You are on page 1of 27

SOEWADI

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA


FK UGM
YOGYAKARTA
2011
1
Etika
Merupakan bagian ilmu filsafat yang meliputi hidup
baik, menjadi orang yang baik, berbuat baik dan
menginginkan hal yang baik dalam hidup dan
untuk membenarkan tindakan tertentu
Asas yang mengatur karakter manusia ideal atau
kode etik profesi tertentu
Etika menjadi alasan untuk memilih nilai yang
benar di tengah belantara norma
Bioetika atau Biomedical Ethics
Merupakan cabang dari etika
normatif
Merupakan etik yang
berhubungan dengan
praktek kedokteran dan atau
penelitian dibidang biomedis
ETIK DAN HUKUM
Hukum mengatur perilaku manusia dalam
kaitannya dengan ketertiban hubungan antar
manusia, dengan aturan yang tertentu dan baku.

Etik mengatur manusia dalam membuat


keputusan dan dalam berperilaku (profesi),
dengan menggunakan dialog antar beberapa
kaidah moral, dengan hasil yang tidak selalu
seragam.
POLA PIKIR HUKUM DAN ETIK
Pola Berpikir Hukum:
Dalam meminta persetujuan tindakan medik, yang penting
adalah formulir persetujuan telah ditandatangani oleh
pasien atau yang mewakilinya

Pola Berpikir Etik


Dalam meminta persetujuan tindakan medik, yang penting
adalah keputusan pasien dibuat setelah memahami
semua informasi yang diperlukan dalam membuat
keputusan tersebut.
NORMA
DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN

ATURAN PENERAPAN
KEILMUAN
KEDOKTERAN

DISIPLIN

ATURAN HUKUM
ATURAN
KEDOKTERAN
PENERAPAN
ETIKA
ETIKA HUKUM
KEDOKTERAN
(KODEKI)
Etika kedokteran yang mencantumkan
kewajiban memiliki standar profesi.
Etik yang memiliki sanksi moral dipaksa
berbaur dengan keprofesian yang
memiliki sanksi disiplin/administratif
Para ahli hukum menganggap standar
prosedur dan standar pelayanan medis
sebagai domain hukum.
Sementara profesi menganggap bahwa
pemenuhan standar profesi adalah
bagian dari sikap etis dan profesi.
Hal-hal yang menjadi perhatian moralitas

1. Kapan secara moral membuka


rahasia kedokteran dapat
dibenarkan
2. Bagaimana tentang euthanasia
3. Bagaimana tentang memasukkan
pasien gg. Mental ke RS
4. Bagaimana tentang aborsi
The Principles of Biomedical Ethics
beneficence,
non-maleficence,
justice
autonomy.
4 KDM Kaidah Dasar Bioetika (KDB)

4 KDB:
1. Tindakan berbuat baik (beneficence)
2. Tidak merugikan (non-maleficence)
3. Keadilan (justice)
4. Otonomi (self determination)
Pembangunan Keputusan Klinik

Pertimbangan Pertimbangan
Etik
Keputusan
Medik
Klinik
Isu etik
Isu etik adalah titik awal pembahasan masalah etika
klinis
Konflik berkepanjangan sering disebabkan karena
klinisi tidak trampil menguak aspek etik pasien yang
dihadapinya
Isu etik dapat ditarik dari KDB ( moral
principle/principle-based ethics/ PBE )
KDB memberi pegangan pembenaran moral bagi
dokter.
Isu etik sering sudah nampak jelas pada kasus
(insight), karena adanya satu KDB yang dominan
mewarnai kasus tsb.

Contoh kasus sederhana : perlunya informed consent,


jelas isu etiknya adalah keberlakuan KDB otonomi.

KDB ini yang akan membingkai kasus di atas.

Kemutlakan pemberlakuan 1 KDB atas 1 kasus


konkrit dikenal dengan ketegaran moral (moral
stringency)
Asas Prima Facie
Merupakan pemilihan 1 KDB terabsah sesuai
konteks (data) yang ada pada kasus.

Dalam penanganan pasien di klinik, setelah indikasi


medik, pengelolaan juga ditentukan oleh seni
berbasis KDB.

Asas prima facie mengisyaratkan KDB yang lama


akan ditinggalkan, diganti dengan KDB baru yang lebih
absah.
Beneficence
ketika kondisi pasien merupakan kondisi yang wajar dan
berlaku pada banyak pasien lainnya, sehingga dokter akan
melakukan yang terbaik untuk kepentingan pasien

dokter telah melakukan kalkulasi dimana kebaikan yang


akan dialami pasiennya akan lebih banyak dibandingkan
dengan kerugiannya.

prinsip prima facienya adalah sesuatu yang berubah menjadi


atau dalam keadaan yang umum
Non maleficence

Dalam konteks, prinsip prima-facienya adalah ketika


pasien (berubah menjadi atau dalam keadaan) gawat
darurat dimana diperlukan suatu intervensi medik dalam
rangka penyelamatan nyawanya.

