You are on page 1of 17

Skizofrenia Paranoid

Pengertian
Skizofrenia adalah istilah psikosis yang
menggambarkan mispersepsi pikiran dan persepsi
yang timbul dari pikiran/imajinasi pasien sebagai
kenyataan, dan mencakup waham dan halusinasi.
Skizofrenia paranoid merupakan subtipe yang
paling umum (sering ditemui) dan paling stabil,
dimana waham dan halusinasi auditorik jelas
terlihat. Pada pasien skizofrenia paranoid, pasien
mungkin tidak tampak sakit jiwa sampai muncul
gejala-gejala paranoid.
Etiologi
Sampai saat ini, belum ditemukan etiologi pasti
penyebab skizofrenia. Namun, skizofrenia tidak
hanya disebabkan oleh satu etiologi, melainkan
gabungan antara berbagai faktor, diantaranya
sebagai berikut:
FAKTOR NEUROBIOLOGIS
FAKTOR GENETIKA
FAKTOR NEUROANATOMI STRUKTURAL
FAKTOR NEUROKIMIA
FAKTOR PSIKOSOSIAL
FAKTOR KELUARGA DAN LINGKUNGAN
FAKTOR STRESSOR
Manifestasi Klinis
Waham kejar (presecution), seperti memercayai bahwa orang lain
bersekutu melawan dia
Waham rujukan (reference), seperti bahwa orang asing atau televisi, radio
atau koran terutama mengarah kepada pasien; bila tidak mencapai
intensitas waham, isi pikiran tersebut dikenal sebagai ideas of reference
Waham merasa dirinya tinggi/istimewa (exalted birth), atau mempunyai
misi khusus; misalnya, keyakinan bahwa dirinya dilahirkan sebagai Mesias
Waham perubahan tubuh
Waham cemburu
Suara-suara halusinasi yang bersifat mengancam atau memerintahkan
pasien
Halusinasi pendengaran non-verbal, seperti tertawa, bersiul, dan
bergumam
Halusinasi bentuk lainnya, seperti penghiduan, pengecapan, penglihatan,
sensasi somatik seksual atau sensasi somatik lainnya
Diagnosis
Berdasarkan PPDGJI-III, maka pedoman diagnostik skizofrenia paranoid
(F20.0), yaitu :
Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia
Sebagai tambahan :
Halusinasi dan/atau waham harus menonjol
Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah,
atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit
(whistling), mendengung (humming), atau bunyi tawa (laughing);
Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual, atau
lain-lain perasaan tubuh; halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang
menonjol;
Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham dikendalikan
(delusion of control), dipengaruhi (delusion of influence), atau passivity
(delusion of passivity), dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam,
adalah yang paling khas
Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan, serta gejala
katatonik secara relatif tidak nyata/tidak menonjol
PENATALAKSANAAN
Non Farmakologis:
Rawat Inap / Hospitalisasi
Psikososioterapi
Farmakologis:
Obat APG-I / Tipikal Obat APG-II / Atipikal
Merupakan dopamine Berafinitas terhadap dopamine
receptor antagonist receptor antagonist dan
serotonin receptors
Efektif untuk gejala positif
Efektif untuk gejala positif
Obat ini menyebabkan maupun negatif
gejala EPS (ekstrapiramidal) Obat ini sedikit menyebabkan
Contoh : gejala EPS (ekstrapiramidal)
Chlorpromazine Contoh : Risperidone
Skizofrenia Hebefrenik
Pengertian
Perubahan perilaku yang tidak bertanggung
jawab dan tak dapat diramalkan,ada
kecenderungan untuk selalu menyendiri, dan
prilaku menunjukkan hampa prilaku dan
hampa perasaan, senang menyendiri,dan
ungkapan kata yang di ulang ulang, proses
pikir mengalami disorganisasi dan
pembicaraan tak menentu serta adanya
penurunan perawatan diri pada individu.
Etiologi
FAKTOR PREDISPOSISI FAKTOR PRESPITASI
Faktor Genetis Faktor-faktor pencetus respon
neurobiologis meliputi:
Faktor Neurologis
Berlebihannya proses
Neurotransmiter inflamasi pada sistem saraf
Teori Virus yang menerima dan
memproses informasi di
Psikologis thalamus dan frontal otak.
Mekanisme penghantaran
listrik di saraf terganggu.
Gejala-gejala pemicu seperti
kondisi kesehatan, lingkungan,
sikap dan perilaku
Tanda dan Gejala
Fase prodromal

Timbul gejala- gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu,


bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik
menjadi jelas (hendaya fungsi pekerjaan, fungsi sosial, fungsi
penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri )

Fase aktif

Gejala positif/ psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku


katatonik, inkoherensi, waham, halusinasi disertai gangguan afek.

Fase residual

Gejala - gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala


positif / psikotiknya sudah berkurang
Gejala Khas
Inkohrensi Waham
yang tidak
jelas

Alam Perilaku
perasaan yang
datar berlebihan

Perilaku
Halusinasi
aneh
Gangguan
proses
berfikir
Faktor Pencetus Biologis

Kesehatan Lingkungan

Sikap
dan
perilaku
Diagnosis
Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia.
Diagnosis pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau
dewasa muda.
Kepribadian premorbid menunjukkan ciri khas: pemalu dan sering
menyendiri
Perilaku tidak bertanggung jawab, kecenderungan menyendiri, dan
perilaku hampa tujuan dan perasaan
Afek dangkal, tidak wajar/cekikikan/puas diri/ senyum sendiri/sikap
tinggi hati/tertawa menyeringai/keluhan hipokondrikal, ungkapan
diulang-ulang
Proses pikir mengalami disorganisasi dan pembicaraan tak menentu
serta inkoheren.
Proses pikir mengalami disorganisasi dan pembicaraan tak menentu
serta inkoheren.
PENATALAKSANAAN
Antipsikotik bekerja mengontrol halusinasi,
delusi dan perubahan pola fikir yang terjadi
pada Skizofrenia.
Terdapat 2 kategori obat antipsikotik yang
dikenal saat ini, yaitu :
* antipsikotik konvensional
* newer atypical antipsycotics
Terapi Psikososial

Terapi perilaku
Terapi berorintasi-keluarga
Terapi kelompok
Psikoterapi individual
Perawatan di Rumah Sakit (Hospitalization)

You might also like