You are on page 1of 29

Infeksi saluran kemih

pada anak

P E M B I M B I N G : D R . D I N A R I S M A W A T I , S PA

DISUSUN : IRKHAM YUDHI

FA K U L TA S K E D O K T E R A N
U N I V E R S I TA S M U H A M M A D I YA H S U R A K A R TA
2016
Pendahuluan

Latar Belakang
ISK/UTI penyebab kedua morbiditas penyakit
infeksi pada anak.
Prevalensi pada anak wanita (3-5%) dan pada anak
pria ( 1%).
Gram negativ enterokokus (terbanyak), tetapi virus
dan fungus dapat juga ditemukan pada beberapa
penderita
Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui definisi, etiologi, epidemiologi,


klasifikasi dan patogenesis ISK pada anak.
Untuk mengetahui gejala klinis ISK pada anak dan
bagaimana untuk mendiagnosisnya.
Untuk mengetahui komplikasi ISK pada anak.
Untuk mengetahui penatalaksanaan dan prognosis
ISK pada anak.
Definisi

ISKkeadaan adanya infeksi (ada pertumbuhan dan


perkembangbiakan bakteri) dalam saluran kemih, meliputi
infeksi di parenkim ginjal kandung kemih dengan jumlah
bakteriuria yang bermakna
Epidemiologi

Prevalensi pada anak perempuan berkisar 3-5% dan


pada anak 1,1%.
< usia 2 tahun : 5%.
neonatus kurang bulan sebesar 3 %
neonatus cukup bulan 1%
Anak pra sekolah perempuan 0.8% : 0.2% anak
Anak sekolah perempuan 30x anak
Etiologi

Bakteri tersering ISK Kompleks Infeksi berulang


Escherichia coli Pseudomonas karena adanya
Proteus mirabilis golongan kelainan
Proteus vulgaris Streptokokus anatomik atau
Enterococcus, grup B, fungsional
Stafilokokus saluran kemih
Pseudomonas
aeroginosa , aureus atau
Klebsiella epidermidis
pneumonia, Haemofilus
Klebsiella influenzae
oksitoka parainfluenza
Staphylococcus,
Enterobakter
aerogenes
Morganella
morganii
Berdasarkan gejala :ISK
asimtomatik & simtomatik
Klasifikasi
ISK simtomatik pielonefritis
ISK pada anak dapat
dibedakan berdasarkan (demam ) & sistitis (gangguan
gejala klinis, lokasi
infeksi, dan kelainan
miksi)
saluran kemih. Berdasarkan lokasi :ISK atas &ISK
bawah
Berdasarkan kelainan saluran
kemih : ISK simpleks & ISK
kompleks
ISK non spesifik : gejala klinisnya
tidak jelas
Patogenesis

Umumnya terjadi infeksi secara asendens yaitu dari daerah perineum


O.U.E buli-buli ginjal.
Jalur hematogen terjadi hanya pada usia neonatus.
Bakteri dalam urin bisa berasal dari ginjal, pyelum, ureter, vesika urinaria,
atau dari uretra.
Timbulnya suatu infeksi saluran kemih tergantung dari faktor predisposisi
dan faktor pertahanan tubuh penderita yang masih belum diketahui dengan
pasti.
Kuman penyebab ISK pada umumnya adalah kuman yang berasal dari flora
normal usus. Dan hidup secara komensal di dalam introitus vagina,
prepusium penis, kulit perineum, dan di sekitar anus.
Flora Usus

Patogenesis
Munculnya Tipe Uropatogenik ISK

Kolonisasi di perineal dan


uretra anterior

Barier Pertahanan Mukosa FAKTOR PEJAMU


Normal (HOST):
1. Memperkuat
perlekatan ke sel
uroepitel
Virulensi 2. Refluks vesiko
Sistitis
Bakteri ureter
3. Refluks intrarenal
4. Tersumbatnya
saluran kemih
Pielonefritis Akut 5. Benda asing
(kateter urin)

