You are on page 1of 24

Perdarahan

Pada Masa
Kehamilan
dr. Rima Rizqi Meltahayati

Program Internsip Dokter Indonesia


RSUD Kota Bogor
2017
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Usia : 27 tahun (Bogor, 25 Mar 1989)
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Gg Rolika RT 1/9, Semplak
kec. Bogor barat, Kota Bogor
Tanggal masuk RS : 24 Jan 2017
Tanggal perawatan : 24 25 Jan 2017
No. RM : 33-51-19
DPJP : dr. Astry Susanti, SpOG.
ANAMNESIS
KU : Keluar darah dari jalan lahir
RPS : Pasien berusia 27 tahun mengaku hamil 4 bulan dengan
HPHT 2 Oktober 2016 dan TTP 9 Juli 2017 datang dengan
keluhan keluar darah dari jalan lahir. Pasien mengaku perdahan
pervaginam sejak 3 hari SMRS, awalnya hanya keluar darah
berupa flek yang semakin hari semakin bertambah banyak 3x
ganti pembalut, berwarna merah-kehitaman, terdapat gumpalan
darah dan gumpalan jaringan. Keluhan ini disertai dengan rasa
mulas tanpa tanda akut abdomen. Riwayat abortus, trauma,
minum obat-obatan dan jamu selama hamil disangkal.
RPD / RPK : disangkal
Riwayat menstruasi : Siklus tiap 28 hari @ 5-7 hari
Riwayat ANC : Bidan
Riwayat KB : (+) suntik @3 bulan
Riwayat obstetri

Persalinan
Lama Umur Keadaan
Perkawinan Penolong dan JK BBL
Kehamilan Sekarang Sekarang
Komplikasi

Partus tak
1 40 Minggu Dokter 2,7 kg 2,4 th Hidup
maju

2 Hamil ini
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Tampak sakit ringan, kesadaran compos mentis
Tanda vital : TD 110/60 mmHg RR 22 x/menit
N 68 x/menit S 36,6C
Status Generalis
Kepala : Mata conjunctiva anemis -/-, sklera ikterik -/-,
pupil bulat isokor, reflex cahaya +/+
Leher : KGB tidak teraba membesar
Jantung : BJ murni S1=S2, regular, murmur (-), gallop (-)
Paru : B/P simetris, VBS +/+ kanan=kiri, Rh -/-, Wh -/-
Abdomen : Datar, supel, BU (+) normal
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2, edema -/-
Status Obstetrikus/ Ginekologi
TFU : Tidak teraba diatas simpisis pubis. FHR (-)
Inspeksi : V/U Tenang
Inspekulo : Portio livid,
OUE terbuka,
Perdarahan aktif (+)
VT : Uterus seukuran telur bebek,
Portio terbuka 1 jari,
Teraba jaringan (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
24 Jan 2017 (22.47) Hb 11,4 gr/dl (L) 11,7-15,5
Ht 33,2 % (L) 36-47
Leukosit 8000/L 4000-11000
Trombosit 229000/L 154000-386000
Masa perdarahan 3 menit 1-5
Masa pembekuan 6 menit (H) 2-6
GDS 90 mg/dl <200

Tanggal Pemeriksaan Hasil


25 Jan 2017 (08.30) USG Tampak uterus anteflexi dengan GS didalamnya
sesuai ab insipiens.
Fetal echo (+) CRL sesuai 5-6 minggu.
Tidak ditemukan DJJ

Kesan: kematian mudigah


DIAGNOSIS KERJA
G2P1A0 Hamil 15 minggu dengan kematian mudigah

TATALAKSANA
Evakuasi Kuretase

PROGNOSIS
Quo ad vitam : Ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam
Quo ad sanationam : Ad bonam
PERDARAHAN PADA
KEHAMILAN
Abortus
Trimester Mola Hidatidosa
KET
I
Partus prematurus
Trimester Solusio plasenta
Mola Hidatidosa
II Inkompetensi servik

