Professional Documents
Culture Documents
Karakteristik, Pembentukan
dan Stabilisasi
Sri Raharjo
Jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada
Sistem Emulsi yang stabil pada makanan mirip ILUSI
Tipe Dispersi
Fase Kontinyu
kenampakan,
tekstur,
mouthfeel,
rasa dan aroma
bisa terjaga
Pembentukan emulsi
oil in water emulsion water in oil emulsion
Diagram
Resolusi:
Jarak minimum dari dua titik yang masih bisa terlihat terpisah dengan jelas
Phospholipids
Suatu emulsi minyak dalam air dapat dibagi
menjadi tiga fase: fase minyak, wilayah
antarmuka, dan fase air
Wilayah
antarmuka
r
Fase minyak
Fase air
Perbandingan Ukuran (r), luas
permukaan (AS), dan jumlah droplet (n)
r (m) As (m2g-1) n (g-1)
0.1 33 2.6 x 1014
0.2 16 3.3 x 1013
0.5 6.5 2.1 x 1012
1 3.3 2.6 x 1011
2 1.6 3.3 x 1010
5 0.65 2.1 x 109
10 0.33 2.6 x 108
20 0.16 3.3 x 107
50 0.065 2.1 x 106
l : Persentase volume droplet yang
terisi oleh volume lapisan antarmuka
l (%) l (%) l (%)
r (m)
= 2 nm = 5 nm = 10 nm
0.1 5.77 13.62 24.87
0.2 2.94 7.14 13.62
0.5 1.19 2.94 5.77
1 0.60 1.49 2.94
2 0.30 0.75 1.49
5 0.12 0.30 0.60
10 0.06 0.15 0.30
20 0.03 0.07 0.15
50 0.01 0.03 0.06
: Tebal lapisan antarmuka
Pengaruh ukuran droplet minyak/air
terhadap waktu yang diperlukan molekul
kecil untuk terdifusi keluar dari droplet
1 6.6 x 10-5
5 1.6 x 10-3
10 6.6 x 10-3
50 1.6 x 10-1
Stabilisasi emulsi dengan emulsifier
Air 72 0
Etanol 22 0
Minyak nabati 34 27
Tegangan Antar Permukaan Air-
Minyak (dynes/cm)
Keseimbangan tegangan
permukaan antara padatan
dan minyak, dan antara
padatan dan air
Makromolekul
Protein dan gum membentuk film di
permukan butiran teremulsi yang mencegah
terjadinya coalescence
Destabilisasi Emulsi
Sistem emulsi dapat di-destabilisasi
melalui mekanisme berikut:
Creaming
Flocculation
Coalescence
Ostwald Ripening
Creaming
Selama penyimpanan, adanya perbedaan densitas
antara minyak dan air, terdapat kecenderungan
fase minyak untuk terkonsentrasi di atas sistem
emulsi
Polydisperse vs Monodisperse
Creaming
Bila ada perbedaan densitas,
maka dua fase dalam emulsi
cenderung akan memisah
Minyak lebih kecil densitasnya (~
0.8) dibandingkan dengan air
(1.0 )
Buoyancy force (Hukum
Archimedes)
Friction force (Hukum Stokes)
Gerakan dari droplet <1
mm/hari, tidak terjadi creaming
Flocculation
Flocculation diartikan sebagai proses
dimana dua atau lebih droplet saling
menempel tanpa kehilangan identitas
Flocculation vs
Coalescence
Coalescence
Coalescence merupakan proses ketika dua
atau lebih droplet bergabung dan
membentuk droplet yang lebih besar
Ostwald Ripening
Ostwald ripening terjadi pada emulsi dimana
droplet bertabrakan dengan yang lain dan
membentuk droplet yang lebih besar dan yang
lebih kecil
Droplet berukuran kecil cenderung menjadi makin
kecil
Distribusi Ukuran Partikel
Pada Emulsi yang Stabil
20
18
16 Boost
Frequency (%)
14
12
10
8
6
4
2
0
0.01 0.1 1 10 100
Particle size (um)
Distribusi Ukuran Partikel
Pada Sedimentasi
20
18
16 Chocolate milk
14
Frequency (%)
12
10
8
6
4
2
0
0.01 0.1 1 10 100
Particle size (um)
Distribusi Ukuran Partikel
Pada Coalescence dan
20
Creaming
16
Volume frequency (%)
12
0
0.01 0.1 1 10 100
Particle size (m)
Sedimentasi bahan padatan dan
creaming
Creaming
Sediment
Apa yang terjadi pada emulsi selama
penyimpanan?
