You are on page 1of 40

ELEKTROKARDIOGRAF

I
LABORATORIUM FISIOLOGI
FK UNISSULA
2015
GAMBARAN EKG
INTERPRETASI EKG

1. IRAMA
2. REGULARITAS
3. HEART RATE/FREKUENSI
4. GELOMBANG P
5. PR INTERVAL
6. GELOMBANG QRS
7. SEGMEN ST
8. GELOMBANG T
9. KESAN
1. IRAMA/RYTHM

Ada beberapa hal yang digunakan untuk mengindentifikasi irama jantung.


1. Frekuensi denyut jantung
2. Teratur atau tidaknya
3. Posisi gelombang P dan QRS
4. Interval PR
Untuk mengidentifikasi secara akurat, rekaman panjang EKG diperlukan,
dan biasanya sadapan II digunakan untuk memperlihatkan gelombang P.
1. SINUS
Irama normal jantung, pemacunya berasal dari nodus SA
ciri - ciri :
Frekuensinya 60-100x / menit
Gelombang P selalu diikuti gelombang QRS dan T atau Gel QRS didahului
oleh Gel. P
Interval PR panjang 0,12
Gel P di lead II selalu positif, di lead avR selalu negatif
2. ATRIAL
Irama jantung tidak normal, pemacunya berasal dari sumber
impuls atrium
ciri - ciri :
Gelombang P berbeda dengan P sinus
3. JUNCTIONAL/ SUPRAVENTRIKULER
Irama jantung tidak normal, pemacunya berasal dari Nodus AV
ciri - ciri :
Frekuensi 40-60x / menit
Gelombang P hilang/inversi/mundur
4. VENTRIKULER
Irama jantung tidak normal, pemacunya berasal dari sumber
impuls ventrikel
ciri - ciri :
Gelombang P hilang
Interval QRS memanjang
Dilihat berdasarkan _
ADA/TIDAKNYA
Gelombang P
Di Lead I dan Lead aVF Junctional Ventrikular

_ +
Lead I

Atrial Sinus

+
Lead aVF
2. REGULARITAS

- Di lead II (lead yang diperpanjang)


- Regular : jarak R-R sama normalnya
- Regular-irregular
- Irregular-irregular
CONTOH REGULAR

6 KOTAK BESAR 6 KOTAK BESAR


Jawab :
300 / 4 kotak besar = 75 x / menit
3. FREKUENSI/RATE
Atrium : Puncak P P
Ventrikel : Puncak R R
Frekuensi Normal : 60 100 x/ menit
Di lihat di lead II
< 60 x / menit = bradikardi
Cara Menghitung : > 100 x / menit = takikardi
1. 300/ banyaknya KOTAK BESAR
2. 1500/ banyaknya KOTAK KECIL
3. Dipakai jika IRREGULAR
6 DETIK (Hitung Kompleks QRS) X 10
12 DETIK (Hitung Kompleks QRS) X 5
6 detik = 30 kotak sedang
4. GELOMBANG P

Lihat di Lead II dan V1


- Tentukan tinggi dan lebarnya
- Tentukan apakah normal/P pulmonal/P mitral

Nilai normal : t 3mm, p 3mm


Abnormalitas Atrium Kanan (AAKa)
Kriteria EKG untuk AAKa:
P tinggi dan lancip di II, III, dan aVF: tinggi 3 mm dan interval 0,11 detik
Defleksi awal di V1 1,5 mm.
Bentuk gelombang P pada AAKa sering disebut P pulmonal.

Abnormalitas atrium kanan


Abnormalitas Atrium Kiri (AAKi)
Kriteria EKG untuk AAKi :
Interval P di II melebar 0,12 detik. Sering gelombang P berlekuk, karena
mempunyai dua puncak.
Defleksi terminal VI negatif dengan lebar 0,04 detik dan dalam 1 mm
Bentuk P pada AAKi sering disebut P mitral.

