You are on page 1of 34

KELOMPOK 5

PEDIKULOSIS DAN SKABIES

NAMA ANGGOTA :

NORA YULIANI AZIZAH


RIZKA FITRIA NAVIS
DEWI SRI RAHAYU
GITHA FEBRIYANTI
Pengertian Pedikulosis

Pedikulosis adalah infeksi kulit Pedikulosis kapitis adalah


dan rambut pada manusia yang infestasil kutu kepala atau tuma
disebabkan oleh pediculus sp. yang disebut pediculus humanus
Pada pedikulus di klasifikasikan capitis pada kulit kepala.
menjadi 3 yaitu pedikulosis ( Guenther. 2016)
kapitis, pedikulosis korporis
dan pedikulosis pubis.
(Arifputera, andy, et al. 2014)
EPEDEMIOLOGI
Jumlah yang tepat mengenai kejadian tidak diketahui. Pediculosis dapat
tidak dilaporkan karena stigma sosial yang melekat-yaitu, anggapan bahwa
kutu apapun terkait dengan kotoran dan kebersihan pribadi yang buruk.
Bahkan, kebersihan pribadi bukanlah faktor dalam tingkat infestasi kutu
kepala. Pedikulosis humanus kapitis (kutu kepala) lebih sering terjadi pada
bulan-bulan hangat, sementara pedikuosis pubis lebih sering terjadi pada
musim dingin. Jenis kelamin tidak mempengaruhi karena baik perempuan
maupun laki-laki cenderung terkena infeksi. Anak-anak berusia 3-11 tahun
yang paling mungkin terkena Pedikulosis humanus kapitis (kutu kepala)
karena kontak dekat di kelas.Pedikulosis korporis( kutu tubuh) lebih sering
terjadi pada orang dewasa, tetapi dapat mempengaruhi semua umur, umur
bukan merupakan faktor risiko yang signifikan dalam pedikulosisi korporis.
Pedikulosis pubis kutu lebih sering terjadi pada orang berusia 14-40 tahun
yang aktif secara seksual. ( Guenther, CC, Lyn. 2016)
ETIOLOGI
1. Pedikulosis humanus kapitis (kutu kepala)


2. Pedikulosis pubis
PATOGENESIS

1.Pedikulosis humanus
kapitis (kutu kepala)
2.Pedikulosis korporis
3.Pedikulosis pubis
MANIFESTASI KLINIS
1. Pedikulosis humanus kapitis (kutu kepala)
Tuma atau kutu paling banyak pada daerah posterior kepala dan
dibelakang telinga. Adanya telur kutu dapat dilihat dengan mata telanjang
sebagai benda yang berbentuk oval, mengkilat dan berwarna perak yang
sulit di lepas dari rambut. (Smeltzer, C. Suzanne, Bare G. Brenda. 2002).

2. Pedikulosis korporis
Gigitan kutu menyebabkan titik-titik pendarahan yang kecil dan khas.
Ekskoriasi yang menyebar luas dapat terlihat sebagai akibat dari rasa gatal
dan perbuatan menggaruk yang insentif, khususnya pada badan serta
leher. Pada kasus menahun kulit pasien menjadi tebal, kering dan bersisik
dengan daerah-daerah yang berpigmen serta berwarna gelap.

3. Pedikulosis pubis
Gatal pada daerah pubis dan dapat meluas hingga dad dan abdomen.
Pada dada dan abdomen ditemukan bercak abu-abu. Gejala lainnya adalah
black dot (bercak hitam pada celana dalam yang ditemukan pada saat
bangun tidur, bercak tersebut adalah bercak darah yang sudah mengering.
(Arifputera, andy, et al. 2014).
DIAGNOSIS

1. Menemukan kutu atau telur pada rambut di


area oksipital atau temporal. Telur berwarna
putih abu-abu mengkilat. Diagnosa banding
tinea kapitis, pioderma, dermatitis seboroik.
2. Menemukan kutu dan telur pada serat
pakaian.
3. Adanya telur ataupun kutu pada daerah
pubis
PENATALAKSANAAN
1. Pada pedikulosis kapitis menggunakan malathion 0,5 %
atau topikal berbentuk losion atau spray. Cara pemakaian
sebelum tidur, rambut dicuci bersih dan diolesi malathion.
Setelah itu tutup dengan kain. Keesokan harinya, rambut
di cuci kembali dan disisir rapat. Pengobatan dapat di
ulang 1 minggu kemudian apabila masih menemukan
kutu.

