Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Krisna Adhitya Wilantara Y
Berdasarkan penyebab :
Hifema traumatika
Hifema akibat tindakan medis
Hifema akibat inflamasi yang parah pada iris dan badan
silier.
Hifema akibat kelainan sel darah atau pembuluh darah
Hifema akibat neoplasma
KLASIFIKASI
Hifema sekunder
KLASIFIKASI
Trauma tumpul
Kesalahan prosedur operasi mata
Karsinoma
Anomali vaskuler
Patofisiologi
1. ANAMNESIS
Waktu kejadian, proses terjadi trauma, benda
penyebab
Keluhan : ketajaman penglihatan dan nyeri serta
keluarnya darah
Pertolongan sebelumnya
Riwayat kesehatan mata sebelum trauma
2. Pemeriksaan klinis
Perdarahan pada COA
Gangguan visus
Pewarnaan darah pada kornea
Tanda-tanda iritasi konjungtiva dan pericorneal
Fotofobia, penglihatan ganda, blefarospasme
Keluhan umum : letargic, disorientasi, somnolen
Darah pada COA TIO >>> glaukoma sekunder :
Bertambahnya isi kamera anterior
Massa darah menyumbat jaringan trabekulum mengalirkan
humor aqueous dari kamera anterior
Prinsip perawatan :
Menghentikan perdarahan.
Menghindarkan timbulnya perdarahan sekunder.
Mengeliminasi darah dari bilik depan bola mata dengan
mempercepat absorbsi.
Mengontrol glaukoma sekunder dan menghindari komplikasi yang
lain.
Berusaha mengobati kelainan yang menyertainya.
Jenis perawatan :
Perawatan konservatif
Bedrest
Bebat mata
Medikamentosa
Perawatan operatif
Perawatan Konservatif
a. Bedrest/tirah baring
Pasien terlentang dengan kepala diangkat 30 - 45 (posisi
semi Fowler) selama 5 hari
Tujuan :
Mengurangi tekanan darah pada pembuluh darah iris
Memudahkan evaluasi jumlah perdarahan
Mempercepat absorbsi darah
Mengurangi timbulnya komplikasi perdarahan sekunder
b. Bebat mata mengurangi pergerakan bola mata yang
sakit
c. Pemakaian obat-obatan
Tujuan :
Menghentikan perdarahan
Menekan komplikasi
Koagulansia
Untuk menekan perdarahan
Preparat : Anaroxil, Adona AC, Coagulen, Transamin,
vitamin K dan C
Dosis : 250 mg 4 kali sehari selama 5 hari
Hifema baru dan berisi darah segar anti fibrinolitik
( Transamin / transamic acid )
Midriatika miotika
Masing-masing memberikan keuntungan
Miotika :
Mempercepat absorbsi
Meningkatkan kongesti
Midriatika :
mengistirahatkan perdarahan
Bila terdapat komplikasi iridocyclitis
Midriatika dan miotika diberikan bersamaan dengan interval 30 menit 2 kali
sehari
Ocular hypotensive drug
Bila tanda-tanda kenaikan TIO (+) : acetazolamide atau
gliserin dan manitol nilai selama 24 jam
1. Perdarahan sekunder
2. Glaukoma sekunder
3. Hemosiderosis kornea
4. Sinekia posterior
5. Atrofi optik
6. Uveitis
PROGNOSIS
Tergantung pada banyaknya darah yang tertimbun pada kamera okuli anterior.
Biasanya hifema dengan darah yang sedikit dan tanpa disertai glaukoma,
prognosisnya baik karena darah akan diserap kembali dan hilang sempurna
dalam beberapa hari
Hifema yang telah mengalami glaukoma, prognosisnya bergantung pada
seberapa besar glaukoma tersebut menimbulkan defek pada ketajaman
penglihatan
Bila tajam penglihatan telah mencapai 1/60 atau lebih rendah maka prognosis
penderita adalah buruk (malam) karena dapat menyebabkan kebutaan
KESIMPULAN
Hifema keadaan dimana terdapat darah di dalam bilik mata
depan, yaitu daerah di antara kornea dan iris, yang dapat terjadi
akibat:
trauma tumpul yang merobek pembuluh darah iris atau badan
siliar dan bercampur dengan humor aqueus yang jernih.
kesalahan prosedur operasi mata.
adanya tumor mata (contohnya retinoblastoma).
kelainan pembuluh darah (contohnya juvenile
xanthogranuloma).
Penegakan diagnosis hifema berdasarkan adanya riwayat trauma
Pada gambaran klinik ditemukan adanya perdarahan pada COA,
kadang-kadang ditemukan gangguan visus
Ditemukan adanya tanda-tanda iritasi dari conjunctiva dan
pericorneal, fotofobia, penglihatan ganda, blefarospasme, edema
palpebra, midriasis, dan sukar melihat dekat
Kemungkinan disertai gangguan umum yaitu letargic, disorientasi
atau somnolen.
Penatalaksanaan hifema pada prinsipnya dibagi dalam 2 golongan besar yaitu:
konservatif/tanpa operasi
operatif.
Tindakan ini bertujuan untuk:
menghentikan perdarahan
menghindarkan timbulnya perdarahan sekunder
mengeliminasi darah dari bilik depan bola mata dengan mempercepat
absorbsi
mengontrol glaukoma sekunder
menghindari komplikasi yang lain
berusaha mengobati kelainan yang menyertainya