Professional Documents
Culture Documents
Abd Wahab
RANTAI R
INTERMEDIATE
N
R
AROMATIK AMINO
2 GOLONGAN
ESTER AMIDE
O O
R C R C
O R NH R
Perbedaan Ester dan Amide
Ester :
Relatif tidak stabil.
Dimetabolisme dalam plasma oleh enzym
pseudocholinesterase.
Masa kerja pendek.
Relatif tidak toksik.
Dapat bersifat alergen, karena strukturnya mirip
PABA (para amino benzoic acid).
Amide :
Lebih stabil.
Dimetabolisme dalam hati
Masa kerja lebih panjang.
Tidak bersifat alergen.
Contoh anestetik lokal
Ester : Amide :
Procaine Lidocaine
(Novocain) (Xylocaine).
Chlorprocaine Mepivacaine
(Cabocaine).
(Nesacaine).
Bupivacaine
Tetracaine
(Marcaine).
(Pontocaine) Ropivacaine
(Naropin).
Pemilihan suatu AL
didasarkan atas :
1. Potensiasinya (potency).
2. Mula kerja (onset time).
3. Lama kerja (duration of effect).
4. Toksisitasnya (toxicity).
5. Saraf yang akan diblok
(specific nerve).
Mechanism
Local anesthetic
Binds to receptor site
Na+ channel is blocked
Sodium conductance
Rate of membrane depolarization
No action potential
Conduction blockade
Farmakokinetik
Farmakokinetik suatu anestetik lokal
ditentukan oleh 3 hal :
1. Lipid/Water solubility ratio, menentukan
ONSET.
2. Protein Binding, menentukan DURATION
OF ACTION.
3. pKa, menentukan keseimbangan antara
bentuk kation dan basa. Makin rendah pKa
makin banyak basa, makin cepat onsetnya.
Obat Anestesi Lokal yg IDEAL adalah :
1. Bekerja reversible sempurna
2. Bebas dari iritasi lokal
3. Potensinya tinggi
4. Secara topikal bisa efektif sebaik regional
5. Toksisitas sistemik minimal
6. Mudah dimetabolisme
7. Stabil dalam penyimpanan dan sterilitas
Komplikasi penggunaan
anestetik lokal
1. Intoksikasi (overdosis).
2. Alergis (allergen antibody).
Sangat jarang pada gol.
Amide,
Ester yang sering.
Perbedaan Intoksiksikasi & Alergis
Intoksiksikasi Alergis
1. Berlaku umum. 1. Individual.
2. Tergantung 2. Tdk tergantung
dosis. dosis
3. Gejala berbeda. 3. Gejala sama.
4. Pengobatan 4. Pengobatan
berbeda. sama.
Intoksikasi AL, tergantung pada :
Abd Wahab
Bagian Anestesiologi
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
Makassar
Definisi
Pemilihan tergantung
* luas daerah anestesi
* Durasi obat anestesi
Luas daerah anestesi
* kecil pengenceran 1% dan 1,5%
* Luas : perlu pengenceran
mencegah
kelebihan dosis.
Toksisitas berkurang dengan penambahan
epinefrin
Onset : sangat cepat
Efektif : 0,25% - 1 %
Konsentrasi : 1:200.000 to 1:500.000
Kontraindikasi : - Jari-jari
- Kuku
- Penis
Blok Saraf Perifer
Definisi adalah suatu anestesi yang
bekerja menghambat transmisi impuls
listrik di sistem saraf perifer yang bersifat
reversibel
Indikasi
Analgesia untuk pembedahan
Analgesia dengan terapeutik
Analgesia preemptif
Dibagi atas :
- Sciatic nerve
blocks
- Femoral blocks
- 3 in 1 blocks
- Ankle blocks
Femoral blocks
I/ : arthroscopy and surgery of the knee
CI/ : none
Femoral blocks
Landmarks
Inguinal ligament
Puncture site
1-2 cm lateral to the femoral artery below the inguinal ligament
Insertion of needle
Dosage
10-20 mL 1% lignocaine or prilocaine or 0.5% bupivacaine
* Anestesi SubArachnoid ( Spinal )
Anatomi
Medulla Spinalis
Otak L1-2
Piamater
Arachnoid
Duramater
Ruang subarachnoid
S2
Indikasi
Meliputi operasi :
Ekstremitas bawah
Panggul
Perineum
Abdomen bagian bawah
Abdomen bagian atas
Kontraindikasi
Absolut
Sepsis Coagulopathy
Bacteriemia Therapeutic anticoagulant
Skin infection Increased intracranial pressure
Severe hypotension Lack of consent
Relative
Peripheral neuropathy Certain cardiac lession
Mini-dose heparin Idiopathic hypertrophy subaortic stenosis
Psychosis or dementia Aortic stenosis
Aspirin or other antiplatelet Physiology or emotional instability
Demyelinating CNS Uncooperative patient
Prolonged surgery Surgery of uncertain duration
Surgical team resistance
to awake patient.
Posisi Penderita
Local Anesthetics
Consentration
Drug (%) Solution Density Baricity
Intraoperatif : Postoperatif :
Hipotensi Nyeri kepala
Bradikardi Nyeri tempat punksi
Parestesia Retensi urin
Dispnu Meningitis
Mual & Muntah Kerusakan pemb. darah
Kerusakan saraf
TRI
* Anestesia Epidural
- Injeksi larutan anestesi lokal
kedalam ruang epidural.
- Efek anestesi lebih lambat .
- Efek anestesi terbentuk secara
segmental.
- Penggunaan untuk analgesia post
operasi makin populer.
Ruang epidural
Indikasi :
Indikasi umum sama dengan anestesi spinal.
Indikasi khusus :
- Pembedahan sendi panggul dan lutut.
- Revaskularisasi ekstremitas bawah.
- Persalinan.
- Penanganan nyeri paska bedah.
Kontraindikasi :
- sama dengan anestesi spinal
prosedur punksi :
Pilihan tingkat block.
Identifikasi ruang epidural :
- loss of resistence tehnik.
- Hanging drop tehnik.
Penempatan kateter.
Test dosis.
Identifikasi ruang epidural
Pilihan tingkat block :
a. Injeksi Intravaskuler
- Menimbulkan gejala intoksikasi
b. Injeksi Subarachnoid
- Menimbulkan spinal total
dengan memberikan gejala apneu
Posisi Lateral SIMS untuk Blok Caudal
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH