Professional Documents
Culture Documents
Orang Dewasa
RULLYN SUZANA SAPUTRI MANDAR 102010243
JESSICA DE QUELJOE 102013200
AUGUSTINUS YOHANES KARNI LANDO 102013341
ZULFA TSURAYA 102013475
D6
ELVA PATABANG 102014029
YUNIA GRACIA SESA 102014058
ERI APRILIA 102014130
ELIZABETH ANASTASYA YOLTUWU 102014175
Skenario 8
Tidak ada
Pencegahan Anamnesis Pemeriksaan
Prognosis
Differential
diagnosis
Gejala Epidemiologi
klinis Patogenesis
Hipotesis
Adakah disuria?
Urinalisis
Bakteriologis
- Mikroskopis (Menggunakan urin segar tanpa diputar atau tanpa pewarnaan gram. Positif
bila dijumpai 1 bakteri /lapangan pandang minyak emersi)
- Biakan bakteri
Criteria Cattell :
Wanita, simtomatik
Laki-laki, simtomatik
Pasien asimtomatik
Nefrolithiasis
Merupakan suatu penyakit yang salah satu gejalanya adalah pembentukan batu di dalam ginjal.
Gejala Klinis :
Bila abses sudah berhubungan dengan sistem kolekting timbul gejala iritasi buli.
Pada Medullary abses piuria (+), bakteriuria (+) & kultur (+) pada urin &
darah
Radiologis
Perempuan
Sistitis : Presentasi klinis infeksi kandung kemih disertai bakteriuria bermakna
E. coli dapat dengan masuk ke dalam saluran kemih melalui kulit sekitar anus,
dengan keadaan:
Proteus sp. : kuman patogen oportunis, dapat menyebabkan batu karena urin
menjadi basa.
Staphylokokus saprophyticus
Anak perempuan lebih sering mengalami infeksi saluran kemih dibandingkan laki laki
ISK yang terjadi nosokomial di rumah sakit pernah dilaporkan sebanyak 14,2% per 1000
Dewasa wanita rentan terhadapa ISK saluran uretra perempuan lebih pendek
Patofisiologi
Asending
Masuknya mikroorganisme
dalam kandung kemih
Nyeri suprapubic
Urin berbau
Penatalaksanaan (non-medika)
Sepsis
Banyak minum air membantu untuk mengencerkan urin dan memastikan akan
buang air kecil lebih sering sehingga memungkinkan bakteri keluar dari saluran
kemih sebelum infeksi timbul.
Bersihkan uretra dari depan ke arah belakang (anus) untuk mencegah
penyebaran bakteri dari daerah anal ke vagina atau uretra
Jangan biasakan untuk menahan kencing terlalu lama
Hindari pemakaian produk kewanitaan yang dapat menimbulkan iritasi pada
daerah genital.
Kesimpulan