Abnormalitas atrium kiri


5. PR INTERVAL

Lihat di Lead II
Hitung intervalnya
Apakah normal/memanjang
Normalnya >= 0,12 0,20
6. GELOMBANG QRS

Di lihat di lead II
INTERVAL (Hitung durasi gel QRS kompleks, apakah normal/memanjang) normalnya 0,06-0,12 s
AXIS (lihat defleksi gel QRS di lead I dan aVF), tentukan apakah :
NAD, LAD, RAD, SAD
ZONA TRANSISI (lihat defleksi positif yang sama dengan negative di sadapan precordial V1 s.d V6), tentukan apakah:
Normal
Clockwise
Counter clockwise
Q PATOLOGIS (defleksi negative pertama gel QRS kompleks yang dalam dan lebarnya lebih dari 1 kotak kecil)
Tentukan ada atau tidak
Jika ada sebutkan lokasi sesuai area
RVH (nilai apakah sesuai kriteria RVH)
LVH (nilai apakah skornya memenuhi kriteria LVH)
INTERVAL QRS

Dari awal kompleks QRS


sampai akhir QRS
Interval : 0,06 0,12 detik
AXIS FRONTAL
Cara sederhana :
Lihat gel. R Lead I dan Lead aVF normalnya -300 - +900
(+) = jika R-S > 1 ; R (Q+S) > 1

Lead I Lead aVF Axis

+ + Normal (Normo Axis Deviation)

+ - Deviasi kiri (Left Axis Deviation)

- + Deviasi kanan (Right Axis Deviation)

- - Deviasi kanan ekstrim (Superior Axis Deviation)


_ Lead aVL
- 300
SAD LAD

_
0
+ Lead I

RAD NAD

+ 900
+
Lead aVF
AXIS JANTUNG
ZONA TRANSISI

Zona transisi adalah dimana tinggi gel. R hampir sama dengan


kedalaman gel. S

Normalnya zona transisi terdapat di lead V3 / V4

Jika zona transisi berada pada V1/ V2 = counter clock wise


Jika zona transisi berada pada V5/V6 = clock wise
GELOMBANG R DAN S DI LEAD PERIKORDIAL

V1 V2 V3 V4 V5 V6
Q PATOLOGIS

Di semua lead
dikatakan Q patologis apabila
Lebarnya >= 0,04
Tinggi/dalamnya > gel R
Kriteria EKG untuk LVH :

Kreteria Voltase : Voltase ventrikel kiri meninggi


Ada macam-macam kreteria dan dapat dipilih salah satu
yaitu :
1. R atau S di sandapan ekstremitas 20 mm, atau
2. S di kompleks VKa 25 mm, atau
3. R di kompleks VKi 25 mm, atau
4. S di VKa + R di VKi 35 mm
Kriteria EKG untuk RVH :

Rasio R/S yang terbalik:


R/S di V1 > 1
R/S di V6 < 1 atau dengan kata lain S
persisten di V6
7. SEGMEN ST
Segmen ST, tentukan apakah :
Normal
ST depresi ,turunnya sudah 1 kotak kecil
ST elevasi, sebutkan lokasi sesuai area. Naiknya
1 kotak kecil
Di semua Lead
J point
8. GELOMBANG T
Gelombang T , tentukan apakah : (dilihat Di semua lead )
Normal , ekstremitas < 5mm, prekordial <10mm
T Flat Menuju Iskemik
T Inversi Iskemik
T tall Hiperkalemi
Jika ada T Flat/Inversi/Tall sebutkan lokasi sesuai area
T Tall bermakna apabila di temukan di semua lead
9. KESAN

Sebutkan beberapa kesimpulan dari pembacaan di


atas
Lokasi Dinding Ventrikel Pada EKG:
Daerah lateral tinggi : I dan aVL
Daerah inferior : II, III dan aVF
Daerah anterior : V1-V6
ST elevasi dan Q patologis = AMI
ST elevasi = AMI
Q patologis = OMI
T inversi = iskemik
ST depresi = iskemik
TERIMA KASIH
PEMBENTUKAN GELOMBANG EKG

You might also like