You are on page 1of 33

Diabetes Melitus Gestasional

SARNIWATY KAMISSY
Pendahuluan
Diabetes Melitus Gestasional (DMG) adalah ggn
metabolisme karbohidrat dari ringan sampai berat
yang memiliki angka mortalitas dan morbiditas tinggi
baik pada ibu maupun janin yang dikandungnya.
Sebelum pemberian insulin
65 % kehamilan berakhir dengan kematian
perinatal
30 % kematian ibu.
Pendahuluan
Angka kejadian DMG di Indonesia 1,9-3,6%
Angka mortalitas perinatal 3-5%
Pendahuluan
Saat ini, pada DMG mempunyai risiko yang
hampir sama dengan wanita hamil tanpa
komplikasi.
Penurunan risiko ini adalah gabungan dari
penatalaksaan medis, obstetrik dan neonatal
serta faktor kunci yaitu diet seimbang, latihan
jasmani dan pengobatan.
DMG
Suatu intoleransi karbohidrat ringan (TGT) sampai
berat (DM) yang terjadi atau diketahui pertama kali
pada saat kehamilan berlangsung.
Overt Diabetes yaitu pasien yang diketahui
menderita Diabetes Melitus (DM) sebelum kehamilan,
dalam hal ini dapat berupa DM tipe 1 atau 2
Kekerapan 1-3 % di dunia
Indonesia sendiri adalah 1,9-3,6 %.
Sedangkan untuk DM tipe 2 dalam kehamilan
disebutkan 6,3 % dari 811 kehamilan pada suku
Indian Pima di Arizona.
DMG
Klasifikasi kehamilan dengan DMG
(White)
Klasifikasi tersebut menekankan pada
keterlibatan target organ terutama mata,
ginjal, dan jantung terhadap hasil akhir
kehamilan
Patofisologi
Kehamilan terjadi perubahan hormonal mayor, terdapat
penyesuaian metabolisme karbohidrat maternal dan fetal.
Wanita hamil normal penurunan gula darah puasa dan tingkat
asam amino peningkatan gula darah postprandial, asam lemak
bebas, keton, trigliserida dan sekresi insulin sebagai respon
terhadap glukosa menjaga tersedianya pasokan nutrient ke
janin tetap konstan
Pada kehamilan awal (lebih dari 20 minggu) metabolisme
karbohidrat maternal dipengaruhi peningkatan estrogen dan
progesteron
Estrogen memperkuat kerja insulin dengan menstimulasi
sekresi insulin dari pankreas dan memperbaiki penggunaan
glukosa perifer
Patofisologi
Pada keadaan lanjut dari kehamilan, level basal insulin
meningkat.
Laktogen plasenta manusia yang disekresi oleh
sinsitiotrofoblas plasenta setelah umur kehamilan lebih dari
20 minggu merupakan suatu antagonis insulin.
Pada tingkat sel, peningkatan ikatan insulin ke jaringan sel
adipose dan sel hepatosit menyebabkan resistensi insulin
dikarenakan mekanisme postreseptor
Pada keadaan hamil apabila sel beta pankreas tidak dapat
secara cukup mensekresi insulin resistensi insulin pada
organ-organ yang sensitif insulin seperti hati dan otot
diabetes gestasional.
Preexixting Diabetes yaitu diabetes didiagnosis sebelum kehamilan.
Jarang terjadi, kasus ditemukan selama ANC. Untuk perawatan
selanjutnya sama dengan Gestasional Diabetes Mellitus.

Gestasional Diabetes Mellitus(GDM) didefinisikan sebagai derajat


intoleransi glukosa selama kehamilan, terjadi ketika hormon
kehamilan atau faktor lain mengganggu kemampuan tubuh
menggunakan insulin. Biasanya tidak bergejala, berkembang selama
paruh kedua kehamilan dan hilang setelah melahirkan
Kriteria Diagnostik Diabetes Mellitus Sebelum
Kehamilan (Preexisting DM)

1. Gejala diabetes (poliuria, polidipsia, dan atau adanya penurunan


berat badan yang significant ) ditambah dengan kadar glukosa darah
acak sama atau lebih besar dari 200 mg / dL.
2. Glukosa darah puasa (minimal 8 jam tanpa makan) sama dengan
atau lebih besar dari 126 mg / dL.
3. Glukosa darah 2 jam sesudah makan (2 jam post prandial), sama
atau lebih besar dari 200 mg / dL.
Nilai positif pada setiap tes ini harus dikonfirmasi pada hari berikutnya
dengan mengulangi salah satu tes.
Penapisan Diabetes Melitus Gestasional

