ERNITA SINAGA FEBRIANTO LILI SUSANTI KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL DENGAN RESIKO Pengertian Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan atau janinnya mempunyai outcome yang buruk apabila di lakukan tata laksana secara umum seperti yang dilakukan pada kasus normal. Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang dapat mempengaruhi optimalisasi ibu maupun janin pada kehamilan yang di hadapi. Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang disertai dengan faktor-faktor yang menaikkan kemungkinan terjadinya keguguran, kematian janin, persalinan prematuritas, retardasi perumbuhan intrauterin, penyakit janin atau neonatus, malformasi congenital, retardasi mental atau kecacatan (handicaps). Faktor resiko pada ibu hamil diantaranya adalah : Primigravida kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun Anak lebih dari 4 Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekurang- kurangnya 2 tahun. Tinggi badan kurang dari 145 cm. Lanjutan..... Berat badan kurang dari 38 kg atau lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm. Riwayat keluarga yang menderita penyakit kencing manis, hipertensi dan riwayat cacat congenital Kelainan bentuk tubuh, misalnya kelainan tulang belakang atau panggul. Semakin banyak ditemukan factor resiko pada seorang ibu hamil, maka semakin tinggi resiko kehamilannya. Resiko tinggi kehamilan merupakan keadaan penyimpangan dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Resiko tinggi pada kehamilan meliputi: Hb kurang dari 11 gr % Tekanan darah tinggi (systole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg) Oedema yang nyata Eklampsia Perdarahan pervaginam Ketuban pecah dini Letak lintang pada usia kehamilan lebih dari 32 minggu Letak sungsang pada primigravida Infeksi berat/sepsis Persalinan premature Kehamilan ganda Janin yang besar Penyakit kronis pada ibu: jantung, paru, ginjal, dll Riwayat obstetric buruk, riwayat bedah Caesar dan komplikasi kehamilan. AKIBAT RESIKO TINGGI PADA IBU HAMIL 1. Resiko bagi ibunya : Mengalami perdarahan. Kemungkinan keguguran / abortus. Persalinan yang lama dan sulit. 2. Bagi bayinya : Kemungkinan lahir belum cukup usia kehamilan. Berat badan lahir rendah (BBLR). Cacat bawaan. Kematian bayi. PENCEGAHAN Kehamilan risiko tinggi dapat dicegah bila gejalanya ditemukan sedini mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikinya, yaitu dengan cara : Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan. Dengan mendapatkan imunisasi TT sebanyak 2 kali. Bila ditemukan kelainan risiko tinggi pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna ASUHAN KEPERAWATAN PENGKAJIAN Proses pengkajian dilakukan selama periode prenatal yang meliputi wawancara, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium. Data yang perlu dikumpulkan pada saat pengkajian adalah interpretasi subyektif pasien tentang status kesehatan dan kehamilannya dan observasi afek pasien, postur, bahasa tubuh, warna kulit, tanda fisik dan keadaan emosional. Saat wawancara tanyakan riwayat kesehatan komprehensif yang menekankan pada : Kehamilan saat ini Kehamilan sebelumnya Riwayat psikososial dan budaya Keadaan keluarga Pengkajian fisik Tes kesehatan atau laboratorium yang pernah dilakukan selama hamil Pengkajian semua faktor resiko yang mungkin ada DIAGNOSA KEPERAWATAN Diagnosa ditegakkan berdasarkan data yang didapat selama pengkajian. Diagnosa yang mungkin muncul adalah : Ansietas yang berhubungan dengan Kekhawatiran terhadap diri sendiri dan janin, Krisis situasional/maturasional, Perubahan fisik selama hamil, Rasa tidak nyaman selama kehamilan, Ancaman terhadap konsep diri, Stres, Perubahan status peran, status kesehatan, pola peran, keadaan ekonomi Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan respon keluarga terhadap diagnosa kehamilan Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang pemahaman terhadap penatalaksanaan kesehatan dan kehamilan Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan Morning sicknes atau Emesis gravidarum. Konflik peran orang tua berhubungan dengan Ketidaktahuan peran yang harus dijalankan, Perubahan status peran, perkawinan Gangguan citra tubuh berhubungan dengan Persepsi negatif terhadap kehamilan, Psikososial, Perubahan fisik selama kehamilan. TERIMA KASIH