Professional Documents
Culture Documents
Martira Maddeppungeng
Bagian IKA FK-UNHAS
RSUP-DR Wahidin Sudirohusodo
TUJUAN ILMU TUMBUH KEMBANG
2. Masa bayi
- Masa bayi dini (1-12 bulan) pertumbuhan pesat,
proses pematangan berlangsungkontinu,
meningkatnya fungsi sistem saraf
- Masa bayi akhir (1-2 tahun) kecepatan
pertumbuhan mulai menurun, kemajuan
perkembangan motor & fungsi ekskresi
3.Masa prasekolah (2-6 tahun) pertumbuhan stabil,
aktifitas jasmani bertambah & meningkatnya
ketrampilan dan proses berfikir
20
18
16
14
12
10
8
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
UMUR, TAHUN
Gambar 1. Kurva laju kenaikan tinggi badan anak laki-laki
de Montbeillard
200
180
160
140
120
100
80
60
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
UMUR, TAHUN
16
15
14
13
12
11
10
9 Boys
8 Girls
7
6
5
4
3
2
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Age, years
Fig 3. Growth velocity, in centimeters per year, at different ages of the boy and girl
whose statures are shown in figure 1. (Reproduced from Tanner et al., 1966)
ciri ciri pertumbuhan
160
140
120
NEURALTYPE
100
80
GENERAL TYPE
60
40
GENITAL TYPE
20
0
0 4 8 12 16 20
AGE IN YEARS
Fig 5. Main types of postnatal growth of the various parts and organs of the
body. (After Scammon: The measurement of the body in childhood. In: Harris
B et al (eds): The Measurement of Man. Minneapolis, University of Minnesota
Press, 1930)
ciri ciri pertumbuhan
3. Perkembangan erat
hubungannya dengan maturasi
sistem susunan saraf.
Fig 7. Pertumbuhan Otak Anak
(Dikutip dari Morley, 1986)
Jaringan sel otak
Ukuran pertumbuhan otak (tiap sel menjadi 14000 sel otak)
Cepat
Lambat Sangat
Lambat
2 tahun
5 tahun
Lahir 2 tahun
Fig 8.
Pertumbuhan
akson &
dendrit
Makin banyak
dan luas
neuron-
neuron ini
saling berhub,
makin banyak
asosiasi dan
kombinasi
yang terjadi
ciri ciri perkembangan anak
160
140
120
NEURALTYPE
100
80
GENERAL TYPE
60
40
GENITAL TYPE
20
0
0 4 8 12 16 20
AGE IN YEARS
Fig 5. Main types of postnatal growth of the various parts and organs of the
body. (After Scammon: The measurement of the body in childhood. In: Harris
B et al (eds): The Measurement of Man. Minneapolis, University of Minnesota
Press, 1930)
Pola pertumbuhan umum
Khas tinggi badan
Sampai usia 2 tahun cepat stabil (pengaruh
hormon pertumbuhan)
Pubertas hormon kelamin berperan
pertumbuhan berlangsung dengan cepat
henti
Pola pertumbuhan organ limfoid
1. Faktor genetik
2. Faktor lingkungan (bio-fisiko-psikososial)
Pranatal
Perinatal
Pascanatal
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas
Tumbuh Kembang Anak
Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan yang ditentukan oleh
interaksi banyak faktor yang mempengaruhi. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain:
Mother, Substitute
Mother, Substitute
Father, siblings, caregiver,
toys, stimulation, norm,
Bio-
psychosocial
needs
(Kobayashi, 1985; Bronfenbrenner, 1986; Sularyo, 1989; Ismael, 1991, Needlman, 2000)
KEBUTUHAN DASAR ANAK
8.Kebersihan
Badan : cuci tangan, kuku, mandi, rambut dll
Makanan : sayur, buah, jajan, air, peralatan makan
& minum
Rumah, sekolah, tempat bermain, transportasi
Lingkungan : asap rokok, asap mobil, debu,
sampah, dll
Bermain / aktivitas fisik
Merangsang hormon pertumbuhan, nafsu makan,
metabolisme KH, protein & lemak
Merangsang pertumbuhan otot & tulang
