You are on page 1of 25

KECACINGAN

dr Puji Astuti MSc SpA


DEFINISI

Penyakit kecacingan merupakan penyakit yang


disebabkan oleh infeksi kelompok cacing
(helminth) yang hidup dalam saluran cerna
manusia seperti Ascaris lumbricoides, Necator
americanus dan Trichuris trichiura
Penyakit ini ditularkan melalui telur yang ada di
feses manusia, yang mengkontaminasi tanah
pada area sanitasi yang buruk
Epidemiologi

Lebih dari 1.5 juta orang atau 24% populasi di


dunia terinfeksi oleh infeksi kecacingan
Distribusi infeksi kecacingan paling banyak di iklim
tropis dan subtropis, dimana jumlah terbesar ada
di sub-Saharan Afrika, Amerika, Cina, dan Asia
Timur
Target Global (WHO 2014)

Bertujuan untuk mengeliminasi morbiditas


kecacingan pada anak pada tahun 2020
Pemberian obat cacing dengan mudah diberikan
secara teratur saat suplementasi vitamin A atau
terintegrasi dengan program kesehatan sekolah
Pada taun 2012, terdapat 285 juta anak
mendapatkan terapi antihelminthes dimana hanya
32,5% dari target global
ASKARIASIS
(Infeksi Cacing Gelang)

ETIOLOGI
Ascaris lumbricoides

PATOGENESIS
Telur dalam tinja akan matang dan infektif setelah 510
hari di dalam tanah Larva telur infektif yang termakan
akan menembus dinding usus sirkulasi darah paru
bronkus trakea tertelan usus cacing dewasa
Di dalam usus seekor cacing dewasa mengisap 0,14 g
karbohidrat/hari dan mengganggu penyerapan vitamin A
Manifestasi Klinis

Stadium larva
Gejala ringan di hati dan di paru-paru akan menyebabkan
sindrom Loeffler (demam, sesak napas, eosinofilia, dan pada
rontgen thoraks terlihat infiltratPneumonitis Ascaris)
Stadium Dewasa
-Saluran cerna tidak nafsu makan, mual, muntah- muntah,
diare, konstipasi
-Saluran empedu nyeri kolik atau ikterus
-Peritoneum akut abdomen
Pemeriksaan Feses : Mikroskopik ditemukan telur Ascaris
lumbricoides
Terapi

Anti helmintik
Mebendazol 2 x 100 mg p.o., selama 3 hari berturut-turut
Pirantel pamoat 10 mg/kgBB p.o., dosis tunggal
Albendazol 400 mg p.o. untuk anak > 2 th dosis tunggal
Garam piperazin 5075 mg/kgBB, 2 hari berturut-turut
Oksantel-pirantel pamoat 10 mg/kgBB p.o., dosis tunggal
TRICHURIASIS
(Infeksi Cacing Cambuk)

ETIOLOGI
Trichuris trichiura
PATOGENESIS
Telur yang keluar bersama tinja menjadi matang dalam
waktu 24 minggutertelan menetas di usus kecillarva
(selama 310 hari) usus besar cacing dewasa
Cacing dewasa hidup di daerah sekum dan kolon asendens
Di tempat ini seekor cacing mengisap zat makanan dan
0,005 ml darah/hari
Manifestasi Klinis

KRITERIA DIAGNOSIS
Kebanyakan kasus tanpa gejala, kadang-kadang kolik
abdomen dan perut kembung
Pada penderita infeksi berat pernah dilaporkan diare
berdarah, anoreksia (penurunan berat badan), anemia,
kolitis, dan prolaps rekti

Pemeriksaan Feses : Mikroskopik ditemukan telur


Trichuris trichiura atau cacing dewasa
Terapi

Anti helmintik
Mebendazol 2 x 100 mg, p.o., 3 hari berturut-
turut
Albendazole, pada anak usia > 2 tahun
diberikan dosis 400 mg po. Anak usia< 2
tahun dosis 200 mg po. Dosis tunggal
Gabungan Pirantel pamoat dan mebendazole
ANKILOSTOMIASIS
(Infeksi Cacing Tambang)

