You are on page 1of 19

REFARAT

TATALAKSANA DHF DAN DSS PADA ANAK

FAUZAL DINANDA
1161050245
PEMBIMBING:
DR CATHARINA DIAN , SPA

KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN ANAK


PERIODE 24 JULI 30 SEPTEMBER 2017
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
DEFINISI
Demam dengue (DF) dan Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah
penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengan manifestasi
klinis demam, nyeri otot dan/ nyeri sendi, disertai dengan
leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan diatesis
hemoragik. Pada DBD terjadi perembesan plasma yang ditandai oleh
hemokonsentrasi (peningkatan hematocrit), atau penumpukan
cairan dirongga tubuh. Sindrom Renjatan Dengua (Dengue Shock
Syndrom) adalah demam berdarah dengue disertai dengan syok
atau renjatan

Sumber : Suhendro, et al. (2009). Demam Berdarah Dengue. Dalam Sudoyo, et al (ed). Buku Ajar Penyakit
Dalam. Edisi V. Jilid III. Jakarta, Interna Publising : 2773-85.
EPIDEMIOLOGI
Gambar 1. Angka Insiden DBD per 100.000 Penduduk di Indonesia Tahun 1968 -2009

Sumber : Achmadi, et al. (2010). Buletin Jendela Epidemiologi Demam Berdarah Dengue. Pusat Data dan
Survailans Epidemiologi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. KEMENKES RI. Vol 2: 1-24.
TRANSMISI

VEKTO
VIRUS HOST
R
Sumber : KEMENKES RI. Tatalaksana Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia 2004
KLASIFIKASI
Gambar 2. Klasifikasi Dengue Berdasarkan Derajat Keparahannya

Sumber : World Health Organization-South East Asia Regional Office. Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of
Dengue and Dengue Hemorrhagic Fever. India: WHO; 2011.p.1-67.
KLASIFIKASI
Gambar 3. Derajat Berat Penyakit DBD

Sumber : World Health Organization-South East Asia Regional Office. Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of
Dengue and Dengue Hemorrhagic Fever. India: WHO; 2011.p.1-67.
PATOFISIOLOGI
Gambar 4. Patofisiologi Terjadinya DF/DHF

Sumber : World Health Organization-South East Asia Regional Office. Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of
Dengue and Dengue Hemorrhagic Fever. India: WHO; 2011.p.1-67.
PATOFISIOLOGI
Gambar 4. Patogenesis Terjadinya Syok Pada DBD

Sumber : KEMENKES RI. Tatalaksana Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia 2004
TATALAKSANA
Skrining di triase adalah untuk melihat pasien mana yang dapat
diperlakukan sebagai pasien rawat jalan dan pasien rawat inap, berikut
adalah algoritmanya
Tersangka Infeksi Dengue
Demam 2-7 hari mendadak tinggi, kontinua, nyeri kepala, myalgia, nyeri etro orbital, manifestasi perdarahan (spontan/rmple leede), leukosit
<4000mm3, dan kasus DBD di lingkungan

Umum menolak untuk makan dan minum, muntah persisten


Warning sign dari DBD nyeri perut hebat, hepatomegaly yang nyeri tekan, letargi, gelisah,
akumulasi cairan, hematocrit awal tinggi, demam turun tetapi keadaan anak menurun
Tanda dan gejala syok terkompensasi dan dekompensasi
Tanda dan gejala keterlibatan organ/ expanded ensefalitis, ensefalopati, perdarahan hebat seperti melena,
hematemesis, hematoskesia, hematuria, urin berwarna gelap (hemoglobinuria), gangguan jantung, gagal ginjal akut,
hemolytic uraemic syndrome)
Indikasi social rumah jauh atau tidak ada orang tua/ wali yang dapat diandalkan untuk
merawat anak dirumah

Sumber : Sri, et al. (2014). Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta,
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia : 42-69. sumber :
TATALAKSANA (LANJUTAN)