Atau konteks ketika menghadapi pasien yang rentan,


mudah dimarjinalisasikan dan berasal dari kelompok
anak-anak atau orang uzur ataupun juga kelompok
perempuan (dalam konteks isu jender).
Autonomy
Dalam konteks autonomy, prima facie disini
muncul (berubah menjadi atau dalam
keadaan) pada sosok pasien yang
berpendidikan, pencari nafkah, dewasa dan
berkepribadian matang.
Justice
Prima facienya pada (berubah menjadi atau
dalam keadaan) konteks membahas hak orang
lain selain diri pasien itu sendiri.

Hak orang lain ini khususnya mereka yang sama


atau setara dalam mengalami gangguan
kesehatan di luar diri pasien, serta membahas
hak-hak sosial masyarakat atau komunitas sekitar
pasien.
Beneficence
Kriteria
1. Mengutamakan altruism (menolong tanpa pamrih, rela berkorban untuk kepentingan orang
lain)
2. Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia
3. Memandang pasien/keluarga sebagai sesuatu yang tak hanya menguntungkan dokter
4. Mengusahakan agar kebaikan lebih banyak dibandingkan keburukannya
5. Paternalisme bertanggungjawab/berkasih sayang
6. Menjamin kehidupan baik minimal manusia
7. Pembatasan goal based (sesuai tujuan/kebutuhan pasien)
8. Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasien
9. Minimalisasi akibat buruk
10. Kewajiban menolong pasien gawat darurat
11. Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan
12. Tidak menarik honorarium di luar kewajaran
13. Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan
14. Mengembangkan profesi secara terus menerus
15. Memberikan obat berkhasiat namun murah
16. Menerapkan golden rule principle
Non-maleficence
Kriteria
1. Menolong pasien emergensi :
Dengan gambaran sbb :
- pasien dalam keadaan sangat berbahaya (darurat) / berisiko
kehilangan sesuatu yang penting (gawat)
- dokter sanggup mencegah bahaya/kehilangan tersebut
- tindakan kedokteran tadi terbukti efektif
- manfaat bagi pasien > kerugian dokter

2. Mengobati pasien yang luka


3. Tidak membunuh pasien ( euthanasia )
4. Tidak menghina/mencaci maki/ memanfaatkan pasien
5. Tidak memandang pasien hanya sebagai objek
6. Mengobati secara proporsional
7. Mencegah pasien dari bahaya
8. Menghindari misrepresentasi dari pasien
9. Tidak membahayakan pasien karena kelalaian
10. Memberikan semangat hidup
11. Melindungi pasien dari serangan
12. Tidak melakukan white collar crime dalam bidang kesehatan
Autonomy
Kriteria
1. Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai martabat pasien
2. Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan (kondisi elektif)
3. Berterus terang
4. Menghargai privasi
5. Menjaga rahasia pasien
6. Menghargai rasionalitas pasien
7. Melaksanakan informed consent
8. Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri
9. Tidak mengintervensi atau menghalangi otonomi pasien
10. Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam mengambil keputusan
termasuk keluarga pasien sendiri
11. Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non
emergensi
12. Tidak berbohong ke pasien meskipun demi kebaikan pasien
13. Menjaga hubungan (kontrak)
Justice
Kriteria
1. Memberlakukan sesuatu secara universal
2. Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia lakukan
3. Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama
4. Menghargai hak sehat pasien
5. Menghargai hak hukum pasien
6. Menghargai hak orang lain
7. Menjaga kelompok yang rentan
8. Tidak melakukan penyalahgunaan
9. Bijak dalam makro alokasi
10. Memberikan kontribusi yang relative sama dengan kebutuhan pasien
11. Meminta partisipasi pasien sesuai kemampuannya
12. Kewajiban mendistribusikan keuntungan dan kerugian (biaya, beban, sanksi)
secara adil
13. Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat dan kompeten

14. Tidak member beban berat secara tidak merata tanpa alas an tepat/sah
15. Menghormati hak populasi yang sama-sama rentan penyakit/gangguan
kesehatan
16. Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA, status social, dsb
23
24
ATAU.

25
Therapies
Therapies to
to End-of-life
End-of-life
modify
modify disease
disease Care
Care

Palliative Care

Presentation
Presentation Death
Death
Therapies
Therapies to
to relieve
relieve
suffering
suffering and
and // or
or
improve
improve quality
quality of
of life
life
26

You might also like