You are on page 1of 29

Populasi Dan Sampel

Dalam Metodologi Penelitian


OLEH KELOMPOK 7
ANGGOTA :

SISRI ENDAH PUTRI (1311211090)


SISILIA FLOWERY (1311211091)
GITA ANDRIANA (1311211092)
FIVI SUSANTI (1311211093)
Definisi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.

Sampel adalah bagian dari jumlah yang dimiliki oleh populasi


tersebut yang dianggap mewakili karakteristik populasi.
Meliputi seluruh unit sampel

Tidak dihitung dua kali

Batasan jelas

Up to date

Dapat dilacak
Kegunaan Sampling Dalam
Penelitian

2. Mempercepat
1.Menghemat 3. Menghemat
pelaksanaan
biaya tenaga
penelitian

4.Memperluas 5.Mempercepat
ruang lingkup hasil yang lebih
penelitian akurat
CIRI-CIRI SAMPEL IDEAL

Menggambarkan populasi dan dapat dipercaya

Dapat menentukan presisi

Mudah dilaksanakan

Memberikan informasi sebanyak mungkin dengan biaya

rendah
Faktor-faktor yang Perlu
dipertimbangkan
1. Membatasi populasi

Apabila tidak dilakukan pembatasan terhadap populasi, maka


kesimpulan yang ditarik dari hasil penelitian tidak
menggambarkan /mewakili populasi

2. Mendaftarkan seluruh unit yang menjadi


anggota populasi
Misalnya : penelitian tentang status gizi anak balita di
kelurahan X,maka sebelum pengambilan sampel terlebih
dahulu dilakukan pencatatan seluruh anak dibawah lima tahun
yang berdomisili di kel.X tersebut.
3. Menentukan sampel yang akan dipilih
Dari daftar anggota populasi,kemudian dipilih
anggota-anggota populasi yang akan dipilih
sebagai sampel.

4. Menetukan teknik sampling


Ini sangat penting,karena apabila salah dalam
menggunakan teknik sampling maka hasilnya pun
akan jauh dari kebenaran(penyimpangan)
Prosedur
pengambilan sampel

1. Menentukan tujuan penelitian

2. Menentukan populasi penelitian

3. Menetukan jenis data yang


diperlukan

4. Menentukan teknik sampling


5. Menentukan besarnya
sampel (sampel size)

6. Menentukan unit sampel


yang diperlukan

7. Memilih sampel
Metode
Sampling

Non Random Random

Simple random (acak sederhana)


Purposive (pertimbangan)
Systematic random (acak sistematik)
Quota (berjatah)
Stratified random
Accidental (seadanya) (acak stratifikasi)
Multistage random
(acak bertingkat)
Cluster random
(acak gugus
1. Simple Random Sampling
Digunakan pada keadaan:
Hanya diketahui nama dan identitas populasi
Tidak ditemukan cara lain yang lebih efisien
Persyaratan
Harus tersedia kerangka sampel
Terdiri dari No. urut, Nama dan Alamat
Populasi harus homogen/hampir homogen
Tidak terlalu tersebar secara geografis
LANJUTAN . .

LANGKAH-LANGKAHNYA :
1. Tetapkan populasi
2. Buat kerangka sampel (sample frame)
3. Hitung besar sampel
4. Pilih sampel dengan cara:
Undian
Tabel acak
Komputer
2. Systematic Random Sampling

Digunakan untuk populasi yang besar


Populasi homogen/hampir homogen
Cara
Tetapkan populasi
Buat kerangka sampel
Hitung besar sampel
Hitung interval (k): N/n
Acak sampel pertama dari jumlah k, misalnya s
Tetapkan sampel berikutnya = s+k, s+2k dst.
3. Stratified Random Sampling
Untuk populasi yang heterogen
Persyaratan
Harus ada kriteria yang jelas untuk dasar strata
Harus ada data pendahuluan mengenai kriteria untuk stratifikasi
Harus diketahui jumlah yang tepat jumlah elementer pada setiap strata
Stratifikasi dilakukan secara subjektif (judgement) oleh peneliti dan
objektif dari keterangan statistik
LANJUTAN..
Cara
Tentukan populasi
Lakukan stratifikasi
Hitung jumlah sampel
Ambil sampel secara acak pada setiap strata (sederhana atau proporsional)
Keuntungan
Semua ciri populasi yang heterogen dapat terwakili
Dapat membuat perbandingan dan mencari hubungan antar strata
4. Multistage Random Sampling