Tidak Ya

Rawat jalan :
Nasihat kepada
orangtuanya

Rawat inap :

Apakah terdapat : warning Demam dengue


sign ? Demam berdarah dengue
Ya

Demam berdarah dengue dengan syok
Expanded dengue syndrome

Sumber : Sri, et al. (2014). Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta,
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia : 42-69. sumber :
TATALAKSANA
Nasihat di rumah
Anak harus istirahat
Cukup minum selain air putih dapat diberika susu, jus buah, cairan elektrolit, air tajin. Cukup
minum air putih ditandai dengsn frekuensi BAK setiap 4-6 jam.
Parasetamol 10 mg/kg/BB/kali diberikan apabila suhu>38 oC dengan interval 4-6 jam, hindari
pemberian aspirin/NSAID/ Ibu profen. Berikan kompres hangat
Pasien rawat jalan harus kembali berobat setiap hari dan dinilai oleh petugas kesehatan
sampai melewati fase kritis, mengeni : pola demam, jumlah cairan yang masuk dan keluar,
tanda-tanda perembesan plasma dan perdarahan, serta pemeriksaan darah perifer lengkap

Pasien harus segera dibawa ke rumah sakit jika dittemukan satu atau lebih keadaan berikut :
pada suhu turun keadaan anak memburuk, nyeri perut hebat, muntah terus menerus, tangan
dan kaki dingin dan lembab, letargi atau gelisah/rewel, anak tampak lemas, perdarahan
misalnya bab dan muntah hitam, sesak napas, tidak buang air kecil lebih dari 4-6 jam, atau
kejang.

Sumber : Sri, et al. (2014). Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta,
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia : 42-69. sumber :
TATALAKSANA
Keuntungan Kerugian
Ringer laktat Komposisi sesuai Metabolisme laktat lebih
elektrolit plasma Dapat lambat daripada asetat,
diberikan perinfus krn hanya dimetabolisme
dengan kecepatan tinggi di hati
pada syok hipovolemik
Jenis cairan Dapat untuk mengatasi
asidosis Murah
Kristaloid: ringer laktat (RL), ringer Ringer asetat Komposisi sesuai Harga lebih mahal dari
asetat (RA), ringer maleate, garam elektrolit plasma Dapat
dimetabolisme pada
pada RL

faali (GF), Dekstrosa 5% dalam hampir seluruh jaringan


larutan ringer laktat (D5/RL), tubuh (terutama otot)
Dapat untuk mengatasi
Dekstrosa 5% dalam larutan ringer asidosis Tidak
mengganggu fungsi hati,
asetat (D5/RA), Dekstrosa 5% dalam dapat untuk kasus
1/2 larutan garam faali (D5/1/2LGF) dengan gangguan fungsi
hati
NaCL 0,9% Komposisi sesuai Tidak mempunyai efek
Koloid: Dekstran 40, Plasma, elektrolit plasma Dapat dapar, tidak dapat untuk
Albumin, Hidroksil etil starch 6%, dimetabolisme pada
hampir seluruh jaringan
mengatasi asidosis
metabolik
gelafundin tubuh (terutama otot)
Dapat untuk mengatasi
asidosis Tidak
mengganggu fungsi hati,
dapat untuk kasus
dengan gangguan fungsi
Sumber : Hadinegoro SRS, Satari HS, Karyanti MR. New Dengue Case Classification, Pemilihan Terapi Cairanhat
untuk Demam Berdarah Dengue, Pitfalls pada
Diagnosis dan Tata Laksana Infeksi Dengue dalam Hadinegoro SRS, Kadim M, Devaera Y, et.al. Update Management of Infectious Diseases and Gastrointestinal
Disorders. Jakarta: Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM. 2012:17-48.
TATALAKSANA
Pemberian cairan dihentikan bila keadaan umum stabil dan telah
melewati kritis, pada umumnya pemberian cairan dihentikan setelah
24-48 jam keadaan umum anak stabil
Tabel Kebutuhan Cairan Berdasarkan Berat Badan Ideal
BB ideal Rumatan Rumatan +
(kg) (mL) Deficit 5% (mL)
5 500 750
10 1000 1500
15 1250 2000
20 1500 2500
25 1600 2850
30 1700 3200

