Professional Documents
Culture Documents
Metabolic
Encephalopathy
Comatous
Brain Death
Pembimbing:
dr.Usman G.R,Sp.S
Oleh :
Ni Made Atika Nurina Yanti
Astri Taufi Ramadhani
Metabolic Encephalopathy
BATASAN
Metabolik ensefalopati (ME) merupakan ganguan
fungsi saraf pusat (otak) baik fokal atau general
yang disebabkan karena kegagalan fungsi organ
(di luar sistem saraf) atau yang disebut proses
metabolik
Keadaan klinis yang ditandai dengan :
Penurunan kesadaran sedang-berat
Gangguan neuropsikiatrik : kejang, lateralisasi
Kelainan fungsi neurotransmitter otak
Tanpa disertai tanda-tanda infeksi bakterial yang
jelas (NON INFECTIOUS ORIGIN).
Ensefalopati
ETIOLOGI
ME dapat disebabkan oleh banyak kondisi,
seperti defisiensi nutrisi, keracunan dan lain-
lain
Beberapa ME yang sering terjadi adalah :
Ensefalopati Hepatik
Ensefalopati Uremik
Ensefalopati Diabetik
ENSEFALOPATI HEPATIK
Akut Kronis
Penyakit hati akut : Penyakit Hati
Hepatitis Fulminan Menahun:
Akut Sirosis hati
Hepatitis Toksik obat
Perlemakan hati akut
pada kehamilan
PATOGENESIS
1.
PATOGENESIS
Hipotesis Amoniak
1. Hipotesis Amoniak
2. Hipotesis Toksisitas Sinergik
2. Hipotesis Toksisitas Sinergik
3. Hipotesis Neurotransmiter Palsu
3. Hipotesis Neurotransmiter Palsu
4. Hipotesis GABA dan Benzodiazepin
4. Hipotesis GABA dan Benzodiazepin
senyawa dopamin
yang dan nor-adrenalin.
memiliki kandungan nitrogen
Bersifat dopamin
toksik dan nor-adrenalin.
TOKSISITAS
Bersifat Gangguan
GABA adalah
toksik fungsi hati
zat inhibisi
neurotransmiter
neuron yang otak
HIPOTESIS AMONIAK
HIPOTESIS TOKSISITAS
Gangguan
GABA adalah
fungsi hati
zat inhibisi
neurotransmiter
neuron yang
otak
HIPOTESIS AMONIAK
GABA &
Ekskresi dalam
Neurotoksin tubuh melalui pembentukan
akan diproduksi
diganti
lain yang
di saluran
oleh
mempunyai
pencernaan.
oktapamin
efek sinergis dan
GABA &
Neurotoksin
akan diproduksi
diganti
lain yang
di saluran
oleh
mempunyai
pencernaan.
oktapamin
efek sinergis
dan
BENZODIAZEPIN
urea difeniletanolamin
dengan dalam
Efek hepar
amonia GABA dikeluarkan
seperti yang
merkaptan, melalui
meningkat asam lemak
akibat
urea di dalam hepar dikeluarkan melalui
SINERGIK
dengan
ginjal feniletanolamin
Efek
amonia GABA
seperti yang
merkaptan,
meningkat asam lemak
akibat
SINERGIK
PALSU
ginjalrantai
Faktor
pendek
perubahan
yang(oktanoid),
mempengaruhi
reseptor fenol,
GABA
: dll dalam otak
HIPOTESIS PALSU
rantai
Faktor
pendek
perubahan
yang (oktanoid),
mempengaruhi
reseptor fenol,
GABA
: dll dalam otak
HIPOTESIS
Senyawa-senyawa
Amonia Pengaruh
juga akibat
digunakan suatu
bakteri
tersebut
dalamsubstansi
usus akan
terhadap
konversi memperkuat
yangprotein
mirip
HIPOTESIS
Senyawa-senyawa
glutamat Pengaruh
akibat
menjadi suatu
bakteri
tersebut
glutamin substansi
ususakan
terhadap
memperkuat
yangprotein
mirip
sifat-sifat
glutamat Pada
benzodiazepin.
neurotoksisitas
menjadi gagal
glutamin hati dari
seperti
amonia sirosis akan
sifat-sifat
Pada
benzodiazepin.
