Professional Documents
Culture Documents
Dr. Filliany YC
Konsepsi dan Perkembangan Janin
Ovarium :
- Corpus luteum (fungsi maksimal pd 6-7 mgu)
sampai 16 minggu terus mengecil stlh itu
- Produksi progesteron, estrogen dan relaxin (untuk
pematangan servix)
Payudara :
- Pertumbuhan sistem duktus dipengaruhi
oleh estrogen
- Sel asinus untuk produksi ASI dipengaruhi
oleh progesteron
- Hormon somatomammotropin bersama
progesteron mempengaruhi penimbunan
lemak mammae membesar
Penambahan Berat Badan Ibu hamil
Dalam trimester 1 : 1 kg
Dalam trimester 2 : 5 kg
Dalam trimester 3 : 5,5 kg
Penambahan BB disebabkan :
1. Berat janin (3kg), plasenta (0,5kg), air
ketuban ( kg)
2. Berat rahim 1kg
3. Penimbunan lemak di dada, pantat dan lain2
(1,5kg)
4. Penimbunan albumin (2kg) air (1,5kg)
Perubahan Pada Kulit
Pigmentasi pada kulit wajah wanita hamil
kloasma gravidarum
Biasanya muncul setelah umur kehamilan 16
minggu, lebih sering dijumpai pd wanita yg
sering terpapar sinar matahari
Striae atau strech mark biasanya timbul pd
trimseter akhir akibat terpisahnya jaringan
kolagen dibawah kulit
Pigmentasi pada dinding perut : linea nigra
akibat meningkatnya melanosit. Stelah
melahirkan akan berubah menjadi linea alba
Perubahan pada Sistem
Kardiovaskuler
Peningkatan volume darah sejak usia hamil 4-8
minggu, mancapai maksimum 28-34 minggu
Volume plasma meningkat 50-55% diatas normal
selama akhir kehamilan
Cardiac output meningkat hingga 30%
Eritropoesis meningkat
Hemodilusi : Hb turun (anemia fisiologis)
Leukosit meningkat
Denyut jantung meningkat 10 bpm pada saat istirahat
krn diafragma menjadi semakin tinggi sehingga
jantung bergeser ke kiri dan ke atas
Rata-rata kehilangan darah persalinan normal
(pervaginam) 500-600cc sedangkan Sectio caesaria
1000cc
Perubahan pada Sistem
Respiratorik
Pada wanita hamil terjadi perbesaran
kapiler-kapiler pd traktus respiratorik
sehingga menjadi bengkak dan merah
Selama persalinan terjadi hiperventilasi yg
disebabkan karena rasa nyeri dan cemas
Konsumsi oksigen meningkat krn kompleks
plasenta janin, hipertrofi jaringan
maternal, meningkatnya kerja jantung dan
fungsi respirasi
Perubahan pada Sistem
Urinarius
GFR meningkat pada awal kehamilan
Glukosuria terjadi Krn adanya peningkatan
filtrasi glomerulus bersamaan dengan
terganggunya kapasitas reansorpsi tubular
terhadap filtrasi glukosa
Perubahan pada Sistem
Gastrointestinal
Bertambahnya usia kehamilan
tergesernya lambung dan usus krn
perbesaran uterus
Pengosongan lambung dan waktu transit
usus tertunda pada kehamilan karena
faktor hormon dan mekanik
Hemoroid sering terjadi karena adanya
konstipasi dan tekanan yang meningkat
pada vena dibawah tekanan uterus yg
membesar
PATOFISIOLOGI
KEHAMILAN
Kehamilan Ektopik
Kehamilan yang terjadi bila telur yang
dibuahi berimplantasi dan tumbuh diluar
endometrium cavum uteri
Bukan merupakan kehamilan ekstrautern,
karena dapat terjadi di luar endometrium
tapi masih dalam uterus
Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) :
kehamilan ektopik yang mengalami
gangguan berupa ruptur (pecah) atau
abortus tubaria sehingga menimbulkan
gejala.
Etiologi, diantaranya :
- Kegagalan fungsi tuba falopii (penyempitan saluran
tuba)
- Terlambat nidasi setelah melalui cavum uteri
kehamilan sevicalis
- Ovum terjebak didalam ovarium
Gambaran klinis :
- Kehamilan ektopik : tidak ada keluhan
- Kehamilan ektopik terganggu (KET) :
1. nyeri, perdarahan, amenore
2. nyeri goyang serviks, kavum douglasi
3. teraba massa di KD dan adnexa
4. akut abdomen, syok, anemia
Implantasi pada kehamilan ektopik
Penatalaksanaan :
- Memperbaiki keadaan umum dengan
memberikan cairan dan transfusi darah
(bila diperlukan)
- Operasi segera dilaksanakan bila
diagnosis kehamilan ektopik terganggu
telat ditegakkan
Mola hidatidosa
Kondisi relatif sangat jarang dimana
jaringan sekitar ovum yang telah
mengalami fertilisasi yang normalnya
berkembang menjadi plasenta,
berkembang menjadi kumpulan sel yang
abnormal. Setelah fertilisasi, bukanlah
embrio normal yang terbentuk di dalam
uterus melainkan massa yang berbentuk
seperti anggur.