Dilakukan pada semua wanita hamil dan


dilakukan pada usia kehamilan 24-26
Resiko tinggi dilakukan penapisan lebih
awal dan diulang kembali pada minggu gestasi
ke 26.
Faktor resiko
(The criteria for the diagnosis of GDM are based on the original work of
O'Sullivan and Mahan and modified by Carpenter and Coustan)
Wanita dengan faktor risiko :
1. Obesitas
2. Riwayat GDM
3. Glycosuria
4. Riwayat keluarga

Glucose Tolerance Tes

Jika hasil pengujian tidak menunjukkan diabetes, maka harus diuji ulang antara UK
24 dan 28 minggu.
Penapisan DMG
Cara WHO yaitu wanita hamil dalam keadaan puasa
diberikan glukosa 75 gram lalu diperiksa plasma vena
dalam 2 jam kemudian tergantung hasilnya yaitu
normal atau DMG menurut kriteria dari WHO
Persiapan:
makan makanan yang mengandung cukup karbohidrat
minimal 3 hari sebelumnya
malam sebelum hari pemeriksaan pasien harus puasa
selama 8-10 jam
Pengaruh Diabetes Meliitus Gestasional

Pengaruh DM Terhadap Kehamilan


1. Abortus dan partus prematurus
2. Pre eklamsia
3. Hidroamnion
4. Insufisiensi plasenta

Pengaruh DM terhadap janin/bayi


1. Kematian hasil konsepsi dalam kehamilan
muda mengakibatkan abortus
2. Cacat bawaan
3. Dismaturitas
4. Janin besar (makrosomia)
5. Kematian dalam kandungan
6. Kematian neonatal
7. Kelainan neurologik dan psikologik
Kriteria Diagnosis DMG (1)
A. Cara 2 Langkah (OSullivan & Mahan, Carpenter&Coustan):
1. Screening: Glukosa 50 g
- Glukosa 1 jam pasca beban < 150 mg/dL Normal
> 150 mg/dL Uji Diagnostik
2. Uji Diagnostik. Glukosa 100 gram *140 ~ 80% kasus DMG
Glukosa Puasa > 95 mg/dL **130~ 90% kasus
1 jam > 180 mg/dL
2 jam > 155 mg/dL
3 jam > 140 mg/dL
Jika > 2 angka abnormal DMG

B. NDDG / WHO: sesuai dng TTGO non hamil, glukosa 75 g


Kriteria: sesuai non hamil: 2 jam > 200 mg/dL - DM Gestasi
> 140 - 199- TGT Gestasi
< 140 - Normal
DMG maupun TGT dikelola sebagai DM
Kriteria Diagnosis DMG (2)
C. Perkeni: Cara diagnosis sesuai NDDG/WHO
Modifikasi: hanya diperiksa g.d. 2 jam pasca beban
Kriteria sama dgn NDDG / WHO - g.d. 2 jam
> 200 mg/dL - DM Gestasi
> 140 - 199- TGT Gestasi
< 140 - Normal

D. Modifikasi American Diabetes Association


Satu langkah, beban glukosa 75 gram
Kriteria DMG sesuai Carpenter & Coustan
Puasa > 95 mg/dL
1 jam > 180 mg/dL
2 jam > 155 mg/dL
Pengelolaan Diabetes Mellitus pada Kehamilan

mempertahankan konsentrasi gula darah kurang dari 95mg/dL


(5,3 mmol/L) sebelum makan dan kurang dari 140 dan 120
mg/dL (7,8 dan 6,7 mmol/L), satu atau dua jam setelah makan

Pemberian Insulin

Mangatur Diet
Pengelolaan DMG
Non Farmakologis:
Pengaturan Makan
Kegiatan Jasmani
Farmakolgis:
Obat Hipoglikemik Oral ?
Insulin
Skema Pengelolaan DMG
DMG
GDp <130 mg/dL GDp 130 mg/dL