ETIOLOGI
Ancylostoma duodenale
Necator americanus
Ancylostoma ceylonicum
Di Indonesia, infeksi oleh Necator Americanus lebih sering
dijumpai daripada Ancylostoma Duodenale

PATOGENESIS
Telur dalam tinja menetas menjadi larva menembus kulit
sirkulasi darah paru bronkus trakea tertelan menempel
dinding usus cacing dewasa
Seekor cacing dewasa diperkirakan mengisap 0,10,2 ml darah/hari
Manifestasi Klinis

Larva
Ground itch, rasa gatal pada kulit
Creeping erution (cutaneus larva migrans)
Pneumonitis
Cacing Dewasa
Gangguan gastrointestinal, anoreksia, mual, muntah, diare,
penurunan berat badan, nyeri area duodenum, jejenum, ileum
Pada pemeriksaan labanemia hipokromik mikrositik
Pada anak, ada korelasi positif antara infeksi sedang dan berat
dengan tingkat kecerdasan anak

Pemeriksaan Feses : Ditemukan telur cacing Ancylostoma duodenale,


Necator americanus atau Ancylostoma ceylonicum
Terapi

Hb <5 g/dl elemen zat besi 23 mg/kgBB/hari terbagi dalam 3


dosis
Anemia berat dan gagal jantung: Transfusi PRC dan diuretik
Anti helmintik
Mebendazol 2 x 100 mg p.o., 2 hari berturut-turut
Pirantel pamoat 10 mg/kgBB p.o. , dosis tunggal
Albendazole, usia >2 tahun 400 mg po, usia <2 tahun 200
mg po, dosis tunggal
Creeping eruption
Krioterapi dengan liquid nitrogen atau kloretilen spray,
tiabendazole topikal 1 minggu
Albendazole 400 mg 5 hari berturut-turut
FILARIASIS

ETIOLOGI
Wuchereria bancrofti
Brugia malayi
Brugia Timori
Onchocerca volvulus
Filariasis Bancrofti

Disebabkan Wuchereria Bancrofti


Cacing dewasa hidup di dalam kelenjar dan saluran
limfe
Mikrofilaria ditemukan di dalam darah
Manifestasi Klinis

Asymptomatic amicrofilaremia, keadaan dimana


seseorang yang terinfeksi mengandung cacing dewasa,
tetapi tidak ditemukan mikrofilaria di darah
Asymptomatic microfilaremia, kondisi dimana terdapat
mikrofilaremia berat tapi tanpa gejala
Manifestasi akut :
demam tinggi
menggigil
Limfangitis dan limfadenitis (3-15 hari), bisa terjadi
beberapa kali dalam 1 tahun. Bisa terjadi pada tungkai,
organ genital dan payudara
Manifestasi Kronik
Hydrocele
Lymphedema
Elephantiasis
Chyluria (terjadi bila terdapat kenaikan tekanan
saluran limfe renal yang tersumbat, pecah,
sehingga caira limfe masuk ke traktus urinarius)
Progresivitas Filarial Lymphedema (WHO)

Klasifikasi Klinis

Derajat 1 Pitting edema, hilang dengan spontan bila kaki dinaikkan

Derajat 2 Edema non pitting, tidak secara spontan hilang dengan menaikkan
kaki

Derajat 3 Lymphedema (elephantiasis), volume non pitting edema bertambah


dengan dermatosclerosis dan lesi papillomatous
Terapi

Dietilkarbamasin (DEC) suatu derivat piperazin.


Dosis 6 mg/kgBB po selama 10-14 hari
Ivermectin, 400 g/kgBB po dosis tunggal
Albendazole 400 mg po dosis tunggal
TERIMA KASIH

You might also like