Parut
Uropsepsis
Ginjal
Infeksi Vesika
Urinaria

Iritasi

Mukosa Vesika Edem dan


Meradang

Spasme Otot Polos


Vesika Urinaria

Hematuria

Urgency Polakisuria Disuria


Inkompetensia
Sistitis Perubahan
Katup Vesiko Ureter
Berulang Dinding Vesika

Urin Naik
Lagi ke Ureter
Terutama Saat
Berkemih

REFLUKS

Urina Naik
Ke Ginjal

PARUT
GINJAL
Zat
Sel
Mediator
Rusak
PYELONEFRITIS
Toksik

Kronik
Manifestasi Klinik

Makin usia anak manifestasi klinik makin


tidak khas
Pada 0 1 bulan, yaitu:
Gangguan pertumbuhan,
anoreksia,

muntah dan diare,

kejang,

koma ,

panas/hipotermia tanpa diketahui sebabnya,

ikterus (sepsis).
Manifestasi klinik

Manifestasi klinik pada usia antara 1 bulan - 2


tahun, gejala juga tidak khas:
Panas/hipotermia tanpa diketahui sebabnya,
gangguan pertumbuhan,
anoreksia,
muntah,
diare,
kejang,
koma, kolik (anak menjerit keras),
air kemih berbau/berubah warna, kadang-kadang
disertai nyeri perut/pinggang.
Manifestasi Klinik

Pada masa 2 - 6 tahun :


Panas/hipotermia tanpa diketahui sebabnya,
tidak dapat menahan kencing,

polakisuria,

disuria,

enuresis,

air kemih berbau dan berubah warna,

diare, muntah,

gangguan pertumbuhan serta anoreksia.


Manifestasi Klinik

Pada masa 6 - 18 tahun :


Nyeri perut/pinggang,
panas tanpa diketahui sebabnya,

tak dapat menahan kencing,

polakisuria,

disuria,

enuresis,

air kemih berbau dan berubah warna.


Diagnosis ISK Pemeriksaan genitalia eksterna diperiksa untuk
ditegakkan berdasarkan melihat kelainan
anamnesis, pemeriksaan Pemeriksaan urinalisis & biakan urin terpenting.
fisik, pemeriksaan American Academy of Pediatrics (AAP) bayi umur
laboratorium yang
di bawah 2 bulan, setiap demam harus dipikirkan
dipastikan dengan
biakan urin kemungkinan ISK dan perlu dilakukan biakan urin
2 bulan - 2 tahun, 5 gejala klinik yaitu:
Gangguan kemampuan 1) Suhu tubuh 39C atau lebih,
mengontrol kandung 2) Demam berlangsung dua hari atau lebih,
kemih, pola berkemih, 3) Ras kulit putih,
dan aliran urin
4) umur di bawah satu tahun,
petunjuk diagnosis
5) Tidak ditemukan kemungkinan penyebab demam
Demam gejala dan lainnya
tanda klinik yang sering
dan kadang-kadang
merupakan satu-satunya
gejala ISK pada anak
Diagnosis
Pemeriksaan Laboratorium

Urinalisis (leukosituria, nitrit, leukosit esterase, protein,


dan darah)
Biakan urin (>100.000 koloni/ ml urin ).
Pemeriksaan darah (ISK atas : leukositosis, nilai absolut
neutrofil naik, laju endap darah (LED) naik, C-reactive
protein (CRP) + )
Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan jumlah leukosit urin


Leukosituria atau piuria jumlah leukosit 5-6/LPB.

Pemeriksaan uji nitrit


pemeriksaan ini berdasarkan kemampuan bakteri patogen untuk
mengubah nitrat nitrit tetapi hasilnya banyak (+) palsu.
dilakukan pada urin segar

sebaiknya yang sudah 4 jam di kandung kemih atau pada urin


residu
Diagnosa pasti kultur urin.
Cara Pengumpulan Urin Steril:

1. Urin Pancar Tengah

3. Kateterisasi Buli-Buli

4. Aspirasi supra Pubik (SPP)


Interpretasi
Cara Penampungan Jumlah Koloni Kemungkinan Infeksi

Aspirasi supra pubik Bakteri gram negatif: asal ada 99%


kuman
Bakterigram positif : beberapa ribu

Kateterisasi Kandung Kemih 10 95%


10-10 Diperkirakan ISK.
10-10 Diragukan, ulangi.
>10 Tidak ada ISK
(kontaminasi)
Urine pancar tengah: 10 Diperkirakan ISK
95%
Laki-laki 3x biakan > 10 90%
Perempuan 2x biakan > 10 80%
Diragukan, ulangi
1x biakan > 10 Diperkirakan ISK, ulangi
5x 10-10 Tidak ada ISK
Tidak ada ISK.
10 -5x 10
Klinis simtomatik
Klinis asimtomatik
< 10
Penatalaksanaan

