Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Hematemesis terjadi akibat trauma Harvey Cushing (1932) :
susunan saraf pusat/lesi Hematemesis berkaitan dengan
intrakranial atau tekanan kerusakan hipotalamus akibat
intrakranial yang tinggi stroke, adanya lesi-lesi di otak
SDH, SOL, dll.
Insiden
DOI, dkk, dikutip Yoshihara (1993) Hasil endoskopi lambung
dalam 24 jam stelah awitan
stroke pada 47 kasus
39 kasus (83%) perdarahan
ptechiae/perdarahan difus
/ulkus.
7 kasus (15%) kasus
dengan cairan kopi pada
Perdarahan GIT difuse/ptechiae
Tanpa kelainan GIT
Perdarahan GIT terlihat NGT NGT
Segawa (1980) Seperti dikutip oleh
8.00% Harjodisastro, menemukan
kelainan akut mukosa traktus
gastrointestinal pada
47.00%
59 kasus (92%) dari 64 kasus
45.00% stroke.
Kasus perdarahan terjadi pada
45% kasus stroke10
Kelainan GIT Non Perdarahan Kelainan GIT perdarahan
Tidak ada kelainan GIT
Endoskopi terhadap 77 Kasus Stroke Harjodisastro, pada tahun
Hardojisastro (1995)
1995 dalam penelitiannya
dengan menggunakan
endoskopi 77 Stroke (40 SH
dan 37 SI) mendapatkan
26 (33,7%) tukak stress
pada SH.
15 (18,9%) tukak stress
Kelainan GIT pada SH Kelainan GIT pada SI
pada SI.
Non GIT pada SI Non GIT pada SH
LAPORAN KASUS
, 39thn, IRT, Tamat SD, Islam, Tuminting jaga V
ke RS Kandou 18-3-2017 (03:00)
Penurunan Kesadaran scr tiba2
Riwayat Dahulu 10 Jam SMRS Saat di RS
Stroke (-)
HPT (+) 10 thn minum
Captopril tidak teratur Penurunan Kesadaran (+)
Penurunan Kesadaran (+)
DM,Kolesterol, Asam Urat(-) Nyeri kepala (+)
Muntah (2x)
Penyakit Jantung, Ginjal Saat aktivitas(+)
Sakit kepala (+)
disangka Sakit kepala (+)
Demam (-)
Merokok&Alkohol (-) Muntah (+) 2x
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum: sedang
Kesadaran : Koma
RR : 20x / menit
Suhu : 38,8C
SpO2 : 97%
Kepala : anemis (-), sclera ikterik (-), mulut : leukoplakia (-)
Abdomen : dbn
Ekstremitas : dbn
Pemeriksaan Neurologis
GCS E2M4V2 (8), pupil bulat isokor 3mm/ 3mm, RC +/+ , RCTL +/+
funduskopi ODS : papil bulat, batas tegas, cupping (+), rasio aa/vv = 2:3, perdarahan (-)
TRM: KK (-), Kernig (>135/>135), Laseque (>70/>70)
Nn. Craniales : kesan n.II n.XII intak
St. Motorik : TO: N kesan hemiparesis kanan
N
RF: +/+/+ ++/++/++ RP: - -
+/+ ++/++ - -
St. Sensorik: Belum dapat dievaluasi
St. Otonom : Inkontinensia urin et alvi (-)
Skor Stroke Sirriraj : (2,5x2) + (2x1) + (2x1) + (0,1x120) (3x0) 12
= 21 12 = + 9 Stroke perdarahan
Algoritma Gajah Mada : Penurunan Kesadran dan nyeri kepala
Stroke perdarahan
Pemeriksaan EKG didapatkan dalam batas normal.
Laboratorium 18 Maret 2017
Hemoglobin : 13,9 gr/dl
Leukosit : 30.740 uL/mm3
Trombosit : 359.000/mm3
GDS : 103 mg/dl
Ureum : 56 mg/dl
Kreatinin : 1,3 mg/dl
Natrium : 144 mmol/L
Kalium : 3,75 mmol/L
Klorida : 108 mmol/L
Brain Ct-Scan
Lesi hiperdens pada region
thalamus dengan volume 14,2cc
dan lesi hiperdens pada
ventrikular
Piperacillin 8 S
Cefazolin >=64 R
Ampicillin, cefazolin,
Ceftazidime 4 S ceftriaxone, tigecyclin,
Ceftriaxone >=64 R nitrofurantoin,
Cefepime 2 S trimethoprim/sulfametozazol.