Merangsang perkembangan
Tidur / istirahat
Merangsang pertumbuhan
Kebutuhan istirahat sesuai usia anak
Contoh : usia 5 tahun + 11 jam/hari
Pelayanan kesehatan
Pencegahan penyakit : KIE, imunisasi
Pemantauan tumbuh kembang
Deteksi dini & intervensi
II. Kebutuhan emosi /
kasih sayang
Sejak dalam kandungan 6 bulan
Kasih sayang orang tua
Rasa aman
Diberi contoh (bukan dipaksa)
Dibantu, didorong, dihargai
Penuh kegembiraan
Harga diri
pola asuh demokratik
Kecerdasan emosional
Kebutuhan emosi / kasih sayang
Kemandirian
Dorongan dari orang
sekelilingnya
Mendapatkan kesempatan &
pengalaman
Rasa memiliki
Kepemimpinan, kerjasama
Pola Pengasuhan keluarga
1. Demokratik (autoritatif)
2. Diktator (otoriter) sering menghukum,
Child abuse (penganiayaan anak)
3. Permisif (serba boleh)
4. Tidak diperdulikan
Temperamen anak
1. Easy (penurut)
2. Difficult (susah diatur)
3. Slow to warm up (pemalu)
Pola Pengasuhan (Parenting Style)
1. Otoritatif ( demokratik)
Penuh kasih sayang, kehangatan kegembiraan
ciptakan rasa nyaman + aman + dilindungi,
Peka pada isyarat bayi/anak (minat, keinginan, pendapat),
diberi contoh ( bukan dipaksa),
dibantu, didorong, dihargai,
koreksi (bukan ancaman / hukuman)
Anak ; lebih percaya diri, mandiri, kreatif
2. Otoriter (diktator)
Melarang, membatasi, tidak didengar minat / pendapat, sering
menghukum abuse
Anak : kurang inisiatif , kreativitas & komunikasi
3. Permisive : serba boleh, kurang kendali diri / tanggung jawab
4. Tidak dipedulikan : diterlantarkan, kemampuan anak rendah .
III Kebutuhan akan stimulasi
80%
60%
400 g
50%
32-36 cm
2.Perkembangan
Berjalan, mengenal organ sendiri, bisa kontrol
BAB-BAK, ada perasaan cemburu/posesif
Usia 2-3 tahun
1. Pertumbuhan
BB = 2 kg/tahun samapi 5 tahun
TB = 7,5-10 cm/tahun
Gigi susu = 20 buah
2. Perkembangan
Memanjat, sering jatuh, menyusun kata-
kalimat, meloncat, dapat dimasukkan ke
palay group
Usia 3-4 tahun
1.Pertumbuhan
BB = 2 kg/tahun samapi usia 5 tahun
TB = 7,5 cm /tahun (5-7cm/tahun)
2.Perkembangan
Mengenal warna, menggambar, berceloteh.
Perkembangan sudah lebih kompleks sudah
ada persiapan masuk sekolah
Usia 4- 5 tahun
1.Pertumbuhan
BB = 16 -18 kg
TB = 2x PBL
2.Perkembangan
Perkembangan sudah lebih sempurna, aktif
, sudah dapat menggambar manusia secara
uruh, berbicara, menghitung (jika ada
stimulasi)
Usia sekolah ( 6-10/12 tahun)
1.Pertumbuhan Fisik bervariasi
BB = 3-3,5 kg /tahun
PB = 6 cm (5-8 cm/tahun)
Kel limfatik mencapai puncak pertbh
Kel gonadotropin mulai berfungsi (12 tahun)
Pertumbuhan fisik tak menonjol
2 perkembangan kognitif & bahasa
Sudah ada kemampuan pengamatan,
memikirkan dan persepsinya
Ada sifat memperhatikan dan menerima
suatu bahasa yg berpengaruh pd aspek
pengertian dorongan belajar
Ketrampilan muali muncul yg mendorong
menentukan pilihan
3. Perkembangan sosial dan emosional
Sudah mulai mandiri
Sudah ada pembentukan watak yang
ditentukan leh keluarga
Sering ada konflik anak, saudaranya dan ortu
Percaya diri dan tangguang jawab sudah ada
- bila tidak dikendalikan sifat akan
dikendalikan sampai dewasa
REMAJA
Sudah ada kematangan seks sekunder
Sudah ada tanda-tanda puber (mimpi basah,
menarche)
Tingkat Maturasi Kelamin (TMK)
1. Remaja awal (1-2)
2. Remaja menengah (3-4 )
3. Remaja akhir (5)
Table 3. Classification of Sex Maturity Stages in Girls
(Tanner)
SMR