2. Pedikokulosis korporis menggunakan krim gamabenzen


heksaklorida (gamek san) 1% pemakaiiannya oleskan tipis
pada tubuh dan diamkan 12-24 jam, setelah itu psien
diminta mandi. Pengobatan ini dapat diulang 4 hari
kemudian, apabila masih belum sembuh. Benzil benzoat
25 % dioleskan pada tubuh dan diamkan selama 24 jam

3. Pada pedikulosis pubis gunakan gameksan 1% atau benzil


benzoat 25 %. Obat ini dioleskan dan dibiarkan selama 24
jam. Setelah itu dibilas dan dapat diulangi 4 hari
kemudian apabila masih belum sembuh. Sebaiknya
rambut pubis dicukur dan pakaian dalam dicuci dengan air
PENCEGAHAN
Pencegahan yang dapat
kita lakukan pada
pedikulosis baik pedikulosis
kapitis, korporis ataupu
pubis dapat di cegah
dengan kita selalu
menjagakebersihan
lingkungan dan personal
hygiene yang baik.
ASUHANKEPERAWATAN
1. Anamnesa
Menanyakan identitas klien
Nama :
Umur : pada pedikulosisi ini sering terjadi pada Anak-
anak berusia 3-11 tahun yang paling mungkin terkena
Pedikulosis humanus kapitis (kutu kepala) karena
kontak dekat di kelas.Pedikulosis korporis( kutu tubuh)
lebih sering terjadi pada orang dewasa, tetapi dapat
mempengaruhi semua umur, umur bukan merupakan
faktor risiko yang signifikan dalam pedikulosisi
korporis. Pedikulosis pubis kutu lebih sering terjadi
pada orang berusia 14-40 tahun yang aktif secara
seksual. ( Guenther, CC, Lyn. 2016)
ASUHANKEPERAWATAN
2. Keluhan utama
Rasa gatal terutama pada mala hari , terkadang disertai dengan
nanah akibat garuka dan adanya lesi
3. Riwayat penyakit dahulu
Hygiene yang buruk, keadaan lingkungan yang kurang sehat,
sering berganti-ganti pakaian yang sama.
4. Riwayat keluarga
Anggota keluarga pernah memderita penyakit yang sama.
5. Keadaaan lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit
Biasanya lingkungan yang kurang baik dapat menimbulkan
penyakit pedikulosis.
ASUHANKEPERAWATAN
6. Pola Fungsi Kesehatan
a. Pola eleminasi
Frekuensi : Lebih jarang dari biasanya akibat adanya mobilitas fisik adanya
gangguan pada daerah genitalia.

b. Pola aktifitas
Sebelum sakit : dapat beraktivitas dengan semestinya.
Saat sakit : Aktivitas menjadi terganggu karena merasakan nyeri, gatal serta
panas pada daerah yang terkena pedikulosis.

c. Pola istirahat tidur


Sebelum sakit : pola tidur sesuai
Saat sakit : pola tidur tidak sesuai karena mengalami panas, gatal, dan nyeri.

d. Pola konsep diri


Gambaran diri : pasien selalu diam karena merasa malu akibat adanya lesi serta
luka pada bagian tubuhnya.
Harga diri : harga diri rendah akibat adanya telur kutuyang tampak di rambut
serta adanya lesi pada kulit ataupun luka dikulit sehingga pasien tidak percaya diri.
ASUHAN KEPERAWATAN
7. Pemeriksaan fisik
a. Status kesehatan umum
Keadaan /penampilan umum : adanya telur kutu, lesi yang tampak baik pada kulit kepala ataupun
kulit ditubuh serta genitalia.
Kesadaran : pasien dalam kondisi sadarG C S :
Tanda tanda Vital :
TD : 110 120 mmhg
Suhu : > 37,5 oC
N : 80-100 x/menit
RR : 12-18 x/menit
b. Kepala
Rambut : keadaan rambut pasien, ada kotoran atau tidak seperti kutu ataupun telur kutu ,
berminyak atau tidak, mudah patah atau tidak, dll.
Wajah : ekspresi yang ditunjukkan pada pasien pada pemeriksa (meringis kesakitan atau
menangis). Pada pedikulosis biasanya meringis karena adanya gatal dan nyeri.
Mata: keadaan konjungtia, palperbra dan bola mata pasien.
Genital : adanya lesi, vesikel di permukaan kulit yang menumpuk tepatnya di daerah genitalia.
c. Pemeriksaan kulit
Pemeriksaan inspeksi : melihat adanya lesi di bagian kulit kepala, tubuh ataupun genetalia.
Pemeriksaan palpasi : bila di tekan pada daerah lesi terasa nyeri.
d. Pemeriksaan diagnostik
a. Menemukan kutu atau telur pada rambut di area oksipital atau temporal. Telur berwarna putih
abu-abu mengkilat. Diagnosa banding tinea kapitis, pioderma, dermatitis seboroik.
b. Menemukan kutu dan telur pada serat pakaian.
c. Adanya telur ataupun kutu pada daerah pubis.
ASUHAN KEPERAWATAN

