You are on page 1of 85

Fisiologi Kehamilan

Dr. Filliany YC
Konsepsi dan Perkembangan Janin

Konsepsi : persatuan sel telur dan sperma


yang menandai awal suatu kehamilan.
Ovum
- Saat ovulasi, ovum keluar dari folikel
ovarium yang pecah.
- Silia tuba menangkap ovum dan
menggerakkan nya sepanjang tuba
menuju rongga rahim.
- Ovum dianggap subur selama 24jam
setelah ovulasi
- Apabila tidak difertilisasi oleh sperma,
ovum berdegenerasi dan diabsorpsi
Sperma :
- Dalam kondisi normal dikeluarkan 200-500
juta sperma ke dalam vagina.
- Bergerak dengan flagellata diekornya.
- Waktu yang dibutuhkan untuk sampai
fertilisasi 4-6jam.
Fertilisasi :
- Berlangsung di ampula tuba uteri
- Sperma menembus ovum dan
menanggalkan ekornya.
- Nukleus menyatu dan kromosom
bergabung zigot
Implantasi :
- Zona pelusida berdegenerasi dan trofoblas
melekatkan dirinya pada endometrium
rahim.
- Proses implantasi terjadi pada hari ke 7-10
setelah konsepsi.
Pembentukan Plasenta
Struktur plasenta :
- Merupakan organ penting untuk pertukaran zat
antara ibu dan janin.
- Berbentuk bundar atau hampir bundar dengan
diameter 15-20cm dan tebal 2,5cm, berat rata-
rata 500gram
- Terbentuk lengkap pd kehamilan < 16 minggu
- Terletak di dinding depan atau belakang uterus
atau agak ke atas di fundus uteri
- Terdapat 2 permukaan. Permukaan fetal dan
maternal
- Memiliki celah (kotiledon) sebanyak 16-20 buah
Fungsi Plasenta :
1. Nutrisi : tempat pertukaran zat dan pengambilan bahan
nutrisi untuk tumbuh kembang janin
2. Respirasi : memberikan O2 dan mengeluarkan CO2
3. Ekskresi : mengeluarkan sisa metabolisme janin
4. Endokrin : sebagai penghasil hormon-hormon kehamilan
5. Imunologi : menyalurkan berbagai komponen antibodi ke
janin
6. Farmakologi : menyalurkan obat-obatan yang diperlukan
janin, diberikan melalui ibu
7. Proteksi : barier terhadap infeksi bakteri virus dan zat
toksik
Plasenta
Perkembangan janin
Diagnosis Kehamilan
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan penunjang
Anamnesis possible sign :
- Amenore
- Mual muntah
- Frekuensi kencing
- Konstipasi

Pemeriksaan fisik possible sign :


- Suhu badan basal
- Penambahan berat badan
- Pigmentasi
- Perubahan payudara
- Perbesaran abdomen
- Perubahan genital
- Kontraksi uterus
- Balottemen
Positive sign :
- Palpasi
- Pemeriksaan laboratorium test hCG
- Denyut jantung janin : doppler (12
minggu). USG (6-7 minggu)
Menentukan usia kehamilan
Menggunakan rumus Naegele
HPM/HPHT harus teratur : 28 hari
HPL : (tanggal + 7), (bulan-3) (tahun + 1)
Example :
- 11-8-03 18-5-04
Durasi hamil : 280 hari (40minggu)
37-42 minggu : kehamilan cukup bulan
(aterm)
28-37 minggu : kehamilan kurang bulan
(preterm)
Fisiologi Pada Kehamilan
Perubahan fisiologi pada wanita hamil
telah dimulai sejak trimester pertama
sampai akhir yang terajdi sebagai respon
terhadap stimulus fisiologis oleh fetus
Selama ibu dalam masa kehamilan dan
menyusui akan mengalami peningkatan
kebutuhan zat gizi, hal ini disebabkan oleh
perubahan anatomi, fisiologi maupun
perubahan lain nya
Perubahan yang terjadi menyebabkan
peningkatan kebutuhan nutrien dalam
tubuh antara lain :
1. Pertumbuhan janin
2. Pertumbuhan rahim
3. Pertumbuhan plasenta
4. Penambahan volume darah
5. Perbesaran payudara dan penambahan
kelenjar ASI
6. Peningkatan metabolisme tubuh
Perubahan pada organ
genitalia
Uterus :
- Bertambah besar
- Berat 30 gram 1000 gram dgn ukuran
panjang 32cm, lebar 24cm dan ukuran
muka belakang 22cm
- Perbesaran disebabkan hipertrofi otot-otot
rahim
- Pertumbuhan nya tidak rata, lebih cepat
tumbuh didaerah implantasi (tanda
Piskacek)
- Mula-mula rahim ada di dalam rongga
Perkembangan Uterus
Cervix :
- Cervix menjadi lunak, hipervaskularisasi,
hipertrofi, hiperplasia kelenjar, edema sehingga
timbul warna kebiru-biruan

