You are on page 1of 60

ABSORBSI ISOTERM

Adsorpsi Absorbsi

Absorbsi fase fluida ditransfer dari


satu medium ke medium lain (air
diabsorpsi oleh spon)
Adsorpsi komponen fase fluida
(cairan atau gas) tertentu ditransfer
dan dipertahankan pada bagian
permukaan padatan (partikel kecil
terikat pada karbon)
Absorbsi
masuknya solut ke dalam bahan
padat (pada tingkat molekuler)

Adsorpsi
proses dengan solut terakumulasi
pada antarmuka cair-padat atau gas-
padat

Sorpsi = Adsorpsi + Absorbsi

3
Adsorpsi adalah salah satu dari sifat
koloid yang merupakan proses
penyerapan suatu partikel zat baik
berupa ion, atom, atau molekul pada
permukaan zat lain.

Adsorpsi terjadi karena adanya gaya


tarik yang tidak seimbang pada
partikel zat yang berada pada
permukaan absorben
Dalam sistem koloid, partikel-partikel fase
terdispersi tersebar merata dalam medium
pendispersinya sebagai molekul-molekul yang
sangat halus.
Setiap partikel-pertikel koloid mempunyai
permukaan yang berbatasan dengan
mediumnya.
Permukaan partikel ini mempunyai
kemampuan adsorpsi sangat besar.
Adsorbsi atas dasar fenomena
kejadiannya
Chemisorption
Terjadi karena ikatan kimia (chemical
bonding) antara molekul zat terlarut (solute)
dengan molekul adsorban. Bersifat sangat
eksotermis dan tidak dapat berbalik
(irreversible).
Adsorpsi fisika (Physical adsorption)
Terjadi karena gaya tarik molekul oleh gaya
Van der Waals
Ion exchange (Pertukaran ion)
Terjadi karena gaya elektrostatis.
Pemanfaatan Sifat Adsorpsi Koloid
Proses pewarnaan pada industri tekstil dengan
larutan basa.
Proses pemisahan mineral logam dari bijihnya
pada industri logam.
Penjernihan air tebu pada proses pembuatan gula
pasir, menggunakan tanah diatome atau arang
tulang.
Proses penyembuhan sakit perut karena bakteri
patogen, menggunakan norit atau serbuk karbon.
Penjernihan air dengan karbon aktif pada proses
pengolahan air minum yang dapat mengadsorpsi
warna, rasa dan warna.
Adsorpsi racun berwujud gas dengan arang halus
pada penggunaan masker gas.
Faktor yang Mempengaruhi
Adsorbsi (Prawira, 2008)

Agitation (Pengadukan)
Karakteristik Adsorban (Karbon Aktif)
Kelarutan Adsorbat
Ukuran Molekul Adsorbat
pH (Derajat Keasaman)
Temperatur
Tingkat Adsorpsi berdasar jenis
adsorbatnya

Lemah (weak), terjadi pada zat


anorganik kecuali golongan halogen
(salah satunya adalah klor).
Adsorpsi menengah (medium),
terjadi pada zat organik alifatik dan
Adsorpsi kuat (strong), terjadi pada
senyawa aromatik (zat organik yang
berbau (aroma) dengan struktur
benzene (C6H6).
Prinsip Penjernihan Air Secara
Adsorpsi
Pengolahan air secara adsorpsi
merupakan proses pemisahan air dari
pengotornya dengan cara penyerapan
pengotor seperti partikel halus, kation
terlarut atau bau yang terkandung
dalam air
Media adsorpsi dalam pengolahan air
adalah karbon aktif atau mineral zeolit
sebagai adsorben yang mampu
menyerap partikel, kation-kation dan
bau yang terlarut atau tercampur
dalam air.
Mekanisme Adsorpsi
Adsorpsi ialah pengumpulan zat terlarut dan
menghasilkan akumulasi konsentrasi zat di
permukaan media setelah terjadi kontak
antarmuka atau bidang batas (paras,
interface) cairan dengan cairan, cairan
dengan gas atau cairan dengan padatan
dalam waktu tertentu.
Contohnya adalah dehumidifikasi, yaitu
pengeringan udara dengan desiccant
(penyerap), pemisahan zat yang tidak
diinginkan dari udara atau air menggunakan
karbon aktif, ion exchanger untuk zat
terlarut di dalam larutan dengan ion dari
media exchanger
Tiga langkah adsorpsi