Eradikasi infeksi akut,


deteksi dan tata laksana kelainan anatomi dan
fungsional pada ginjal dan saluran kemih,
mencegah infeksi berulang
ISK Pertama
(Biakan Urin)

Neonatus Anak
Bayi

Gejala Saluran Kemih


Gejala Sistemik
Bawah

Rawat Inap Rawat Jalan


Antibiotika Antibiotika
I.V Oral
Biakan Urin 48 jam
(sesuaikan A.B.)

USG + MSU
(2-4 minggu sesudah terapi)
Normal Abnormal

Tindak Lanjut Untuk Pertimbangkan PIV atau


Mencegah Infeksi* Skan **
* Banyak minum,jangan tahan
** untuk melihat apakah ada RVU
kencing, kencing habiskan sebelum
atau NR
tidur
Jenis Antibiotik Dosis Perhari
Seftriakson 75 mg/kgBB/hari

Sefotaksim 150 mg/kgBB/hari dibagi setiap 6 jam

Septazidim 150 mg/kgBB/hari dibagi setiap 6 jam

Sefazolin 50 mg/kgBB/hari dibagi setiap 8 jam

Gentamisin 7,5 mg/kgBB/hari dibagi setiap 6 jam

Tobamisin 5 mg/kgBBlhari dibagi setiap 8 jam

Tikarsilin 300 mg/kgBB/hari dibagi setiap 6 jam

Ampisilin 100 mg/kgBB/hari dibagi setiap 6 jam


Jenis Antibiotik Dosis perhari

Amoksisilin 20-40 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis

Sulfonamida
-Kombinasi Trimetoprim (TMP) - 6-12 mg TMP dan 30-60 mg SMX/kgBB/hari
Sulfametoksazol (SMX) dibagi dalam 2 dosis
-Sulfisoksazol - 120-150 mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis
Sefalosporln
- Sefiksim 8 mg/kgBB/hari dibagi dalam 2 dosis
- Sefpodiksim 10 mg/kgBB/hari dibagi dalam 2 dosis
- Sefprozil 30 mg/kgBB/hari dibagi dalam 2 dosis
- Sefaleksin 50-100 mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis
- Lorakarbef 15-30 mg/kgBB/hari dibagi dalam 2 dosis
Jenis Antibiotik Dosis Perhari
Kombinasi Trimetoprim (TMP) 2 mg TMP, 10 mg SMX/kgBB/hari dosis
Sulfametoksazol (SMX) tunggal pada malam hari atau 5 mg TMP, 25
mg SMX/kgBB/malam hari dua kali
seminggu
Nitrofurantoin 1-2 mg/kgBB/hari dosis tunggal malam hari

SuIfisoksazoI 10-20 mg/kgBB/hari dibagi tiap 12 jam

Asam Nalidiksat 30 mg/kgBB/hari dibagi tiap 12 jam

Metenamin mandelat 75 mg/kgBB/hari dibagi tiap 12 jam


Komplikasi

ISK dapat menyebabkan gagal ginjal akut,


bakteremia, sepsis, dan meningitis
Komplikasi jangka panjang meliputi:
renal parenchyma scarring (parut ginjal)
hipertensi
penurunan fungsi ginjal, dan
kegagalan ginjal
Hamil preeklampsi
Kesimpulan

ISK penyakit infeksi terbanyak kedua pada anak


setelah infeksi pernapasan
Etiologi ISK Eschericia coli, namun tidak
menutup kemungkinan bakteri patogen lainnya
Proses patogenesis ISK ascending
route dan bloodborne
Gejala awal pada anak tidak khasdemam hilang
timbul yang tidak dapat diketahui darimana
sumbernya
Pengobatan untuk ISK utamanya adalah dengan
antibiotik
Terima kasih

You might also like