neurotoksisitas
gagal hati dari
seperti
amonia
Bila terdapat penyakit hati terjadi gangguan sirosis akan
Bila terdapat terjadi penurunan
penyakit asamgangguan
hati terjadi amino rantai
metabolisme terjadi penurunan
amoniak asam
amoniak amino
5-10 kali rantai
metabolisme cabang
amoniak amoniak 5-10 kali
lipat cabang
gangguan keseimbangan potensial
lipat gangguan keseimbangan potensial
saraf
saraf
Klasifikasi (kriteria West Haven)
Tingka Gejala Klinis
t
0 Tidak ada kelainan
1 Kesadaran mulai berkurang
Cemas atau euforia
Kurangnya perhatian
Gangguan pada hitungan penambahan
2 Letargi atau apatis
Disorientasi tempat & waktu
Perubahan kepribadian
Tingkah laku yang tidak sesuai
Gangguan pada hitungan pembagian
3 Somnoleh atau stupor yang masih respon terhadap
stimulus verbal
Kebingungan
Disorientasi berat
4 Koma
DIAGNOSIS
Salah satu pendekatan untuk menegakkan
diagnosis adalah Hepatic Enchephalopathy
Scaling Algorithm (HESA) :
Clinical Hepatic Encephalopathy Staging
Scale
Penilaian GCS
Mini mental status examination
Gejala klinik berupa
1.Kelainan Neurologik
2.Kelainan Mental
3.Kelainan Rekaman EEG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. EEG
Amplitudo, jumlah siklus gelombang per
detik , frekuensi gelombang
2. Tes Psikometri
Dengan Uji Hubung Angka (UHA)
3. Pemeriksaan Amonia Darah
Peningkatan kadar amonia darah
PENATALAKSANAAN
Mengobati penyakit dasar hati
Mengidentifikasi dan menghilangkan faktor
pencetus
Mengurangi/mencegah pembentukan
influks toksin-toksin nitrogen ke jaringan
otak
Mengurangi asupan makanan yang
mengandung protein
Menggunakan laktulosa dan antibiotika
Membersihkan saluran cerna bagian bawah
Upaya suportif kalori yang cukup &
pengawasan terhadap komplikasi
ENSEFALOPATI UREMIK
Imaging studies
EEG
PENATALAKSANAAN
Ensefalopati uremikum indikasi dialisis baik
hemodialisis maupun intermitent peritoneal dialisis
Pada ensefalopati yang tidak murni oleh karena
toksin uremik antara lain oleh karena intoksikasi air,
hiponatremia, hipokalsemia dan drug induced,
pengobatan dapat secara konservatif dengan
memperbaiki kadar air-elektrolit tersebut
Pada nefropati diabetik, adanya hipoglikemia atau
hiperglikemia perlu dipertimbangkan sebagai
penyebab utama atau bersama-sama toksin uremik
menimbulkan ensefalopati/ koma.
ENSEFALOPATI DIABETIK
Hipoglikemi Hiperglikemia
Suatu keadaan
Padaa hiperglikemia, patofisiologi terjadinya
Pada hiperglikemia, patofisiologi terjadinya
dekompensasi-kekacuan
Glukosa
ensefalopati
gejala merupakan
hipoglikemia diabetik
sumber ini
energi
metabolik juga
utama
yang karena
ditandaibagi
Glukosa
ensefalopati
merupakan diabetik
sumber ini energi juga
utama karena
bagi
otak,
kurangnya
apabilaotot dan sel-sel
glukosa nutrisipenting
pada lainnya
oleh otak, sehingga
trias hiperglikemia,
otak,kurangnya
otot dan sel-sel
nutrisipenting
pada lainnya
otak,
asidosis dan ketosis,sehingga
Penurunan
menimbulkan
darah < 60 dari kadar
mg/dl kerusakan
glukosa ini otak gejala
(hipoglikemia)
HIPERGLIKEMIA
HIPOGLIKEMIA
Penurunan
menimbulkan dari kadar
kerusakan
glukosa ini
otak
(hipoglikemia)gejala
HIPERGLIKEMIA
Faktor
apapun penyebab
neurologis :
penyebabnya akan mengakibatkan