9. Diagnosis

a. Gangguan rasa nyaman yang berhubungan dengan gejala terkait penyakit


pedikulosis ditandai gatal, merasa tidak nyaman.
Kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan adanya infeksi yang
ditandai dengan lesi.
b. Resiko infeksi yang ditandai dengan ganguan integritas kulit.
c. Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan pedikulosis yang ditandai
dengan adanya lesi telur kutu pada rambut.
d. Harga diri rendah berhubungan dengan kurang respek dari orang lain
ditandai dengan bergantung pendapat pada orang lain.
10. Intervensi keperawatan
no Diagnosa keperawatan Tujuan dan kreteria hasil intervensi
1. Gangguan rasa nyaman Tujuan : pasien merasa nyaman setelah NIC : peningkatan citra tubuh (5220)
yang berhubungan dengan dilakukan perawatan selama 1 x 24 jam. 1. Tentukan harapan citra diri pasien didasarkan
Kreteria hasil (NOC) : pada tahap perkembangan.
gejala terkait penyakit
1. Kontrol terhadap gejala ( gata) (5) 2. Bantu pasien untuk mendiskusikan perubahan-
pedikulosis ditandai gatal, 2. Perawatan sesuai kebutuhan (5) perubahan (bagian tubuh) disebabkan adanya
merasa tidak nyaman. 3. Lingkungan fisik (5) penyakit dengan cara yang tepat.
3. Gunakan latihan membuka diri dengan kelompok
remaja atau yang lain yang sangat kesal pada
atribut fisik yang normal.

2. Kerusakan integritas kulit Tujuan: kerusakan integritas kulit seperti NIC : perawatan luka (3660)
yang berhubungan dengan lesi teratasi selama 2 x 24 jam. 1. Kontrol suhu
Kreteria hasil (NOC) : 2. Kontrol lesi pada kulit.
adanya infeksi yang ditandai
1. Suhu kulit (5) 3. Cukur rambut disekitar didaerah yang terkena ,
dengan lesi. 2. Lesi pada kulit (5) sesuai dengan kebutuhan.
3. Integritas kulit (5) 4. Oleskan salep yang sesuai dengan kulit atau lesi
4. Pengelupasan kulit (5)
3. Resiko infeksi yang ditandai Tujuan : penyebaran infeksi berkurang NIC : kontrol infeksi (6540)
dengan ganguan integritas selama 2 x 24 jam. 1. Kontrol kemerahan, suhu dan nyeri.
Kreteria hasil (NOC) : 2. Bersikan lingkungan dengan baik setelah
kulit.
1. Kemerahan (5) digunakan setiap pasien.
2. Cairan yang berbau busuk (5) 3. Kontrol adanya vesikel yang mengeras.
3. Nyeri (5) 4. Pastikan teknik perawatan luka yang tepat.
4. Suhu (5)
5. Vesikel yang tidak mengeras
permukaannya (5)
4 Gangguan citra tubuh yang Tujuan : pasien merasa NIC : peningkatan citra tubuh (5220)
berhubungan dengan pedikulosis nyaman setelah 1. Tentukan harapan diri pasien didasarkan pada tahap
dilakukan (nyeri hilang) perkembangan.
yang ditandai dengan adanya lesi
intervensi selama 2 x 24 2. Bantu pasien untuk mendiskusikan perubahan-
telur kutu pada rambut. jam. perubahan (bagian tubuh) disebabkan adanya
Kreteria hasil (NOC): penyakit dengan cara yang tepat.
1. Deskripsi bagian 3. Identifikasi dampak dari budanya pasien, agama,
tubuh yang terkena ras, jenis kelamin, dengan citra tubuh.
(dampak) (5)
2. Penyesuaian
terhadap
perubahan
penampilan fisik (5)
3. Penyesuaian
terhadap fungsi
tubuh (5)

