You are on page 1of 19

Pengertian & Karakteristik Helping

Pengertian & Karakteristik Helping Relationship


Relationship
Kualitas asuhan keperawatan sangat dipengaruhi
hubungan perawat klien
Tujuan Terapeutik
Terapeutik (Stuart
(Stuart &
& Sundeen)
Sundeen) meliputi
meliputi ::
Realisasi, penerimaan diri dan rasa hormat thd diri
sendiri
Identitas diri yg jelas dan rasa integritas yang tinggi
Kemampuan utk membina hub interpersonal yg intim,
saling tergantung dan mencintai
Peningkatan fungsi dan kemampuan utk memuaskan
kebutuhan serta mencapai tujuan personal yg realistis
Karakteristik Helping Relationship
Karakteristik yg diperlukan perawat dlm melakukan
Helping Relationship, yaitu :
1. Kesadaran diri thd nilai yg dianutnya
Perawat hrs mampu menjelaskan ttg dirinya sendiri,
keyakinannya, apa yg menurutnya penting dlm
kehidupannya setelah itu barulah ia akan mampu
menolong org lain menjawab pertanyaan ttg hal-hal tsb
2. Kemampuan untuk menganalisa perasaannya sendiri
Perawat secara bertahap belajar mengenal dan
mengatasi berbagai perasaan yg dialaminya, spt rasa
malu, marah, kecewa, putus asa
3. Kemampuan menjadi contoh peran
Perawat perlu punya pola & gaya hidup yg sehat,
termasuk kemampuan menjaga kesehatan agar dpt
dicontoh oleh org lain
Karakteristik Helping Relationship
4. Altruistik
Perawat merasakan kepuasan krn mampu menolong org lain dgn
cara yg manusiawi
5. Rasa tanggung jawab etik dan moral
Tiap keputusan yg dibuat selalu memperhatikan prinsip2 yg
menjunjung tinggi kesehatan/kesejahteraan manusia
6. Tanggung jawab
Ada 2 dimensi yg perlu diperhatikan yaitu tanggung jawab thd diri
sendiri dan berbagi tanggung jawab dg org lain

Diharapkan perawat dpt menggunakan dirinya secara terapeutik (therapeutik


use of self) sehingga kondisi helping relationship dpt segera tercapai

Perlu dikembangkan kemampuan EMPATI kemmapuan untuk memasuki


kehidupan orang lain agar dpt mempersepsikan pikiran dan perasaannya
(Hamid, 1996)
Sikap Komunikasi Terapeutik
1. Berhadapan
Arti dari posisi ini adalah saya siap untuk anda
2. Mempertahankan kontak mata
Kontak mata pd level yg sama berart menghargai klien dan
menyatakan keinginan utk tetap berkomunikasi
3. Membungkuk ke arah klien
Menunjukkan keinginan utk mengatakan atau mendengarkan
sesuatu
4. Mempertahankan sikap terbuka
Tidak melipat kaki atau tangan menunjukkan keterbukaan utk
berkomunikasi
5. Tetap relaks
Tetap dpt mengontrol keseimbangan antara ketegangan dan
relaksasi dlm memberi respon kpd klien
Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal juga merupakan sikap terapeutik, yaitu :

