You are on page 1of 31

Oleh :

HAM Angga Dwi P


Ari Yuda P
04
05
Corel Harnowo 06
Pengertian Hak Asasi Manusia
Pengertian Hak Asasi Manusia
Hak asasi manusia (HAM) secara tegas di atur dalam Undang Undang No. 39
tahun 1999 pasal 2 tentang asas-asas dasar yang menyatakan Negara
Republik Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dan
kebebasan dasar manusia sebagai hak yang secara kodrati melekat dan tidak
terpisahkan dari manusia, yang harus dilindungi, dihormati, dan ditegakkan
demi peningkatan martabat kemanusiaan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan
kecerdasan serta keadilan.
: Ditinjau dari berbagai bidang, HAM meliputi
a. Hak asasi pribadi (Personal Rights)
Contoh : hak kemerdekaan, hak menyatakan pendapat, hak memeluk agama.
b. Hak asasi politik (Political Rights) yaitu hak untuk diakui sebagai warga negara
Misalnya : memilih dan dipilih, hak berserikat dan hak berkumpul.
c. Hak asasi ekonomi (Property Rights)
Misalnya : hak memiliki sesuatu, hak mengarahkan perjanjian, hak bekerja dan
mendapatkan hidup yang layak.
d. Hak asasi sosial dan kebuadayaan (Sosial & Cultural Rights).
Misalnya : mendapatkan pendidikan, hak mendapatkan santunan, hak pensiun,
hak mengembangkan kebudayaan dan hak berkspresi.
e. Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan Pemerintah
(Rights Of Legal Equality)
f. Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum.
Pengertian Ham menurut para ahli

Prof. Koentjoro Poerbopranoto


Oemar Seno Adji
G.J Wolhos
ciri pokok hakikat HAM, yaitu sebagai berikut :

a. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi. HAM merupakan


bagian dari manusia secara otomatis
b. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras,
agama, etnis, pandangan politik , atau asal usul social dan bangsanya
c. HAM tidak bisa dilanggar. Tidak seorangpun mempunyai hak untuk
melanggar dan membatasi orang lain
Tujuan Hak Asasi Manusia,yaitu sebagai
berikut:
a. HAM adalah alat untuk melindungi orang dari kekerasan dan kesewenang
wenangan.
b. HAM mengembangkan saling menghargai antar manusia
c. HAM mendorong tindakan yang dilandasi kesadaran dan tanggung jawab untuk
menjamin bahwa hak-hak orang lain tidak dilanggar
Dasar Hukum Hak Asasi Manusia di
Indonesia
Berbagai instrumen hak asasi manusia yang dimiliki Negara Republik Indonesia,yakni:
1. Undang Undang Dasar 1945
2. Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia
Pelaksanaan dan penegakan HAM di Indonesia