Etiologi :
Penyebab pasti tidak diketahui dengan jelas.
Namun faktor-faktor yang dapat
menyebabkannya antara lain :
- Faktor ovum (ovum yang terlambat
dikeluarkan)
- Imunoselektif/ teori imun
- Keadaan sosio ekonomi yang rendah
- Paritas tinggi
- Kekurangan protein
- Infeksi virus dan faktor kromosom yang belum
jelas
Klasifikasinya :
1. Mola hidatidosa komplet
2. Mola hidatidosa parsial
Gambaran klinis :
- Amenore dan tanda-tanda kehamilan
- perdarahan pervaginam
- Uterus sering membesar lebih cepat dari
biasanya
- Tidak dirasakan adanya tanda-tanda
gerakan janin
- Keluar jaringan seperti buah anggur
(diagnosa pasti mola)
Penatalaksanaan :
1. Evakuasi
2. Pengawasan lanjutan
3. Obat-obatan
Abortus
Berakhirnya kehamilan pada umur
kehamilan < 20 minggu berat janin < 500
gram atau buah kehamilan belum mampu
untuk hidup di luar kandungan.
Etiologi :
- Faktor fetal (abnormal genetik)
- Faktor maternal (infeksi, endokrin,
imunologis)
- Faktor paternal (translokasi kromosom
dalam sperma)
Klasifikasi berdasarkan tindakan :
1. Abortus spontan : mencakup 20%
kejadian abortus. Abortus terjadi secara
spontan tanpa tindakan
2. Abortus provokatus (abortus buatan) :
- abortus terapetik
- abortus provokatus kriminalis
Klasifikasi menurut gejala klinis :
1. Abortus iminens
2. Abortus insipiens
3. Abortus inkomplit
4. Abortus komplit
5. Abotus tertunda
6. Abortus habitualis
7. Abortus septik
Gejala klinis :
- Amenore
- Perdarahan pervaginam
- Mulas
Penatalaksanaan :
- Abortus imminens : tirah baring
- Abortus insipiens dan inkomplit : kuretase
- Abortus komplit : observasi perdarahan
- Pemberian obat uterotonik dapat
menghentikan perdarahan dan membantu
pengeluaran hasil konsepsi yang masih ada
- Abotus septik : kuretase harus dilakukan
paling lama 24jam setelah pemberian
antibiotika dan kortikosteroid
Komplikasi :
- Perdarahan yang dapat menyebabkan
syok
- Infeksi
- Sepsis paska abortus provokatus paling
sering pada kriminalis
- Infertilitas
- Perforasi
Hipertensi dalam Kehamilan
1. Hipertensi gestasional
2. Preeklamsia
3. Eklamsia
4. Preeklamsia superimposed
5. Hipertensi kronis
1. Hipertensi gestasional
TD > 140/90 mmHg yang timbul pertama
kali pada saat kehamilan
Tanpa diikuti proteinuria
Disebut juga transient hypertension, jika :
- tidak timbul preeklamsia
- TD kembali normal 12 minggu
postpartum
2. Preeklamsia
Klasifikasinya :
- PP totalis menutup seluruh OUI
- PP parsialis sebagian OUI
- PP marginalis tepat di tepi OUI
- Plasenta letak rendah 3-4 cm di tepi OUI
Plasenta previa
Penyebab : frekuensi PP meningkat pada
grande multipara, primigravida tua, bekas SC,
bekas abortus, kelainan janin dan mioma uteri
Penyebabnya :
- Hipertensi esensial atau preeklamsia
- Tali pusat yang pendek
- Trauma
- Tekanan oleh rahim yang membesar pada
vena cava inferior
Tanda dan gejala :
- Perdarahan pervaginam
- Warna darah kehitam-hitaman
- Perut terasa sakit atau tegang terus
menerus
- Ibu dapat jatuh ke dalam syok
- Denyut jantung bayi sukar didengar
Penatalaksanaan :
- Pantau tanda-tanda vital ibu dan janin
- Beri oksigen
- Pasang infus
- Rujuk pasien ke RS
Diabetes Gestasional
Suatu gangguan toleransi karbohidrat
yang terjadi atau diketahui pertama kali
saat kehamilan sedang berlangsung
Patofisiologi :
1. Peningkatan hormon-hormon kehamilan
2. Peningkatan deposit lemak pada ibu
Tanda dan gejala :
- Sering kencing pada malam hari
