Maqashid Syariah, yaitu makna-makna dan tujuan yang ditekankan dalam syariat pada seluruh hukum-hukumnya atau sebagian besarnya. Atau tujuan dari pembuatan syariat dalam setiap hukum dari hukum-hukumnya.
Secara umum tujuan hukum Islam adalah untuk kemaslahatan dan kepentingan serta kebahagian manusia seluruhnya, baik kebahagian didunia maupun diakhirat. Dengan jalan mengambil segala yang bermanfaat dan mencegah yang mudarat (tidak berguna bagi hidup dan kehidupan).
Maqashid Syariah, yaitu makna-makna dan tujuan yang ditekankan dalam syariat pada seluruh hukum-hukumnya atau sebagian besarnya. Atau tujuan dari pembuatan syariat dalam setiap hukum dari hukum-hukumnya.
Secara umum tujuan hukum Islam adalah untuk kemaslahatan dan kepentingan serta kebahagian manusia seluruhnya, baik kebahagian didunia maupun diakhirat. Dengan jalan mengambil segala yang bermanfaat dan mencegah yang mudarat (tidak berguna bagi hidup dan kehidupan).
Maqashid Syariah, yaitu makna-makna dan tujuan yang ditekankan dalam syariat pada seluruh hukum-hukumnya atau sebagian besarnya. Atau tujuan dari pembuatan syariat dalam setiap hukum dari hukum-hukumnya.
Secara umum tujuan hukum Islam adalah untuk kemaslahatan dan kepentingan serta kebahagian manusia seluruhnya, baik kebahagian didunia maupun diakhirat. Dengan jalan mengambil segala yang bermanfaat dan mencegah yang mudarat (tidak berguna bagi hidup dan kehidupan).
Pengertian Maqashid Syariah yaitu makna-makna dan tujuan yang ditekankan dalam syariat pada seluruh hukum-hukumnya atau sebagian besarnya. Atau tujuan dari pembuatan syariat dalam setiap hukum dari hukum-hukumnya. Secara umum tujuan hukum Islam adalah untuk kemaslahatan dan kepentingan serta kebahagian manusia seluruhnya, baik kebahagian didunia maupun diakhirat. Dengan jalan mengambil segala yang bermanfaat dan mencegah yang mudarat (tidak berguna bagi hidup dan kehidupan) Kemaslahatan yang hendak diwujudkan terbagi kepada tiga tingkatan yaitu: 1. Maslahat dharuriyah (kebutuhan dharuriyat) ialah maslahat yang kehidupan manusia bergantung kepadanya baik kehidupan duniawi maupun kehidupan beragama. Maslahat ini harus terwujud dan jika hilang atau rusak maka akan terganggu keteraturan hidup mereka, serta menyebarnya kerusuhan dan kerusakan Lima jenis maslahat dharuriyah Ada 5 jenis perlindungan yang diberikan syariat Islam: Perlindungan terhadap agama Perlindungan terhadap jiwa Perlindungan terhadap akal Perlindungan terhadap kehormatan Perlindungan terhadap harta benda 1. Perlindungan agama Pemeliharaan agama merupakan hal yang paling esensial dari diturunkannya syariat. Hal ini karena agama merupakan kebutuhan pertama dan utama manusia. Tegaknya agama secara sempurna merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap muslim. Dalam rangka mempertahankan kehidupan beragama serta membentengi jiwa dengan nilai-nilai keagamaan maka berbagai macam hukum disyariahkan. Misalnya:jihad 2. Perlindungan jiwa Memelihara dan menjamin jiwa adalah memelihara hak untuk hidup secara terhormat dan menjamin tidak terjadinya penganiayaan dan pembunuhan. Islam menganggap menghilangkan nyawa seseorang adalah kejahatan besar yang sama dengan menghilangkan seluruh nyawa manusia. Islam juga mejaga jiwa seseorang dengan memberikan ancaman hukuman qishas bagi seseorang yang menghilangkan nyawa orang lain. 3. Perlindungan akal Islam memuliakan akal manusia meminta mereka mengoptimalkan penggunaannya untuk kemaslahatan manusia. Islam juga melarang aktivitas yang merusak dan menghilangkan akal manusia. Arti penting pemeliharaan akal menurut Abu Zahrah dapat ditinjau dari beberapa segi: 1. Bahwa akal tidak dapat diklaim sebagai hak murni pribadi namun memiliki fungsi sosial 2. Orang yang membiarkan akalnya dalam bahaya akan menjadi beban yang harus dipikul oleh masyarakat 3. Orang yang akalnya terkena bahaya (rusak) akan menjadi penyebab timbulnya kerawanan sosial 4. Perlindungan keturunan (kehormatan) Keturunan dalam Islam memiliki porsi perhatian yang serius. Rusaknya generasi manusia akanmengakibatkan rusaknya manusia seutuhnya. Karena itulah Islam mensyariatkan lembaga pernikahan sebagai satu-satunya sarana yang sah untuk memelihara keturunan dan kehormatan manusia. Bagi mereka yang berbuat zina diancam hukuman yang berat. 5. Perlindungan harta Islam mengakui kepemilikan individu atas harta dan menghargainya, maka Islam melarang memperoleh harta dari yang lainnya kecuali dengan cara dan transaksi yang sah, baik, dan saling meridhoi. Dalam menjamin harta islam mengharamkan pencurian dan segala bentuk menguasai harta orang lain dengan cara yang bathil. 2. MASLAHAT Haajiyah Adalah maslahat yang manusia membutuhkannya untuk mendapatkan kemudahan bagi mereka serta menghilangkan kesukaran dalam kehidupan mereka. Ketika maslahat ini hilang atau tidak terwujud tidak merusak kehidupan mereka, akan tetapi menjadikan kehidupan sangat sukar dan berat. Contoh maslahat ini dalam ibadah: disyariatkan rukhsoh (keringanan) untuk sholat qashr dan jamak dalam perjalanan, begitu pula kebolehan berbuka bagi yang sakit dan musafir dalam puasa ramadhan. Contoh maslahat ini dalam hal muamalah: dibolehkannya beragam transaksi dan akad yang mewujudkan kemaslahatan bagi manusia. 3. Maslahat Tahsiniyah Adalah maslahat yang jika terwujud akan menambah kehormatan dan kepantasan yaitu yang berhubungan dengan adat-adat yang baik dan kesempurnaan akhlak. Jika tidak terpenuhi tidak mengganggu kehidupan dan tidak menyebabkan kesulitan, namun akan dianggap kurang pantas bagi setiap orang yang berakal. Contoh maslahat ini dalam hal ibadah: disyariatkannya thoharoh (suci) badan, pakaian, tempat, sebelum sholat, dianjurkan memakai pakaian yang baik kemasjid, serta berbagai macam puasa sunah. Contoh dalam muamalah: larangan membeli barang yang telah ditawar saudaranya. Contoh maslahat ini dalam hal ibadah: disyariatkannya thoharoh (suci) badan, pakaian, tempat, sebelum sholat, dianjurkan memakai pakaian yang baik kemasjid, serta berbagai macam puasa sunah. Contoh dalam muamalah: larangan membeli barang yang telah ditawar saudaranya.