You are on page 1of 51

HEMATOLOGI DASAR

dr. Endah Purnamasari, SpPK


Latar belakang

Pemeriksaan Hematologi merupakan pemeriksaan yg


paling banyak diminta di laboratorium klinik

Pemeriksaan yg sering diminta a.l. :


Darah lengkap (Hb, Ht, L, T, Hitung jenis & LED)
Gambaran darah tepi (GDT)

Hitung jenis dan Interpretasi GDT memerlukan


pengetahuan tentang sel darah (normal ataupun
abnormal)
Persiapan pasien:
Faktor yang mempengaruhi hasil : makan, merokok, latihan fisik,
kehamilan, penggunaan obat, donor darah, variasi diurnal.

Pengambilan bahan:
Perlu disiapkan alat dan bahan (jarum, syringe, vacutainer, kapas
desinfektan, tensoplast)
Hindari perubahan posisi mendadak
Bendungan (tourniquet) jangan lebih lama dari 1 menit

Penampung bahan:
Memakai antikoagulan (EDTA, sitrat, heparin dll)
Perbandingan darah dengan antikoagulan harus tepat.
Tabung vakum jangan kadaluwarsa.
Penyimpanan bahan:
Darah harus segera diperiksa 1 jam
Bila lama diperiksa terjadi perubahan morfologi sel darah

Pengiriman bahan:
Harus segera dikirim ke laboratorium
Darah dengan antikoagulan K3EDTA dapat stabil untuk beberapa
parameter pemeriksaan hematologi selama 20 menit 24 jam
(suhu kamar) atau pada suhu 4C.
Penetapan Kadar Hemoglobin (Hb)
Dapat ditentukan dengan berbagai cara:
Cara kolorimetrik visual (Hb Sahli)
Kesalahan sangat besar, alat tidak dapat distandarisasi.
Cara sianmethemoglobin (HiCN)
Zat bersifat toksik
Cara sodium laurylsulfat (HbSLS)
Modifikasi sianida dengan SLS pada alat hitung darah otomatis.

HB SAHLI:
Prinsip: Hemoglobin diubah oleh HCl menjadi hematin asam, kemudian
warna yang terjadi dibandingkan secara visual dengan warna standard
dalam alat.
Nilai normal: Umur Kadar hemoglobin
Bayi baru lahir 13,5 3,0 g/dL
Bayi 3 bulan 11,5 2,0 g/dL
Anak usia 1 tahun 12,0 1,5 g/dL
Anak usia 10 -12 tahun 13,0 1,5 g/dl
Wanita tidak hamil 14,0 2,5 g/dL
Pria dewasa 15,5 2,5 g/dL
Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED)
Prinsip: Mengukur kecepatan pengendapan eritrosit di
dalam plasma.

Nilai normal < 15 mm, < 10 mm.


Faktor yang mempengaruhi:
Jumlah dan morfologi eritrosit
anemia LED cepat
Polisitemia LED lambat
Morfologi eritrosit bermacam-macam LED lambat
Protein plasma
Infeksi, inflamasi, kerusakan jaringan, keganasan LED cepat
Teknik pemeriksaan
Pipet Westergren harus tegak lurus, meja datar, tidak ada getaran.
Laju Endap Darah terjadi
melalui 3 fase:
1. fase pembentukan
rouleaux pada 15 menit
pertama,
2. fase pemadatan pada 30
menit berikutnya,
3. fase pengendapan pada 15
menit terakhir.

Pemeriksaan LED dengan cara


Westergren tidak
memungkinkan adanya
modifikasi untuk
mempersingkat waktu
pemeriksaan.
Hitung Leukosit
Prinsip:
Darah diencerkan dengan pengenceran tertentu menggunakan
larutan pelisis eritrosit dan trombosit, tetapi tidak melisiskan
leukosit dan eritrosit berinti.
Larutan pengencer tersebut mengandung asam asetat yang
melisiskan eritrosit dan zat warna gentian violet yang mewarnai inti
dan granula leukosit. Jumlah leukosit yang telah diencerkan
dihitung dengan menggunakan kamar hitung improved Neubauer .
Nilai normal: 5000 10.000/L

Pemeriksaan hitung leukosit bermanfaat untuk :


Diagnosis kelainan mieloproliferatif, mielodisplasia dan berbagai
kelainan hematologi lain.
Menunjang diagnosis berbagai infeksi dan inflamasi lain

Leukositosis (jumlah meningkat):


