You are on page 1of 27

Dr. dr. Triawanti, M.

Kes
MEDICAL EDUCATION UNIT
Interpretasikan gambar ini sebanyak-banyaknya
Kenapa critical thinking
diperlukan?
Dalam paradigma baru pendidikan kedokteran,
diharapkan agar lulusan :

Menjadi life-long learning

Menjadi self-directing learners

Menjadi good clinical reasoning skills

Mampu melakukan telaah kritis terhadap literatur

dan menerapkan evidence-based medicine

Aktif dalam melakukan riset kedokteran


Apa seperti ini Berpikir ?

Hmm, cakep juga gue ini ya.. Huh.. Dasar gitu kok Cakep
Lalu Apa itu Berpikir
Proses penggunaan akal budi
untuk mempertimbangkan
atau memutuskan sesuatu.
Memberi Makna Objek yang
muncul di hadapannya
DEFINISI CRITICAL THINKING
Berpikir kritis adalah proses untuk mengaplikasikan,
menghubungkan, menciptakan, atau mengevaluasi
informasi yang dikumpulkan secara aktif dan terampil
(Abraham,2004)
Berpikir kritis merupakan proses yang penuh makna untuk
mengarahkan dirinya sendiri dalam membuat suatu
keputusan. Proses tersebut memberikan berbagai alasan
sebagai pertimbangan dalam menentukan bukti, konteks,
konseptualisasi, metode dan kriteria yang sesuai
(American Philosophical Association, 1990)
Keterampilan Inti Berpikir Kritis
Keterampilan Inti Berpikir Kritis
Interpretasi kategorisasi, dekode, mengklarifikasi
makna
Analisis memeriksa gagasan, mengidentifikasi
argumen, menganalisis argumen
Evaluasi menilai klaim (pernyataan), menilai
argumen
Inferensi mempertanyakan klaim, memikirkan
alternatif lain (misalnya, differential diagnosis),
menarik kesimpulan, memecahkan masalah,
mengambil keputusan
Penjelasan menyatakan masalah, menyatakan
hasil, mengemukakan kebenaran prosedur,
mengemukakan argumen
Regulasi diri meneliti diri, mengoreksi diri akan
kekurangan
Perbedaan antara Pemikir
Kritis dan Bukan Pemikir Kritis
Pemikir kritis
Cepat mengidentifikasi informasi yang
relevan, memisahkannya dari informasi
yang irelevan
Dapat memanfaatkan informasi untuk
merumuskan solusi masalah atau
mengambil keputusan, dan jika perlu
mencari informasi tambahan yang relevan
Bukan pemikir kritis
Mengumpulkan fakta dan informasi,
memandang semua informasi sama
pentingnya
Tidak melihat, menangkap, maupun
memikirkan masalah inti
Mengapa Berpikir Kritis?
Berpikir kritis memungkinkan anda
memanfaatkan potensi anda dalam
melihat masalah, memecahkan masalah,
menciptakan, dan menyadari diri
Berpikir Kritis dalam SPICES model
Tabel 1.3 Perbedaan antara model SPICES Harden dan model konvensional

Model SPICES Model konvensional

1 Student centered Teacher-centered

2 Problem-based Information-gathering

3 Integrated Discipline-based

4 Community-based Hospital-based

5 Elective Uniform

6 Systematic approach Apprenticeship

Sumber: Harden et al., 2009


Berpikir Kritis dan Problem Based Learning
Tabel 1.2 Keterampilan dan sikap umum yang dihasilkan PBL
Kerjasama tim Mengkaji kritis literatur

