Professional Documents
Culture Documents
Secara etimologi
Ekologi berasal dari Bahasa Latin, yaitu oikos dan logos
Soemarwoto (1997) menyatakan bahwa oikos berasal dari Bahasa
Yunani yang artinya rumah dan logos yang artinya ilmu
Secara harfiah
ekologi diartikan sebagai ilmu tentang makhluk hidup dalam
rumahnya atau ilmu tentang rumah tangga makhluk hidup
Soerjani (1987) menegaskan bahwa ekologi adalah ilmu tentang
hubungan timbal-balik antara makhluk hidup dengan sesamanya dan
dengan benda-benda mati di sekitarnya.
Secara terminologi
ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan antara
organisme (makhluk hidup) dengan alam sekitarnya
EKOLOGI berkaitan dengan berbagai ilmu pengetahuan atau
merupakan sintesa dari berbagai ilmu pengetahuan seperti
Botani
Geologi
ilmu tanah
Meteorologi
matematika dan sebagainya
Misalnya makhluk hidup itu membuang kotoran, cairan dan gas atau bangkai
yang membentuk perubahan komposisi kimia lingkungan, baik bersifat
merusak ataupun membangun.
2. Perkembangan Kehidupan Masyarakat
terkait Ekologi
Masyarakat berkembang melalui beberapa masa perkembangan kehidupan.
Pertama, masa berburu, meramu dan mengumpulkan makanan (food
gathering)
Kedua, masa bercocok tanam (food producing) dan beternak
Ketiga, masa pertanian
Keempat, masa perundagian
Memasuki masa sejarah (dimana orang sudah mulai mengenal tulisan),
ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang
Zat Gizi (nutrient) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya,
yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses
kehidupan.
Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat gizi atau unsur/ikatan kimia yang
dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh yang berguna jika dikonsumsi.
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan,
kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang
diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan
tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses
penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.
Status Gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat
gizi. Status gizi dibedakan menjadi status gizi buruk, kurang, baik dan lebih.
Pada awalnya ilmu gizi hanya dihubungkan dengan
kesehatan tubuh, yaitu untuk menyediakan energi,
membangun, memelihara jaringan tubuh dan mengatur
proses-proses kehidupan di dalam tubuh. Penelitian ilmu
gizi mempelajari hubungan antara makanan dan minuman
terhadap kesehatan dan penyakit, khususnya dalam
menentukan diit yang optimal
Sejak tahun 1950-an masalah lingkungan mendapat perhatian serius, tidak saja
dari kalangan ilmuwan, tetapi juga politisi maupun masyarakat umum.
Kesadaran manusia akan masalah lingkungan hidup semakin meluas yaitu dengan
diadakannya Konferensi PBB tentang lingkungan hidup manusia di Stockholm,
Swedia tanggal 5-16 Juni 1972.
Konferensi ini merupakan perwujudan kepedulian bangsa-bangsa di dunia akan
masalah lingkungan hidup dan merupakan komitmen prima bagi tanggung jawab
setiap warga negara untuk memformulasikannya dalam setiap kebijaksanaan
pengelolaan lingkungan hidup.
Hasil dari konferensi ini adalah: (1) Deklarasi tentang Lingkungan Hidup Manusia,
terdiri atas mukadimah (Preamble) dan 26 prinsip dalam Stockholm Declaration;
(2) Rencana Aksi Lingkungan Hidup Manusia (Action Plan) yang terdiri dari 109
rekomendasi. Deklarasi dan rekomendasi dari konferensi ini dapat dikelompokkan
menjadi lima bidang utama yaitu pemukiman, pengelolaan sumber daya alam,
pencemaran, pendidikaan dan pembangunan. Deklarasi Stockholm juga
menyerukan agar bangsa-bangsa di dunia mempunyai kesepakatan untuk
melindungi kelestarian dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup bagi
kehidupan manusia.
Pada tahun 1987, World Commision on Environment and
Development (WCED) menyerukan perhatian pada masalah besar
dan tantangan yang dihadapi pertanian dunia jika kebutuhan
pangan saat ini dan mendatang harus terpenuhi serta perlunya
suatu pendekatan baru untuk pengembangan pertanian.
Selain itu, dikenal juga istilah autekologi, yaitu studi ekologi yang
memusatkan perhatian pada hubungan timbal-balik satu jenis makhluk
hidup dengan lingkungannya, misalnya ekologi tumbuhan, ekologi hewan,
dan tentu saja ekologi manusia dimana di dalamnya dapat dipelajari
tentang ekologi pangan dan gizi.
Istilah ekosistem pertama kali dipakai oleh Tansley pada tahun 1935
Dalam pendekatan ekosistem, ekologi merupakan studi keterkaitan antara
organisme dengan lingkungannya, baik lingkungan abiotik maupun biotik
Lingkungan abiotik terdiri dari atmosfer, cahaya, air, tanah dan unsur
mineral
Perlu diketahui apa yang dimaksud dengan organisme. Ini penting karena
pada hakikatnya organisme dibangun dari sistem-sistem biologik yang
berjenjang sejak dari molekul-molekul biologi yang paling rendah
meningkat ke organel-organel subseluler, sel-sel, jaringan-jaringan, organ-
organ, sistem-sistem organ, organisme-organisme, populasi, komunitas,
dan ekosistem
Interaksi yang terjadi pada setiap jenjang sistem biologik dengan
lingkungannya tidak boleh diabaikan, karena hasil interaksi jenjang
biologik sebelumnya akan mempengaruhi proses interaksi jenjang
selanjutnya.
Dalam pendekatan holistik (pendekatan menyeluruh dari
suatu sistem yang utuh), mempelajari ekologi berarti harus
mengenal bagian-bagian atau komponen-komponen dalam
sistem dan bagaimana bagian atau komponen yang ada itu
terkait satu dengan yang lain, baik langsung maupun tidak
langsung