1. Isyarat Vokal : isyarat paralinguistik termasuk semua kualitas


bicara non verbal mis. Tekanan suara, kualitas suara, tertawa,
irama dan kecepatan bicara
2. Isyarat Tindakan : semua gerakan tubuh, ekspresi wajah, sikap
tubuh
3. Isyarat Obyek : obyek yg digunakan secara sengaja atau tdk
sengaja spt pakaian dan benda pribadi lainnya
4. Ruang ; memberikan isyarat ttg kedekatan hub antara 2 org yg
didasarkan pd norma2 sos bud yg dimiliki
5. Sentuhan : kontak fisik antara 2 org & merup komunikasi non
verbal yg paling personal. Respon seseorang thd tindakan ini sgt
dipengaruhi oleh tatanan & latar belakang budaya, jenis hub, jenis
kelamin, usia & harapan
Persyaratan dasar utk Komunikasi
yg efektif (Stuart & Sundeen, 1998)
1. Semua komunikasi harus ditujukan untuk
menjaga harga diri pemberi maupun
penerima komunikasi
2. Komunikasi yg menciptakan saling
pengertian harus dilakukan lebih dahulu
sebelum memberikan saran, informasi
maupun masukan
1. Mendengarkan dgn penuh perhatian
Perawat berusaha mengerti klien dgn cara mendengarkan
apa yg disampaikan. Satu- satunya org yg dpt
menceritakan kpd perawat ttg perasaan, pikiran & persepsi
klien adalah klien itu sendiri
Sikap yg dibutuhkan :
Pandang klien saat sdg bicara
Tdk menyilangkan kaki & tangan
Hindari gerakan yg tdk perlu
Anggukkan kepala jika klien membicarkan hal yg
penting atau memerlukan umpan balik
Condongkan tubuh ke arah lawan bicara
2. Menunjukkan penerimaan
Menerima tdk berarti meneyetujui
Menerima berarti bersedia utk mendenagrakan org lain
tanpa menunjukkan keraguan atau ketidaksetujuan
Perawat hrs waspada thd ekspresi wajah & gerakan tubuh
yg menyatakan tdk setuju, spt mengerutkan kening atau
menggeleng yg menyatakan tdk percaya
Sikap perawat yg menyatakan penerimaan :
Mendengarkan tanpa memutus pembicaraan
Memberikan umpan balik verbal yg menyatakan
pengertian
Memastikan bhw isyarat non verbal cocok dg
komunikasi verbal
Menghindrai perebatan
Ekspresi keraguan atau usaha utk mengubah pikiran
klien
3. Menanyakan pertanyaan yg berkaitan
Tujuan perawat bertanya adalah utk mendapatkan
informasi yg spesifik mengenai apa yg disampaikan oleh
klien gunakan kata2 yg sesuai dgn konteks sos bud
klien
Contoh : Tadi anda katakan anda memiliki 3 org saudara,
siapa yg anda rasa paling dekat dgn anda?

4. Mengulang ucapan klien dgn menggunakan kata-kata sendiri


Contoh :
Klien : Saya tdk dpt tidur, sepanjang malam saya terjaga
Perawat : saudara mengalami kesulitan untuk tidur
5. Mengklarifikasi
Klarifikasi tjd saat prwt berusaha utk menjelaskan dlm kata2 ide atau
pikiran (implisit maupun eksplisit) yg tdk jelas dikatakan oleh klien.
Tujuan dari tehnik ini utk menyamakan pengertian
Contoh : Perawat dpt mengatakan saya tdk yakin saya mengikuti apa
yg anda katakan atau Apa yang anda maksudkan dengan
6. Memfokuskan
Metode ini bertujuan utk membatasi bahan pembicaraan shg
percakapan mjd lebih spesifik dan dimengerti
Hal yg perlu diperhatiakn adalah usahakan tdk memutus pembicaraan
ketika klien menyampaikan masalah penting
Contoh : Hal ini tampaknya penting, mari kita bicarakan lebih dalam
lagi atau Apa yg sudah kita sepakaiti untuk dibicarakan?
7. Menyatakan hasil observasi
Perawat hrs memberikan umpan balik pd klien dgn menyatakan hasil
pengamatannya shg klien dpt mengetahui apakah pesannya diterima dg
benar atau tidak
Dalam hal ini perawat menguraikan kesan yg ditimbulkan oleh isyarat
non verbal klien
Contoh : Anda tampak tegang atau Anda tampak tidak tenang
apabila anda
8. Menawarkan informasi
Memberikan tambahan informasi merup tindakan penyuluhan
kesehatan utk klien.
Perawat tdk dibenarkan memberikan nasihat pd lien ketika
memberikan informasi, karena tujuan dari tindakan ini adalah
untuk memfasilitasi klien mengambil keputusan

9. Diam
Diam akan memberikan kesempatan kpd perawat & klien utk
mengorganisir pikirannya
Penggunaan metode ini memerlukan ketrampilan & tepat waktu,
jika tdk maka akan menimbulkan perasaan tdk enak
Diam memungkinkan klien utk berkomunikasi dg dirinya sendiri,
mengorganisir pikiran & memproses informasi
Diam terutama berguna pd saat klien harus mengambil
keputusan
10. Meringkas
Meringkas adalah pengulangan ide utama yg telah
dikomunikasikan secara singkat.
Metode ini bermanfaat utk membantu mengingat topik yg telah
dibahas sebelum meneruskan pembicaraan berikutnya
Contoh :Selama 15 menit ini anda dan saya telah
membicarakan.

