You are on page 1of 25

Hasil Observasi

Penanganan Pasien
Gawat Darurat
IDENTITAS PENGANTAR
PASIEN PASIEN

Nama Ny. H Nama Tn. A


Usia 50 Tahun Usia -
Jenis Kelamin Perempuan Jenis Kelamin Laki-laki
Pekerjaan - Pekerjaan -

Alamat Gamping WBI/746 RT 4 Alamat Gamping WBI/746 RT 4

No. RM 145778 Hubungan Suami


z

Kronologi dan Riwayat Pasien


z

Keluhan utama: Sesak nafas


Onset: 6 jam yang lalu
Kronologis: Datang tiba-tiba dengan keluhan sesak nafas sejak 6 jam
yang lalu, dibawa menggunakan becak
Frekuensi: Terus menerus dan semakin memberat hingga datang ke
Riwayat
UGD
Penyakit
Sekarang Kuantitas: Sedang-berat, mengganggu aktivitas
Kualitas: -
Faktor memperberat: Berbaring
Faktor memperingan: Posisi kepala ditinggikan
Keluhan lain: Pegal di pinggang, lemas, belum buang air kecil 14 jam
yang lalu, haus
z
Survei Primer Airway: Baik, tidak ada sumbatan

Breathing: Sesak, takipnea (34x/menit), nafas


dangkal

Circulation:TD: 159/68mmHg, denyut nadi lemah


(54x/menit), akral dingin
Pemeriksaan Disability: Ekstremitas bawah lemah
Fisik
Exposure: Baik, tidak ada paparan luar saat
pemeriksaan yang memperburuk kondisi pasien
kala itu
z

Survei Sign and symptom: Edema palpebral, edema


Sekunder piting pada ekstremitas, konjungtiva anemis

Allergies: -

Medication: Metformin, amlodipine, glimepirid

Pemeriksaan Past illness: diabetes terkontrol, gagal ginjal kronik,


Fisik riwayat 2x hemodialisis

Last meal: -

Event: -
z Pemeriksaan abdomen: Inspeksi dalam batas
Tekanan darah: 159/68 mmHg
normal, palpasi terdapat nyeri tekan (+) pada
daerah epigastrium, perkusi dalam batas
Nadi: 54x/ menit normal, auskultasi dalam batas normal

Respirasi: 34x/ menit Saturasi 02: 89

Suhu: 36o Celcius

Keadaan compos mentis GDS: 340


Pemeriksaan
Fisik - Pemeriksaan kepala : Konjungtiva anemis EKG: -
Assesment
Pemeriksaan hematologi dan kimia darah
diusulkan :
Pemeriksaan thoraks: Inspeksi dalam batas Ureum: 118,3
normal, palpasi dalam batas normal, perkusi Kreatinin: 68,7
dalam batas normal, auskultasi terdengar
suara jantung irregular.
Hb: 10,6
z

Non Oksigenasi NRM


Farmakologi
Posisi duduk ditinggikan

Konsumsi air minum dibatasi per hari 200ml


Rencana
Pengusulan hemodialisis CITO
Pengelolaan
Farmakologi Injeksi furosemide 1 ampul

Injeksi Novoramid
Pemberian pertama: 6 IU
Pemberian kedua: 4 IU
z

Pembahasan Hasil Observasi


Penanganan Pasien Kegawatdaruratan
z

USIA Jenis kelamin


bukanlah merupakan
faktor risiko utama
terjadinya penyakit
usia >30 tahun ginjal akan ginjal kronik karena
mengalami atrofi dan hal ini juga
ketebalan kortek ginjal IDENTITAS berhubungan
akan berkurang sekitar dipengaruhi oleh ras,
20% setiap dekadenya faktor genetik, dan
lingkungan (Tjekyan,
2104)