Memimpin kelompok Belajar mandiri

Mendengarkan Penggunaan sumberdaya informasi

Mencatat Keterampilan presentasi

Menghargai pandangan kolega

Sumber: Wood, 2003


Mengapa Berpikir Kritis Penting,
Sehingga Perlu Dipelajari?
Berpikir kritis merupakan keterampilan universal.
Kemampuan berpikir jernih dan rasional diperlukan
pada pekerjaan apapun, ketika mempelajari bidang
ilmu apapun, untuk memecahkan masalah apapun, jadi
merupakan aset berharga bagi karir seorang
Berpikir kritis sangat penting di abad ke 21. Abad
ke 21 merupakan era informasi dan teknologi. Seorang
harus merespons perubahan dengan cepat dan efektif,
sehingga memerlukan keterampilan intelektual yang
fleksibel, kemampuan menganalisis informasi, dan
mengintegrasikan berbagai sumber pengetahuan untuk
memecahkan masalah.
Mengapa Berpikir Kritis Penting,
Sehingga Perlu Dipelajari?
Berpikir kritis meningkatkan keterampilan
verbal dan analitik. Berpikir jernih dan
sistematis dapat meningkatkan cara
mengekspresikan gagasan, berguna dalam
mempelajari cara menganalisis struktur teks
dengan logis, meningkatkan kemampuan untuk
memahami
Berpikir kritis meningkatkan kreativitas.
Untuk menghasilkan solusi kreatif terhadap
suatu masalah tidak hanya perlu gagasan baru,
tetapi gagasan baru itu harus berguna dan
relevan dengan tugas yang harus diselesaikan.
Berpikir kritis berguna untuk mengevaluasi ide
baru, memilih yang terbaik, dan memodifikasi
bisa perlu
Mengapa Berpikir Kritis Penting,
Sehingga Perlu Dipelajari?
Berpikir kritis penting untuk refleksi diri. Untuk
memberi struktur kehidupan sehingga hidup menjadi
lebih berarti (meaningful life), maka diperlukan
kemampuan untuk mencari kebenaran dan
merefleksikan nilai dan keputusan diri sendiri. Berpikir
kritis merupakan meta-thinking skill, ketrampilan
untuk melakukan refleksi dan evaluasi diri terhadap
nilai dan keputusan yang diambil, lalu dalam konteks
membuat hidup lebih berarti - melakukan upaya sadar
untuk menginternalisasi hasil refleksi itu ke dalam
kehidupan sehari-hari.
Manfaat Berpikir Kritis bagi
Mahasiswa
1. Membantu memperoleh
pengetahuan, memperbaiki teori,
memperkuat argumen
2. Mengemukakan dan merumuskan
pertanyaan dengan jelas
3. Mengumpulkan, menilai, dan
menafsirkan informasi dengan
efektif
4. Membuat kesimpulan dan
menemukan solusi masalah
berdasarkan alasan yang kuat
5. Membiasakan berpikiran terbuka
6. Mengkomunikasikan gagasan,
pendapat, dan solusi dengan jelas
kepada lainnya
Bagaimana mengajarkan critical thinking?
Manusia tidak dilahirkan dengan kemampuan
berpikir kritis, atau dapat dimiliki dengan
sendirinya. Berpikir kritis merupakan suatu
kemampuan belajar yang harus dilatih
Critical thinking dapat diajarkan dalam kurikulum
fakultas dengan memasukan dalam materi belajar
aktif berupa diskusi-diskusi kelompok kecil yang
di fasilitasi oleh seorang fasilitator.
Model
Collaborative learning
Teori social setting menyatakan bahwa melalui
interaksi sosial siswa dapat mengobservasi strategi
berpikir dari orang lain untuk dijadikan panutan,
mengkritik dan membentuk performa individu,
serta memberikan semacam jenjang bagi individu
dengan performa yang kurang, meningkatkan
motivasi, serta membentuk sikap yang diperlukan
(Resnick L, 1990)
Model
Contextual learning
mengintegrasikan dengan konteks nyata dan relevan
Self Directed learning
kesempatan untuk memahami lebih mendalam dengan
belajar mandiri
CRITICAL REASONING
proses penarikan kesimpulan yang dilakukan dengan
melewati langkah-langkah berpikir kritis, yaitu menilai
data/bukti//informasi yang diperoleh, menginterpetasi
dan menganalisis data/bukti tersebut, untuk kemudian
menarik kesimpulan yang berbasis pada data atau bukti
yang ada
CLINICAL REASONING
komponen penting dalam kompetensi dokter
proses berpikir dan pengambilan keputusan yang
digunakan dalam praktek klinis
terdiri dari pengumpulan data, pengorganisasian data,
dan interpretasi data, pembuatan hipotesis, pengujian
hipotesis, dan evaluasi kritis terhadap diagnosis
alternatif dan strategi terapi
Contoh: critical thinking terhadap website
Dalam menganalisa website yang menyediakan
informasi kesehatan dan kedokteran di internet perlu
diperhatikan 5 komponen yaitu sebagai berikut :

1. Penyedia Informasi (Authority)


Pertanyaan kunci :
Apakah ada nama pengarang? Bagaimanakah
kualifikasi dan keahliannya dalam bidang yang ia
karang? Apakah ada sponsor ? Bila ada siapa?
Bagaimanakah reputasi sponsor? Apakah ada link
yang menginformasikan pengarang atau sponsor?
Apakah penyedia sumber informasi dapat dikontak?
2. Akurasi (Accuracy)
Pertanyaan kunci :
Apakah yang disajikan bebas kesalahan? Apakah
informasi yang disajikan ada yang mengedit atau
merujuk? Apakah informasi akurat bila dicek dengan
sumber informasi lain?
3. Objektif (Objectivity)
Pertanyaan kunci :
Apakah informasi ini memiliki bias? Apakah ada
iklan? Apakah pengarang bekerjasama dengan
organisasi,institusi atau asosiasi tertentu?

4. Tanggal Publikasi (Currency)


Pertanyaan kunci :
Adakah tanggal publikasi? Dan apakah sering
diupdate? Apakah link-linknya masih aktif?
5. Cakupan (Coverage)
Pertanyaan kunci :
Apakah web ini mengkoper materi yang ingin kita
cari? Apakah ada informasi yang hanya ada di web ini
saja? Bagaimanakah kedalaman materinya?
Berpikir Kritis Menghafal,
Mengumpulkan Informasi
Berpikir kritis tidak sama dengan
mengakumulasi informasi. Seorang
dengan daya ingat baik dan
memiliki banyak fakta tidak berarti
seorang pemikir kritis
Seorang pemikir kritis mampu
menyimpulkan dari apa yang
diketahuinya, dan mengetahui cara
memanfaatkan informasi untuk
memecahkan masalah, and mencari
sumber-sumber informasi yang
relevan untuk dirinya
Berpikir Kritis Mengkritik,
Mengecam atau Mendebat
Berpikir kritis tidak sama dengan sikap
argumentatif atau mengecam orang
lain
Berpikir kritis bersifat netral, objektif,
tidak bias. Meskipun berpikir kritis
dapat digunakan untuk menunjukkan
kekeliruan atau alasan-alasan yang
buruk, berpikir kritis dapat memainkan
peran penting dalam kerja sama
menemukan alasan yang benar maupun
melakukan tugas konstruktif
Pemikir kritis mampu melkukan
introspeksi tentang kemungkinan bias
dalam alasan yang dikemukakannya

You might also like