You are on page 1of 13

SPONDYLOLYSIS

Eka Sarofatul Janah


MBK.168.01.01.01
Spondylolysis

patah tulang pada bagian pars interarticularis pada tulang


belakang, hal ini sering terjadi karena sendi pada tulang
belakang dipaksakan bekerja secara berlebihan atau overuse
injury.

Spiegel DA, Dormans JP. Spondylolysis and spondylolisthesis. In: Kliegman RM,
Behrman RE, Jenson HB, Stanton BF, eds. Nelson Textbook of Pediatrics. 19th ed.
Philadelphia, PA: Elsevier Saunders; 2011:chap 671.6.
Daerah yang sering terkena patah tulang ini adalah daerah lumbal
4 dan lumbal 5 (L4 & L5) dan proses healing L4 lebih cepat dari
pada L5.
Jika cedera ini terjadi pada kedua sisi (pars interarticularis) disebut
sebagai spondylolistesis.
Penyebab Spondylolysis
Genetika
Beberapa orang dilahirkan dengan tulang vertebra tipis
abnormal membuat mereka lebih rentan terhadap patahan dan
retakan. Beberapa pasien yang dilahirkan dengan cacat genetik
pada tulang L4 mereka. Terlepas dari kondisi genetik tertentu
yang mereka miliki, sering diperburuk oleh pertumbuhan, yang
selanjutnya dapat menyebabkan terjepitnya tulang vertebra.
microfracture yang berulang-ulang disebabkan oleh stress
fracture pada pars interartikularis.
Olahraga ( base ball, foot ball, wrestling, gymnastic, tennis )
Pasien dengan spina bifida okulta
Gejala Spondylolysis
Sering terasa nyeri pada punggung bawah terutama pada salah
satu sisi dari tulang belakang, meskipun pada beberapa kasus
nyeri tidak dikeluhkan pasien.
Nyeri makin bertambah bila kita menegakkan
punggung/extension activity
Nyeri secara tiba-tiba pada punggung, kebanyakan disaat kita
menegakkan punggung.
Hyperlordosis atau peningkatan kurva lumbal sering dijumpai
pada kasus ini.
Terjadi penegangan pada otot paha bagian belakang.
Nyeri timbul jika pasien disuruh berdiri dengan satu kaki (kaki
yang ada nyeri) dan menegakkan punggung,
Nyeri tekan terjadi pada daerah yang mengalami patah tulang.
Patah tulang selalu terjadi berlawanan arah dengan nyeri, jika
patah tulang terjadi pada daerah kiri maka daerah sebelah
kanan yg timbul nyeri
Skiatika, atau melemahnya kaki
Pergerakan punggung abnormal
Sulit berjalan

Spiegel DA, Dormans JP. Spondylolysis and spondylolisthesis. In: Kliegman RM,
Behrman RE, Jenson HB, Stanton BF, eds. Nelson Textbook of Pediatrics. 19th ed.
Philadelphia, PA: Elsevier Saunders; 2011:chap 671.6.
Penegakan Diagnosik

Radiologrphy
foto secara lateral adalah suatu pemotretan yang memiliki
proyeksi terbaik, spondylolisys akan terlihat garis
lucency pada pars interartikularis. Lucency ini hanya
dapat terlihat pada proyeksi yang diambil secara oblique
dan akan terlihat collar pada scottie dog. Jika
Spondylolisys bilateral, kerusakan akan terlihat pada
kedua sisi kanan dan kiri oblique
Lanjutan

CT Scan
Pada lumbal spine akan terlihat linear lucency atau
kehancuran yang sampai pars interrtikularis dan
dapat ditemukan dengan muda pada sagital
reconstructions di axial
MRI

Spiegel DA, Dormans JP. Spondylolysis and spondylolisthesis. In: Kliegman RM,
Behrman RE, Jenson HB, Stanton BF, eds. Nelson Textbook of Pediatrics. 19th ed.
Philadelphia, PA: Elsevier Saunders; 2011:chap 671.6.
Perawatan Spondylolysis
Istirahat, terutama dari kegiatan atau olahraga yang diduga
menjadi penyebab kondisi
Obat
Terapi fisik
Latihan, dimulai dengan peregangan dan latihan penguatan
diikuti oleh latihan aerobik ketika pasien cukup kuat
Suntikan steroid, yang lebih efektif dalam mengurangi rasa
sakit dan peradangan pada kasus yang lebih berat

Spiegel DA, Dormans JP. Spondylolysis and spondylolisthesis. In: Kliegman RM,
Behrman RE, Jenson HB, Stanton BF, eds. Nelson Textbook of Pediatrics. 19th ed.
Philadelphia, PA: Elsevier Saunders; 2011:chap 671.6.
Fisioterapi Pada Spondylolysis
Edukasi kepada pasien agar menghindari aktivitas/olahraga
yang menambah nyeri
Memberikan streetching pada otot hamstring dan otot gluteal.
Mendesign latihan untuk penguatan core musle dan otot-otot
punggung bawah (sangat penting dan disegerakan)
Memberikan back support/lumbal corset untuk pasien.
Pengetahuan, edukasi dan mengajarkan kepada pasien tentang
tehnik yang tepat ketika melakukan olahraga pemicu patah
tulang belakang.

Spiegel DA, Dormans JP. Spondylolysis and spondylolisthesis. In: Kliegman RM,
Behrman RE, Jenson HB, Stanton BF, eds. Nelson Textbook of Pediatrics. 19th ed.
Philadelphia, PA: Elsevier Saunders; 2011:chap 671.6.
Terapi
Spondylolysis
Pengobatan untuk spondilolisis adalah NSAID atau analgesik,
seperti:
ibuprofen, aspirin, acetaminophen, dan naproxen.
Obat-obat ini tidak hanya terbukti efektif dalam mengurangi
rasa sakit, tetapi juga peradangan yang dapat menyertai gejala.

Spiegel DA, Dormans JP. Spondylolysis and spondylolisthesis. In: Kliegman RM,
Behrman RE, Jenson HB, Stanton BF, eds. Nelson Textbook of Pediatrics. 19th ed.
Philadelphia, PA: Elsevier Saunders; 2011:chap 671.6.
TERIMAKASIH

You might also like