Professional Documents
Culture Documents
Kala II lama.
Batas waktu kala II pada nulipara adalah 2
jam ( 3 jam pada kasus dengan anestesi
regional) dan pada multipara adalah 1 jam
( 2 jam pada kasus dengan anestesi regional).
PARTUS PRESIPITATUS
Hughes (1972) : partus presipitatus adalah
kejadian dimana ekspulsi janin berlangsung
kurang dari 3 jam setelah awal persalinan.
Ventura dkk (2000) : angka kejadian (1998) di
USA sebesar 2% dan terutama multipara
dengan frekuensi kontraksi < 2 menit.
Mahon dkk (1979) : short labor adalah bila
kecepatan dilatasi servik pada nulipara > 5
cm/jam dan pada multipara 10 cm/jam.
Partus presipitatus sering
berkaitan dengan :
Kelainan
Kelainan Tulang
Tulang Panggul
Panggul ::
Ukuran
Ukuran
Bentuk
Bentuk
Kelainan
Kelainan jalan
jalan lahir
lahir selain
selain tulang
tulang panggul
panggul
yang dapat
yang dapat menghambat
menghambat desensus
desensus dan
dan
proses persalinan
proses persalinan ..
21
KESEMPITAN
PANGGUL
22
Klasifikasi Kesempitan Panggul
Kesempitan Pintu Atas Pangggul [pelvic inlet]
Kesempitan Bidang Tengah Panggul [midpelvic]
Kesempitan Pintu Bawah Panggul [pelvic outlet]
Kesempitan menyeluruh
~ kombinasi
23
Kesempitan
Pintu Atas Panggul
Pelvic Inlet
24
Antero posterior
Tranversal
Diameter Antero-Posterior
Pintu Atas Panggul
Kesempitan
Pintu Atas Panggul :
29
Bila bagian
terendah
kepala diatas
spina
ischiadica ,
diameter
biparietal
belum melalui
PAP dan belum
terjadi
engagemen .
Prognosis
Pada kasus PAP yang sangat sempit dimana
antero posterior < 9 cm , tidak dapat
diharapkan terjadi persalinan pervaginam.
33
Kesempitan
Bidang Tengah Panggul
Mid PELVIC
34
Bidang Tengah Panggul Mid Pelvik
terbentang dari tepi
inferior simfisis pubis
melewati spina
ischiadica, mencapai
sacrum pada pertemuan
antara vertebra 4 - 5.
39
kesempitan
40
PBP terdiri dari 2 buah segitiga.
Diameter inter tuberischidica
merupakan sisi bersama.
Sisi segitiga anterior adalah rami pubic
dan apex adalah permukaan postero-
inferior simfisis pubis.
Segitiga posterior tidak memiliki sisi
tulang .
41
Meskipun diameter
inter tuberous
relatif sempit,
persalinan pervaginam
dapat terjadi
oleh karena
diameter sagitalis
posterior yg cukup
panjang ( 10 cm )
Diameter inter tuberosa yang
relatif sempit dapat
menyebabkan kepala terdorong
ke posterior.
47
Posisio Occipitalis Posterior
Saat awal persalinan, 10% kasus occiput berada di
segmen panggul posterior.
48
Posisio
Occipitalis
Posterior
OCCIPUT DI
KANAN BELAKANG
Diagnosis
Saat kehamilan teraba
punggung menjauhi garis
tengah dan bagian kecil mudah
diraba dibagian depan.
DJJ terkuat di bagian pinggang
ibu.
Diagnosa saat persalinan
sangat informatif dengan
diketahuinya posisi u2b.
50
Kemungkinan
Cara Pemutaran
Kepala
Penatalaksanaan
Ekspektatif.
PARTUS LAMA
analgesia dan rehidrasi
PARTOGRAM : per vaginam atau SC ?
Rotasi Panjang : Persalinan per vaginam
mungkin berlangsung seperti biasa.
Rotasi pendek : 8% dapat lahir spontan
dan 7% dengan ekstraksi cunam.
5 - 10% memerlukan tindakan SC
52
Rotasi Panjang
Rotasi Pendek
Presentasi
SUNGSANG
55
Jenis Presentasi Sungsang
Presentasi bokong murni.
~ ( frank breech presentation )
Kedua sendi paha dalam keadaan fleksi dan kedua sendi
lutut ekstensi
Presentasi bokong - kaki.
~ ( complete breech )
Kedua sendi paha dan lutut dalam keadaan fleksi
Presentasi kaki.