Vagina dan vulva :


- Berubah warna menjadi merah kebiruan (tanda
Chadwick)

Ovarium :
- Corpus luteum (fungsi maksimal pd 6-7 mgu)
sampai 16 minggu terus mengecil stlh itu
- Produksi progesteron, estrogen dan relaxin (untuk
pematangan servix)
Payudara :
- Pertumbuhan sistem duktus dipengaruhi
oleh estrogen
- Sel asinus untuk produksi ASI dipengaruhi
oleh progesteron
- Hormon somatomammotropin bersama
progesteron mempengaruhi penimbunan
lemak mammae membesar
Penambahan Berat Badan Ibu hamil
Dalam trimester 1 : 1 kg
Dalam trimester 2 : 5 kg
Dalam trimester 3 : 5,5 kg

Penambahan BB disebabkan :
1. Berat janin (3kg), plasenta (0,5kg), air
ketuban ( kg)
2. Berat rahim 1kg
3. Penimbunan lemak di dada, pantat dan lain2
(1,5kg)
4. Penimbunan albumin (2kg) air (1,5kg)
Perubahan Pada Kulit
Pigmentasi pada kulit wajah wanita hamil
kloasma gravidarum
Biasanya muncul setelah umur kehamilan 16
minggu, lebih sering dijumpai pd wanita yg
sering terpapar sinar matahari
Striae atau strech mark biasanya timbul pd
trimseter akhir akibat terpisahnya jaringan
kolagen dibawah kulit
Pigmentasi pada dinding perut : linea nigra
akibat meningkatnya melanosit. Stelah
melahirkan akan berubah menjadi linea alba
Perubahan pada Sistem
Kardiovaskuler
Peningkatan volume darah sejak usia hamil 4-8
minggu, mancapai maksimum 28-34 minggu
Volume plasma meningkat 50-55% diatas normal
selama akhir kehamilan
Cardiac output meningkat hingga 30%
Eritropoesis meningkat
Hemodilusi : Hb turun (anemia fisiologis)
Leukosit meningkat
Denyut jantung meningkat 10 bpm pada saat istirahat
krn diafragma menjadi semakin tinggi sehingga
jantung bergeser ke kiri dan ke atas
Rata-rata kehilangan darah persalinan normal
(pervaginam) 500-600cc sedangkan Sectio caesaria
1000cc
Perubahan pada Sistem
Respiratorik
Pada wanita hamil terjadi perbesaran
kapiler-kapiler pd traktus respiratorik
sehingga menjadi bengkak dan merah
Selama persalinan terjadi hiperventilasi yg
disebabkan karena rasa nyeri dan cemas
Konsumsi oksigen meningkat krn kompleks
plasenta janin, hipertrofi jaringan
maternal, meningkatnya kerja jantung dan
fungsi respirasi
Perubahan pada Sistem
Urinarius
GFR meningkat pada awal kehamilan
Glukosuria terjadi Krn adanya peningkatan
filtrasi glomerulus bersamaan dengan
terganggunya kapasitas reansorpsi tubular
terhadap filtrasi glukosa
Perubahan pada Sistem
Gastrointestinal
Bertambahnya usia kehamilan
tergesernya lambung dan usus krn
perbesaran uterus
Pengosongan lambung dan waktu transit
usus tertunda pada kehamilan karena
faktor hormon dan mekanik
Hemoroid sering terjadi karena adanya
konstipasi dan tekanan yang meningkat
pada vena dibawah tekanan uterus yg
membesar
PATOFISIOLOGI
KEHAMILAN
Kehamilan Ektopik
Kehamilan yang terjadi bila telur yang
dibuahi berimplantasi dan tumbuh diluar
endometrium cavum uteri
Bukan merupakan kehamilan ekstrautern,
karena dapat terjadi di luar endometrium
tapi masih dalam uterus
Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) :
kehamilan ektopik yang mengalami
gangguan berupa ruptur (pecah) atau
abortus tubaria sehingga menimbulkan
gejala.
Etiologi, diantaranya :
- Kegagalan fungsi tuba falopii (penyempitan saluran
tuba)
- Terlambat nidasi setelah melalui cavum uteri
kehamilan sevicalis
- Ovum terjebak didalam ovarium

