You are on page 1of 12

Lanjutan

Teknik yang dapat


menghambat Komunikasi

Dalam berkomunikasi kadang teknik yang


digunakan malah menghambat interaksi
interpersonal yang telah dilakukan.
Teknik komunikasi yg dapat menghambat
komunikasi teridentifikasi sebagai berikut:
1. Memberikan Opini

Opini yang diberikan dengan tidak tepat dapat


mengakibatkan:
a. Pembatasan spontanitas
b. Pemecahan masalah menjadi terhenti
c. Menimbulkan keragu-raguan pada klien

Contoh:
Perawat: Bapak T sepertinya bapak sedang berfikir keras.
Klien: Oh. tidak, tidak terlalu saya sedang berfikir apakah
isteri saya akan datang & menemani saya di sini
Perawat: Seandainya bapak bertanya kepada saya, menurut
saya, seharusnya dia datang sebelum saat ini.
2. Menawarkan Jaminan dengan
cara yang tidak tepat
Hal ini dapat mengakibatkann komunikasi terbuka
menjadi komunikasi tertutup.
Contoh:
Klien: Saya merasa takut kalau saya akan sangat
tergantung pada anak saya.
Perawat: Tidak ada alasan untuk takut, bapak akan baik-
baik saja.
Menurut Bradley and Edinberg (1990) akan lebih baik
jika klien diyakinkan dengan kalimat berikut:
- Bahwa ada harapan.
- Bahwa perawat mendengarkan
- Masalah klien di mengerti
- Klien akan ditangani secara manusiawi.
3. Menjadi Difensif

Dapat mengakibatkan klien tidak mempunyai hak untuk


berpendapat

Contoh:
Perawat, maaf pak, apakah bapak merasa lebih mengetahui
tentang kesehatan dari pada saya.

Dengan menjadi defensif, klien akan menjadi tidak peduli.

Dengan terus menjadi defensif .klien menjadi tidak peduli.


Perawat tidak akan dapat mengetahui alasan klien.
4. Bertanya dengan
kenapa
Dapat membuat perasaan tidak aman.
Seakan-akan menjustifikasi klien atau
seakan-akan mentest klien.
Contoh:
Kenapa ibu hanya berbaring saja, kan
sudah kami katakan bahwa ibu harus
latihan
5. Stereotype
Tindakan memberikan cap tertentu pada
klien.
Contoh:

Lansia selalu kebingungan.


Klien dengan masalah punggung sulit
mentoleransi nyerinya.
6. Mengubah objek
pembicaraan dengan tidak
tepat
Mengubah objek pembicaraan akan
menunjukkan empati yang kurang
terhadap klien.
Hal ini juga mengakibatkan pikiran dan ide
klien terputus dan kacau, akhirnya
informasi yang diinginkan dari klien tidak
memadai.
7. Menunjukkan setuju berlebihan

Persetujuan yang berlebihan akan membuat klien tidak bebas


untuk berfikir & bertindak, akhirnya menghalangi potensi klien
dalam mengungkapkan perasaan.
Contoh:
Klien: Saya telah memutuskan bahwa setelah
pulang nanti, saya akan tinggal bersama
anak saya. Dia tak ingin saya tinggal sendirian.

Perawat: Saya senang mendengar itu, saya pikir bapak


telah membuat keputusan yang tepat, itu lebih baik

untuk bapak dan anak bapak agar tidak merasa


khawatir lagi.
Lanjutan

Komentar ini terkesan mengakhiri diskusi


padahal mungkin klien ingin mengungkapkan
perasaan dan ingin mendengarkan pendapat
yang lain lagi.
8. Ketidaksetujuan
Sedangkan ketidaksetujuan yg berlebihan
akan membuat klien merasa tidak dapat
memenuhi harapan perawat.
Contoh.

Klien: Saya merasa sangat baik hari ini


karena saya bisa pindah ke kursi satu kali
ini.
Perawat: hanya satu kali?: seharusnya
lebih dari itu.
Lanjutan

Kalimat di atas membuat klien merasa di


tolak dan klien akan menghindari interaksi
lebih lanjut.
Kalimat yang lebih baik:

bapak telah membuat kemajuan. Kami


telah meminta bapak mencoba berpindah
3x sehari.

You might also like