You are on page 1of 29

CASE REPORT

FEMORAL SHAFT FRACTURES

D.H SUKARNA PUTRA S.KED


J510160032

PEMBIMBING
DR. BUNARWAN SP.OT
IDENTITAS
Nama :An. MT
Umur :14 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Kebakkramat
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
Tanggal Masuk Rumah Sakit : 5 Juli 2017
Tanggal Pemeriksaan : 6 Juli 2017
KELUHAN UTAMA

Kaki kiri nyeri dan tidak bisa digerakan


3 JSMRS

Pasien datang dengan keluhan bengkak dan nyeri pada paha


kaki sebelah kiri. Pada paha kiri tidak terdapat luka terbuka.
Selain itu pasien mengeluhkan nyeri kepala dan terdapat luka-
luka lecet pada daerah sekitar kepala akibat kecelakaan lalu
lintas, pingsan (+), mual (-), Muntah (-)
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Riwayat Keluhan Serupa : diakui ( 7 bulan yang lalu Fraktur femur sinistra)
Riwayat Mondok : diakui ( 7 bulan yang lalu Fraktur femur sinistra)
Riwayat Diabetes Melitus : disangkal
Riwayat Hipertensi : disangkal
Riwayat Alergi Obat : disangkal
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Riwayat Keluhan Serupa : disangkal


Riwayat Diabetes Melitus : disangkal
Riwayat Hipertensi : disangkal
Riwayat Alergi Obat : disangkal
RIWAYAT KEBIASAAN

Riwayat konsumsi obat : disangkal


Riwayat konsumsi alkohol : disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak kesakitan
Kesadaran : Kompos mentis E4V5M6
Vital Sign
Tekanan darah : 110/80
Frekuensi nadi : 96x/menit
Frekuensi napas : 20x/menit
Suhu : 36,50C
PEMERIKSAAN THORAKS

Paru Hasil Pemeriksaan


Inspeksi Normothoraks, simetris kanan kiri,
ketinggalan gerak (-), retraksi dada (-),
benjolan (-), luka pada kulit (-)
Palpasi Fremitus dada kanan kiri sama,
krepitasi (-)
Perkusi Sonor pada paru kanan dan kiri

Auskultasi Suara dasar vesikuler (+/+), Ronkhi (-/-


), wheezing (-/-)
PEMERIKSAAN JANTUNG

Jantung Hasil Pemeriksaan


Inspeksi Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi Ictus cordis tidak kuat angkat
Perkusi Batas jantung :
Batas Kanan Jantung:
-Atas : SIC III linea substernalis dextra
-Bawah : SIC V linea substernalis dextra
Batas Kiri Jantung
-Atas : SIC III pada sisi lateral linea
parasternalis sinistra
-Bawah : SIC V linea midclavicula sinistra.
Auskultasi BJ I/II Reguler, bising jantung (-)
PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN

Abdomen Hasil Pemeriksaan


Inspeksi Distensi (-), sikatriks (-), benjolan (-)
Auskultasi Bising usus (+) normal
Palpasi Nyeri tekan (-) defans muskular (-).

Perkusi Tymphani, (-), ascites (-)


STATUS LOKALIS

Look :Pemendekan (+), udem (+), deformitas (+), tidak


terdapat luka robek.
Feel : Nyeri tekan (+), krepitasi (+)
Movement :Nyeri gerak aktif (+), nyeri gerak pasif (+),
ROM sulit dinilai
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Angka Satuan Nilai Normal
Hemoglobin 12,8 gr/dl Lk : 13,0 16,0
Pr : 12,0 14,0
Eritrosit 3,97 106ul Lk : 4.5 5,5
Pr : 4,0 5,0
Hematokrit 38,3 % Lk : 40 48
Pr : 37 43
Leukosit 13,1 103ul 5,0 10,0
Trombosit 262 103ul 150 400
GDS 129 Mg/dl 70-150
Hbsag Non-reaktif Non-reaktif
Foto Polos (X-ray)

1 Juli 2017 6 Juli 2017


DIAGNOSIS KERJA

Fraktur Shaft Femur Sinistra luka tertutup


TATALAKSANA

Puasa
DC (+)
Antibiotik
Anti Emetik
Analgesik
TINDAKAN OPERATIF

ORIF femur sinistra


PROGNOSIS

Quo ad Vitam : dubia ad bonam


Quo ad Sanam : dubia ad bonam
Quo ad Functionam : dubia ad bonam
ANATOMI

Epiphysis proximal
Diaphysis
Epiphysis distalis
DEFINISI

Fraktur shaft femur adalah suatu diskontinuitas tulang yang


mengenai bagian sepertiga tengah dari tulang femur.
KLASIFIKASI
PROSES PENYEMBUHAN TULANG

Tahap Hematoma dan Tahap Pembentukan Tahap Penulangan


Inflamasi.
Tahap Proliferasi Sel.
Kalus Kalus Remodeling
TATALAKSANA

REDUKSI

IMMOBILISASI

OPERATIF
FIKSASI EKSTERNAL
FIKSASI INTERNAL
PROBLEM POST OPERASI

Nyeri, Bengkak Eritema

Penuruanan
kekuatan otot
Keterbatasan LGS
dan Peningkatan
suhu lokal
KOMPLIKASI DINI

Syok
Deep vein thrombosis
Emboli lemak
Infeksi
KOMPLIKASI LANJUTAN

Stiff joint (kaku sendi)


Penyatuan lambat dan non union
Malunion
Infeksi
PROGNOSIS

Penderita fraktur femur 1/3 medial setelah pemasangan internal


fiksasi plate and screw tanpa komplikasi bila mendapat tindakan
fisioterapi sejak dini dan tepat maka kapasitas fisik dan
kemampuan fungsional akan kembali normal (baik). Tetapi bias
menimbulkan keadaan yang jelek dari penyembuhan apabila
terjadi komplikasi yang menyertai dan umumnya usia lanjut
(Apley, 2001).

You might also like