Gambaran klinis :
- Kehamilan ektopik : tidak ada keluhan
- Kehamilan ektopik terganggu (KET) :
1. nyeri, perdarahan, amenore
2. nyeri goyang serviks, kavum douglasi
3. teraba massa di KD dan adnexa
4. akut abdomen, syok, anemia
Implantasi pada kehamilan ektopik
Penatalaksanaan :
- Memperbaiki keadaan umum dengan
memberikan cairan dan transfusi darah
(bila diperlukan)
- Operasi segera dilaksanakan bila
diagnosis kehamilan ektopik terganggu
telat ditegakkan
Mola hidatidosa
Kondisi relatif sangat jarang dimana
jaringan sekitar ovum yang telah
mengalami fertilisasi yang normalnya
berkembang menjadi plasenta,
berkembang menjadi kumpulan sel yang
abnormal. Setelah fertilisasi, bukanlah
embrio normal yang terbentuk di dalam
uterus melainkan massa yang berbentuk
seperti anggur.
Etiologi :
Penyebab pasti tidak diketahui dengan jelas.
Namun faktor-faktor yang dapat
menyebabkannya antara lain :
- Faktor ovum (ovum yang terlambat
dikeluarkan)
- Imunoselektif/ teori imun
- Keadaan sosio ekonomi yang rendah
- Paritas tinggi
- Kekurangan protein
- Infeksi virus dan faktor kromosom yang belum
jelas
Klasifikasinya :
1. Mola hidatidosa komplet
2. Mola hidatidosa parsial
Gambaran klinis :
- Amenore dan tanda-tanda kehamilan
- perdarahan pervaginam
- Uterus sering membesar lebih cepat dari
biasanya
- Tidak dirasakan adanya tanda-tanda
gerakan janin
- Keluar jaringan seperti buah anggur
(diagnosa pasti mola)
Penatalaksanaan :
1. Evakuasi
2. Pengawasan lanjutan
3. Obat-obatan
Abortus
Berakhirnya kehamilan pada umur
kehamilan < 20 minggu berat janin < 500
gram atau buah kehamilan belum mampu
untuk hidup di luar kandungan.
Etiologi :
- Faktor fetal (abnormal genetik)
- Faktor maternal (infeksi, endokrin,
imunologis)
- Faktor paternal (translokasi kromosom
dalam sperma)
Klasifikasi berdasarkan tindakan :
1. Abortus spontan : mencakup 20%
kejadian abortus. Abortus terjadi secara
spontan tanpa tindakan
2. Abortus provokatus (abortus buatan) :
- abortus terapetik
- abortus provokatus kriminalis
Klasifikasi menurut gejala klinis :
1. Abortus iminens
2. Abortus insipiens
3. Abortus inkomplit
4. Abortus komplit
5. Abotus tertunda
6. Abortus habitualis
7. Abortus septik
Gejala klinis :
- Amenore
- Perdarahan pervaginam
- Mulas
Penatalaksanaan :
- Abortus imminens : tirah baring
- Abortus insipiens dan inkomplit : kuretase
- Abortus komplit : observasi perdarahan
- Pemberian obat uterotonik dapat
menghentikan perdarahan dan membantu
pengeluaran hasil konsepsi yang masih ada
- Abotus septik : kuretase harus dilakukan
paling lama 24jam setelah pemberian
antibiotika dan kortikosteroid
Komplikasi :
- Perdarahan yang dapat menyebabkan
syok
- Infeksi
- Sepsis paska abortus provokatus paling
sering pada kriminalis
- Infertilitas
- Perforasi
Hipertensi dalam Kehamilan
1. Hipertensi gestasional
2. Preeklamsia
3. Eklamsia
4. Preeklamsia superimposed
5. Hipertensi kronis
1. Hipertensi gestasional
TD > 140/90 mmHg yang timbul pertama
kali pada saat kehamilan
Tanpa diikuti proteinuria
Disebut juga transient hypertension, jika :
- tidak timbul preeklamsia
- TD kembali normal 12 minggu
postpartum
2. Preeklamsia