apapun
neurologis penyebabnya defisiensi
akan insulin absolut
mengakibatkan
1. Kadar Insulin
kerusakan
Glukosa dengan dari kadarjaringan
tinggi
atau di
otak
relatif dalamkarena
darah
kerusakan
Glukosa
berlebihandengan
dari kadarjaringan
tinggi di otakdalamkarena
darah
kekurangan
akan didistribusikan
suplai nutrisike otak,
Faktor namun
pencetus : pada
kekurangan
akan didistribusikan
2. Peningkatan suplai nutrisike otak, namun pada
Gejalapasien yang
diabetik,
Sensitivitas timbul
Insulin glukosa
biasanya
1. tidak
Infeksi berat,
bisa masuknamun ke
Gejala
pasien yang
diabetik,
timbul glukosa
biasanya
tidak berat,
bisa masuk
namun ke
dapat
3. dalam
Asupan segera
sel denganmembaiksempurna, sehingga
jikaAkut segera
2. Pankretaitis tetap
dapatdalam segera
sel
Karbohidrat dengan membaik
sempurna, sehingga
jika segera
tetap
3. Penggunaan corticosteroid
mendapatkan
dalam darah. penanganan karena kerusakan
mendapatkan
dalam
berkurangdarah.penanganan 4. karena Menghentikan kerusakan
atau
yang terjadi
4. Lain-lain masih bersifat reversibel
yang terjadi masih bersifat reversibel mengurangi dosis Insulin
5. 20 % tidak diketahui
Penatalaksanaan hipoglikemia
herniasi uncal/tentorial
Simetris : herniasi sentral
Penyebab:
CVA perdarahan
Perdarahan epidural / subdural
Edema otak / abses otak
Hidrosefalus
Tumor otak
Trauma kapitis
KOMA INFRATENTORIAL
Akibat herniasi serebelum dan batang otak
Penyebab :
CVA perdarahan/infark batang otak atau
serebelum
Tumor
Abses otak
Edema otak
KOMBINASI
Penyebab:
Ggn. Metabolik
Meningitis
Intoksikasi
Ensefalitis
PEMBAGIAN KOMA BERDASARKAN
GAMBARAN KLINIS
Koma dengan kelainan neurologis fokal
otak/tanda lateralisasi
Koma dengan tanda meningeal (+) dan
LCS abnormal
Koma tanpa tanda kelainan neurologis
fokal atau tanpa tanda meningeal dan
likuor abnormal
Koma psikiatrik
KOMA DENGAN KELAINAN FOKAL
OTAK/TANDA LATERALISASI
Tanda lateralisasi:
Hemiparese/plegi
Pupil anisokor
Refleks fisiologis/patologis asimetris
Parese n. cranialis
Afasia
Dekortikasi/deserebrasi
Penyebab:
1. CVA perdarahan
2. Tumor otak
3. Ensefalitis
4. CVA infark otak
5. Abses otak
6. Kontusio serebri
KOMA DENGAN TANDA MENINGEAL (+) DAN
LCS ABNORMAL
Penyebab:
1. Meningitis
2. Meningoensefalitis
3. Perdarahan sub arachnoid
KOMA TANPA TANDA KELAINAN NEUROLOGIS FOKAL
ATAU TANPA TANDA MENINGEAL DAN LIKUOR
ABNORMAL
Penyebab:
1. Intoksikasi: barbiturat, opiat, alkohol
2. Metabolik: uremia, diabetikum, anoxia,
hepatikum, hipoglikemia
3. Ggn. Sirkulasi: sinkope, syok
4. Commotio/contusio
5. Hipertermia/hipotermia
6. Penyakit sistemik berat: tifus, pneumonia
7. Hipertensi ensefalopati/eklampsia
8. Epilepsi generalisata
TAHAP HERNIASI UNCAL
1. Tahap diencephalon
2. Tahap mesencephalon
3. Tahap pons : bawah
4. Tahap medulla oblongata
TAHAP DIENCEPHALON
Derajat kesadaran menurun bertahap sulit
konsentrasi gelisah disorientasi
Pernafasan cheine stokes
Bradikardi tensi dan suhu stabil
Bola mata bergerak gerak pupil isokor
miosis reflek cahaya +/+
Dekortisasi rigidity
Hemiparese reflek tendon asimetris
dengan patologis asimetris
TAHAP MESENSEFALON - PONS
1. Kesadaran makin menurun, akhirnya GCS 1-
1-1