Solusio plesenta
Trimester Plasenta previa

III
Definisi
Abortus Pengeluaran hasil pembuahan (konsepsi) dengan
berat badan janin <500 gram atau kehamilan kurang dari 20
minggu.
Eastman dkk Keadaan dimana terhentinya suatu kehamilan
pada saat janin belum dapat bertahan hidup diluar uterus,
dengan berat badan janin antara 400-1000 gram atau saat usia
kehamilan kurang dari 28 minggu
Early pregnancy loss adalah kehamilan yang abnormal maupun
kehamilan intrauterin dengan kantung kehamilan yang kosong
atau kantung kehamilan yang berisi embrio tetapi tanpa
aktivitas jantung janin dalam 6/7 minggu kehamilan.
Epidemiologi
Abortus terjadi pada 10-20% dari angka kejadian kehamilan dan
sekitar 55.000 pasangan mengalami keguguran dini setiap tahun
di Australia
Umumnya abortus dini sekitar 10% dari angka kejadian
kehamilan dan sekitar 80% terjadi pada trimester 1.
Sofia Doria dkk (2008) dari 232 pasien yang didiagnosa
dengan abortus spontan, 147 (63,4%) kasus dengan kromosom
yang normal, 85 (36,6%) dengan kromosom abnormal.
Dari 85 kasus kelainan kromosom dimana 81 (95,3%) kasus
berasal dari trimester pertama, 2 (2,4%) kasus berasal dari
trimester kedua dan 2 (2,4%) kasus terjadi pada trimester
ketiga.
Etiologi
Lebih dari 80% kasus abortus spontan terjadi pada usia
kehamilan 12 minggu.
Kelainan kromosom penyebab terbanyak dari kasus abortus
spontan dini ini. Risiko terjadinya abortus spontan meningkat
seiring dengan meningkatnya paritas serta usia ibu dan ayah.
Mekanisme pasti dari abortus spontan tidak selalu jelas, tetapi
pada bulan-bulan awal kehamilan, ekspulsi ovum secara
spontan hampir selalu didahului oleh kematian mudigah atau
janin.
Faktor Kelainan kromosom
fetus

FAKTOR RISIKO

Usia
Infeksi
Penyakit Kronis
Faktor Penyakit Endokrin
Maternal Malnutrisi
Obat - obatan
Faktor Lingkungan
Faktor Imunologis
Tanda dan Gejala Abortus
Jenis Abortus Perdarahan Serviks Hasil Konsepsi Besar Uterus Gejala lain

Abortus Iminens Sedikit sampai Tertutup Masih di dalam Sesuai usia Kram dan nyeri
sedang uterus kehamilan perut. Nyeri
punggung
bawah

Abortus Insipien Sedang sampai Terbuka Masih dalam Sesuai atau Kram dan nyeri
banyak uterus lebih kecil dari perut
usia kehamilan

Abortus Sedikit sampai Terbuka Keluar sebagian Lebih kecil dari Kram dan nyeri
Inkomplit banyak usia kehamilan perut keluar
jaringan

Abortus Komplit Sedikit sampai Tertutup Keluar Lebih kecil dari Nyeri dan kram
tidak ada seluruhnya usia kehamilan perut tidak
dirasakan atau
hanya sedikit
bila ada. Uterus
agak kenyal

Missed Tidak ada Tertutup Tidak ada (mati) Lebih kecil dari Tanda-tanda
Abortion usia kehamilan kehamilan
menghilang
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah perifer lengkap
Pemeriksaan Kehamilan
Ultrasonografi
PENATALAKSANAAN
a. Abortus Iminens
Tirah baring, analgesik, periksa kadar -HCG dan progesteron,
evakuasi bila perdarahan berat dengan anemia dan hipovolemia.
b. Abortus Insipiens dan Abortus Inkomplet
Evakuasi sisa hasil konsepsi dengan kuretase tajam atau aspirasi
vakum manual.
Kuretase dapat menggunakan blok paraservikal (analgesik) dan
infus 10-20 unit oksitoksin dalam NaCl 0,9%
c. Abortus Komplet
Diagnosis pasti Tidak memerlukan terapi apapun
d. Missed Abortion
Trimester kedua uterus dikosongkandengan metode dilatasi
dan evakuasi.
Serviks disiapkan dengan misoprostol/ dilatasi pasif dengan
laminaria evakuasi mekanis.
e. Abortus Habitualis
Cari penyebab. Transfusi leukosit / Heparin.
f. Abortus Septik
Prinsip terapi : evakuasi uterus dan antibiotik parenteral
Pilihan AB:
Ampisilin oral 500mg/6jam atau 1g IV/ 4jam
Gentamisin 1,5mg/kgBB/8jam IV/IM
Metronidazole oral 500mg/6jam atau 1g IV/12jam
Terapi suportif : cairan infus, DC, Tetanus toxoid 0,5 ml IM
Pemeriksaan tambahan : pemeriksaan gram, kultur bakteri,
rontgen abdomen.
KOMPLIKASI
Perdarahan hebat dan persisten
Sepsis
Infeksi
Sinekia intrauterin
Infertilitas
Perforasi dinding uterus
Cedera usus dan kandung kemih
Abortus Berulang
Abortus berulang secara klasik didefinisikan sebagai terjadinya
tiga atau lebih keguguran berturut-turut sebelum 20 minggu
Prevalensi keguguran lebih tinggi dengan meningkatnya usia
ibu, terutama yang lebih besar dari 40 tahun, dan pada usia
kehamilan awal (kurang dari 6 minggu)
Prognosis lebih baik, bila ada riwayat pernah melahirkan
sebelumnya.

You might also like