~( incomplete breech )
Satu atau kedua kaki atau lutut merupakan bagian
terendah janin
56
Jenis Presentasi Sungsang
INCOMPLETE
BREECH
57
etiologi
Prematuritas
Grandemultipara
Hidramnion
Kehamilan kembar
Hidrosepalus
Anensepalus
Kelainan uterus : ( uterus bicornu , mioma uteri )
Panggul sempit dan tumor daerah panggul
58
Diagnosis
59
BREECH WITH BREECH WITH
EXTENDED LEG FLEXED LEG
60
Permasalahan Presentasi
Sungsang
Sebagian besar memerlukan tindakan operatif sehingga
morbiditas ibu dan anak .
Resiko janin terutama tergantung pada :
a. Keahlian penolong persalinan
b. Berat janin
Morbiditas janin :
a. Perdarahan intracranial
b. Asphyksia akibat prolapsus tali pusat
c. Fraktura femur, humerus dan klavikula
61
Tergantung pada kebijakan institusi :
1. Sectio Casaerea.
2. Per vaginam.
62
Sectio Caesar pada
Kehamilan ATERM pro & kontra
Cedera Janin <.
Banyak pasangan yang
memilih sedikit anak Morbiditas ibu
dalam keluarganya 5 - 15% + cacat bawaan.
30 - 40% usaha Masih banyak ibu yang
melahirkan anak menginginkan
pervaginam berakhir persalinan normal
dengan SC. pervaginam.
SC adalah operasi yang
aman.
63
Persalinan
Sungsang Pervaginam :
Spontan pervaginam
~ ( spontan BRACHT )
Ekstraksi bokong parsial
KEBERHASILAN
64
PROSES PERSALINAN SUNGSANG
PERVAGINAM :
mengalami Persalinan bokong
Persalinan bahu
Engagement
Persalinan kepala
Desensus
Rotasi internal
Persalinan
Rotasi eksternal
65
Tahapan Persalinan Sungsang
Fase lambat I
Dari bokong sampai umbilikus
Fase cepat
Dari umbilikus sampai mulut janin
Harus terselesaikan dalam waktu < 8 MENIT
Bahaya jepitan tali pusat
Fase lambat II
Persalinan kepala
Harus dilakukan secara perlahan agar tidak terjadi dekompresi
mendadak yang dapat menyebabkan perdarahan intrakranial
66
A B C
B. Pada awal kala II : Bokong mencapai dasar panggul dan mengadakan rotasi internal
sehingga diameter inter trochanterica berada pada posisi antero-posterior PAP
C. Akhir kala II : Dengan gerakan laterofleksi sekitar simfisis pubis. Bahu masih
belum engaged
D E
E. Bahu mencapai dasar panggul dan mengalami rotasi internal sehingga bis
acromial berada pada antero posterior PBP. Secara serempak. Bokong
berputar kedepan 900 . Kepala mengalami engagemen pada PAP dan SS berada
pada tranversa PAP.
Bahu depan lahir di belakang simfisis melalui gerakan laterofleksi tubuh
a. Bayi bergantung
didepan vulva
b. Traksi curam atas
PROBLEMATIK PADA
PERSALINAN SUNGSANG
PER VAGINAM
70
MONOGRAM
PERSALINAN SUNGSANG
71
BOKONG LAHIR
DENGAN
LATEROFLEKSI
COLLUMNA
VERTEBRALIS
BOKONG LAHIR
DENGAN
LATEROFLEKSI
COLLUMNA
VERTEBRALIS
BOKONG
MEREGANG
VULVA.
SAAT
MELAKUKAN
EPISIOTOMI
IBU MENERAN TERUS.
BOKONG LAHIR DAN
DIIKUTI TUBUH SAMPAI SETINGGI
UJUNG SCAPULA.
Tangan operator belum
menyentuh bokong.
Yang dilakukan hanya
mempermudah lahirnya kaki.
PENOLONG PERSALINAN
MEMASTIKAN BAHWA
PUNGGUNG ANAK TETAP
BERADA DI ATAS.
SKEMATISASI
SAAT BAHU TURUN KEDALAM
PANGGUL, PENOLONG
MEMEGANG KEDUA
PERGELANGAN KAKI DENGAN
TANGAN KIRI, DAN
MEMASUKKAN TELUNJUK & JARI
TENGAH KEDALAM VAGINA.
KEMUDIAN PENOLONG
MELAHIRKAN LENGAN KANAN
DENGAN MENEKAN FOSA CUBITI
DARI ATAS
KEBAWAH,MENYELUSURI DADA
ANAK DAN KELUAR DARI BAWAH
RAMUS PUBIS
PROSES DIULANG PADA SISI
LAIN , DIMANA LENGAN KIRI
DICAPAI DARI BAGIAN
POSTERIOR PINTU BAWAH
PANGGUL ; ADANYA CEKUNGAN
SACRUM LEBIH MEMUDAHKAN
PECAPAIAN.
DENGAN TERLIHATNYA
TENGKUK , MENUNJUKKAN
BAHWA PENURUNAN KEPALA
DALAM PANGGUL TELAH CUKUP.
