You are on page 1of 31

ACUTE CORONARY SYNDROME

( Sindrom Koroner Akut )

YULIATI,SKp,MM
Penyakit kardiovaskuler
penyebab kematian utama di
dunia, + 1/3 seluruh kematian

Prevalensi penyakit meningkat tiap tahunnya


Perkiraan: th 2020 25 jt meninggal
akibat penyakit KV & + akibat
penyakit koroner.
Aterosklerosis awal terjadi tanpa tanda
& kematian sering terjadi mendadak
Faktor Risiko Penyakit Jantung
Koroner (PJK)

Yang Dapat di ubah :


1. merokok 2. hipertensi
3. diabetes 4. hiperkolesterol
5. obesitas 6. kurang olah raga
7. stres

Yang tidak dapat di ubah :


1. usia 2. jenis kelamin
3. riwayat keluarga 4. tipe kepribadian
Tanda-Tanda Serangan Jantung Akut

Angina klasik :
Tanda-tanda Serangan jantung
Angina Equivalent :
Tidak ada nyeri / rasa tidak
enak di dada yang khas,
namun pasien menunjukkan
gejala gagal jantung
mendadak (sesak napas),
atau aritmia ventrikular
(palpitasi, presinkop, sinkop)
Sindroma koroner akut
Bila terjadi serangan jantung

Jangan
Panik,
Jangan
tunda
bawahlah
Setiap Menit
segera ke
Berharga !!! Rumah
Sakit
terdekat
Treatment Delayed is Treatment Denied

Symptom Call to PreHospital ED Cath Lab


Recognition Medical System

Increasing Loss of Myocytes

Delay in Initiation of Reperfusion Therapy

8
DIAGNOSIS
SINDROM KORONER AKUT
Acute Coronary Syndromes

Unstable Angina
Similar pathophysiology

Non-ST-Segment Similar presentation and


Elevation MI early management rules
(NSTEMI)
STEMI requires evaluation
for acute reperfusion
ST-Segment intervention
Elevation MI
(STEMI)
Diagnosis of Acute MI
STEMI / NSTEMI
At least 2 of the
following
Ischemic symptoms
Diagnostic ECG
changes
Serum cardiac
marker elevations
Chest pain suggestive of ischemia

Immediate assessment within 10 Minutes


Initial labs Emergent History &
and tests care Physical
12 lead ECG IV access Establish

Obtain initial Cardiac diagnosis


cardiac enzymes monitoring Read ECG
electrolytes, cbc Oxygen Identify
lipids, bun/cr,
Aspirin complicatio
glucose, coags
Nitrates ns
CXR
Assess for
reperfusion
EKG
Atasi Nyeri : Nitrogliserin 0,4 mg (max 1,2 mg) SL bila TD > 90 mmHg
+ morfin (dapat di ulang) 3-6 mg sampai nyeri teratasi

Pengobatan antipletelet : 160-325 mg tablet asam asetilsalisilat dikunyah


+ clopidogrel 300 mg PO

STEMI NSTEMI-UAP

Konsevatif atau
Early invasive strategy
delayed invasive strategy
UFH (target aPTT 50-70 det)
UFH atau LMWH (enoxaparin)
Gp IIbIIIa inhibitor utk pasien risiko tinggi

Pertimbangkan tirofiban atau eptifibated

Primary PCI, bila : Lebih memilih Fibrinolitik bila:


PCI dpt dilakukan < 90 mnt Tdk ada kontra indikasi dan PCI menunggu > 90 menit
(pd pasien dgn onset < 3 jam PCI harus dpt dilakukan <60 mnt) Onset
gejala < 3 jam dan PCI menunggu > 60 menit
Terdapat kontraindikasi trombolitik
Onset > 3 jam Terapi adjuvan :
Syok kardiogenik atau gagal jantung kiri akut UFH,LMWH pada pasien < 75 tahun
Terapi adjuvan :
UFH, pertimbangkan GPIIbIIIa inhibitor.

Algoritma tatalaksana awal Sindroma Koroner Akut


Pasien dengan tanda dan gejala klinis SKA

EKG 12 sadapan

ST Elevasi = STEMI

> 0.1 mV pd > 2 sadapan ekstrimitas yang bersebelahan


dan/atau > 0,2 mV pd > 2 sadapan prekordial yang

bersebelahan atau LBBB baru (yang dianggap baru) EKG Abnormal lainnya (Bukan ST elevasi)
atau
EKG normal

High Risk (Risiko Tinggi)


Low Risk (Risiko rendah)
-Perubahan EKG yang dinamis meliputi ST depresi
- hemodinamik
Tidak ada tanda-tanda high risk
-irama yang tidak stabil (aritmia malignan)
- diabetes melitus
= UAP , jika nilai troponin negatif
= Non STEMI, jika nilai troponin positif (T atau I)

ALGORITMA DIAGNOSIS SKA


Fibrinolitik : Indikasi
Sakit dada khas IMA 12 jam

EKG : 1 mm elevasi seg ST pada 2 sandapan yg


ektremitas yang berhubungan
2mm elevasi seg ST pada 2 sandapan
prekordial
Bundle branch block yg baru
Syok kardiogenik pd IMA ( bila kateterisasi dan
revaskularisasi tdk dapat dilakukan )
Trombolisis door to needle time < 30 menit !!
PCI pada IMA lebih unggul bila dpt dilakukan
dlm 90 30 menit
Fibrinolitik : indikasi kontra Absolut
Riwayat stroke hemoragik,kapanpun terjadinya

