You are on page 1of 22

BAB 1

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Banyak Boulder ditemukan setelah dilakukan
peledakan dilokasi zona 1 Pit Purnama
Terjadi Re-Blast (Peledakan Kembali) sebanyak
3 kali di Zona 1 pit Purnama pada periode
Januari April 2017
Penurunan Jumlah Produksi di Zona 1 Pit
Purnama pada Periode Januari April 2017
Rumusan Masalah
Bagaimana Fragmentasi hasil peledakan dengan
bench height 7,5 m berdasarkan digging Rate
Excavator di Zona 1 Pit Purnama ?
Apa Faktor-Faktor yang mempengaruhi
Fragmentasi hasil peledakan dengan bench height
7,5 meter di Zona 1 Pit Purnama ?
Berapa Bench Height yang sesuai pada Zona 1 Pit
Purnama untuk menghasilkan fragmentasi yang
optimal ?
Tujuan Penelitian
Mengetahui Fragmentasi hasil peledakan
dengan bench Height 7,5 m berdasarkan
digging rate alat gali muat
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
fragmentasi hasil peledakan dengan bench
height 7,5 m
Mengetahui bench height parameter yang
sesuai dengan hasil fragmentasi yang optimal
pada Zona 1 pit Purnama
Batasan Masalah
Excavator yang digunakan adalah Cat 390 F
Analisis Geometri Peledakan hanya pada
Bench Height Parameter
Dalam Analisis Fragmentasi menggunakan
software Split Desktop 3.1
Pemetaan menggunakan Surpac 6.3
Digging Rate hanya pada saat pengambilan
ore
Manfaat
Bagi Peneliti
Peneliti dapat mengetahui distribusi fragmentasi
hasil peledakan pada lokasi penelitian serta
menambah pengalaman pada bidang Drilling dan
Blasting .
Perusahaan
Manfaat penelitian bagi perusahaan adalah
memberikan masukan untuk mendapatkan
fragmentasi peledakan yang baik, tersebut dapat
digunakan untuk kegiatan peledakan kedepannya.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
LOKASI PENELITIAN
Foto PIT Martabe Gold Mine sebelum penambangan menggunakan Drone Phantom 3
LOKASI PENELITIAN
Foto Purnama Pit Martabe Gold Mine Bulan Maret menggunakan Drone Phantom 3
Teori Yang Digunakan
Teori Koesnaryo
Teori Konya
Teori RL. Ash
Teori Koesnaryo
Suatu operasi peledakan dinyatakan berhasil dengan baik pada kegiatan
penambangan apabila :
Target produksi terpenuhi(dinyatakan dalam ton/hari atau ton/bulan).
Penggunaan bahan peledak efisien yang dinyatakan dalam jumlah
batuan yang berhasil dibongkar per kilogram bahan peledak (disebut
powder faktor).
Diperoleh fragmentasi batuan berukuran merata dengan sedikit bongkah
(kurang dari 15% dari jumlah batuan yang terbongkar per peledakan).
Diperoleh dinding batuan yang stabil dan rata (tidak ada overbreak,
overhang, retakan retakan).
Aman.
Dampak terhadap lingkungan minimal.
(Koesnaryo, 1988 ).
BAB 3
METODE PENELITIAN
RENCANA WAKTU PENELITIAN
MINGGU 1 MINGGU 2 MINGGU 3 MINGGU 4
Pengambilan Data
Pengolahan Data
Analisis data
Penulisan Hasil
Metode Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Data Primer
Perencanaan produksi peledakan
Metode, Geometri peledakan, dan bahan peledak yang digunakan
(Blast Report)
Fragmentasi hasil peledakan
Data Geoteknik
Data Sekunder
Peta Lokasi perusahaan
Peta wilayah IUP
Kondisi geologi setempat
Data curah hujan
Data Blasting Sebelumnya
Spesifikasi Alat Gali Muat
Pengolahan Data
Perhitungan geometri peledakan dan powder
factor (PF) yang efisien.
Perhitungan distribusi fragmentasi.
Perhitungan produktivitas alat gali muat.
Perhitungan recovery blasting.
Teknik Analisis Data
Analisa geometri peledakan dan powder factor
(PF).
Analisa fragmentasi hasil peledakan.
Analisa produktivitas alat gali muat.
Analisa fragmentasi yang dihasilkan terhadap
produktivitas alat gali muat.
Analisa faktor-faktor yang mempengaruhi
fragmentasi

You might also like