You are on page 1of 12

ELEKTROLIT ANALYZER

Nama Anggota :
1. Nurhabib Komaruddin
2. Nurul Fadhilah
3. Reyhan Abi N
4. Reza Oktrianto
5. Tea Winda Sari
6. Tirta

D4 TEKNIK ELEKTROMEDIK
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA 2
Apa itu elektrolit??

Elektrolit berperan penting dalam tubuh


manusia, karena hampir semua proses
metabolisme dalam tubuh manusia
dipengaruhi oleh elektrolit.
Elektrolit diperlukan untuk memelihara
potensial elektrokimiawi membran sel yang
akhirnya dapat mempengaruhi fungsi saraf,
otot, serta aktivitas sel seperti sekresi,
kontraksi, dan berbagai proses metabolik lain.
Pemeriksaan elektrolit yang sering diminta
oleh para klinisi untuk menilai keseimbangan
kadar elektrolit dalam tubuh adalah
pemeriksaan Na, K, dan Cl yang diperlukan
dalam keadaan darurat terutama pada pasien
dengan dehidrasi.
Kalium merupakan analit kimia yang penting
karena kelainannya dapat segera mengancam
nyawa, sehingga kesalahan pengukuran dapat
menimbulkan konsekuensi serius apabila
terapi didasarkan pada hasil yang tidak
akurat.
Elektrolit Analyzer
Elektrolit analyzer merupakan alat yang
digunakan untuk pemeriksaan hematologi
klinik, guna mengetahui kadar hemoglobin,
lekosit, trombosit dan hematokrit pasien
yang dirawat.
Elektrolit analyzer telah menggunakan
metode ion elektroda selektif untuk
mencapai pengukuran tepat dari pengujian.
Sample yang digunakan adalah dari plasma
atau serum darah dan urine pasien.
Adapun cara pengukuran alat ini adalah
dengan menggunakan elektrode selektif
ion atau ISE (Ion Selective Electrode).
Dimana pada alat ini ada 4 buah
elektrode yaitu Na+ elektrode K+
elektrode, Cl- elektrode dan Referens
elektrode.
Elektrolit analyzer dapat mendeteksi ion
garam anorganik, ion kalsium sampel
bahan kecil.
Prinsip Kerja
Alat AVL 9180 Electrolyte analyzer menggunakan
prinsip metode Ion Selective Elecrode (ISE),
dimana ISE merupakan suatu respon
elektrokimiawi suatu electrode selektif ketika
sebuah ion tertentu dilewatkan pada sebuah
membran. Elektrode ini terletak pada membran
yang memisahkan larutan pembanding dan
electrode pembanding dari larutan yang dianalisi.
Perpindahan ion tertentu dari analit ke dalam
membran elektrode selektif menghasilkan daya
listrik yang dapat diukur. Besarnya daya listrik
tersebut berbanding lurus dengan kadar ion.
Standart Operasional Prosedur
1. Hidupkan power ON ada di belakang alat
2. Proses inisialisasi alat dalam stand by
3. Lakukan proses CAL 2 dalam kondisi ready
4. Insert sampel serum (automatic sampeling)
tarik tangkai jarum
5. Ada suara BIP masukan kembali tangkai
jarum
6. Proses menginstrument
7. Finish
Sistem kerja elektrode ini adalah ketika
ion-ion elektrolite masuk pada elektrode
timbul potensial listrik sebanding dengan
konsentrasi ion elektrolite.
Kemudian potensial listrik tersebut
dikuatkan dan dikonversikan
melalui prosesor menjadi nilai
konsentrasi elektrolite.
Prosedur perawatan
1. Hisapkan protein removing laiknya sampel
2. Lakukan berulang-ulang Trouble shooting
a. Na, Ca, K, Cl over flow solusi : bersihkan
aspirasi system (terjadi sumbatan),
lakukan penggantian iner solution ion
elektroda
b. Pipet tidak menghisap (no sampel) solusi
: bongkar dan bersihkan system aspirasi
(terjadisumbatan)
c. Nilai tidak sesuai (terlalu tinggi atau
rendah) solusi : lakuakn kalibrasi ulang
dan baca sampel calibration solution
Teknologi ini merupakan pengganti dari
teknologi sebelumnya yaitu Flame
Photometer, yang samplenya dibakar.
Kemudian dari nyala pembakaran sample
inilah mengeluarkan cahaya dengan
spektrum tertentu sesuai jenis zat
elektrolite yang dibakar.
TERIMAKASIH

You might also like