Bahan
padatan (mis : garam mineral):
Sedimentasi
Ineteraksi makromolekul
STOKES LAW
The rate of movement of particles can be determined by
2
D () g
o
=
18
Droplet minyak
diameter 0.5x10-6 m
densitas 0.93x103 kg/m3
Monodiglycerides
Others
Lactylated esters
Sorbitan esters
ASAM LEMAK
GLISEROL
POLIGLISEROL MONO(DI)GLISERIDA
DIACETYLATED TARTARIC
ASAM LEMAK ASAM LAKTAT ASAM LAKTAT
ACID ANHYDRIDE
Lemak sapi
Asetat Gliserol Lemak babi
Laktat Poligliserol Kelapa sawit
Sitrat Propylene glycol
Kedelai
Tartarat Sorbitol
Bunga matahari
Sukrosa Lain-lain
Pemilihan Emulsifier
Nilai Iodine
Nilai keasaman
Nilai saponifikasi
Bentuk fisik
Titik leleh
Ukuran partikel
Pembawa (carrier)
Nilai HLB
Emulsifiers: karakteristik ikatan
Block
Prill Paste
Bead Bentuk fisik Liquid
Fine powder
Molekul kecil
Mono dan digliserida
Sucrose esters
Sorbitan esters
Polysorbates (Tween)
Stearoyl lactylates
Lecithin
Molekul besar
Protein (bovine serum albumin, laktoglobulin, ovalbumin)
Mono- dan Digliserida
Sangat lipophilic, HLB 1 s/d 10
Diperoleh dari transesterifikasi gliserol dan
triasilgliserida
Digunakan pada produk bakery, frozen desserts,
icings, topping, dan peanut butter
Sucrose esters
Mono-, di-, dan tri- ester sukrosa dan asam lemak
Biasanya memiliki HLB 7 s/d 13
Mono-ester HLB > 16 untuk emulsi o/w
Di-ester sesuai untuk emulsi w/o
Tri-ester HLB ~ 1
Sorbitan ester
Polyoxyethylene sorbitan
esters
Diperoleh dari reaksi
sorbitan ester dan ethylene
oxide
Polysorbate 60
(polyoxyethylene sorbitan
monostearate / TWEEN 60,
HLB 14.9)
Polysorbate 80
(polyoxyethylene sorbitan
monooleate / TWEEN 80,
HLB 15.0)
Stearoyl lactylates
Ionic emulsifier
Paling hydrophilic emulsifier
Ester asam laktat dan monogliserida dan mengandung Ca
atau Na
Membentuk ikatan yang kuat dengan gluten
Digunakan pada produk bakery
Lecithin
Amphipilic emulsifier
Campuran phospholipid
Diperoleh secara komersial
dari kedelai
Bisa dimodifikasi untuk
mendapatkan kisaran HLB
yang lebar
Digunakan pada bakery,
chocolate, confectionery
products
Aplikasi Emulsifier
Margarine
Mengapa digunakan emulsifier ?
Margarine mengandung 16% air, emulsi w/o, memperbaiki
stabilitas emulsi selama penyimpanan
Emulsifier yang mana ?
Mono- dan digliserida dengan asam lemak rantai panjang
Ice Cream
Mengapa digunakan emulsifier ?
Merupakan emulsi o/w, perlu distabilkan dengan emulsifier
sebelum pembekuan, selama pembekuan emulsifier
mengendalikan destabilisasi emulsi
Emulsifier yang mana ?
Polysorbate
Aplikasi Emulsifier
Produk bakery
Mengapa digunakan emulsifier ?
Membantu pencoklatan yang seragam,
memperbaiki retensi air, memperbaiki
kelembutan
Emulsifier yang mana ?
Stearoyl lactylates
Konfeksioneri
Mengapa digunakan emulsifier pada coklat ?
Mengurangi pemakaian cocoa butter, memperbaiki mouthfeel,
dan mengurangi kelengketan dengan bahan pengemas
Emulsifier yang mana ?
Lecithin