SETELAH LENGAN LAHIR , BAYI
DIBIARKAN BERGANTUNG
DIDEPAN VULVA KIRA-KIRA 1
MENIT AGAR TERJADI TRAKSI
KEPALA OLEH BERAT ANAK
SENDIRI SEHINGGA TERLIHAT
TENGKUK.
DENGAN TERLIHATNYA
TENGKUK , MENUNJUKKAN
BAHWA PENURUNAN KEPALA
DALAM PANGGUL TELAH CUKUP.
PADA POSISI VERTIKAL , BAYI
DIANGKAT KEATAS KEARAH PERUT
IBU SEJAUH 1350 DAN ASSISTEN
DAPAT MENAHAN PERGELANGAN
KAKI PADA POSISI INI.
84
Presentasi
Muka Angka kejadian 1 : 500 persalinan.
70% kasus , pada saat engagemen
sikap berubah dari fleksi tak
sempurna menjadi ektensi
sempurna.
Pada 15% kasus terdapat kelainan
kongenital :
Anencefali
Tumor coli
Pemendekan otot leher
85
Diagnosa sebelum persalinan
jarang ditegakkan.
Pada sebagian besar kasus
diagnosa ditegakkan saat
persalinan , atau tidak
terdiagnosa sampai terlihatnya
bibir edema di vulva pada kala II.
Pada palpasi , bentuk spina
seperti S. Kaki teraba pada sisi
berlawanan tonjolan oksiput.
Teraba cekungan antara oksiput
dan punggung
DJJ terkuat pada sisi yang sama DIAGNOSIS
dengan sisi kaki .
86
Pemeriksaan Radiologi
pada
Presentasi Muka
Sebagian besar : terjadi
MEKANISME
engagemen pada tranverse PERSALINAN
panggul , dan posisi mento
melintang kanan lebih sering dari
mento kiri.
Diameter yang melewati panggul
adalah submento-
bregmatica ( 9.5 cm ).
Desensus pada mid-pelvik terjadi
melalui gerakan ekstensi kepala ,
harus diingat bahwa saat
mencapai level spina ischiadica,
engagemen masih belum
sempurna.
88
MEKANISME
Pada 90% kasus PERSALINAN
terjadi rotasi
anterior 900 dari
dagu.
Mento anterior
adalah posisi yang
menguntungkan
dan kepala dapat
lahir melalui
gerakan fleksi .
89
Posisi mento-
posterior
yang macet.
Persalinan
melalui fleksi
tak mungkin
terjadi
90
Prognosis
Partus lama biasanya terjadi
bila disertai CPD.
Persalinan operatif terjadi
pada > 20% kasus dan terjadi
peningkatan morbiditas ibu.
Mortalitas Perinatal kira-kira
10%, akibat dari :
Persalinan operatif.
Edema cerebral.
Hipoksia akibat gangguan
venous return.
91
Presentasi
DAHI
92
Presentasi kepala yang Presentasi
paling buruk , oleh Dahi
karena kepala melewati
panggul melalui
diameter mento -
occipital (13.5 cm).
Bila dahi engage dalam
panggul , proses
persalinan akan
tertahan kecuali pada
anak yang sangat
kecil.
Angka kejadian : 1
: 1500 persalinan.
93
Diagnosis
Posisi ini mungkin posisi sementara sampai
terjadinya engagemen.
Ditemukannya kepala yang mengapung . Dengan
adanya celah antara occiput dan punggung , harus
membuat dokter waspada akan terjadinya presentasi
dahi.
Konfirmasi diagnosa ditegakkan melalui pemeriksaan
VT dengan terabanya ubun-ubun besar dan tepi
atas orbita atau secara radiologis .
94
Tidak perlu tindakan saat kehamilan
oleh karena sering terjadi konversi ke
vertex atau muka.
95
Letak
Lintang
96
LETAK LINTANG
dan MENGOLAK
( SHOULDER PRESENTATION )
99
ETAK LINTANG
TEMUAN
RADIOLOGIS
LETAK LINTANG
saat KEHAMILAN
Dx biasanya mudah , tetapi sebelum memutuskan untuk
melakukan tindakan harus dipastikan tidak ada kesempitan
panggul atau placenta praevia.
Pada kehamilan minggu ke 36 , dapat dipertimbangkan
untuk melakukan versi luar sefalik.
Pasien diminta segera ke RS bila merasakan adanya tanda-
tanda persalinan, atau bila ketuban pecah.
Alternatif : Pasien dirawat di RS dan menunggu onset
persalinan bila letak lintang masih terjadi setelah minggu ke
38 .
102
Proses
Persalinan
Pecahnya ketuban sebelum atau
saat awal persalinan , dapat
menyebabkan terjadinya prolapsus
lengan atau talipusat.