TD > 140/90 mmHg yang timbul setelah


umur kehamilan 20 minggu pada wanita
yang sebelumnya memiliki TD normal,
disertai proteinuria
Tidak harus disertai oedema
Proteinuria : >300mg/24jam atau > dipstik
+1
Bagan PER dan PEB
3. Eklamsia
Diagnosis preeklamsia disertai kejang
yang tidak memiliki alasan lain selain
hipertensi
Terjadi pada 1-4% pasien dengan
preeklamsia
Kejang terjadi sebelum, selama atau
setelah persalinan
Kejang dapat timbul berulang-ulang dan
dapat menyebabkan koma
4. Preeklamsia
superimposed
Hipertensi kronis merupakan predisposisi
preeklamsia sumperimposed
Preeklamsia superimposed : timbulnya
proteinuria >300mg/24jam pada wanita
dengan riwayat hipertensi kronis
sebelumnya
5. Hipertensi kronis
HT yang timbul sebelum umur kehamilan
20 minggu atau HT yang pertama kali
didiagnosis setelah umur kehamilan 20
minggu dan HT yang menetap sampai 12
minggu paska persalinan
TD sistolik > 140mmHg dan TD diastolik >
90 mmHg
Penatalaksanaan :
1. Prinsip :
-. Kontrol TD
-. Mencegah kejang
-. Terminasi kehamilan
2. obat-obatan :
-. MgSO4 : mencegah dan menghilangkan kejang
-. Antihipertensi
-. Diuretika
3. Pencegahan :
-. Diet rendah garam tidak terbukti mencegah
preeklamsia
-. Aspirin, antioksidan, calsium, minyak ikan
Hiperemesis Gravidarum
Keluhan mual muntah yang berlebihan
selama masa hamil, tidak seperti morning
sickness yang biasa dan dapat
menyebabkan dehidrasi dan kelaparan.

Etiologi yang pasti belum jelas diketahui.


Tetapi terdapat faktor-faktor predisposisi,
diantaranya :
- primigravida, mola hidatidosa, dan
kehamilan ganda
- Alergi
Tanda dan gejala :
- Menurut berat ringan nya gejala, dapat
dibagi menjadi 3 tingkaatan :
1. Tingkat 1 : ringan
2. Tingkat 2 : sedang
3. Tingkat 3 : berat