Aztreonam 8 S
Meropenem <=0,25 S
Amikasin <=2 S
Pemberian Meropenem 3x1
Gentamicine <=1 S
Ciprofloxacine <=0,25 S
Tigecycline >=16 R
Nitrofurantoin >=512 R
Trimetoprime/Sulfamethoxazole 80 R
Perawatan hari ke 20 Perawatan hari ke 27
meningkatnya
perubahan
permeabilitas menurunnya
mikrosirkulasi
barrier mukosa Pelindung Mukosa
didalam mukosa
lambung terhadap
lambung
H+
Ulserasi Neurological
Harvey
1932 Gastro- induced
Cushing intestinal stress ulcer
kelainan akut
lesi-lesi di otak kerusakan
traktus Hematemesis
yang berat hipotalamus
gastrointestinal
HPA Axis
Hipotalamus Hipothalamic pituitary
adrenal
CRH
HPA Axis adalah sebuah interaksi
kompleks yang saling mempengaruhi
Pituitary
diantara tiga kelenjar endokrin, yaitu
hipotalamus, kelenjar pituitary, dan
ACTH kelenjar adrenal.
Adrenal Interaksi tersebut mempengaruhi
regulasi proses metabolisme tubuh
r tisol seperti proses pencernaan, proses
Co
sistem imun, emosi, dan
penyimpanan energy
proses metabolisme tubuh
Hipotalamus
Hipotalamus terdiri dari sejumlah nukleus
dengan fungsi yang peka terhadap kondisi
kebutuhan tubuh dalam proses Homeostasis.
Hipotalamus juga merupakan pusat kontrol
otonom
Hipotalamus terhubung dengan kelenjar
hipofisis dalam fungsi neuro-endokrin sehingga
dapat memelihara homeostasis tubuh (TD, N, R,
temp), lapar, haus, dan emosi
Pituitary
Kelenjar Hipofisis (pituitary) menghasilkan
bermacam-macam hormon yang mengatur
kegiatan kelenjar lainnya.
Kelenjar ini berbentuk bulat dan berukuran
kecil, dengan diameter 1,3 cm. Hipofisis dibagi
menjadi hipofisis bagian anterior, tengah (pars
intermedia), dan posterior.
Pada hipofisis lobus anterior akan menghasilkan
hormone ACTH yang merangsang kelenjar
adrenal untuk mensekresikan glukokortikoid
Adrenal
Kelenjar adrenal mengeluarkan
kortikosteroid yang dilepaskan dari
daerah korteks kelenjar adrenal.
Hormon kortikosteroid yang
disekresikan oleh kelenjar adrenal
termasuk hormon hidrokortison dan
kortisol.Hormon ini memainkan peran
penting dalam mengatur respon
inflamasi tubuh.
Sekresi dikendalikan oleh hormon
adrenokortikotropik (ACTH).
Segawa (1980)
Kesimpulan
Doi dkk, Pada 47
menemukan kasus
kasus Stroke 1. Pada kasus ini ditemukan
perdarahan akut
didapatkan 7 kasus
mukosa traktus perdarahan intraserebral
(15%) kasus dengan
gastrointestinal
cairan kopi pada
pada 59 (92%) kasus dengan volume 14,2cc pada
NGT (Hematemesis)
dari 64 kasus stroke thalamus dan perdarahan
intraventrikular.
2. Pada perawatan hari ketiga,
Pada perdarahan
penderita ditemukan
intraserebral, Yoshihara Hematemesis berupa cairan
perdarahan melaporkan berwarna hitam seperti kopi
gastrointestinal terdapat 15-20%
sering terjadi pada kasus hematemesis mengalir keluar dari selang
hematom di pada perdarahan NGT.
thalamus dan intraserebral
batang otak. 3. Terdapat kelainan perdarahan
gastrointestinal.
Terima kasih..