Terapi Gizi Medis


1 minggu

GDp <105 dan GDp >105 atau


GD 2 jam p.p <120 GD 2 jam p.p >120

Terapi Gizi Medis Terapi Gizi Medis


+
INSULIN
Dikutip dari Konsensus DMG Perkeni
Tatalaksana
1. Perencanaan makan yang sesuai dengan
kebutuhan.
merupakan tahap awal yang penting pada
penatalaksanaan DMG.
Tujuan : mencapai normoglikemia dan
pertumbuhan dan perkembangan janin yang
optimal.
Perhitungan jumlah kalori yang diperlukan sesuai
dengan perhitungan pada penderita diabetes
mellitus tetapi dengan penambahan 300 kalori
untuk kehamilan
Tatalaksana
1. Perencanaan makan yang sesuai dengan
kebutuhan.
Distribusi dari kalori yang diperlukan adalah 40-50
% terdiri dari karbohidrat, 20 % protein dan 30-40
% lemak.
Selain makanan diperlukan juga latihan jasmani
dengan tujuan untuk memperbaiki sensitivitas
insulin.
Tatalaksana
2. Pemantauan glukosa darah di rumah.
Dapat mempermudah pencapaian normoglikemia
bagi mereka yang mendapat insulin
Mencegah reaksi hipoglikemia berat.
Pada pasien DMG juga dilakukan pemeriksaan
HbA1c 6-8 minggu sekali.
Kadar HbA1c yang diinginkan adalah < 6%
Tatalaksana
3. Pemberian insulin
indikasi : setelah gagal respon terhadap terapi
dengan diet dan latihan jasmani.
pengaturan makan selama dua minggu tidak
tercapai sasaran normoglikemia yaitu glukosa
darah < 105 mg/dl dan 2 jam sesudah makan
<120 mg/dl insulin harus segera dimulai.
Tatalaksana
3. Pemberian insulin
Pada umumnya insulin dimulai dengan dosis
kecil, bertambah dengan meningkatnya usia
kehamilan.
Hipergikemia hanya pada pagi hari, cukup
diberikan suntikan insulin sebelum tidur
malam.
Tatalaksana
3. Pemberian insulin
Pada pasien dengan hiperglikemia pada
keadaan puasa maupun sesudah makan
diberikan insulin kerja cepat dan menengah,
pagi dan sore.
Dosis insulin 0,5-1,5 unit/kg berat badan
2/3 dosis diberikan pada pagi hari dan 1/3
dosis diberikan pada sore hari
Tatalaksana
Penggunaan obat hipoglikemik oral tidak dianjurkan
pada DMG (kontroversi)
Kelainan kongenital pada kehamilan trimester
pertama pada pasien yang diberikan obat
hipoglikemik oral.
Pada penelitian lain disebutkan justru tidak ada
efek samping perinatal.
Penggunaan obat jenis sulfonil urea, Glyburide tidak
melalui sawar plasenta sehingga aman bagi fetus
Perawatan post partum
Mencegah perkembangan lebih lanjut diabetes tipe II
pada ibu dengan DMG
Kontrol gula darah.
Pada DMG : gula darah setelah melahirkan akan
membaik
Setelah melahirkan tetap mempunyai gula darah puasa
diatas 126 mg/dl masuk ke dalam kriteria DM.
Wanita dengan DMG yang memerlukan terapi insulin
selama kehamilan memerlukan monitor gula darah
overt hiperglikemia.
Perawatan post partum
Pengetahuan mengenai laktasi dan konseling diet.
konsultasi gizi untuk reevaluasi diet berhubungan dengan
mempertahankan berat badan
Laktasi dapat menurunkan level gula darah dan
menurunkan insiden terjadinya DM dibandingkan yang
tidak
Edukasi.
mengenai risiko jangka panjang kemungkinan tjd DM
17-63 % DM dalam 5-16 tahun pada ps riw DMG
Risiko dg obesitas dan DMG didapat awal kehamilan.
efek metabolik karena keterbatasan sel B pankreas selama
kehamilan karena adanya resistensi insulin yang berlanjut
setelah melahirkan
Perawatan post partum
Pengkajian gula darah setelah melahirkan dan minimal
tiap 3 tahun.
Kontrasepsi.
Disarankan pemakaian kontrasepsi yang aman dan tidak
mengandung efek metabolik seperti kondom, diafragma,
spermisida. angka kegagalan 18-28 %.
Pada studi retrospektif, cross sectional dan case control tentang
pemakaian kontrasepsi oral kombinasi dosis kecil dan kontasepsi
oral progestin tidak meningkatkan risiko DM dan komplikasinya.
Pencegahan DM dan komplikasinya.
Tidak ada rekomendasi.
Penggunaan thiazolidinedione dikatakan dapat memperbaiki
sensitivitas insulin tetapi tidak memperbaiki toleransi glukosa
Modifikasi gaya hidup sangat diperlukan yaitu olahraga dan diet
KESIMPULAN
DMG merupkan salah satu kelainan cukup berat
komplikasi bagi ibu maupun janinnya.
Penapisan DMG pd ibu hamil usia kehamilan mulai
26 minggu. Resti Pemeriksaan gula darah sejak
dini
Tatalaksana DMG yang menyeluruh perlu agar ibu
dan janin yang dikandungnya dalam kondisi yang baik
Post partum dimonitor kadar gula darah agar
diketahui apakah DMG berkembang menjadi DM
tipe II atau tidak
thank you

You might also like