. Terapi : obat-obatan atau dengan


pemberian cairan parenteral
Perdarahan Dalam Kehamilan

Perdarahan terjadi kira-kira 3% dari semua


persalinan
Merupakan salah satu penyebab kematian
ibu di Indonesia
Perdarahan Trimester I
Perdarahan pervaginam yang terjadi pada
umur kehamilan kurang dari 20 minggu
Jenis perdarahan trimester 1 :
- Abortus
- Kehamilan ektopik
- Mola hidatidosa
Perdarahan Trimester II dan III
Disebut juga Perdarahan Antepartum (PAP)
: perdarahan yang terjadi setelah
kehamilan 28 minggu. Biasanya lebih
banyak dan lebih berbahaya daripada
perdarahan kehamilan sebelum 28
minggu.
Klasifikasinya :
- Plasenta previa
- Solusio plasenta
- Vasa previa
Plasenta Previa
Plasenta yang letaknya abnormal yaitu
pada segmen bawah rahim sehingga
menutupi sebagian atau seluruh jalan
lahir.

Klasifikasinya :
- PP totalis menutup seluruh OUI
- PP parsialis sebagian OUI
- PP marginalis tepat di tepi OUI
- Plasenta letak rendah 3-4 cm di tepi OUI
Plasenta previa
Penyebab : frekuensi PP meningkat pada
grande multipara, primigravida tua, bekas SC,
bekas abortus, kelainan janin dan mioma uteri

Tanda dan gejala :


- Perdarahan tanpa rasa nyeri yang dapat terjadi
saat penderita tidur atau beraktivitas
- Darah berwarna merah segar
- Bagian terendah janin sangat tinggi karena
plasenta terletak pada kutub bawah rahim
- Perdarahan pertama banyak, perdarahan
berikutnya lebih banyak (perdarahan berulang)
Penatalaksanaan :
- Jangan lakukan pemeriksaan dalam
- Lakukan USG
- Observasi keadaan janin dan ibu
- Bila perdarahan hebat segera pasang infus
- Terminasi kehamilan
- Rujuk ke RS
Solusio Plasenta
Terlepasnya plasenta yang letaknya
normal pada korpus uteri sebelum janin
lahir
Klasifikasinya :
- Ringan : terlepasnya plasenta kurang dari
luasnya
- Sedang : - 2/3
- Berat : > 2/3

Penyebabnya :
- Hipertensi esensial atau preeklamsia
- Tali pusat yang pendek
- Trauma
- Tekanan oleh rahim yang membesar pada
vena cava inferior
Tanda dan gejala :
- Perdarahan pervaginam
- Warna darah kehitam-hitaman
- Perut terasa sakit atau tegang terus
menerus
- Ibu dapat jatuh ke dalam syok
- Denyut jantung bayi sukar didengar
Penatalaksanaan :
- Pantau tanda-tanda vital ibu dan janin
- Beri oksigen
- Pasang infus
- Rujuk pasien ke RS
Diabetes Gestasional
Suatu gangguan toleransi karbohidrat
yang terjadi atau diketahui pertama kali
saat kehamilan sedang berlangsung

Patofisiologi :
1. Peningkatan hormon-hormon kehamilan
2. Peningkatan deposit lemak pada ibu
Tanda dan gejala :
- Sering kencing pada malam hari
- Selalu merasa haus
- Selalu merasa lapar
- Selalu merasa lelah atau kekurangan
energi
- Penglihatan menjadi kabur
- Glukosa dalam urine
- BB menurun
Pantalaksanaan :
- Edukasi diabetes
- Perencanaan makan dan aktivitas fisik
- Pemantauan kadar gula darah
- Pemberian obat-obatan : insulin
dianjurkan jika perencanaan makan dan
aktivitas fisik sudah dilakukan
Kehamilan Ganda
Kehamilan ganda/multipel : suatu
kehamilan dengan dua janin atau lebih

Etiologi :
- Faktor bangsa, umur, keturunan dan
paritas ibu
- Faktor obat-obatan induksi ovulasi
- Faktor keturunan
- Faktor yang lain belum diketahui
Jenisnya :
1. Kehamilan kembar monozigotik
-. Identik, homolog, atau uniovuler
-. Jenis kelamin sama
-. 2 amnion, 2 korion, dan 2 plasenta
-. 1 plasenta, 1 korion, 1-2 amnion

