You are on page 1of 16

JOURNAL READING

MODUL LESI ORAL

Laporan kasus dan review singkat:


Oral eosinophilic
atau traumatic ulcer
Dhanrajani P, Cropley PW. Oral eosinophilic or traumatic ulcer: A case report and
brief review. National Journal of Maxillofacial Surgery.2015; 6 (2): 237-240

Marisa Intanries
041.214.117
Pembimbing : drg. Hartono Ruslijanto, Sp.PM
Kondisi self-limited pada mukosa
oral yang sangat jarang terjadi

Manifestasi klinis:
Ulserasi soliter
Peninggian pada tepi
Indurasi
Eosinofilik ulser
Predileksi: Lidah, mukosa bukal, bibir

Disebut juga:
Traumatic ulcerative granuloma
Patogenesis: tidak jelas
dengan stromal eusinophilia
Traumatic eosinophilic granuloma Gambaran histologi: kaya sel
Traumatic granuloma eosinofil + infiltrasi populasi sel
Ulcerative eosinophilic granuloma mononuklear (histiosit, miofibroblas,
& sel limfosit )
Eosinofilik ulser pada bayi permukaan ventral
lidah anterior akibat trauma dari gigi susu yang
baru erupsi RigaFede disease
Tujuan laporan kasus ini

Membahas pasien dengan


eosinofilik ulser yang melibatkan
mukosa pipi kanan atas
Lesi terjadi 6 bln
Rujuk ke Sp. BM di lalu semakin
,usia 40
HCF Dental Centre, membesar &
thn
Sydney menyebabkan
ketidaknyamanan

Pemeriksaan klinis:
Ulkus pada mukosa bukal kanan
bersebelahan dengan gigi 18. Besar
ulkus sekitar 4-5 cm dengan dasar
berwarna merah muda keabuan dan
adanya indurasi. Inklinasi gigi 18 yang
lebih ke bukal & sulit dibersihkan.
6 bulan yang lalu, pasien pernah ke drg rasa sakit &
ketidaknyamanan pada daerah tersebut

Pasien didiagnosis: nyeri sendi temporomandibular


pada sisi kanan

Pada kunjungan pertama tersebut tidak disebutkan


adanya ulkus yang mungkin terlewatkan

Setelah 5 bulan daerah tsb kunjung membaik


pasien berkunjung kembali untuk diperiksa.

Pasien didiagnosis: ulkus kronis rujuk ke bedah


mulut.
Ulkus berupa kronis & adanya indurasi biopsi insisi /eksisi+
pencabutan gigi 18

Pasien mencari second opinion yang hasilnya menunjukkan


perawatan yang sama

Pasien memutuskan:
Biopsi & pencabutan gigi dengan AU
Pencabutan gigi
18 ulkus Biopsi eksisi Penjahitan
terlihat jelas

Pasca operasi berlangsung baik &


lesi sembuh dalam waktu 3 Setelah 1 tahun adanya
minggu tanpa adanya komplikasi kelainan/ rekurensi
Gambaran Mikroskopik

Sekitar epitelium masih utuh &


Infiltrasi inflamasi (banyak sel
berdiferensiasi baik dengan sedikit
mast) terutama di lapisan
hiperplasia.
korneum. Tidak terlihat adanya sel
Sel infiltrasi masuk kedalam jar.
yang atipikal/ tanda infiltrasi
submukosa.
granulomatosa
Eosinofilik ulser
Mikroskopis: didominasi
Lesi dapat muncul
Etiologi diketahui, sel radang akut & kronis
selama berminggu-
kadang berhubungan yang padat. Infiltrasi
minggu/ lebih & kadang
dengan trauma melibatkan banyak sel
disertai rasa sakit
limfosit & eosinofil

sel mononuklear CD 30+


pada beberapa pasien Beberapa kasus
meningkatkan sekitar epitel hiperplasia
kemungkinan CD30 + dengan atipia
lymphoproliferative menyerupai keganasan
disorder
DD/ lain yang DD/ ulkus yang lebih
Diagnosis banding
kemungkinannya kecil kecil

Karsinoma sel Granuloma Penyakit autoimun


skuamosa mycobacterial sindrom Sjogren

Granulomatosa
Limfoma Infeksi mikotik
cheilitis

Sifilis tersier Penyakit Crohn

Gambaran klinis, mikroskopis, & marker


imunohistokimia membantu membedakan kondisi ini
Eosinofilik granuloma
Meski memiliki kesamaan terminologi klinis &
mikroskopis memiliki kondisi berbeda

Predileksi: tulang rahang lebih sering mandibula


terlokalisir ke 1 sisi

Bermanifestasi sebagai bagian dari histiositosis sistemik


melibatkan beberapa organ tulang, kulit, kelenjar
limfe, limpa, paru-paru, saluran gastrointestinal

Histologis: infiltrasi interstisial yang menyebar dengan


atipikal histiosit yang besar+ sel eosinofil

Keberadaan eosinofilik granuloma/ lesi histiositik


sejenisnya indikasi untuk investigasi selanjutnya
untuk mengeleminasi penyakit sistemik

You might also like