1. Makrotransport: perpindahan zat


pencemar, disebut juga adsorbat (zat
yang diadsorpsi), di dalam air menuju
permukaan adsorban
2. Mikrotransport: perpindahan
adsorbat menuju pori-pori di dalam
adsorban
3. Sorpsi: pelekatan zat adsorbat ke
dinding pori-pori atau jaringan
pembuluh kapiler mikroskopis
Karbon Aktif
Salah satu adsorban
Digunakan untuk menghilangkan bau,
warna, dan rasa air termasuk ion-ion
logam berat
Syarat ini dapat dipenuhi oleh arang
yang sudah diaktifkan sehingga menjadi
porus dan kaya saluran kapiler.
Yang belum aktif, ruang kapilernya
masih ditutupi oleh pengotor berupa zat
organik dan anorganik.
Proses pembuatan karbon
aktif
Buatlah arang misalnya dari tempurung
kelapa (arang batok, Cocos nucifera), kayu,
batubara, merang, sekam, atau serbuk
gergaji.
Aktifkan dengan cara pemanasan pada
kondisi sedikit oksigen agar hidrokarbonnya
lepas. Hasilnya berupa arang yang sangat
porus sehingga luas permukaannya besar.
Setelah itu barulah digunakan untuk mengolah
air minum atau air buangan, misalnya
memisahkan pencemar organik dan inorganik
seperti air raksa, krom, atau untuk deklorinasi
(pengurangan klor di dalam air).
Perbedaan Absorbsi dan Adsorbsi
NO PEMBEDA ABSORPSI ADSORPSI
1 Pengertian Berjalannya suatu substansi Peristiwa adhesi atau melekatnya
dasar tertentu ke dalam atau melalui molekul-molekul gas, cair, atau
sebagian besar dari bagian media padatan terlarut, pada permukaan
lain. benda padat atau terkadang cair
2 Sifat Substansi atau zat terserap Molekul hanya akan terikat atau
merata hingga ke dalam media menempel pada permukaan media
penyerap pengikat
3 Ketahanan Tahan lama, sulit dibalik Tidak tahan lama, mudah dibalik
(irreversible) dengan cara biasa (reversible) dengan perubahan suhu
dan pengadukan atau penggoyangan.

4 Kejadian Parfum terserap oleh kulit pengikatan molekul gula yang


sehari-hari Kelembaban diserap oleh terlarut oleh karbon aktif.
kentang goring, sehingga pengikatan molekul gas dalam
menjadi lembek. kulkas oleh karbon aktif.
Tumpahan teh terserap oleh pengikatan molekul HCl yang
tissue. berlebih pada lambung oleh obat
antasida.
Aplikasi adsorpsi dalam proses di
industri:

Dehumidifikasi
Penghilangan bau/warna/rasa
Penghilangan polutan gas (H2S)
Pelunakan dan deionisasi air
Fraksionasi hidrokarbon
PENGERTIAN HUMIDIFIKASI

Humidifikasi adalah proses perpindahan air dari fase cair


(A) ke dalam campuran gas yang terdiri dari udara (B)
dan uap air (A).
Dehumidifikasi adalah proses perpindahan uap air dari
campuran uap air (A) dan udara (B) ke dalam air pada
fase cair (A)
Syarat : B tidak melarut pada A
PENGERTIAN HUMIDIFIKASI
(UMUM)

Humidifikasi adalah proses perpindahan /


penguapan cairan (A) ke dalam campuran [gas
(B) dan uap cairan (A)] karena adanya kontak
antara cairan (A) (yang temperaturnya lebih
tinggi) dengan campurannya .
Dehumidifikasi adalah proses perpindahan /
pengembunan uap cairan (A) dari campuran
[uap air (A) dan gas (B)] karena proses
pendinginan maupun kontak antara cairan (A)
(yang temperaturnya lebih rendah) dengan
campurannya.
Syarat : gas B tidak melarut ke dalam cairan A
HUMIDIFIKASI

T1 (P, T)

T2

T2 > T1
= A uap
= B
= A cair
DEHUMIDIFIKASI

(P, T) T1

T2

T1 > T2
= A uap
= B
= A cair
(P, T)
P p A pB
setimbang p A PA(T )
B tidak melarut pada A
A A
p A( s ) Tidak tergantung dari jenis
gas dan tekanan totalnya

p A( s ) f (T , sifat 2cairan )

CAMPURAN JENUH p A PA(T )

CAMPURAN TIDAK JENUH p A PA(T )


Konsep Dasar:
Melibatkan dua fase
1) Fluida yang mengandung solut
produk dan kontaminan
2) Padatan berpori (adsorben) yang
secara selektif mengikat solut atau
kontaminan
Proses melibatkan transfer komponen
dalam fase cair ke permukaan padatan.
Melibatkan transfer massa dan
kesetimbangan pada antarmuka
padatan/fluida
Adsorbat
Senyawa yang dihilangkan dari fase
cair/gas
Adsorben
Fase padat tempat akumulasi terjadi