Tegaknya HAM selalu mempunyai hubungan korelasional positif dengan tegaknya negara hukum. Sehingga dengan dibentuknya
KOMNAS HAM dan Pengadilan HAM, regulasi hukum HAM dengan ditetapkannya UU No. 39 Tahun 1999 dan UU No. 26
Tahun 2000 serta dipilihnya para hakim ad hoc, akan lebih menyegarkan iklim penegakkan hukum yang sehat. Artinya kebenaran
hukum dan keadilan harus dapat dinikmati oleh setiap warganegara secara egaliter.
Kenyataan menunjukkan bahwa masalah HAM di indonesia selalu menjadi sorotan tajam dan bahan perbincangan terus-menerus,
baik karena konsep dasarnya yang bersumber dari UUD 1945 maupun dalam realita praktisnya di lapangan ditengarai penuh
dengan pelanggaran-pelanggaran. Sebab-sebab pelanggaran HAM antara lain adanya arogansi kewenangan dan kekuasaan yang
dimiliki seorang pejabat yang berkuasa, yang mengakibatkan sulit mengendalikan dirinya sendiri sehingga terjadi pelanggaran
terhadap hak-hak orang lain.
Permasalahan yang dihadapi pemerintah dalam penegakan HAM di Indonesia
Berbagai permasalahan yang dihadapi pemerintah Indonesia dalam rangka penghormatan, pengakuan, penegakan hukum
dan HAM antara lain :
1. Penegakan Hukum di Indonesia belum dirasakan optimal oleh masyarakat. Hal itu antara lain, ditunjukan oleh masih
rendahnya kinerja lembaga peradilan. Penegakan hukum sejumlah kasus pelanggaran HAM berat yang sudah selesai tahap
penyelidikannya pada tahun 2002, 2003, dan 2004, sampai sekarang belum di tindak lanjuti tahap penyelidikannya.
2. Masih ada peraturan perundang-undangan yang belum berwawasan gender dan belum memberikan perlindungan
HAM. Hal itu terjadi antara lain, karena adanya aparat hukum, baik aparat pelaksana peraturan perundang-undangan,
maupun aparat penyusun peraturan perundang-undangan yang belum mempunyai pemahaman yang cukup atas prinsip-
prinsip perlindungan hak asasi manusia.
3. Belum membaiknya kondisi kehidupan ekonomi bangsa sebagai dampak krisis ekonomi yang terjadi telah
menyebabkan sebagian besar rakyat tidak dapat menikmati hak-hak dasarnya baik itu hak ekonominya seperti belum
terpenuhinya hak atas pekerjaan yang layak dan juga hak atas pendidikan
4. Sepanjang tahun 2004 telah terjadi beberapa konflik dalam masyarakat, seperti Aceh, Ambon, dan Papua yang tidak
hanya melibatkan aparat Negara tetapi juga dengan kelompok bersenjata yang menyebabkan tidak terpenuhinya hak untuk
hidup secara aman dan hak untuk ikut serta dalam pemerintahan
5. Adanya aksi terorisme yang ditujukan kepada sarana public yang mnyebabkan rasa tidak aman bagi masyarakat
6. Dengan adanya globalisasi, intensitas hubungan masyarakat antara satu Negara dengan Negara lainnya manjdi makin
tinggi. Dengan demikian kecenderungan munculnya kejahatan yang bersifat transnasional menjadi makin sering terjadi.
Kejahatan-kejahatan tersebut antara lain, terkait dengan masalah narkotika, pencucian uang dan terorisme. Salah satu
permasalahan yang sering timbul adalah adanya peredaran dokumen palsu. Yang membuat orang-orang luar bebas datang ke
Indonesia
Upaya Pemerintah dalam hal penghormatan, pengakuan , dan penegakan Hukum dan HAM

1. Pengajuan usulan mengenai perumusan dan kebajikan yang


berkaitan dengan hak asasi manusia
2. Melakukan penelitian
3. Melakukan pendidikan
4. Melakukan penyebarluasan informasi mengenai hak asasi
manusia.
Contoh-Contoh Kasus Pelanggaran HAM