5 Harga diri rendah kronik Tujuan : pasien merasa NIC : peningkatan harga diri (5400)
berhubungan dengan kurang percaya diri setelah 1. Monitor pernyataan pasien mengenai harga diri.
dilakukan intervensi 2. Tentukan kepercyaan dalam menilai diri.
respek dari orang lain ditandai
selama 1 x 24 jam. 3. Dukung pasien untuk mengevaluasi perilaku (nya)
dengan bergantung pendapat Kreteria hasil (NOC) : sendiri.
pada orang lain. 1) Tingkat 4. Berikan hadiah atau pujian terkait dengan kemajuan
kepercayaan diri. pasien dalam mencapai tujuan.
(5)
2) Penerimaan
terhadap kritik yang
membangun. (5)
3) Penerimaan
terhadap pujian
dari orang lain.(5)
DEFINISI SKABIES
Skabies adalah penyakit kulit akibat infestasi dan sentisisasi
sarcoptes scabiei var.hominis dan produknya. Penyakit ini termasuk
dalam penyakit akibat hubungan seksual. (Arifputera, andy, et al.
2014)

Skabies adalah infestasi kulit yang sangat pruritus yang disebabkan


oleh tungau spesial sarcoptes scabiei hominis. (Barry, Megan. 2016)
EPIDEMILOGI
Sekitar 300 juta kasus skabies dilaporkan terjadi di
seluruh indonesia setiap tahunnya. Bencana alam,
perang, dan kemiskinan menyababkankepadatan
penduduk dan peningkatan laju penularan. Terjadi
pada anak-anak usia 10-12 tahun. Penyakit ini lebih
sering terlihat pada anak laki-laki (50%)
dibandingkan anak perempuan (16%). Dan dapat di
derita oleh baik perempuan atau laki-laki yang telah
aktif dalam seksual.
ETIOLOGI

Penyebabnya penyakit
skabies sudah dikenal
lebih dari 100 tahun lalu
sebagai akibat infestasi
tungau yang dinamakan
Acarus scabiei atau pada
manusia disebut
Sarcoptes scabiei varian
hominis. Sarcoptes
scabiei termasuk filum
Arthropoda, kelas
Arachnida, ordo Acarina,
super famili Sarcoptes
PATOGENESIS
Kontak langsung (kulit dengan kulit) Penularan skabies terutama
melalui kontak langsung seperti berjabat tangan, tidur bersama
dan hubungan seksual. Pada orang dewasa hubungan seksual
merupakan hal tersering, sedangkan pada anak-anak penularan
didapat dari orang tua atau temannya. Kontak tidak langsung
(melalui benda) Penularan melalui kontak tidak langsung,
misalnya melalui perlengkapan tidur, pakaian atau handuk
dahulu dikatakan mempunyai peran kecil pada penularan.
Namun demikian, penelitian terakhir menunjukkan bahwa hal
tersebut memegang peranan penting dalam penularan skabies
dan dinyatakan bahwa sumber penularan utama adalah selimut
(Djuanda, 2010).
MANIFESTASI KLINIS
Kelainan kulit yang dapat ditemukan berupa papula,
vesikel, urika. Selain itu, akibat garukan terdapat lesi
berupa erosi, ekskoriasi, krusta dan infeksi sekunder. Pada
penyakit ini terdapat empat tanda kardial yang harus
dipenuhi minimal dua. Empat tanda kardial ini
mengcangkup:

a. Pruritus nokturna: gatal pada malam hari akibat


aktivitas tungau yang lebih aktif pada malam hari dan
suhu yang lebih panas dan lembab.
b. Menyerang sekelompok orang misalnya sekeluarga, satu
asrama.
c. Terdapat terowongan atau kunikulus pada area
predileksi. Terowongan berbentuk garis lurus atau
berkelok dengan rata-rata panjang 1 cm dan berujung
papula atau vesikel.
d. Ditemukan tungau. (Arifputera, andy, et al. 2014)
DIAGNOSIS