103
PENATALAKSANAAN
Letak lintang dapat ditemukan pada berbagai fase
persalinan :
Awal persalinan dengan selaput ketuban utuh atau baru
pecah.
Persalinan lanjut dengan janin hidup.
Persalinan lanjut dengan janin mati.
COMPOUND PRESENTATION
PROLAPSUS TANGAN
PADA
PRESENTASI KEPALA
Angka kejadian 1 : 700
persalinan.
Dapat terjadi pada situasi
dimana engagemen kepala
janin terganggu :
Hidramnion
CPD
Bayi premature
Pada saat belum inpartu atau
sebelum ketuban pecah tidak
menimbulkan masalah, oleh
karena biasanya tangan atau
lengan tersebut dapat
menjauhi kepala.
107
Sebagian besar kematian
anak disebabkan oleh :
Persalinan Prematur.
Prolapsus talipusat.
Tindakan obstetrik.
115
EFEK PSIKOLOGIS KEHAMILAN KEMBAR PADA
ORANGTUA
116
VIDEO - VIDEO
VIDEO VIDEO
Distocia Distocia 2
VIDEO
Distocia 3
VIDEO 3 VIDEO 4
Sungsang Presentasi
PROLAPS
TALI PUSAT
118
PROLAPS
TALIPUSAT
Terjadi 1 : 200
persalinan.
Talipusat masih
berada dalam
kantung amnion
(cord presentation)
atau atau prolapsus
dalam vagina saat
ketuban pecah .
119
ETIOLOGI
CPD.
Malpresentation.
Prematuritas.
Saat amniotomy.
Versi janin.
120
Diagnosis
121
Tergantung kondisi janin dan derajat Managemen
pembukaan.
Bila janin sudah mati , persalinan spontan
ditunggu.
Bila janin hidup dan pembukaan belum
lengkap , lakukan SC .
Saat mempersiapkan SC , wanita berada
pada posisi knee-chest position untuk
mengurangi tekanan pada talipusat.
Tali pusat dimasukkan kedalam vagina
untuk mengurangi resiko spaseme
pembuluh darah akibat hawa dingin.
Pada pembukaan lengkap , dan kepala
atau bokong sudah didasar panggul,
dilakukan persalinan dengan cunam atau
ekstraksi bokong.
122
VIDEO PROLAPS TALI PUSAT
VIDEO PROLAPS
TALI PUSAT
DISTOSIA BAHU
SETELAH KEPALA LAHIR :
1. DEFORMITAS PANGGUL
2. MAKROSOMIA.
FAKTOR RISIKO
* KALA II MEMANJANG
* KEPALA BAYI MELEKAT ERAT PADA PERINEUM
( TURTLE SIGN )
PROGNOSIS
* KOMPRESI TALI PUSAT
AKIBATNYA :
PH ART. UMB. ME 0,004 /MNT
0,28 DALAM 7 MNT
PH < 7,0 RESUSITASI BAYI SULIT
KOMPLIKASI DISTOSIA BAHU
MASALAH
TEHNIK
* EPISOTOMI * ROLL OVER
* MC. ROBERTS * PATAHKAN KLAVIKULA
* MAZZANTI /RUBIN / HUMERUS
* WOODS * SIMPHISIOTOMI
* SWARTZ & DIXON * ZAVENELLI
MC. ROBERTS
PRINSIP : HYPERFLEKSI SENDI PAHA
SEHINGGA SUDUT PANGGUL MELEBAR
TINDAKAN
1. SPTM
2. PERSIAPAN (PENOLONG,PASIEN,BAYI,ALAT)
3. PI
4. ANASTHESIA LOKAL & EPISOTOMI
5. MANUVER ( LUTUT IBU SEDEKAT MUNGKIN DGN DADA)
6. TARIK KEPALA BAYI KEBAWAH.
MAZZANTI
MENEKAN BAHU DEPAN BAYI DARI ARAH POSTERIOR SEHINGGA BAHU
DEPAN BAYI MASUK DIBAWAH SYMPHISIS. ( DILAKUKAN DI SUPRASYMPISIS )
RUBIN
WOODS
TEHNIK
1. MASUKKAN TANGAN MENGIKUTI LENGKUNG SAKRUM
SAMPAI FOSSA KUBITI BAYI.
2. LIPAT LENGAN BAWAH BAYI DGN JARI TENGAH PENOLONG
3. TARIK TANGAN BAYI MENGUSAP DADA MENGGUNAKAN
TEKANAN JARI TELUNJUK PENOLONG.
4. KELUARKAN LENGAN BAYI, MAKA BAHU BELAKANG LAHIR
5. SELANJUTNYA BAHU DEPAN LAHIR.
ROLL OVER
VIDEO
RUPTUR UTERI
TERI MA KAS I H