1. Terjadinya penganiayaan pada praja STPDN oleh seniornya dengan dalih pembinaan yang menyebabkan
meninggalnya Klip Muntu pada tahun 2003.
2. Dosen yang malas masuk kelas atau malas memberikan penjelasan pada suatu mata kuliah kepada
mahasiswa merupakan pelanggaran HAM ringan kepada setiap mahasiswa.
3. Para pedagang yang berjualan di trotoar merupakan pelanggaran HAM terhadap para pejalan kaki,
sehingga menyebabkan para pejalan kaki berjalan di pinggir jalan sehingga sangat rentan terjadi
kecelakaan.
4. Orang tua yang memaksakan kehendaknya agar anaknya masuk pada suatu jurusan tertentu dalam
kuliahnya merupakan pelanggaran HAM terhadap anak, sehingga seorang anak tidak bisa memilih
jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
5. Kasus Babe yang telah membunuh anak-anak yang berusia di atas 12 tahun, yang artinya hak untuk hidup
anak-anak tersebut pun hilang
6. Masyarakat kelas bawah mendapat perlakuan hukum kurang adil, bukti nya jika masyarakat bawah
membuat suatu kesalahan misalkan mencuri sendal proses hukum nya sangat cepat, akan tetapi jika
masyarakat kelas atas melakukan kesalahan misalkan korupsi, proses hukum nya sangatlah lama
7. Kasus Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang bekerja di luar negeri mendapat penganiayaan dari majikannya
Kasus pengguran anak yang banyak dilakukan oleh kalangan muda mudi yang kawin diluar nikah
Studi Kasus HAM (Marsinah)
Marsinah adalah salah seorang karyawati PT. Catur Putera Perkasa yang aktif dalam
aksi unjuk rasa buruh. Keterlibatan Marsinah dalam aksi unjuk rasa tersebut antara
lain terlibat dalam rapat yang membahas rencana unjuk rasa pada tanggal 2 Mei
1993 di Tanggul Angin Sidoarjo. 3 Mei 1993, para buruh mencegah teman-
temannya bekerja. Komando Rayon Militer (Koramil) setempat turun tangan
mencegah aksi buruh. 4 Mei 1993, para buruh mogok total mereka mengajukan 12
tuntutan, termasuk perusahaan harus menaikkan upah pokok dari Rp 1.700 per hari
menjadi Rp 2.250. Tunjangan tetap Rp 550 per hari mereka perjuangkan dan bisa
diterima, termasuk oleh buruh yang absen.Sampai dengan tanggal 5 Mei 1993,
Marsinah masih aktif bersama rekan-rekannya dalam kegiatan unjuk rasa dan
perundingan-perundingan. Marsinah menjadi salah seorang dari 15 orang
perwakilan karyawan yang melakukan perundingan dengan pihak perusahaan.
Siang hari tanggal 5 Mei, tanpa Marsinah, 13 buruh yang dianggap
menghasut unjuk rasa digiring ke Komando Distrik Militer (Kodim) Sidoarjo.
Di tempat itu mereka dipaksa mengundurkan diri dari CPS. Mereka dituduh
telah menggelar rapat gelap dan mencegah karyawan masuk kerja. Marsinah
bahkan sempat mendatangi Kodim Sidoarjo untuk menanyakan keberadaan
rekan-rekannya yang sebelumnya dipanggil pihak Kodim. Setelah itu, sekitar
pukul 10 malam, Marsinah lenyap.Mulai tanggal 6,7,8, keberadaan Marsinah
tidak diketahui oleh rekan-rekannya sampai akhirnya ditemukan telah
menjadi mayat pada tanggal 8 Mei 1993.
HAK YANG DI LANGGAR
Kasus pembunuhan Marsinah merupakan pelanggaran hak asasi manusia (HAM)
berat. Alasannya adalah karena telah melanggar hak hidup seorang manusia. Dan juga
karena sudah melanggar dari unsur penyiksaan dan pembunuhan sewenang-wenang di
luar putusan pengadilan terpenuhi. Dengan demikian, kasus tersebut tergolong patut
dianggap kejahatan kemanusiaan yang diakui oleh peraturan hukum Indonesia sebagai
pelanggaran HAM berat.
Jika merujuk pada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
(UUD NRI 1945), jelas bahwa tindakan pembunuhan merupakan upaya berlebihan
dalam menyikapi tuntutan marsinah dan kawan-kawan buruh. Jelas bahwa tindakan
oknum pembunuh melanggar hak konstitusional Marsinah, khususnya hak untuk
menuntut upah sepatutnya. Hak tersebut secara tersurat dan tersirat ditegaskan dalam
Pasal 28D ayat (2) UUD NRI tahun 1945, bahwa setiap orang berhak untuk bekerja
serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja.
PENYELESAIAN
Hak Asasi setiap manusia harus dihargai oleh manusia yang lain yang dalam
kasus ini adalah hak asasi berpendapat dan hak untuk hidup. Selain itu, kasus
marsinah yang tak kunjung usai ini diakibatkan oleh kurangnya transparansi dan
kredibilitas para penyidik. Seharusnya kredibilitas dan transparansi penyidikan
lembaga terhadap suatu kasus haruslah dijaga oleh para penegak hukum
sehingga tercipta keadilan dan ketentraman masyarakat Indonesia
Berdasarkan isi dari pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat kodrati dan fundamental
sebagai anugrah dari Tuhan yang harus dihormati, dijaga dan dilindungi oleh setiap individu
Rule of Law adalah gerakan masyarakat yang menghendaki bahwa kekuasaan raja maupun
penyelenggara negara harus dibatasi dan diatur melalui suatu peraturan perundang-undangan dan
pelaksanaan dalam hubungannya dengan segala peraturan perundang-undangan
Dalam peraturan perundang undangan RI paling tidak terdapat empat bentuk hokum tertulis yang
memuat aturan tentang HAM. Pertama, dalam konstitusi (Undang-undang Dasar Negara). Kedua, dalam
ketetapan MPR (TAP MPR). Ketiga, dalam Undang-undang. Keempat, dalam peraturan pelaksanaan
perundang-undangan seperti peraturan pemerintah, keputusan presiden dan peraturan pelaksanaan
lainnya.
Pelanggaran Hak Asasi Manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk
aparat negara, baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi,
menghalangi, membatasi dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang
dijamin oleh undang-undang dan tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh
penyesalan hukum yang adil dan benar berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.
5.Boring head
Pencekam ini digunakan untuk mencekam pahat-freis yang bertangkai silindrik dan bermata-potong tunggal.
Keterangan : 1
benda-kerja
pahat bermata-potong tunggal
boring head
Gambar 3. 11 boring head 2