2. Pernafasan CNH = Central Neurogenik
Hiperventilation
3. Bradikardi, suhu dan tensi naik turun
4. Produksi urine meningkat = diabetes
insipidus
5. Ptosis, pupil anisokor midriasis ipsilateral,
refleks cahaya +/-
6. Doll eye phenomen - /-
7. Defisit neurologis makin memburuk
8. Deserebrasi rigidity
TAHAP PONS : BAWAH
1. Koma makin dalam GCS 1-1-1
2. Pernafasannya eupneua teratur/mulai ataksik
3. Nadi tidak teratur, hipertensi, hipertermi sulit
dikontrol dengan obat-obatan
4. Bola mata di tengah diam = mid pisotion
fixed (MPF)
5. Pin point pupil, refleks cahaya -/-,doll eye
phenomena -/-
6. Refleks muntah (+)
7. Sikap dan tonus deserebrate rigidity
8. Sulit menentukan adanya kelumpuhan
anggota
TAHAP MEDULLA OBLONGATA
1. Koma dalam, GCS 1-1-1
2. Pernafasan ataksik/apneustik =
Kuszmaull
3. Nadi tidak teratur, tensi mendadak
turun, hipertermia
4. Bola mata diam di tengah, midriasis
maksimal bilateral, refleks cahaya -/-
5. Semua refleks batang otak (-)
6. Sikap dan tonus : desebrate rigidity /
akhirnya flaksid
BRAIN DEATH
DEFINISI
Brain death (menurut American Academy of
Neurology) adalah hilangnya seluruh fungsi
otak dan batang otak secara ireversibel, tanpa
diikuti dengan hilangnya fungsi sirkulasi
jantung.
masalah utamanya adalah pusat pernapasan
di batang otak ikut mengalami kerusakan.
ETIOLOGI
Penyebab utama
a. Trauma
b. Perdarahan intrakranial
c. Stroke iskemik
Penyebab sekunder
- anoksia
ETIOLOGI
Normal Subarachnoid
Hemorrhage
ETIOLOGI
Normal Trauma
ETIOLOGI
Normal Meningitis
Mekanisme terjadinya Brain
death
ICP>MAP is
ICP>MAP is
incompatible
incompatible
with life
with life
Kriteria Brain death (IDI)
SK-PB IDI No. 336/PB/A.4/88 mengenai Pernyataan Dokter Indonesia
tentang Mati
Respon Occulo-Cephalic
Dolls Eyes Maneuver
Pergerakan bola mata
Respon Oculo-Vestibular
Tes Kalori
Facial Sensation dan respon motorik
Corneal Reflex
Jaw Reflex
Grimace to Supraorbital or
Temporo-Mandibular Pressure
Apnea Testing
Syarat:
t> 32 C
Tekanan sistolik 90 mm Hg
Normal Electrolytes
Normal PCO2
Apnea Testing
1. Pre-Oxygenation
100% Oxygen via Tracheal Cannula
PO2 = 200 mm Hg
Normal Electrocerebral
Confirmatory Testing
Cerebral
Angiography
Normal No Intracranial
KRITERIA
a. Tanda-tanda fungsi batang otak tidak ada,
yaitu :
* Pupil fixed, reflex cahaya hilang.
* Reflex cornea hilang.
* Okulo chefalik ( dolls eye phenomena ) dan
Okulo
vestibuler hilang.
* Tidak ada tanda-tanda nafas spontan.
* Reflex muntah hilang.
b. Tidak ada respon motorik dengan rangsangan
yang adekuat.
c. Tidak dalam keadaan :
*Hipotermia ( t < 32,2C )
*Intoksikasi
*Shock ( sistolik 90 mm Hg ) atau anoxia.
*Immediate post resusitasi.
*Coma penthotal (kadar dalam darah 10 / ml).
KRITERIA
d. Observasi yang cukup, yaitu :
1.Kelainan irreversibel ( mis : perdarahan
intracerebral massive),ditentukan MBO
bila dalam pemeriksaan tanda-tanda
MBO telah lengkap.
2.Bila kelainan irreversibel observasi
selama 6 jam dengan konfirmasi tes
( EEG, Angiografi, CRAG ).
3.Keadaan irreversibel tanpa konfirmasi
test, observasi 12 jam.
4.Diagnosa tidak jelas dan tanpa test
konfirmasi,observasi 12 24 jam.
5.Penyebab anoxia, observasi 24 jam.
TERIMA KASIH