Diagnosis pasti dibuat dengan menemukan tungau. Tungau dapat ditemukan


dengan cara temukan terowongan dan cari ujung terowongan yang berupa papula, Pada
papula tersebut lakukan pencongkelan dengan jarum dan letakkan diatas kaca objek.
Hasil sediaan dilihat dibawah mikroskop. Yang kedua menyikat lesi dengan sikat,
ditampung diatas kertas putih, dan dilihat dengan kaca pembesar. Ketiga membuat
biopsi irisan dengan cara lesi dijepit dengan dua jari dan dibuat irisan tipis. Irisan
tersebut dilihat dengan mikroskop. Dan yang ke empat membuat biopsi eksisional dan
berikan warna H.E.
Diagnosa banding yang dilakukan adalah prurigo Biasanya berupa papul, gatal,
predileksi bagian ekstensor ekstremitas, dan biasanya gatal pada malam hari.
Pedikulosis korporis, dan dermatitis.
PENATALAKSANAAN
Pada pasien dianjurkan untuk menjaga kebersihan dan
mandi secara teratur setiap hari. Semua pakaian, sprei, dan
handuk yang telah digunakan harus dicuci secara teratur dan
bila perlu direndam dengan air panas. Demikian pula dengan
anggota keluarga yang beresiko tinggi untuk tertular,
terutama bayi dan anak-anak, juga harus dijaga
kebersihannya dan untuk sementara waktu menghindari
terjadinya kontak langsung. Secara umum meningkatkan
kebersihan lingkungan maupun perorangan dan meningkatkan
status gizinya. (Suzanne C. Smeltzer,2002)
Pemberian terapi farmakologi seperti belerang endap 4-
20%, emulsi benzil-bezoat (20-25%), gama benzena heksa
klorida (gameskan) 1%, permetrin 5%.(Arifputera, andy, et al.
2014)
PENCEGAHAN
Pencegahan yang dapat kita lakukan pada
skabies dapat di cegah dengan kita selalu
menjaga kebersihan lingkungan dan
personal hygiene yang baik.
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Anamnesa
Menanyakan identitas klien
Nama :
Umur : pada anak-anak usia 10-12 tahun biasanya yang
paling banyak, serta pada orang dewasa yang telak aktif
dalam berhubungan seksual.
Jenis kelamin : pada anak-anak banyak diderita pada laki-laki
dibandingkan pada perempuan.
2. Keluhan utama
Adanya papula, vesikel, urika, serta rasa gatal terutama pada
mala hari , terkadang disertai dengan nanah akibat garuka
dan adanya lesi
3. Riwayat penyakit dahulu
Hygiene yang buruk, pernah mengalami penyakit skabies.
4. Riwayat keluarga
Anggota keluarga ada yang menderita skabies.
ASUHAN KEPERAWATAN
5. Keadaaan lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit
Biasanya lingkungan yang kurang baik dapat menimbulkan penyakit skabies.
6. Pola fungsi kesehatan
a. Pola eliminasi
Frekuensi : Lebih jarang dari biasanya akibat adanya mobilitas fisik adanya
gangguan pada daerah genitalia.
b. Pola aktifitas
Sebelum sakit : dapat beraktivitas dengan semestinya.
Saat sakit : Aktivitas menjadi terganggu karena merasakan,gatal adanya
papula, vesikel, urika dan lesi.
c. Pola istirahat tidur
Sebelum sakit : pola tidur sesuai
Saat sakit : pola tidur tidak sesuai karena mengalami gatal akibat
tungau atau kutu.
d. Pola konsep diri
Gambaran diri : pasien selalu diam karena merasa malu akibat adanya lesi,
papula, vesikel, urika.
Harga diri: harga diri rendah karena pada kulit pasien terdapat lesi
papula, vesikel, urika yang mengakibatkan pasien kurang percaya
diri
ASUHAN KEPERAWATAN
7. Pemeriksaan fisik
a. Status kesehatan umum
Keadaan /penampilan umum : adanya lesi, papula, vesikel, urika pada kulit tubuh atau
bagian genetalia
Kesadaran : pasien dalam kondisi sadar G C S
Tanda tanda Vital :
TD : 110 120 mmhg
Suhu : > 37,5 oC
N : 80-100 x/menit
RR : 12-18 x/menit
b. Kepala
Rambut : keadaan rambut pasien kotor.
Wajah : ekspresi yang ditunjukkan pada pasien pada pemeriksa (meringis kesakitan
atau menangis). Pada skabies biasanya dirasakan gatal dan nyeri di daerah lesi, vesikel,
papula.
Genital : terdapat papula, vesikel, urtika dan lesi.
c. Pemeriksaan kulit
Pemeriksaan inspeksi : melihat adanya terdapat papula, vesikel, urtika dan lesi.
Pemeriksaan palpasi : bila di tekan pada daerah lesi terasa nyeri.
8. Pemeriksaan diagnostik
Menemukan kutu atau tungau
Prurigo (papul, gatal, predileksi bagian ekstensor ekstremitas, dan biasanya gatal pada
malam hari)
ASUHAN KEPERAWATAN
9. Diagnosa keperawatan
a. Kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan
b. Gangguan rasa nyaman yang berhubungan dengan
c. Harga diri rendah yang berhubungan dengan