Dilakukan pada populasi yang amat besar dan


homogen
Cara
Tentukan populasi
Tetapkan tingkatan
Hitung besar sampel
Ambil secara acak sejumlah unsur pada tiap tingkatan
Pada tingkat terakhir ambil sampel secara acak sesuai
besar sampel
Multistage Random Sampling

KABUPATEN/KOTA

KECAMATAN

KELURAHAN

RT
5. Cluster Sampling

Dilakukan pada keadaan kerangka sampel tidak tersedia


Cara
Tentukan populasi
Bagi populasi berdasarkan gugus
sekolah, kelas, kelompok masyarkat dsb
Ambil gugus secara acak
Semua unit dalam gugus dijadikan sampel

Keuntungan: tidak perlu kerangka sampel


Kerugian: sulit dihitung kesalahan (standard error)
6. Purposive Sampling
Didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang di buat oleh peneliti
sendiri, berdasarkan ciri dan sifat populasi yang sudah diketahui
sebelumnya
Cara:
Identifikasi semua karakteristik populasi
Menetapkan berdasarkan pertimbangan
7. Quota Sampling
Dilakukan dengan cara menetapkan sejumlah anggota sampling secara
quotum/jatah
Cara
Tetapkan jumlah sampel/quantum yang diperlukan
Jumlah/quantum dijadikan dasar pengambilan unit sampel yang
diperlukan
8. Accidental Sampling
Dilakukan dengan mengambil kasus/responden penelitian
Cara :
Diambil responden atau kasus yang ada disuatu tempat atau
keadaan tertentu
Makin besar jumlah sampel, makin baik

Prinsip dasar

Makin heterogen populasi, main besar jumlah sampel

Pertimbangan
Derajat keseragaman populasi
Presisi yang dikehendaki
Rencana analisis
Tenaga, biaya dan waktu
Jenis penelitian
eksploratif
generalisasi
Skala variabel
nominal, ordinal, interval, ratio
Jenis data
diskrit, kontinyu
Derajat ketepatan
makin tinggi ketepatan, makin besar jumlah
sampel
Langkah Pengambilan Sampel di Lapangan
Buat daftar nagari/desa/kelurahan per kecamatan pada setiap
kabupaten/kota
Beri nomor urut mulai dari kecamatan pertama sampai kecamatan
terakhir
Contoh Kota Padang
Kecamatan No. Kelurahan
Pd. Timur 1 15
Pd. Barat 16 31
Pd. Selatan 32 45
Pd. Utara 46 56
dst - 140
jumlah 140 kelurahan

Jumlah sampel yang diperlukan 210 rumah tangga diperoleh dari


30 kelurahan dan tiap kelurahan 7 rumah tangga
Buat interval: 140/30 = 4,66 dibulatkan jadi 5
Ambil satu angka antara 1 5 secara acak, misal angka 3
Kelurahan no. 3 adalah sampel pertama kelurahan, selanjutnya kelurahan
dengan penambahan 5 yaitu: 8, 11, 16 dst sampai didapat 30 kelurahan
Dari kelurahan yang terpilih, dibuat daftar rumah tangga (KK)
Buat lagi interval : jumlah jumlah KK per kelurahan/7
Lakukan pengambilan sampel pertama secara acak diantara nomor interval
Sampel berikut adalah nomor sampel pertama + interval
Semua anggota keluarga dimasukkan sebagai responden
METODA PENGUMPULAN DATA
DAN INSTRUMEN

Wawancara : Kuesioner, tape rec, buku cat


Observasi : Check list, video, kamera
Angket : Daftar angket
Pengukuran : Alat ukur yang sesuai
Tes : Soal tes
Dokumentasi : Catatan-catatan tertulis
PEMILIHAN METODA PENGUMPUL
DATA DAN INSTRUMEN

Dipengaruhi oleh :
1. Tujuan penelitian
2. Jumlah sampel
3. Lokasi penelitian
4. Biaya, waktu dan tenaga
5. Jenis data yang dikumpulkan
PROSEDUR PENGADAAN INSTRUMEN :
> Perencanaan
> Penulisan butir pertanyaan
> Penuntingan
> Uji coba
> Penganalisaan hasil
> Mengadakan revisi

You might also like