You are on page 1of 32

Dr.

I Made Darmayasa, SpOG(K)


Divisi OBGINSOS Bagian Obstetri & Ginekologi
FK. Unud/RSUP Sanglah Denpasar
Introduction:
Obstetrics is "bloody business.
Hemorrhage is the single most important
cause of maternal death worldwide.
Obstetrical hemorrhage accounts for almost
half of all postpartum deaths in developing
countries
Penyebab:
Abnormal Placentation:
Placenta previa
Placental abruption
Placenta accreta/increta/percreta
Ectopic pregnancy
Hydatidiform mole
Penyebab:
Uterine Atony: Uterine Atony:
Overdistended uterus Conduction analgesia with
Large fetus hypotension
Multiple fetuses Exhausted myometrium
Hydramnios Rapid labor
Distension with clots Prolonged labor
Labor induction Oxytocin or prostaglandin
Anesthesia or analgesia stimulation
Halogenated agents Chorioamnionitis
Previous uterine atony
Penyebab:
Trauma During Labor and Delivery
Episiotomy
Complicated vaginal delivery
Low- or midforceps delivery
Cesarean delivery or hysterectomy
Uterine rupture-risk increased by:
Previously scarred uterus
High parity
Hyperstimulation
Obstructed labor
Intrauterine manipulation
Midforceps rotation
Penyebab:
Coagulation Defects, Intensify Other Causes
Massive transfusions
Placental abruption
Sepsis syndrome
Severe preeclampsia and eclampsia
Anticoagulant treatment
Congenital coagulopathies
Amnionic fluid embolism
Prolonged retention of dead fetus
Saline-induced abortion
Penyebab:
Small Maternal Blood Volume:
Small women
Pregnancy hypervolemia not yet maximal
Pregnancy hypervolemia constricted
Severe preeclampsia
Eclampsia
Sepsis syndrome
Chronic renal insufficiency
Penyebab:
Other Factors
Obesity
Previous postpartum hemorrhage
Katagori Penyebab:

PERDARAHAN

NON PERDARAHAN
Sebab Perdarahan:
Abortus : insipien, inkomplit, infeksiosus,
mola hidatidosa.
Hamil ektopik terganggu.
APB: plasenta previa,solutio plasenta, vasa
previa pecah.
RUI, dan Ruptura Uteri.
HPP : atonia uteri, robekan, sisa plasenta,
gangguan pembekuan darah.
Non Pendarahan:
Preeklamsia berat/eklampsia
Fetal distress
Sepsis
Prolapsus funikuli
Inversio uteri
Kehamilan & Penyakit lain
SYOK DALAM KEBIDANAN:
1. Perdarahan
2. Infeksi berat
3. Solusio plasenta
4. Perlukaan dalam persalinan
5. Inversio uteri
6. Emboli air ketuban
7. Kombinasi dari 2 atau lebih faktor diatas
1. PERDARAHAN
Sebab utama syok dalam kebidanan
Misal :
Abortus,
KET,
Molahidatidosa,
Gangguan pelepasan plasenta,
Atonia uteri,
Plasenta previa,
Ruptur uteri dan lain-lain
2. INFEKSI:
Masih banyak dijumpai;
Syok septik(septicaemic shock)/syok
endotoksin(endotoxic shock)
Terutama dijumpai infeksi gram negatif(E.
Coli, Pseudomonas, Proteus, Klebsiella)
Endotoksin ? lipopolisakarida karena
disintegrasi dinding bakteri.
Misal: abortus infeksius, sepsis puerpuralis,
pielonefritis
3. SOLUTIO PLASENTAE
Penyebab syok :
Perdarahan retroplasenter, DIC
DIC hipofibrinogenemia
coagulopathy
4. PERLUKAAN:

