resiko Prevalensi hematuria pada dewasa yang dilaporkan sangat bervariasi. Penelitian berbasis populasi telah menunjukkan tingkat prevalensi kurang dari 1% hingga lebih dari 16%. Faktor Resiko faktor resiko antara lain: - usia > 40 tahun - pria - riwayat merokok - riwayat terpapar bahan kimia (siklofosfamid, benzen, amin aromatik) - riwayat radiasi pelvis - gejala BAK iritatif (urgensi, frekuensi, disuri) - penyakit atau pengobatan di bidang urologi sebelumnya. Hematuria Adalah didapatkannya sel darah merah pada urine, pada umumnya dikategorikan baik gross maupun mikroskopik. klasifikasi Gross hematuria bisa disertai dengan clot/bekuan darah dimana dapat berasal dari perdarahan di ureter/ginjal, buli-buli dan prostat. Mikrositik hematuria hanya bisa dilihat secara mikroskop terdapat > 2 eritrosit per lapangan pandang. Klasifikasi yang lain 1.Hematuria inisial: darah yang muncul saat mulai berkemih, sering mengindikasikan masalah di uretra (pada pria, dapat juga di prostat).
2. Hematuria terminal: darah yang terlihat pada
akhir proses berkemih dapat menunjukkan adanya penyakit pada buli-buli atau prostat.
3.Hematuria total: darah yang terlihat selama proses
berkemih, dari awal hingga akhir, menunjukkan permasalahan pada buli-buli, ureter atau ginjal. Klasifikasi yag lain Initial hematuria : penyebabnya ada di bawah sphincter externa. Terminal hematuria : penyebabnya ada di proximal urethra atau di leher/dasar buli-buli. Total hematuria : penyebabnya ada di buli- buli, ureter atau ginjal. Pada wanita, hematuria yang terjadi sesuai siklus menstruasi menunjukkan kemungkinan adanya endometriosis pada traktus urinarius. Klasifikasi Idiophatic hematuria adalah hematuria di mana penyebabnya tidak dapat ditentukan, dan ini didapatkan pada kira-kira 20% kasus hematuria. False/pseudo hematuria : adalah diskolorasi dari urine karena pigmen dari pewarna makanan dan myoglobin. Factitious hematuria : adalah terdapatnya sel darah merah dalam urine oleh penyebab di luar tractus urinarius. DIAGNOSA Diagnose pada saat awal adalah dengan memastikan adanya sel darah merah pada urine. Hal ini penting oleh karena karena merah pada urine bisa disebabkan oleh : - Erythrocyturia - Hemoglobinuria - Myoglobinuria - Pigmen makanan - Zat pewarna makanan - Obat-obatan : - Phenothiazine - Phenazopyridine - Porphyrin - Phenolphtalein Etiologi - Neoplasma - Infeksi - Urolitiasis - Kelainan Kongenital - Kelainan Sistemik - Benda Asing - Trauma - Urinary Schistosomiasis PENYAKIT SPESIFIK HEMATURIA Glomerulonephritis Sickle cell anemia Hemorrhagic cystitis Hematuria karena antikoagulan Koagulopati yang tampak sebagai hematuria Pemeriksaan mikroskopik - dengan pembesaran 400x dari lensa mikroskop - positif bila didapatkan lebih dari 3 - 5 sel darah merah/lapang pandang -adanya casts dari sel darah merah yang berasal dari tubuli renalis atau collecting ducts adalah pathognomonis untuk kelainan di ginjal Selama hematuria: bed-rest Diet: Kalori: cukup Cairan: 600 +vol.urine + exkresi - Garam: nihil Protein: 20 gram/hr (Giovanetti) (nilai biologis tinggi) Ingat: Bila kalori kurang --> sindr.uremik Muntah : Parenteral Feeding, infus lar. Dextrose 40-50% di vena sentral Komplikasi - Retensi urin - Infeksi - Anemia Prognosis Hematuria kana terus menjadi permasalahan umum pada pasien rawat jalan dan karena itu dokter umum akan sering menghadapinya. Infeksi merupakan 25% kasus, dan batu 20%. Dengan pemeriksaan yang ada 10% hematuria tidak diketahui sebabnya. Insiden keganasan urologis meningkat dengan peningkatan usia.