Contoh
Warna dapat dihilangkan dari air
menggunakan karbon aktif.
Warna adalah adsorbat dan karbon aktif
adalah adorben
24
Adsorbat
Rasa dan Bau
Senyawa Organik Sintetik
- Solven aromatik (benzen, toluen)
- Pestisida , herbisida
Humic substances
Senyawa organik alami, umumnya
pembentuk warna, dengan ukuran
molekul berkisar antara beberapa ratus
sampai ratusan ribu
Halometan dapat terbentuk jika air yang
mengandung humic substances diklorinasi.
Molekul metan dengan halogen (Cl, Br,...)
menggantikan H, beberapa bersifat karsinogen
25
Adsorbat

Logam
Arsen, perak, merkuri

Virus

Senyawa anorganik lainnya


Klorin, bromin

26
Adsorben
Karbon Aktif
Mampu menghilangkan semua
adsorbat
Adsorben paling populer

Resin Sintetik

Zeolit
Tanah pemucat dengan sifat
Adsorpsi

Silika gel
27
Karbon Aktif

Karbon yang telah dipirolisis


(dipanaskan dengan sedikit oksigen)

Membakar tar, menguapkan gas


Menghasilkan bahan dengan banyak
pori sehingga mempunyai luas
permukan besar (500 - 1000 m2/g)
Menghasilkan bagian Adsorpsi aktif

Karbon bersifat non-polar, baik untuk


Adsorpsi senyawa non-polar
28
Activated Carbon Picture

Source: solomon.bond.okstate.edu/thinkchem97/experiments/lab7.html
29
Tipe
PAC: Powdered activated carbon
A fine powder, < 0.05 mm dia.

GAC: Granular activated carbon


0.3 - 3 mm

30
Silica gel
Paling banyak digunakan sebagai
adsorben dalam kromatografi
kolom dan lapis tipis
Dibuat dengan mengasamkan
sodium silikat dengan asam sulfat
diikuti dengan pencusian dengan
air dan pengeringan
Sisi aktif silika gel merupakan
kelompok hidroksil yang terikat
pada atom silikon.
OH OH

Si---------O-------Si
Tipe Adsorpsi

Adsorpsi fisik
Hasil dari gaya intermolekuler yang
menyebabkan pengikatan senyawa
tertentu pada adsorben tertentu
Bersifat reversibel dengan penggunaan
panas (uap air, gas inert panas, oven)
Pengikatan lapisan luar dari adsorben
Adsorpsi kimia (kemisorbsi)
Hasil dari interaksi kimia
Sejumlah panas dilepaskan
Irreversibel
Terdapat dalam katalisis
Adsorpsi Fisik
Ikatan Elektrostatik
Partikel bermuatan berlawanan

Interaksi Dipol-Dipol
Ikatan antara Dua Senyawa Polar
Senyawa polar mempunyai
distribusi muatan yang tidak sama
(satu ujung mempunyai muatan +
yang lain bermuatan -)

34
Ikatan Hidrogen
Interaksi dipol-dipol, melibatkan
atom hidrogen dengan muatan
positif

Ikatan Van der Waals


Ikatan yang lemah disebabkan oleh
dua molekul non polar yang
berdekatan menyebabkan
perubahan dalam distribusi muatan,
menghasilkan ikatan dipol-dipol

35
Tahap Separasi Adsorpsi

1. Preadsorpsi: adsorben
dalam fluida bebas solut
2. Menambahkan aliran proses
termasuk solut produk dan
solut lain
3. Adsorpsi terjadi, solut
produk berikatan dengan
adsorben sedangkan yang
lainnya lewat
4. Pencucian (tidak selalu)
adsorben melepaskan
impuritis yang tersisa
5. Elusi: merecover solut
produk
6. Regenerasi adsorben
Adsorpsi

Molekul cenderung berada pada


tingkat energi yang lebih rendah

Molekul dapat berada pada tingkat


energi yang lebih rendah dengan cara
melekat pada permukaan padatan
senyawa hidrofob

38
Kesetimbangan

Pada kesetimbangan:
Terlarut dalam fase cair
Teradsorpsi pada adsorben fase
padat

Adsorpsi bersifat reversibel:


Desorbsi

39
Adsorption chromatography

Fase stasioner dalam adsorption


chromatography disebut adsorben

Jika cairan digunakan sebagai fase mobil


disebut Liquid-Solid Chromatography
(LSC) e.g. TLC and HPLC

Jika gas digunakan sebagai fase mobil


disebut Gas-Solid Chromatography (GSC)
e.g. Gas Chromatography (GC)
Pada adsorption chromatography
terdapat dua tipe gaya:

Gaya tarik solut pada adsorben (fase


stasioner)
Gaya yang melepaskan solut dari
adsorben untuk bergerak bersama
fase mobil
Gaya tarik:

= Adsorpsi fisik
Gaya penyebab pergerakan solut

Elusi:
Kecenderungan solut terlarut dan
bergerak dengan fase mobil.
Solven yang digunakan sebagai fase
mobil harus mampu melarutkan
solut sehingga terjadi kompetisi
dengan gaya adsorpsi dari fase
stasioner.
Jika digunakan solven yang sangat
kuat, maka akan mencuci solut tanpa
pemisahan.
Displacement:
Dalam kasus molekul solven
berkompetisi dengan solut pada sisi
adsorpsi fase stasioner.
Kompetisi ini menyebabkan solut
bergerak dalam kecepatan yang
berbeda
ADSORPSI PADA ANTARMUKA
ZAT PADAT
Guna :
penghilangan bau
adsorpsi toksin-toksin
kerja gas di permukaan serbuk (ukuran
partikel)
proses penghilangan warna
kerja amfifil sebagai wetting agent
kromatografi adsorpsi
Prinsip : dengan menurunkan energi
bebas permukaan
ANTARMUKA ZAT PADAT DENGAN GAS

Faktor-faktor yang mempengaruhi :


L permukaan
suhu
tekanan
Proses adsorpsi:
fisika : adanya ikatan Van der
Waals (reversibel)
kimia : kemosorpsi (irreversibel)

desorpsi : temp , tekanan


ISOTERM ADSORPSI

x/m Log x/m

p Log p

x = juml. gas yg diadsorpsi , m = massa adsorben


ISOTERM FREUNDLICH :
y = x/m = k p1/n
Log x/m = log k + 1/n log p
ISOTERM LANGMUIR
Molekul/atom gas diadsorpsi pada tempat-
tempat aktif dari padatan membentuk
monomolekul (lapisan tunggal)
p = 1 + p
y b ym ym
Persamaan Langmuir tentang adsorpsi gas
pada zat padat = isoterm tipe 1 = isoterm
Langmuir
Dikembangkan oleh BET (Brunauer, Emmet dan
Teller)
Persamaan BET :
p = 1 + b1 . p
y(p0-p) ym.b ym.b p0
p = tekanan adsorbat dalam mm Hg
y = massa adsorben
p0 = tekanan uap bila adsorbat dijenuhkan
dengan uap
ym = banyak uap yang diadsorpsi per satuan
massa adsorben bila permukaan ditutup
lapisan molekul tunggal
b = konstanta yang sebanding dengan
perbedaan antara panas adsorpsi gas dalam
lapisan 1 dan panas laten terkondensasi dari
lapisan-lapisan berikutnya
Berbagai tipe isoterm adsorpsi
Guna : menentukan Lperm total zat padat
(tipe I, II dan IV) di mana pembentukan
lapisan molekul tunggal dapat terdeteksi.

Luas permukaan total zat padat


jumlah molekul total dalam volume gas yang
diadsorpsi X Luas penampang melintang tiap
molekul.

LAJU DISSOLUSI
B. ANTARMUKA PADAT CAIR
Persamaan Langmuir
c = 1 + c
y b ym ym
Contoh :
adsorpsi strichnin, atropin, quinin dari
larutan-larutan air dengan berbagai tanah
liat
makin kecil slope, adsorpsi makin
baik.
Senyawa amonium kuartener (antibakteri),
inaktif bila diadsorpsi zat lain
Setilpiridinium klorida dan benzalkonium
klorida, diadsorpsi oleh kaolin dan talk
Adsorpsi arang (karbon)/alumina terhadap
: zat warna, alkaloid, asam lemak,
asam/basa anorganik
Kromatografi adsorpsi
Kromatografi pertukaran ion
Efek wetting agent
Wetting agent

Prinsip : surfaktan akan menurunkan sudut


kontak antara zat padat dengan zat cair

Contoh :
Dispersi obat-obat dalam air : sulfur, arang,
vioform
Pemindahan udara dari kapas/perban
Detergen
Lotio/spray obat pada permukaan kulit dan
selaput lendir
Sudut kontak dari 0-1800
SIFAT LISTRIK ANTAR MUKA

Muatan-muatan partikel dalam media cair,


terjadi karena :
Adsorpsi selektif terhadap ion tertentu
dalam larutan
Ionisasi gugus-gugus pada permukaan
partikel
Perbedaan konstanta dielektrik antara
partikel dan medium dispers
Potensial elektrotermodinamik (Nernst), E :
Perbedaan dalam potensial antara permukaan yang
sebenarnya dan daerah netral listrik dari larutan
tersebut. (pada aa)
Potensial elektrokinetik / potensial zeta, :
Perbedaan potensial antara permukaan dan lapisan
yang terikat dengan erat (bidang iris) dan daerah
netral listrik dari larutan tersebut.
Penerapan : kestabilan suspensi
Jika potensial zeta turun, gaya tarik-menarik >
tolak-menolak, sehingga terjadi flokulasi.
Pengaruh elektrolit : potensial zeta turun lebih cepat.

You might also like