JENIS
KELAMIN
z PENYAKIT
RIWAYAT
SEKARANG

Tanpa nyeri dada

Disertai edema anasarka

Dipsnea Belum BAK sejak tadi malam

Riwayat DM sejak 5 tahun yang lalu

Suka mengkonsumsi jamu


z CKD Gejala :
-Sesak napas
-Kelelahan
Retensi -Takipnea
cairan -Hipotensi atau juga bisa
kenaikan tekanan darah
-Nafas dengan bantuan otot
Cairan yang di filtrasi bantu pernapasan.
mikrovaskular paru
meningkat dari biasanya

Sedangkan tanda :
-konsentrasi oksigen dalam
Akumulasi cairan darah yang menurun
-rongki basah kasar dan
wheezing pada auskultasi
Difusi oksigen terganggu -Dapat ditemukan juga
perkusi redup pada bagian
paru-paru

Dipsnea
z
UNDERFILL OVERFILL

EDEMA
ANASARKA

Hipoalbumin Retensi Natrium


Retensi zat toksik
z didalam tubuh
SINDROM
UREMIKUM

ANEMIA
Resistensi insulin, PASIEN
menghambat GLUT LEMAS KARENA CKD
sehingga glukosa
tidak dapat masuk
ke sel organ Kerusakan ginjal, yang
berperan emnghasilkan
hormone EPO
RIWAYAT DM
PASIEN
z
Sindrom Uremikum
Sindrom uremikum ini akan muncul terutama pada kondisi
dimana GFR <15 %, pada pasien didapat GFR 11,7 %

Nitrogen,
Kadar nefron Retensi sisa Uremia, yang
menurun produk bersifat
toksik

Menimbulkan gejala diantaranya terdapat rasa fatik, mual, muntah, anoreksia, penurunan
berat badan, kram otot, pruritus dan penurunan kesadaran. (Alper, A., 2016)
z
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU DAN
KEBIASAAN PASIEN

DIABETES KEBIASAAN
HIPERTENSI
MELITUS MINUM JAMU
z

Penelitian yang dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta


pada tahun 2011-2012 didapatkan hubungan signifikan antara DM
tipe 2 dengan kejadian gagal ginjal kronik.

DIABETES Gagal ginjal dikarenakan diabetes melitus dikenal juga sebagai


MELITUS nefropati diabetika

Sclerosis Renal
nefron Aging
z

KEBIASAAN
MINUM JAMU

Taurine Beban
(asam kerja ginjal CKD
amino) meningkat
z
SURVEI PRIMER
z
SURVEI SEKUNDER
z
ASSESMENT
z
NON FARMAKOLOGI

Non Rebreathing Mask (NRM). Aliran oksigen yang dapat diberikan


1. melalui NRM adalah 10-15 L/menit, dengan konsentrasi FiO2 yang mampu
dicapai sebanyak 80-95%.

Kepala pasien ditinggikan dan membatasi jumlah cairan yang masuk kepada
2.
pasien.

Hemodialisa CITO, sebagai tatalaksana kausatif


3.
z

Adapun indikasi dimana harus dilakukan hemodialysis apabila:


Keadaan umum buruk dan gejala klinis nyata
K serum >6 mEq/L
Hemodialisa Ureum darah >200 mg/dL
CITO
pH darah < 7,1
Anuria berkepanjangan ( >5 hari)
Fluid overload (Sudoyo, 2009)
z
FARMAKOLOGI

Furosemid 1 Ampul

Diuretik kuat berkerja dengan cara menghambat reabsorpsi


elektrolit NA+/K+/2Cl di ansa henle asendens, sehingga cairan
akan tetap bertahan didalam lumen tubuli dan meningkatkan
jumlah urin pasien
z
FARMAKOLOGI

NovoRapid 6 IU & 4 IU

NovoRapid merupakan insulin analog yang berkerja


cepat/pendek, dimana awitan akan muncul dalam 5-15 menit
setelah injeksi. Sementara itu puncak efek akan didapatkan
dalam 1-2 jam berikutnya

You might also like