Riwayat stroke iskemik dalam 3 bulan kecuali stroke iskemik dengan onset < 3
jam

Neoplasma intrakranial

Perdarahan internal aktif(tidak termasuk menstruasi)

Kecurigaan suatu diseksi aorta

Luka kepala tertutup yg signifikan atau trauma facial dalam 3 bulan

Kelainan struktural atau pembuluh darah cerebral

ACC/AHA guideline of STEMI 2004


Fibrinolitik :indikasi kontra relatif
Hipertensi berat saat datang ke UGD yaitu BP> 180 / 110 mmHg
Pungsi vaskuler yg tak dapat dikompresi
Perdarahan internal 2 4 mgg sebelumnya
Konsumsi antikoagulan oral
prolonged CPR ( > 10 minutes) or operasi mayor dlm jangka
waktu 2-4 minggu
Untuk Streptokinase : pemberian sebelumnya ( 5 hari-2 tahun)
atau riwayat reaksi alergi
Kehamilan
Active peptic ulcer
Riwayat hipertensi kronis yg tak terkontrol
Riwayat stroke iskemik lebih dari 3 bulan,demensia atau
patologi serebral lainnya yg blm tercantum dalam indikasi kontra
CARA PEMBERIAN FIBRINOLITK

Streptokinase ( Streptase )
1.5 million Unit in 100 ml D5W or 0.9% saline
selama 30-60 mnt
without heparin : Inferior MCI
with heparin : anterior MCI
tPA
15 mg IV bolus kemudian 0.75 mg/Kg selama 30
mnt,dilanjutkan 0.5 mg/Kg selama 60 mnt
berikutnya
Operasi pintas koroner ( CABG )
Pada sindrom koroner akut :

Aritmia/Block ---- Kematian Mendadak

Disfungsi Ventrikel Gagal Jantung

Hipotensi ---- Shock Cardiogenic

Mekanikal : Ruptur Ventrikel/Septum

Pericarditis
Merokok
Mengandung 4000 bahan kimia,
termasuk 43 karsinogen (zat
penyebab kanker)
Peluang terkana serangan jantung 6x
lebih besar
Menyebabkan : penyempitan arteri,
gangguan irama jantung, menurunkan
HDL, meningkatkan agregasi
trombosit, menurunkan zat vasodilator
Merokok
Menyebabkan 15 kematian perhari
Meningkatkan risiko kematian 1
2 kali karena PJK
Semakin muda umur mulai
merokok semakin tinggi risiko
kejadian kardiovaskuler, 10 kali
lipat pada usia 8 10 tahun dan 3
4 kali lipat untuk umar diatasnya.
Prevalensi perokok di indonesia
merupakan yang tertinggi di
dunia :
* Indonesia : 69,0 %
* India : 51,6 %
* China : 51,1 %
* Thailand : 39,3 %
Rokok dan PJK
Semakin banyak jumlah batang rokok
Risiko PJK

Merokok 1-9 batang/hari meningkatkan


risiko 5 kali lipat

BAHAYA Perokok Pasif : 80-90% dari


perokok aktif

Risiko PJK setelah :


STOP MEROKOK 1 tahun turun menjadi
50% dan
STOP MEROKOK 4 tahun sama seperti
non perokok
Kandungan ROKOK
1. TAR
Mengandung arsenik & sianida (penyebab sakit
paru yg parah)
70% Tar dari asap rokok tetap berada di paru-paru

2. NIKOTIN
Efek psikoaktif dan ketagihan nikotin 5 kali lebih kuat
daripada morfin dan kokain.
Bekerja cepat (mencapai otak hanya dalam waktu
5-7 detik)
Meningkatkan Tekanan Darah dan Frekuensi Nadi

3. KARBON MONOKSIDA
Merupakan gas beracun
Mengikat sel darah merah sehingga menyingkirkan OKSIGEN
dalam darah
Meningkatkan kerja jantung
STRATIFIKASI RISIKO
TIMI Risk Score for
UA / NSTEMI

HISTORICAL POINTS RISK OF CARDIAC EVENTS (%)


Age 65 1 BY 14 DAYS IN TIMI 11B*
RISK DEATH DEATH, MI OR
3 CAD risk factors
(FHx, HTN, chol, DM, active smoker) 1 SCORE OR MI URGENT REVASC

Known CAD (stenosis 50%) 1 0/1 3 5


ASA use in past 7 days 1 2 3 8
PRESENTATION 3 5 13
Recent ( 24H) severe angina 1 4 7 20
cardiac markers 1 5 12 26
ST deviation 0.5 mm 1 6/7 19 41
RISK SCORE = Total Points (0 - 7)
*Entry criteria:UA or NSTEMI defined as ischemic pain
Low = 0-2 points, Medium = 3-4 points
at rest within past 24H, with evidence of CAD (ST segment
High = 5-7 points deviation or +marker)
Antman et al JAMA 2000; 284: 835 - 842
RISIKO TINGGI

Sekurang-kurangnya 1 dari berikut hasus ada:


1. Anamnesis
Simtom nyeri dada iskemik meningkat cepat
dalam 46 jam terakhir
Prolonged rest pain (berlangsung >20 min)
2. Temuan klinis
Tanda edema paru
S3 atau rhonki baru / bertambah
Hypotensi,bradikardia,takicardia
Usia > 75 yrs
3. ECG
Angina waktu istirahat dgn perubahan transien segm ST
>0.05 mV,BBB (baru a diperkirakan baru ),Sustained VT
4. Cardiac markers : kenaikanTnT or TnI >0.1ng/ml

You might also like