You are on page 1of 13

ADR TIPE E

KELOMPOK 15 KELAS C
Aminda Nur Radiastuti (13613160)
Primadara Damayanti (13613163)
Revi Novitasari (13613196)
Alia Meta (11613130)
ADR TIPE E
o ADR dianggap sebagai tanggapan berbahaya atau hal yang tidak diinginkan
pada suatu obat yang terjadi pada dosis biasa, yang digunakan untuk
profilaksis, diagnosis, terapi penyakit atau untuk modifikasi fungsi psikologis

o ADR tipe E adalah ADR yang terjadi ketika penggunaan obat dihentikan
secara tiba-tiba.

o Contohnya : kejadian kejang pada penghentian secara tiba-tiba terapi anti


konvulsan dan kekurangan adrenokortikal setelah penghentian
glukokortekoid secara tiba-tiba.
o Contoh ADR tipe E lainnya misalnya hipertensi, obat golongan opiad, kejang
pada benzodiazepine withdrawal. Reaksi penghentian obat juga dapat terjadi
karena penghentian terapi dengan diazepam, antidepresan , atau -
adrenoresptor antagonis secara tiba-tiba
SSRIs Antidepressant :
The Discontinuation Syndrome

o Tujuan : Meninjau kembali relevansi klinis


penghentian mendadak pada penggunaan
antidepresan golongan inhibitor selektif
serotonin reuptake (SSRI) atau serotonin/
norepinefrin reuptake inhibitor (SNRI).
SSRI dan
Discontinuation Syndrome
Serotonin selektif re-uptake inhibitor atau serotonin-
reuptake inhibitor tertentu (SSRI) adalah senyawa
yang biasanya digunakan sebagai antidepresan dalam
pengobatan gangguan depresi dan gangguan
kecemasan utama.
Discontinuation Syndrome adalah jenis reaksi
withdrawal pada seseorang yang mengkonsumsi SSRI
selama periode waktu tertentu dan mengalami
penghentian obat secara mendadak.
Kejadian ADR
Insidensi dari discontinuation syndrome, bervariasi
tergantung SSRI nya.
Paroxetine lebih sering dikaitkan dengan terjadinya
discontinuation syndrome, dimana telah dilaporkan tingkat
kejadiannya sebesar 34,5 % dibandingkan dengan plasebo
pada penggunaannya selama 12 minggu dengan metode
double-blind placebo-controlled study.
per 1.000 resep ditulis,mengungkapkan bahwa tingkat
kejadian untuk paroxetine adalah lebih dari 100 kali lebih
tinggi dari fluoxetine dan 10 kali lebih tinggi dari sertraline
atau fluvoxamine.
Gejala umum dari discontinuation
syndrome
1. Gangguan tidur
2.Gangguan pencernaan
3. Lemah ,letih ,lesu
4. Pusing
Faktor Resiko
Dari data retrospektif 350 pasien yang menggunakan
SSRI tidak menunjukkan penambahan risiko yang
signifikan terkait dengan usia, jenis kelamin, atau
diagnosis. Namun cenderung lebih umum pada pasien
yang menggunakan dosis yang lebih tinggi.
Semakin lama pasien menggunakan obat maka
semakin tinggi kejadian atau keparahan dari
discontinuation syndrome
Mekanisme SSRI dan Depresi
Mekanisme SSRI dan Depresi
SSRI meningkatkan tingkat ekstraseluler dari neurotransmitter
serotonin yang dikirim dari satu sel saraf yang disebut neuron
presinaptik di celah sinapsis ke sel saraf penerima disebut neuron
postsinaptik. Setelah neuron presinaptik selesai mentransmisi
informasi ke neuron postsynaptic, neuron menyerap kembali
serotonin dalam proses yang disebut reuptake
dengan menghambat reuptake ke dalam sel presynaptic,
meningkatkan tingkat serotonin di celah sinaps yang tersedia untuk
mengikat reseptor pasca-sinaptik.
Orang dengan depresi telah menurunkan kadar serotonin. SSRI
memblokir reuptake dari serotonin, yang berarti ada lebih banyak
serotonin dari sisa-sisa yang biasa tersedia di ruang sinaptik antara
dua saraf. Ini memudahkan gejala depresi akibat rendahnya tingkat
serotonin.
Mekanisme timbulnya ADR
Penjelasan secara patofisiologi dari gejala putus obat
antidepresan masih belum diketahui, namun
mekanismenya mungkin sebagai berikut:
penggunaan jangka panjang antidepresan golongan
SSRI meningkatkan level sinaptik serotonin melalui
blokade pompa ambilan serotonin yang menghasilkan
penurunan homeostasis reseptor postsinaptik.
Rekomendasi pencegahan atau
penanganan ADR
Pasien harus memperhatikan obat yang diberikan dokter
terutama efek yang akan diperoleh
Apoteker yang menerima resep harus memperingatkan
pasien untuk tidak membuat perubahan mendadak dalam
mengkonsumsi obat tanpa konsultasi terlebih dahulu
dengan dokter bahkan jika mereka merasa telah pulih dan
tidak perlu lagi obat atau merasa itu tidak efektif.
Dokter juga perlu menyadari situasi keluarga yang
menjadi salah satu penyebab penghentian pengobatan
tiba-tiba seperti anak kehabisan obat karena masalah
keuangan, tidak mengambil resep tepat waktu.
kesimpulan
Sindrom penghentian antidepresan / discontinuation
syndrome terjadi pada sekitar 20 % pasien setelah
penghentian tiba-tiba obat antidepresan yang diambil
untuk setidaknya enam minggu
Gejala khas sindrom penghentian antidepresan antara
lain : insomnia, mual, ketidakseimbangan, gangguan
sensorik.
Peran pasien, apoteker , dan dokter sangat
berpengaruh pada penggunaan obat antidepresan dan
pencegahan terhadap ADR yang mugkin terjadi.
TERIMAKASIH

You might also like