10. Intervensi keperawatan


No Diagnosa Tujuan dan kreteria hasil intervensi
keperawatan
1. Kerusakan Tujuan : kerusakan integritas kulit teratasi NIC:
integritas kulit yang dalam waktu 2x24 jam Pengecekan kulit (3590)
berhubungan Kreteria hasil (NOC) : 1. Monitor kulit untuk adanya ruam dan lecet
dengan 1. Lebam dikulit sekitarnya (5) 2. Ajarkan anggota keluarga atau pemberi asuhan
kelembapan di 2. Bau luka busuk (5) mengenai keursakan kulit dengan tepat
tandai dengan 3. Eritema dikulit sekitarnya (5) 3. Periksa kulit dan selaput lendir terkait adanya
kerusakan kemerahan
intregitas kulit. 4. Monitor sumber tekanan dan gesekan
5. Lakukan langkah-langkah untuk mencegah kerusakan
lebih lanjut (misalnya, melapisi kasur, menjadwalkan
reposisi)

2. Gangguan rasa Tujuan : Rasa nyaman klien terpenuhi NIC


nyaman yang dalam waktu 2x24 jam Manajemen lingkungan : Kenyamanan (6482)
berhubungan Kreteria hasil (NOC) : 1. Hindari paparan dan aliran udara yang tidak perlu, terlalu
dengan kurang 1. Kebersihan lingkungan (5) panas maupun terlalu dingin
pengendalian 2. Tempat tidur yang nyaman (5) 2. Monitor kulit terutama daerah tonjolan tubuh terhadap
lingkungan di 3. Lingkungan yang kondusif (5) adanya tanda-tanda adanya tekanan atau iritasi
tandai dengan 4. Pencahayaan ruangan (5) 3. Sediakan lingkungan yang aman dan bersih
gatal. 5. Adaptasi lingkungan yang 4. Berikan sumber-sumber edukasi yang relevan dan
dibutuhkan (5) berguna mengenai manajemen penyakit dan cedera
pada pasien dan keluarga jika sesuai
5. Mudahkan transisi pasien dan keluarga dengan adanya
sambutan hangat di lingkungan yang baru
3. Harga diri rendah Tujuan : harga diri rendah klien NIC
kronik yang hilang dalam waktu 2x24 jam Peningkatan harga diri (5400)
berhubungan dengan Kreteria hasil (NIC) : 1. Monitor pernyataan pasien mengenai harga diri
penguatan negatif 1. Menghargai orang lain (5) 2. Dukung pasien untuk bisa mengidentifikasi kekuatan
berulang (merasa 2. Tingkat kepercayaan diri (5) 3. Dukung (melakukan) kontak mata pada saat berkomunikasi
kurang percaya diri) di 3. Mempertahankan penampilan dengan ornag lain
dan kebersihan diri (5)
tandai dengan ekspresi 4. Jangan mengkritisi pasien secara negatif
4. Perasaan tentang nilai diri (5)
rasa malu. 5. Monitor tingkat harga diri dari waktu ke waktu dengan tepat
5. Pemenuhan peran yang
signiifikan (5)
Thanks!
ANY
QUESTIONS?
Our process is easy

first

second

last
Lets review some concepts

Yellow Blue Red


Is the color of gold, butter Is the colour of the clear sky Is the color of blood, and
and ripe lemons. In the and the deep sea. It is because of this it has
spectrum of visible light, located between violet and historically been associated
yellow is found between green on the optical with sacrifice, danger and
green and orange. spectrum. courage.

Yellow Blue Red


Is the color of gold, butter Is the colour of the clear sky Is the color of blood, and
and ripe lemons. In the and the deep sea. It is because of this it has
spectrum of visible light, located between violet and historically been associated
yellow is found between green on the optical with sacrifice, danger and
green and orange. spectrum. courage.
Presentation design
This presentations uses the following typographies and colors:
Titles: Nixie one
Body copy: Raleway
You can download the fonts on this page:
https://www.google.com/fonts#UsePlace:use/Collection:Nixie+One|Raleway:400,700
Click on the arrow button that appears on the top right

Scandinavian blue #b0e0e6


Red #dc143c
Dark gray #222222

You dont need to keep this slide in your presentation. Its only here to serve you as a design guide if you
need to create new slides or download the fonts to edit the presentation in PowerPoint

You might also like