You are on page 1of 15

LEPTOSPIROSIS

Nadya Shabirah Zahra (141 0211 080)


LEPTOSPIROSIS

Definisi :
Suatu penyakit zoonis yang disebabkan oleh
Leptospira interogans
LEPTOSPIROSIS
Epidemiologi :
Terjadi di daerah perkotaan di negara industri dan negara
berkembang
Indonesia sebagai negara dengan insidens leptospirosis tinggi dan
peringkat ke 3 di dunia untuk mortalitas
Leptospirosis dapat menyerang semua mamalia seperti tikus,
anjing, kucing, sapi, dll.
Resiko infeksi meningkat pada pekerja yang berhubungan dengan
hewan liar dan peliharaan, seperti peternak, petani, dan petugas
laboratorium hewan.
LEPTOSPIROSIS
Etiologi :
Disebabkan oleh
Famili : Leptospiraceae
Genus : Leptospira

Merupakan organisme berbelit, tipis, fleksibel, filamen spirocaheta dengan panjang 6-20 m dan lebar
0,1 m. Terdiri dari 16 spesies berdasarkan DNA, 7 diantaranya bersifat patogen
- Leptospira interrogans - Leptospira santarosai
- Leptospira borgepeterseni - Leptospira weilii
- Leptospira inadai - Leptospira kirschneri
- Leptospira nogochii
LEPTOSPIROSIS
LEPTOSPIROSIS

Manifestasi Klinis :
Masa inkubasi 10 hari (7-14 hari)
90% demam ringan anikterik
10% ikterik (weil syndrome) hepatomegali,
ikterik, perdarahan
LEPTOSPIROSIS
Manifestasi Klinis :
terdiri dari 3 fase manifestasi
1. Fase septikemia (3-9 hari)
demam tinggi mendadak, menggigil, sakit kepala, mialgia, ruam
kulit, conjunctival suffusion, mual muntah, lemah.
2. Fase Imun (4-30 hari)
terbentuknya antibodi (IgM), timbul gejala meningitis
(fotofobia, kaku kuduk)
3. Fase Konvalesen (2-4 minggu)
gejala klinis sudah berkurang dapat timbul kembali
LEPTOSPIROSIS

Diagnosis : Kultur
Dengan mengambil specimen dari darah dan LCS segera pada awal
Anamnesis gejala.
pertimbangkan kontakkultur
Dianjurkan untuk melakukan dengan
ganda danhewan
mengambil
specimen pada fase leptospiremia serta belum diberi antibiotic.
atau lingkungan Kultur urin diambil setelah 2-4 minggu onset penyakit.
Pemeriksaan fisik demam, bradikardi,
Serologi
hepatomegali,Pemeriksaan
ikterik untuk mendeteksi leptospira dengan cepat adalah
Px. Penunjang leukositosis,
dengan neutropenia,
pemeriksaan polymerase kreatinin
chain reaction (PCR), silver stain
atau fluorescent antibody stain, dan mikroskop lapangan gelap.
& ureum, kultur, anemia berat, peningkatan SGOT
SGPT
LEPTOSPIROSIS
GOLD
STANDAR
Microscopic Agglutination test (MAT) Macroscopic Slide Agglutination test (MSAT)
Uji carik celup : Enzime linked immuunosorbant assay
Lepto Dipstick (ELISA)
LeptoTek Lateral Flow Microcapsule agglutination test
Aglutinasi lateks kering Patoc-slide agglutination test (PSAT)
Indirect fluorescent antibody test (IFAT) Senditized erythrocyte lysis test (SEL)
Indirect haemagglutination antibody Counter immune electrophoresis (CIE)
test (IHA)
Uji aglutinasi lateks
Complement fixation test (CFT)
LEPTOSPIROSIS

Penularan
1. Kontak dengan air/tanah ang tercemar
mikroorganisme
2. Kontak dengan urin binatang ang terinfeksi
3. Makanan yang terkontaminasi
LEPTOSPIROSIS
Tatalaksana :
- Leptospirosis berat : Penisillin G (200.000-250.000
U/KgBB/hari) dibagi dosis setiap 4-6jam, max.12jt
U/hari
- Leptospirosis ringan-sedang :
- Dosisiklin PO (2mg/kgBB/hari) dibagi 2 dosis,
max.100mg 2x1 (>8tahun)
- Amoksisilin (50mg/kgBB/hari) dibagi 3x1,
max.500mg
- Lanjutkan selama 7-14hari
LEPTOSPIROSIS
Pencegahan :
Perhatikan sanitasi lingkungan dan jaga kebersihannya
Perlindungan bagi pekerja peternak mencakup pemakaian
sepatu bot, sarung tangan, masker, dan baju pelindung.
Penyuluhan tentng higiene pribadi dan penularan penyakit
membantu mencegah KLB.
Kewaspadaan petugas kesehatan dapat berupa mengisolasi
hewan sakit dari rumah penduduk dan daerah wisata,
vaksinasi hewan peliharaan, serta mengontrol vektor.
LEPTOSPIROSIS

Prognosis :
Baik, bersifat Self-Limiting disease
THANK YOU

You might also like