11. Memberikan penghargaan


Penghargaan jgnlah sampai menjadi beban utk klien dlm arti jgn
sampai klien berusaha keras dan melkaukan segalanya demi utk
mendapat pujian atau persetujuan atas perbuatannya.
Contoh : Ibu tampaknya cocok sekali mengenakan baju
berwarna kuning ini
13. Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan
Tekhnik ini memberikan kesempatan pd klien utk mengarahkan
hampir seluruh pembicaraan
Tehnik ini juga mengindikasikan bhw perawat mengikuti apa yg
sedang dibicarakan dan tertarik dgn apa yg akan dibicarakan
selanjutnya
Contoh :..Teruskan. atauDan kemudian.? atau
Coba ceritakan kepada saya tentang hal tsb

14. Menempatkan kejadian secara berurutan


Mengurutkan kejadian secar teratur akan membantu perawat
dan klien utk melihatnya dlm suatu perspektif.
Contoh : Apakah yg terjadi sebelum dan sesudah kejadian tsb?
atau kapan kejadian tsb terjadi?
15. Memberikan kesempatan kepada klien untuk menguraikan
persepsinya
Apabila perawat ingin mengerti klien, maka ia hrs melihat segala
sesuatunya dari perspektif klien
Klien hrs merasa bebas utk menguraikan persepsinya, sementara
perawat hrs waspada thd gejala ansietas yg mungkin muncul
Contoh : Coba ceritakan kepada saya bagaimana perasaan
saudara saat akan dioperasi

16. Refleksi
Refleksi memberikan kesempatan kpd klien utk mengemukakan
dan menerima ide dan perasaannya sebagai bagian dari dirinya
sendiri.
Contoh :
Klien : Apakah menurut anda saya harus mengatakannya
kepada dokter?
Perawat : Apakah menurut anda sendiri anda harus
mengatakannya?
Dimensi Hubungan
Ketrampilan ttt dibutuhkan perawat utk
mencapai dan mempertahankan hub
terapeutik.
Ketrampilan ini menggabungkan
ketrampilan verbal dan non verbal serta
sikap dan perasaan dibalik sikap perawat.
Ketrampilan ini dibagi dalam 2 dimensi
secara luas yaitu dimensi responsif dan
tindakan
Dimensi responsif
1. Kesejatian/keikhlasan
Tampak dari sikap perawat yg terbuka, jujur, tulus dan
berperan aktif dlm berhubungan dgn klien
2. Hormat/menghargai
Tampak dari sikap perawat menerima klien apa adanya,
tdk menghakimi, tdk mengejek atau menghina, menemani
klien yg sdg menangis, minta maaf atas hal yg tdk disukai
klien, memenuhi permintaan klien utk tdk menanyakan
pengalaman ttt
3. Empati
4. Konkrit
Mempertahankan respon perawat thd perasaan klien,
penjelasan dpt diberikan secara akurat, mendorong klien
memikirkan mas yg spesifik
Dimensi Tindakan
1. Konfrontasi
Tiga kategori konfrontasi ;
a. Ketidaksesuaian antara konsep diri klien( ekspresi klien ttg
dirinya) dan ideal diri(cita-cita/keinginan)
b. Ketidaksesuaian antara ekspresi non verbal dan perilaku klien
c. Ketidaksesuaian natara pengalaman klien dan perawat
2. Kesegeraan
Perawat hrs sensitif thd perasaan klien dan berkeinginan membantu
dgn segera
3. Keterbukaan perawat
4. Katarsis emosional
Klien didorong utk membicarakan hal2 yg sgt mengganggunya utk
mendapatkan efek terapeutik. Jika klien mengalami kesulitan
mengekspresikan perasaannya, perawat dpt membantu dgn
mengekpresikan perasaannya jika ia berada pd situasi klien
5. Bermain peran

You might also like