri tidak terlalu berat
Nyeri menghilang saat istirahat
Nyeri muncul saat beraktivitas berat /
kegiatan sehari-hari.
Nyeri Dada Khas APS
APS mempunyai gejala mirip dengan ACS
namun waktu nyerinya <20 menit, dan
biasanya timbul 2-3 kali dalam seminggu.
Nyeri tidak terlalu berat
Nyeri menghilang saat istirahat
Nyeri muncul saat beraktivitas berat /
kegiatan sehari-hari.
Pemeriksaan Penunjang APS
EKG dalam keadaan normal
Enzim jantung normal
1. Terapi pada APS
Anti
Platelet
Aspirin : 75-100 mg
(Cuma Ticagrelor: 2x90 mg
salah
satunya) Clopidogrel: 75 mg/hari
Anti
Koagulan Warfarin Simarc 1-0-0
(HARUS
DITAMBAHKAN
pd terapi
Antiplatelet
Secepat
Mungkin)
Acute Coronary Syndrome
Pendahuluan
Sindrom Koroner Akut (SKA) Meningkatkan
angka perawatan dan Kematian di seluruh
dunia
Saat ini Penanganan SKA sudah mengalami
banyak kemajuan dibanding 2 dekade
terakhir
Nyeri Dada Khas Infark
Nyeri dada Angina Saat Istirahat (>20 Menit)
Nyeri dada angina Pertama Kali (de Nuvo)
dengan tingkatan CCS III
Cresendo Angina
Angina Paska Infark
Klasifikasi SKA
ESC Guidelines for the management of Acute Coronary Syndrome in patients without persistent ST Elevation.2011
Persangkaan
SKA
Non Kardiak Angina Stabil Kemungkinan Definitif SKA
(Kronik) SKA
NEGATIF POSITIF
Diagnostik: Bukan SKA atau Diagnosis: Definitif atau sangat
Resiko rendah SKA mungkin SKA
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut.2014
Elevasi Segmen ST pada J Point pada 2 lead yg berhubungan
0.25 mV Pada laki-laki dibawah 40 thn
STE 0.2 mV pada laki-laki diatas 40th, or 0.15 mV pada
MI wanita di lead V2V3 dan/atau 0.1 mV pada lead lainnya
ESC Guidelines for the management of acute myocardial infarction in patients presenting with ST-segment elevation. 2011.
Elektrokardiografi
ESC Guidelines for the management of Acute Coronary Syndrome in patients without persistent ST Elevation.2012
Bagaimana Penanganan SKA?
Tindakan Umum & Langkah Awal
Tirah Baring (Kelas 1C)
Oksigen utk pasien dg Saturasi<95% atau distres
2 nafas(I-C)
Suplemen Oksigen diberikan utk semua SKA dlm 6 jam pertama tanpa
mempertimbangkan Saturasi (IIa-C)
5 Suplemen Oksigen diberikan utk semua SKA dlm 6 jam pertama tanpa mempertimbangkan Saturasi (IIa-C)
5 Anti Iskemik: NTG spray/tab (I-C), Morfin sulfat 1-5 mg IV dpt diulang setiap 10-30 menit (IIa-B)
18
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut.2014
REASSURANCE
O OKSIGEN
M MORFIN
A ASPILET
N NITRAT
C CLOPIDOGRE
E
ENOXAPARIN
M MORFIN
O OKSIGEN
N NITRAT
A ASPILET
CO CLOPIDOGREL
Persangkaan
SKA
Non Kardiak Angina Stabil Kemungkinan Definitif SKA
(Kronik) SKA
*Patients with cardiogenic shock or severe heart failure initially seen at a nonPCI-capable hospital should be transferred for cardiac catheterization and revascularization as soon as possible, irrespective of time delay from MI onset ( Class I, LOE: B).
Angiography and revascularization should not be performed within the first 2 to 3 hours after administration of fibrinolytic therapy. DIDO = door-in-door-out
Kontra Indikasi Fibrinolitik
Kontraindikasi Absolut Kontraindikasi Relatif
Stroke hemoragik atau stroke yg Transient Ischaemic Attact(TIA) dlm 6
penyebabnya blm diketahui dg bulan terakhir
awitan kapanpun
Stroke iskemik 6 bulan terakhir Pemakaian antikoagulan oral
Kerusakan sistem syaraf sentral dan Kehamilan atau dalam 1 minggu post-
neoplasma partum
Trauma operasi/trauma kepala yg Resusitasi traumatik
berat dalam 3 minggu terakhir
Penyakit perdarahan Hipertensi refrakter (TDS >180
mmHg)
Diseksi aorta Penyakit hati lanjut
Infeksi endokartis
Ultus peptikum yang aktif
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut.2014
Regimen Fibrinolitik untuk Infark
Miokard Akut
Agen Dosis Awal Ko Terapi Kontraindikasi
Antitrombotik spesifik
Streptokinase (Sk) 1,5 juta U dalam 100 Heparin iv selama 24- Sebelum SK atau
ml dextrose 5% atau 48 jam Anistreptase
dlm larutan salin 0,9%
dlm 30-60 menit
Alteplase (tPA) Bolus 15mg IV Heparin IV selama 24-
0,75 mg/kg selama 30 48 jam
menit, kemudian 0,5
mg/kg selama 60
mrnit
Dosis total tidak lebih
dari 100 mg
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut.2014
Setelah Pemberian Fibrinolitik Harus
Diwaspadai :
1. Hipotensi = Hemodinamik/5 menit
2. ST Segmen
3. Aritmia Referfusi
4. Perdarahan pada gusi dan otak = PIS
Dgn Duduk Disamping Pasien dan Melihat
Monitor
3 (TIGA) Petanda KEBERHASILAN
Pemberian Fibrinolitik :
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut.2014
2. Terapi pada NSTEMI / UAP
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut.2014
3. Terapi pada NSTEMI / UAP
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut.2014
4. Terapi pada NSTEMI / UAP
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut.2014
5. Terapi pada NSTEMI / UAP
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut.2014
SKA
Anti Platelet Anti
Koagulan
Mencegah
Trombosis Lebih
Resiko
Lanjut Perdarahan