Misalnya:
Ruptura uteri,
Laserasi jalan lahir dan sebagainya
5. INVERSIO UTERI:
Kesalahan managemen kala III
Terjadi syok:
Selain perdarahan yang terjadi(syok
hipivolumik),
Akibat tarikan kuat pada peritoneum,
kedua ligamentum infundibulo pelvikum,
ligamentum rotundum(syok neurogenik)
6. MBOLI AIR KETUBAN:
Mendadak;
sesak nafas,
gelisah,
kejang sampai meninggal
Terjadi saat his kuat ketuban pecah
air ketuban, mekonium, lanugo dan
verniks kaseosa masuk ke dalam sinus
Paru
7. SUPINE HIPOTENSIVE SYNDROME
Hamil tua waktu tidur terlentang

Tekanan vena kava inferior

Aliran darah balik ke jantung


berkurang
Misal: kehamilan kembar, hidramnion
PENANGANAN SYOK

Penyebab syok bermacam-macam mengenal faktor


risiko/ faktor predisposisi
Misal dalam praktek: pemberian cairan intravena pada
persalinan gemelli
PENANGANAN SYOK
Selama perawatan perlu dipantau:
Vital sign: nadi, tekanan darah, suhu,
pernafasan, diuresis,
Bila perlu pemasangan CVP (central venous
pressure) dan pemeriksaan laboratorium
PENANGANAN SYOK
Prinsip Manajemen Syok:
A= airway ? kelancaran ventilasi harus terjamin
B= breathing ? respirasi pernafasan
C= circulating ? pemberian cairan intravena
Penangan penyebab syok(tindakan medis,
kalau perlu tindakan pembedahan)
Esensial;

HENTIKAN PERDARAHAN

MENGGANTI KEHILANGAN DARAH!!!


Penanganan:
Prinsip:
Airway:
Pertahankan kelancaran ventilasi harus
terjamin.

Breathing:
Jaga adekuasi respirasi/ pernafasan
dapat diberikan oksigen 100% (3-5 lt/menit)

Circulating:
Penanganan(Sirkulasi):
a) Baringkan posisi Trendelenberg: posisi
terlentang biasa dengan kaki sedikit
elevasi (30 derajat)
b) Pemberian cairan intravena (sambil
menunggu transfusi darah, dapat
diberikan: NaCl 0.9%, glukosa 5%,
dextran, plasma. Hindari pemberian
larutan laktat!)
Penanganan(Sirkulasi):
c. Bila perlu pasang CVP: sebagai pedoman
dalam menentukan jumlah volume cairan
yang diperlukan. Tinggi CVP pada orang
normal 5-8 cm Air. Tekanan CVP akan
menurun apabila volume darah
berkurang, dan akan naik apabila daya
kerja jantung berkurang. Apabila CVP
lebih dari normal (15-16 cmAir) maka
pemberian cairan dikurangi atau
dihentikan.
d. Jaga suhu(jangan sampai kedinginan)
Prinsip sama dengan penatalaksanaan syok
hemoragik

Pemberian antibiotik:
Sesuai dengan kuman penyebab,
Bila belum diketahui dapat diberikan antibiotika
spektrum luas dan diberikan scr i.v.

Pemberian glukokortikoid:
Perlu dipertimbangkan:
Dexamethasone 3 mg/kgBB,
Metilprednisolone 30 mg/kgBB)

Pengukuran pH darah, gas dan elektrolit dalam


darah mengetahui gangguan asam basa dan
elektrolit
Pemberian natrium bikarbonat(bila
pH < 7.36) ? masih dipertanyakan.
Obat-obat vasomotor (vasopresor atau
vasodilator):
untuk memperbaiki perfusi jaringan,
bukan untuk menaikkan tekanan darah
Klinis:
1. Warm hypotensive phase: Terjadi
vasodilatasi dalam sirkulasi mikro maka
dapat diberikan vasopresor.

2. Cold hypotensive phase:


Terjadi vasokontriksi dalam sirkulasi
mikro maka dapat diberikan vasodilatator
dalam dosis kecil(misal: klorpromazin 1.v
5-10 mg)
Pengawasan diuresis penting: apabila <
30 cc/jam manitol 10 g sebagai
cairan 20% dalam larutan NaCL, jika
belum membaik dapat diberikan
furosemid 25 mg i.v. dan dapat diulang
tiap jam

You might also like