You are on page 1of 10

Disusun oleh :

Ahmad Naufal
Febrianti Dwi

Hafira Nandyta
Khoirul Anam

M rizqi nugroho

Rizky Fadhilah

Windayu
A. MELALUI SIKAP TAAT
Dalam alquran surah annisa : 59

Artinya: wahai orang-orang yang beriman, taatilah allah dan taatilah rasul
(muhammad) dan ulil amri (pemegang kekuasaan) diantara kamu,
kemudian jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu maka
kembalikanlah kepada allah (alquran) dan rasul (sunahnya) jika kamu
beriman kepada allah dan hari kemudian yang demikian itu lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya

Jadi prilaku taat itu sangat penting karena telah diatur dalam
alquran. taat kepada allah, rasul dan pemgegang kekuasaan atau
pemimpin.
Perilaku mulia ketaatan yang perlu
dilestarikan
Selalu menaati perintah Allah Swt. dan rasul-Nya, serta meninggalkan
larangan-Nya, baik di waktu lapang maupun di waktu sempit.
Merasa menyesal dan takut apabila melakukan perilaku yang dilarang oleh
Allah dan rasul-Nya.
Menaati dan menjujung tinggi aturan-aturan yang telah disepakati, baik di
rumah, di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
Menaati pemimpin selagi perintahnya sesuai dengan tuntutan dan syariat
agama.
Menolak dengan cara yang baik apabila pemimpin mengajak kepada
kemaksiatan.
PENTINGNYA TAAT KEPADA ATURAN
DALAM ISLAM
Pengeritan Taat adalah sikap tunduk kepada tindakan atau
perbuatan yang telah diatur baik oleh Allah Swt., nabi, pemimpin,
atau yang lainnya. Di mana saja kita berada pasti ada aturannya.
Aturan dibuat dengan maksud agar terjadi ketertiban dan
ketenteraman. Mustahil aturan dibuat tanpa adanya tujuan. Oleh
karena itu, wajib hukumnya kita menaati aturan yang berlaku. Taat
kepada Allah Swt. adalah hal yang paling utama, namun kita juga
harus taat kepada para pemimpin kita selama tidak bertentangan
dengan aturan agama.
B. MELALUI KOMPETISI DALAM
KEBAIKAN






Pada Q.S. Al-Maidah/5: 48 Allah Swt. Menjelaskan bahwa setiap kaum diberikan
aturan atau syariat. Syariat setiap kaum berbeda beda sesuai dengan keadaan waktu
dan keadaan hidupnya. Meskipun mereka berbeda-beda, yang terpenting adalah
semuanya beribadah dalam rangka mencari rida Allah Swt., atau berlomba-lomba
dalam kebaikan.
Akhir ayat ini juga mengatakan, perbedaan syariat tersebut seperti layaknya
perbedaan manusia dalam penciptaannya, bersuku-suku, berbangsa-bangsa.
Ayat ini juga mendorong pengembangan berbagai macam kemampuan yang dimiliki
oleh manusia, bukan malah menjadi ajang perdebatan.
ALASAN KITA DIPERINTAHKAN
BERLOMBA-LOMBA DALAM KEBAIKAN
1. Kebaikan tidak bisa ditunda-tunda, melaikan harus
segera dikerjakan. Sebab kesempatan hidup sangat
terbatas, begitu juga kesempatan berbuat baik belum
tentu setiap saat kita dapatkan.
2. Berbuat baik hendaknya saling memotivasi dan saling
tolong-menolong, disinilah perlunya kolaborasi atau
kerja sama.
3. Kesigapan melakukan kebaikan harus didukung
dengan kesungguhan. Allah Swt. bersabda:

...Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan


kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong
dalam berbuat dosa dan permusuhan...
C. MEMBANGUN BANGSA MELALUI
PERILAKU ETOS KERJA
Pengertian etos Kerja adalah semangat kerja yg menjadi ciri
khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok. Etos Kerja
merupakan totalitas kepribadian diri serta cara
mengekspresikan, memandang, meyakini, dan memberikan
sesuatu yang bermakna, yang mendorong dirinya untuk
bertindak dan meraih amal yang optimal (high performance).
Seorang muslim yang memiliki etos kerja adalah mereka yang
selalu obsesif atau ingin berbuat sesuatu yang penuh manfaat
yang merupakan bagian amanah dari Allah.
Dan cara pandang untuk melaksanakan sesuatu harus
didasarkan kepada tiga dimensi kesadaran: Dimensi marifat
(aku tahu), dimensi hakikat (aku berharap), dan dimensi syariat
(aku berbuat). .
Perilaku Mulia Etos Kerja Yang Perlu
Dilestarikan
1. Meyakini bahwa dengan kerja keras, pasti ia akan mendapatkan sesuatu yang diinginkan

2. Melakukan sesuatu dengan prinsip:


Mulai dari diri sendiri, mulai dari yang terkecil, dan mulai dari sekarang.

3. Pentang menyerah dalam melakukan suatu pekerjaan.

Artinya: Dan katakanlah, Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga rasul-Nya
dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada Allah yang maha mengetahui yang gaib
dan yang nyata, lalu diberitahukan-Nya kepada kamu apa yang telah kemu kerjakan. (Q.S. At-Taubah/9 :
105)

Pada Q.S. At-Taubah/9: 105 menjelaskan, bahwa Allah Swt. memerintahkan kepada kita untuk semangat
dalam melakukan amal saleh sebanyak-banyaknya. Allah Swt. akan melihat dan menilai amal-amal
tersebut. Pada akhirnya, seluruh manusia akan dikembalikan kepada Allah Swt. dengan membawa amal
perbuatannya masing-masing. Mereka yang berbuat baik akan diberi pahala atas perbuatannya itu.
Mereka yang berbuat jahat akan diberi siksaan atas perbuatan yang telah mereka lakukan selama hidup di
dunia.
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA
Wassalamualikum wr.wb

You might also like