11-168 DEFINISI WHO Gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinik baik fokal maupun global yang berlangsung > 24 jam atau dapat menimbulkan kematian, disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak ETIOLOGI Stroke Non Hemoragik Tromboemboli Non tromboemboli Kelainan jantung aliran darah ke otak berkurang (iskemik) PD vasodilatasi kekentalan meningkat
aliran darah lambat
Stroke Hemoragik Intra cerebral hemoragik (ICH) Hipertensi, Aneurysma dan arterioveneus Malformasi (AVM) Sub Arachnoid Hemoragik (SAH) Vaskularisasi Otak
1. Sistem Karotis Sinistra dan Dextra
- Carotis Interna Carotis Cerebri Media 2. Sistem Vertebra Basilaris Secara Klinis Infark Di Otak 1. TIA (Trenssient Ischemic Attack) Gejala dan tanda hilang dalam waktu beberapa detik sampai dengan 24 jam. Difisit neurologis dapat berupa hemiparise, monoparise, gangguan penglihatan, sulit bicara. 2. RIND (Reversible Ischemic Neurological Deficit ) Tanda dan gejala hilang dalam beberapa hari dampa dengan minggu. 3. Stroke in evolution atau progressive Stroke defisit neurologis bersifat fluktuatif, progresif kearah jelek, biasanya disertai penyakit penyerta (DM, Gangguan fungsi jantung, gangguan fungsi ginjal, dll) 4. Completed Stroke (Stroke Komplit) Defisit Neurological Improvement
1. Area Degenerasi (Bersifat
iriversibel permanen = Zona nekratik) Disebut area umbra 2. Area degenerasi riversibel (area penumbra = Zona degenerasi) 3. Area Oedematosa (Bersifat riversibel = Zona Oedematosa) CIRCULUS WILLISI GEJALA INFARK 1. SEREBRI ANTERIOR Hemiparese dan hemiplegia Gangguan mental Inkontinensia Gangguan sensibilitas pada tungkai yg lumpuh Kejang 2. SEREBRI MEDIA Hemiparese/hemiplegia sisi kontralateral Gangguan sensibilitas kontralateral Terkena hemisfer dominan afasia motorik sensorik 3. SEREBRI POSTERIOR Hemianopsia homonim Afasia sensorik GEJALA TIA 1. Sistem karotis (perdarahi lobus posterior, parietal, dan frontal) Hemiparese kontralateral Hemihipestesi kontralateral Afasia Disartria Amaurosis fougax
2. Sistem vertebrobasiler Hemiparese uni/bilateral atau alternans Hemihipestesi uni/bilateral Vertigo Gangguan penglihatan bilateral Ataxia DIAGNOSIS MEDIS
1. Computerized Tomography Scanning (CT scan)
1) Infark lesi hipodens (lesi dengan densitas rendah) tampak lebih hitam dibanding jaringan otak disekitarnya. 2) Perdarahan Lesi hiperdens (lesi dengan densitas tinggi) tampak lebih putih dibanding jaringan otak disekitarnya. 2. MRI & MRA ( Magnetic Resonance Imaging & Magnetic Resonace Angiography) untuk mengetahui topis kebocoran pembuluh darah di otak 3. PET Scan ( Positron Emision Tomography Scan)