6.Pahat-freis
Berdasarkan cara pencekamannya pahat-freis dibedakan menjadi dua,
yaitu :
a.Pahat-freis bertangkai silindrik

a b

c
d
B.Pahat-freis bertangkai tirus
Pahat-freis ini pada dasarnya sama dengan pahat-freis bertangkai silindrik, perbedaanya hanya pada bentuk
tangkainya, dan biasanya pahat bertangkai tirus ini berukuran lebih besar dari pada pahat bertangkai silindrik.
C.Pahat-freis tak bertangkai (berlubang)

a b c
d e f

Gambar 3. 13 Contoh pahat-freis tak bertangkai


7.Pencekam benda-kerja
a.Ragum
Ragum berfungsi untuk mencekam benda-kerja yang berukuran relatif kecil dan mempunyai permukaan yang rata.

Gambar 3. 16 Klem

Gambar 3. 14 Ragum
b.Chuck
Chuck berfungsi untuk mencekam benda-kerja yang berukuran relatif kecil dan berbentuk silindrik. Alat ini dipasang bersama-sama
(dipasang pada) kepala pembagi atau rotary table.

Gambar 3. 15 Chuck
C.Klem
Klem berfungsi untuk mencekam benda-kerja yang berukuran relatif besar dan mempunyai permukaan yang rata.
8.Kepala pembagi
Kepala pembagi berfungsi untuk membuat bidang banyak beraturan, salah satu contohnya adalah roda-gigi.

Gambar 3. 17 Kepala pembagi

9.Kepala lepas (tail stock)


Kepala lepas digunakan bersama-sama dengan kepala pembagi yang ber-fungsi untuk menumpu benda-kerja.

Gambar 3. 18 Kepala lepas


10.Meja-putar (rotary table)
Meja-putar digunakan untuk mengerjakan benda-kerja yang membutuhkan pembagian sudut-sudut tertentu pada
permukaannya.

Gambar 3. 19 Meja-putar
11.Lengan (over arm)
Over arm digunakan untuk menumpu salah satu ujung cutter arbor long.