Sumber : Sri, et al. (2014). Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta,
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia : 42-69. sumber :
DENGUE SHOCK SYNDROME

Syok terkompensasi Syok dekompensasi Profound Shock


Takikardi Takikardi Nadi tak teraba
Takipnea Hipotensi Tekanan darah tidak
Denyut nadi <20 mmHg Denyut ndi yang sempit terdeteksi
Kulit dingin Hyperpnea/kussmaul
Penurunan output urin Sianosis
Kekurangan istirahat Kulit dingin

Sumber : Sri, et al. (2014). Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta,
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia : 42-69. sumber :
SINDROM SYOK DENGUE TERKOMPENSASI

Sumber : Sri, et al. (2014). Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta,
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia : 42-69. sumber :
SINDROM SYOK DENGUE DEKOMPENSASI

Sumber : Sri, et al. (2014). Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta,
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia : 42-69. sumber :
TATALAKSANA
Pemeriksaan laboratorium pada profound shock atau dengue dengan
komplikasi
Singkatan Laboratorium Keterangan
A- Asidosis Analisis gas darah Indikasi prolonged shock, keterlibatan
organ: fungsi hati & ginjal B
B-Bleeding Hematokrit Apabila menurun dibandingkan
sebelumnya, segera lakukan cross-
match untuk transfusi darah

C-Calcium Elektrolit, Ca++ Hipokalsemia seringkali terdapat pada


DBD tetapi tidak tampak gejala.
Diberikan pada DBD berat: dosis 1
ml/kg, encerkan dua kali, iv perlahan,
dapat diulang tiap 6 jam, maksimal
10ml Ca-glukonat

S-Blood sugar Gula darah (dextrostick) Terjadi pada DBD berat karena asupan
kurang dan muntah. Pada pasien
dengan gangguan hati dapat terjadi
hipoglikemia namun pada beberapa
kasus dapat pula terjadi
hiperglikemia.

Sumber : Sri, et al. (2014). Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta,
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia : 42-69. sumber :
KRITERIA MEMULANGKAN
TANDA-TANDA PENYEMBUHAN PASIEN
Nadi, tekanan darah dan frekuensi napas Tidak demam minimal 24 jam tanpa antipiretik
satabil Kembalinya nafsu makan
Temperatur tubuh normal Perbaikan klinis yang dapat dilihat
Tidak ada perdarahan internal/eksternal Urin output baik
Kembalinya nafsu makan Minimal keadaan umum baik selama 2-3 hari setelah sembuh
dari syok
Hilangnya nyeri perut dan muntah
Tidak ada distre pernapasan dari efusi pleura dan tidak ada
Output urin baik asites
Hematokrit kembali normal Trombosit >50.000/mm3. Jika tidak ada, pasien harus
Muncul ruam konvalesen yang gatal menghindari aktivitas traumatik selama 1-2 minggu untuk
menunggu trombosit mencapai kadar normal. Biasanya
terutama di ekstremitas
trombosit akan naik 3-5 hari kembali ke kadar normalnya.

Sumber : Sri, et al. (2014). Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta,
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia : 42-69. sumber :
KOMPLIKASI

Demam dengue mempunyai beberapa komplikasi, yaitu :


Asidosis metabolik
Perdarahan hebat
KID
Multi organ failure
Kongesti akut paru
Gagal jantung
Gangguan keseimbangan elektrolit dan metabolic

Sumber : Suhendro, et al. (2009). Demam Berdarah Dengue. Dalam Sudoyo, et al (ed). Buku Ajar Penyakit Dalam. Edisi
V. Jilid III. Jakarta, Interna Publising : 2773-85.

You might also like