2. Kehamilan kembar dizigotik


-. heterolog, binovuler atau fraternal
-. Jenis kelamin sama atau berbeda
-. 2 plasenta, 2 korion, 2 amnion
Pertumbuhan janin :
- Berat badan janin kembar < janin tunggal
partus prematurus
- Berat diantara ke 2 janin tidak sama

Penatalaksanaan :
- Frekuensi ANC >>
- Istirahat >>
- Cegah partus prematurus
- Preparat besi
- Diet kaya protein
- Resusitasi dan perawatan bayi prematur
- Indikasi SC : lintang bayi, plasenta previa
Komplikasi kehamilan ganda :

Ibu Anak
Anemia Hidramnion
Hipertensi Malpresentasi
Partus prematurus Plasenta previa
Atonia uteri Solusio plasenta
Perdarahan post partum Ketuban pecah dini
Prolaps funikuli
Morbiditas dan
mortalitas meningkat
Polihidramnion
Fisiologi cairan amnion :
- Awal kehamilan : komposisi cairan amnion
serupa dengan cairan ekstraseluler
- Masuk trimester kedua : janin mulai
kencing dan menelan cairan amnion
selama 2/3 akhir kehamilan, cairan
amnion terdiri dari urin janin

Polihidramnion : cairan amnion > 2000 cc


Etiologi :
1. Maternal : imun dan DM
2. Plasental : chorioangioma pada plasenta
3. Fetal : kehamilan ganda, fetal anomali
4. Idiopatik

. Gejala :
-. Sesak napas
-. Nyeri abdomen
-. Edema
-. Kontraksi preterm labour
Penatalaksanaan :
- Jika ringa sampai sedang : tidak
memerlukan terapi khusus
- Amniocentesis
- Kontrol gula darah
Ketuban Pecah Dini
Definisi : Pecahnya ketuban sebelum
waktunya melahirkan

Etiologi :
- Idiopatik
- Infeksi
- Polihidramnion
- Inkompeten servix
- Anomali uterine
- Trauma
Tanda dan gejala :
- Keluarnya cairan ketuban merembes melalui
vagina
- Aroma cairan ketuban tidak berbau amoniak,
berwarna pucat dan bergaris warna darah

Penatalaksanaan :
- Pemberian antibiotik jika ditemukan infeksi
- Pemberian kortikosteroid jika usia kehamilan
belum matang
- Lakukan persalinan pada kehamilan 37
minggu (aterm)
Abnormalitas Pada Plasenta
Plasenta normal beratnya 1/6 berat bayi (500-
600gr)

1. Plasenta succenturiata :
- Terdapat plasenta kecil diluar plasenta besar,
terpisah diantara keduanya dihubungkan
pembuluh darah
- Bisa menyebabkan PPH
2. Plasenta bipartita
- Plasenta dua buah dipisahkan oleh selaput
ketuban
3. Plasenta circumvalata :
- 2-18 % sering abortus dan solusio
plasenta

4. Plasenta battledore :
- Insersi tali pusat pada bagian marginal
- Perdarahan antepartum
- Menyerupai plasenta previa
- Menyebabkan prematuritas
Kelainan implantasi :
- Berdasarkan letak : plasenta previa
- Berdasarkan kedalaman implantasinya :
- akreta : jonjot menembus desidua
sampai berhubungan dengan miometrium
- inkreta : sampai kedalaman miometrium
- perkreta : menembus miometrium
sampai ke perimetrium
Insufisiensi plasenta :
- anatomi dan fisiologi tidak mampu
memberi nutrisi dan oksigen kepada janin
- Adanya gangguan fungsi plasenta
menyebabkan janin kekurangan nutrisi
dan oksigen

Penatalaksanaan :
- Konservatif : pengobatan kausa,
memperbaiki fungsi plasenta, istirahat
baring, diiet yang sesuai
- Aktif : jika konservatif tidak dapat
dipertahankan, kehamilan >36 minggu
Terima kasih

You might also like