Gambar 3. 20 Over arm


12.Kotak roda-gigi

Kotak roda-gigi digunakan untuk mengatur beberapa roda-gigi pengganti yang digunakan dalam proses pembuatan roda-gigi helik atau roda-gi
Gambar 3. 21 Kotak roda-gigi
13.Slotting atachment
Slotting atachment digunakan untuk membuat bidang rata sejajar poros-utama mesin

Gambar 3. 22 Slotting atachment


Metoda pemotongan pada mesin freis
Untuk meratakan permukaan benda kerja, ada dua jenis utama pahat freis (milling cutter) yaitu :
Pahat freis muka (face milling cutter)
Pahat freis selubung (slab milling cutter)
Sesuai dengan jenis pahat yang digunakan dikenal dua macam cara yaitu :
Mengefreis tegak (face milling)
Mengefreis tegak adalah proses pemotongan (penyayatan) permukaan benda-kerja tegak lurus terhadap sumbu
pahat-freis.
Mengefreis datar (slab milling)
Mengefreis datar adalah proses pemotongan (penyayatan) permukaan benda-kerja sejajar terhadap sumbu pahat-
freis.

2
1

Gambar 3. 23 (1) Mengefreis tegak, (2) Mengefreis datar


Mengefreis datar dibedakan menjadi dua macam cara yaitu :
1.Mengefreis naik (up milling)
Mengefreis naik adalah proses pemotongan permukaan benda-kerja dimana arah mata-potong yang terdalam, berlawanan arah
dengan arah gerakan benda-kerja. Tiap mata-potong pahat melakukan proses pemotongan benda-kerja mula-mula tipis kemudian
berangsur-angsur semakin tebal
2.Mengefreis turun (down milling)
Mengefreis turun adalah kebalikan dari proses mengefreis naik.

1 2
Gambar 3. 24 (1) Mengefreis naik, (2) Mengefreis turun
Contoh beberapa proses pemotongan menggunakan berbagai macam pahat-freis :
1.Proses freis tegak
Meratakan permukaan

Membuat alur terbuka Membuat alur tertutup

Meratakan permukaan samping


2.Proses freis datar
Meratakan permukaan

Membuat alur terbuka Meratakan permukaan samping


3.Proses freis yang lain
Memotong menjadi dua bagian

Membuat ulir cacing Membentuk profil tertentu sesuai pahatnya


Roda-gigi
Nomenclature roda gigi
Sistim Modul
Nama-nama bagian utama roda gigi diberikan pada gambar dibawah. Adapun ukurannya dinyatakan dengan diameter lingkaran jarak
bagi, yaitu lingkaran khayal yang menggelinding tanpa slip. Ukuran gigi di-nyatakan dengan jarak bagi lingkar, yaitu jarak sepanjang
lingkaran jarak bagi antara profil dua gigi yang berdekatan.
Tabel 1 penggunaan pisau freis roda gigi sistim modul

Nomor pisau freis roda gigi Untuk membuat roda gigi dengan jumlah gigi
1 12 sampai dengan 13
2 14 sampai dengan 16
3 17 sampai dengan 20
4 21 sampai dengan 25
5 26 sampai dengan 34
6 35 sampai dengan 54
7 55 sampai dengan 134
8 135 sampai dengan tak terhingga
Waktu-kerja mesin

Elemen dasar proses freis adalah sebagai berikut,


Ref : Teori & Teknologi PROSES PEMESINAN, Taufiq Rochim
Kecepatan potong Kecepatan: penghasilan geram :
v f a w cm 3
dn Z ;
vC ;
m 1000 min Keterangan,
1000 min
d = diameter pahat freis
Gerak makan pergigi Waktu proses
:
n = putaran pahat
: freis
lt
v
fz f ;
mm tC ; menit vf = kecepatan makan
z n gigi Vf
z = jumlah gigi / mata potong
a = kedalaman potong
w = lebar pemotongan
lt = panjang total ( lw + lv + ln)

You might also like