- Selalu merasa haus
- Selalu merasa lapar
- Selalu merasa lelah atau kekurangan
energi
- Penglihatan menjadi kabur
- Glukosa dalam urine
- BB menurun
Pantalaksanaan :
- Edukasi diabetes
- Perencanaan makan dan aktivitas fisik
- Pemantauan kadar gula darah
- Pemberian obat-obatan : insulin
dianjurkan jika perencanaan makan dan
aktivitas fisik sudah dilakukan
Kehamilan Ganda
Kehamilan ganda/multipel : suatu
kehamilan dengan dua janin atau lebih
Etiologi :
- Faktor bangsa, umur, keturunan dan
paritas ibu
- Faktor obat-obatan induksi ovulasi
- Faktor keturunan
- Faktor yang lain belum diketahui
Jenisnya :
1. Kehamilan kembar monozigotik
-. Identik, homolog, atau uniovuler
-. Jenis kelamin sama
-. 2 amnion, 2 korion, dan 2 plasenta
-. 1 plasenta, 1 korion, 1-2 amnion
Penatalaksanaan :
- Frekuensi ANC >>
- Istirahat >>
- Cegah partus prematurus
- Preparat besi
- Diet kaya protein
- Resusitasi dan perawatan bayi prematur
- Indikasi SC : lintang bayi, plasenta previa
Komplikasi kehamilan ganda :
Ibu Anak
Anemia Hidramnion
Hipertensi Malpresentasi
Partus prematurus Plasenta previa
Atonia uteri Solusio plasenta
Perdarahan post partum Ketuban pecah dini
Prolaps funikuli
Morbiditas dan
mortalitas meningkat
Polihidramnion
Fisiologi cairan amnion :
- Awal kehamilan : komposisi cairan amnion
serupa dengan cairan ekstraseluler
- Masuk trimester kedua : janin mulai
kencing dan menelan cairan amnion
selama 2/3 akhir kehamilan, cairan
amnion terdiri dari urin janin
. Gejala :
-. Sesak napas
-. Nyeri abdomen
-. Edema
-. Kontraksi preterm labour
Penatalaksanaan :
- Jika ringa sampai sedang : tidak
memerlukan terapi khusus
- Amniocentesis
- Kontrol gula darah
Ketuban Pecah Dini
Definisi : Pecahnya ketuban sebelum
waktunya melahirkan
Etiologi :
- Idiopatik
- Infeksi
- Polihidramnion
- Inkompeten servix
- Anomali uterine
- Trauma
Tanda dan gejala :
- Keluarnya cairan ketuban merembes melalui
vagina
- Aroma cairan ketuban tidak berbau amoniak,
berwarna pucat dan bergaris warna darah
Penatalaksanaan :
- Pemberian antibiotik jika ditemukan infeksi
- Pemberian kortikosteroid jika usia kehamilan
belum matang
- Lakukan persalinan pada kehamilan 37
minggu (aterm)
Abnormalitas Pada Plasenta
Plasenta normal beratnya 1/6 berat bayi (500-
600gr)
1. Plasenta succenturiata :
- Terdapat plasenta kecil diluar plasenta besar,
terpisah diantara keduanya dihubungkan
pembuluh darah
- Bisa menyebabkan PPH
2. Plasenta bipartita
- Plasenta dua buah dipisahkan oleh selaput
ketuban
3. Plasenta circumvalata :
- 2-18 % sering abortus dan solusio
plasenta
4. Plasenta battledore :
- Insersi tali pusat pada bagian marginal
- Perdarahan antepartum
- Menyerupai plasenta previa
- Menyebabkan prematuritas
Kelainan implantasi :
- Berdasarkan letak : plasenta previa
- Berdasarkan kedalaman implantasinya :
- akreta : jonjot menembus desidua
sampai berhubungan dengan miometrium
- inkreta : sampai kedalaman miometrium
- perkreta : menembus miometrium
sampai ke perimetrium
Insufisiensi plasenta :
- anatomi dan fisiologi tidak mampu
memberi nutrisi dan oksigen kepada janin
- Adanya gangguan fungsi plasenta
menyebabkan janin kekurangan nutrisi
dan oksigen
Penatalaksanaan :
- Konservatif : pengobatan kausa,
memperbaiki fungsi plasenta, istirahat
baring, diiet yang sesuai
- Aktif : jika konservatif tidak dapat
dipertahankan, kehamilan >36 minggu
Terima kasih