1. Leukositosis ringan : jumlah leukosit 10.000 15.000/ ul
2. Leukositosis sedang : jumlah leukosit 15.000 20.000/ul
3. Leukositosis berat : jumlah leukosit 20.000 50.000/ul
Pluripotent stem cell

myeloblast
monoblast

Promyelosit

Promonosit

monosit
Segmented neutrophil

Band neutrophil
Hitung Jenis Leukosit

Basofil N: 0 1%
Eosinofil N: 1 3%
Neutrofil batang N: 2 6%
Neutrofil segmen N: 50 70%
Limfosit N: 20 - 40%
Monosit N: 2 8%
Leukositosis pada:
Infeksi : bakteri piogenik, jamur, virus
Kerusakan jaringan : infark, luka bakar, gangrene,
tumor ganas
Intoksikasi metabolik : uremia, gout, eklampsia,
Intoksikasi bahan kimia : Pb, Hg
Intoksikasi obat-obatan : adrenalin, kortikosteroid,
digitalis
Kelainan hematologi : perdarahan, hemolisis akut,
keganasan darah (leukemia,
polisitemia vera)
Leukopenia (jumlah menurun) pada:
Infeksi bakteri : demam tifoid/paratifoid, brucellosis.
Virus : demam dengue, influenza, measles, rubella
parasit : malaria, kala-azar
Intoksikasi : obat (kloramfenikol, fenotiazin, anti tiroid),
benzene,
radiasi
Kelainan hematologi : anemia aplastik, anemia defisiensi folat /vit
B12, hipersplenisme
Hitung Trombosit
Prinsip:
Darah diencerkan dengan larutan Ammonium Oksalat 1% yang
bersifat melisiskan eritrosit. Jumlah trombosit yang telah diencerkan
dihitung dengan menggunakan kamar hitung improved Neubauer.

Nilai normal: 150.000 400.000/uL


Trombositosis (jumlah meningkat) pada:
Primer : trombositosis esensial (keganasan hematologi, polisitemia
vera)
Reaktif : infeksi, inflamasi
Perdarahan akut
Trombositopenia (jumlah menurun) pada :
Gangguan produksi (anemia aplastik, keganasan darah)
Peningkatan pemecahan (ITP, dll)
Peningkatan pemakaian (perdarahan kronis)
Sekuestrasi di limpa (hipersplenisme)
Pemeriksaan Hematokrit (Ht)
Untuk mengetahui volume eritrosit dalam 100 ml darah,
dinyatakan dalam %.
Nilai normal:
: 40 48 %
: 37 42 %
Meningkat pada:
Polisitemia
Dehidrasi
Luka bakar
hemokonsentrasi
Menurun pada:
Anemia, hemodilusi
Nilai Eritrosit Rerata (NER)
Bermanfaat untuk mengetahui ukuran eritrosit dan
banyaknya hemoglobin di dalam eritrosit.
Memerlukan data kadar Hb, nilai Ht, dan jumlah eritrosit.
Terdiri dari 3 parameter:
Mean Corpuscular Volume (MCV) atau Volume Eritrosit Rerata
(VER), nilai normal: 82 92 fl
Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH) atau Hemoglobin Eritrosit
Rerata (HER), nilai normal: 27 31 pg
Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC) atau
Konsentrasi Hemoglobin Eritrosit Rerata (KHER),
nilai normal: 32 36 g/dL
Rumus:
MCV = nilai Ht x 10 (fentoliter = fl)
jml eri
MCH = kadar Hb x 10 (pikogram = pg)
jml eri
MCHC = kadar Hb x 100 (g/dl)
nilai Ht

MCV rendah mikrositik


normal normositk Konfirmasi dengan melihat
tinggi makrositik morfologi eritrosit
MCH rendah hipokrom pada sediaan apus darah tepi

normal normokrom
Pemeriksaan Retikulosit
Prinsip:
Retikulosit adalah eritrosit muda yang tidak berinti, di dalam
sitoplasmanya terdapat sisa ribosom dan RNA yang dengan
pewarnaan New Methylen Blue, Brilliant Cressyl Blue atau Purified
Azure B dapat terlihat sebagai filamen atau granula berwarna.
Nilai normal: 0,5 2,0 % atau 25.000 95.000/uL
Meningkat pada:
pasca perdarahan akut, hemolitik
Menurun pada:
Anemia aplastik
Keganasan darah
Penyakit ginjal kronis
Sediaan Apus Darah Tepi (SADT)
Tujuan:
Melihat sel darah tepi :
memperkirakan perubahan kuantitas
melihat kelainan morfologi sel
mencari parasit : malaria, tripanosoma, mikrofilaria

Sediaan hapus yang dibuat dan dipulas dengan baik


merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil yang
baik.
Steps for Blood Film
The shape of blood film
Sisa inti eritrosit
Pd anemia def. asam folat, Infeksi
Anemia perniciosa, atropi limpa, Keracunan timah hitam
Pasca splenektomi Unstable Hb
Bleeding Time (BT)
Prinsip:
Merupakan pemeriksaan penyaring untuk menilai keadaan
pembuluh darah, dinding kapiler dan integritas trombosit (fungsi
dan jumlah trombosit) dalam membentuk sumbat trombosit.
Uji ini tidak dipengaruhi mekanisme koagulasi.
Metode:
1. cara Ivy
normal: 1-6 menit
2. cara Duke

normal: 1-3 menit


Selamat belajar

You might also like