You are on page 1of 12

NAMA:

MORY SYAMONIS
SATRIO
NAUFAL R
WAHYU A
M DAFFA
M BAYU
APA
ITU
HAM?
Hak Asasi Manusia(HAM) adalah prinsip-prinsip moral
atau norma-norma,[1] yang menggambarkan standar
tertentu dari perilaku manusia, dan dilindungi secara
teratur sebagai hak-hak hukum dalam hukum kota dan
internasional.[2] Mereka umumnya dipahami sebagai hal
yang mutlak[3] sebagai hak-hak dasar "yang seseorang
secara inheren berhak karena dia adalah manusia, "[4]
dan yang" melekat pada semua manusia "[5] terlepas dari
bangsa, lokasi, bahasa, agama, asal-usul etnis atau
status lainnya.[3] Ini berlaku di mana-mana dan pada
setiap kali dalam arti yang universal, [1] dan ini egaliter
dalam arti yang sama bagi setiap orang.[3] HAM
membutuhkan empati dan aturan hukum[6] dan
memaksakan kewajiban pada orang untuk menghormati
hak asasi manusia dari orang lain.[1][3] Mereka tidak
harus diambil kecuali sebagai hasil dari proses hukum
berdasarkan keadaan tertentu;[3] misalnya, hak asasi
manusia mungkin termasuk kebebasan dari penjara
melanggar hukum , penyiksaan, dan eksekusi.[7]
a. Hak Asasi Pribadi (Personal Rights)
Hak Asasi Pribadi adalah hak yang meliputi kebebasan menyatakan
pendapat, kebebasan memeluk agama, kebebasan bergerak,
kebabasan dalam untuk aktif setiap organisasi atau perkumpulan
dan sebagainya.

Contohnya :
Hak Kebebasan dalam mengutarakan atau menyampaikan
pendapat.
Hak Kebebasan dalam menjalankan kepercayaan dan memeluk atau
memilih agama.
Hak Kebabasan dalam berpergian, berkunjung, dan berpindah-
pindah tempat.
Hak Kebabasan dalam memilih, menentukan organisasi dan aktif
dalam organisasi tersebut.
b. Hak Asasi Ekonomi (Property Rights)
Hak Asasi Ekonomi adalah Hak untuk memiliki, membeli
dan menjual, serta memanfaatkan sesuatu.

Contohnya :
Hak Asasi Ekonomi tentang kebebasan dalam membeli.
Hak Asasi Ekonomi tentang kebebasan dalam mengadakan
dan melakukan perjanjian Kontrak
Hak Asasi Ekonomi tentang kebebasan dalam memiliki
sesuatu
Hak Asasi Ekonomi tentang kebabasan dalam memiliki
pekerjaan yang layak.
Hak Asasi Ekonomi tentang kebabasan dalam melakukan
transaksi
Hak Asasi Ekonomi dalam bekerja
Tragedi Trisakti adalah peristiwa
penembakan, pada tanggal 12 Mei 1998,
terhadap mahasiswa pada saat demonstrasi
menuntut Soeharto turun dari jabatannya.
Kejadian ini menewaskan empat mahasiswa
Universitas Trisakti di Jakarta,Indonesia serta
puluhan lainnya luka.
Latar belakang dan kejadian

Ekonomi Indonesia mulai goyah pada awal 1998, yang


terpengaruh oleh krisis finansial Asia sepanjang 1997 - 1999.
Mahasiswa pun melakukan aksi demonstrasi besar-besaran ke
gedung DPR/MPR, termasuk mahasiswa Universitas Trisakti.

Mereka melakukan aksi damai dari kampus Trisakti menuju


Gedung Nusantara pada pukul 12.30. Namun aksi mereka
dihambat oleh blokade dari Polri dan militer datang kemudian.
Beberapa mahasiswa mencoba bernegosiasi dengan pihak Polri.

Akhirnya, pada pukul 5.15 sore hari, para mahasiswa bergerak


mundur, diikuti bergerak majunya aparat keamanan. Aparat
keamanan pun mulai menembakkan peluru ke arah mahasiswa.
Para mahasiswa panik dan bercerai berai, sebagian besar
berlindung di universitas Trisakti. Namun aparat keamanan
terus melakukan penembakan. Korban pun berjatuhan, dan
dilarikan ke RS Sumber Waras.
Satuan pengamanan yang berada di lokasi pada saat
itu adalah Brigade Mobil Kepolisian RI, Batalyon
Kavaleri 9, Batalyon Infanteri 203, Artileri Pertahanan
Udara Kostrad, Batalyon Infanteri 202, Pasukan Anti
Huru Hara Kodam seta Pasukan Bermotor. Mereka
dilengkapi dengan tameng, gas air mata, Steyr, dan
SS-1.
Pada pukul 20.00 dipastikan empat orang mahasiswa
tewas tertembak dan satu orang dalam keadaan
kritis. Meskipun pihak aparat keamanan membantah
telah menggunakan peluru tajam, hasil otopsi
menunjukkan kematian disebabkan peluru tajam.
Hasil sementara diprediksi peluru tersebut hasil
pantulan dari tanah peluru tajam untuk tembakan
peringatan.

You might also like