PUBIC HAIR BREAST
Stage
1 Preadolescent Preadolescent
2 Sparse, lightly pigmented, Breast and papilla elevated as
straight, medial border of small mound; areolar
labia diameter increased
3 Darker, beginning to curl, Breast and areola enlarged,
increased amount no contour separation
4 Coarse, curly, abundant but Areola and papilla form
amount less than in adult secondary mound
5 Adult feminine triangle, Mature; nipple projects,
spread to medial surface areola part of general breast
of thighs contour
*Adapted from Tanner JM: Growth at Adolescence, 2nd ed. Oxford, Blackwell
Scientific Publications, 1962
Table 4. Classification of Sex Maturity Stages in Boys
(Tanner)
SMR
PUBIC HAIR PENIS TESTES
Stage
1 None Preadolescent Preadolescent
2 Scanty, long, slightly Slight Enlarged scrotum,
pigmented enlargement pink texture
altered
3 Darker, starts to curl, Longer Larger
small amount
4 Resembles adult type, Larger; glans Larger, scrotum
but less in quantity; and breadth dark
coarse, curly increase in
size
5 Adult distribution, Adult size Adult size
spread to medial
surface of thighs
*Adapted from Tanner JM: Growth at Adolescence, 2nd ed. Oxford, Blackwell
Scientific Publications, 1962
Fig 15. Female pubic hair development. Sexual maturity rating 1 (SMR 1) : Prepubertal; no pubic hair.
SMR 2 : Straight hair is extending along the labia and, between ratings 2 and 3, begins on the
pubis. SMR 3: Pubic hair has increased in quantity, is darker, and is present in the typical female
triangle but in smaller quantity. SMR 4: Pubic hair has increased in quantity, is darker, and is more
dense, curled, and adult in distribution but less abundant. SMR 5 : Abundant, adult-type pattern;
hair may extend onto the medial aspect of the thighs. (From Daniel WA, Paulshock BZ. A
physicians guide to sexual maturity rating. Patient Care May 30,1979, with permission. Illustration
by Paul Singh-Roy)
Fig 17. Male genital and pubic hair development. Ratings for pubic hair and for genital development can
differ in a typical boy at any given time, because pubic hair and genitalia do not necessarily
develop at the same rate. Sexual maturity rating 1 (SMR 1): Prepubertal; no pubic hair. Genitalia
unchanged from early childhood. SMR 2: Light, downy hair develops laterally and later becomes
dark. Penis and testes may be slightly larger; scrotum becoms more textured. SMR 3 : Pubic hair
has extended across the pubis. Testes and scrotum are further enlarged; penis is larger, especially
in length. SMR 4 : More abundant pubic hair with curling. Genitalia resemble those of an adult;
glans has become larger and broader, scrotum is darker. SMR 5 : Adult quantity and patterm of
pubic hair, with hair present along the inner borders of the thighs. The testes and the scrotum are
adult in size. . (From Daniel WA, Paulshock BZ. A physicians guide to sexual maturity rating.
Patient Care May 30,1979, with permission. Illustration by Paul Singh-Roy)
Fig 19. Sex maturity ratings of breast changes in adolescent girls. (Courtesy of
JM Tanner, M.D., Institute of Child Health, Department of Growth and
Development, University of London, London, England)
BREAST 5
PUBIC HAIR 5
PUBIC HAIR 5
GENITAL 5
MENARCHE
PUBIC HAIR 4 BREAST 4
PHV
PUBIC HAIR 4
PUBIC HAIR 3 PUBIC HAIR 3
GENITAL 4
BREAST 3
PUBIC HAIR 2 PHV
GENITAL 3
PUBIC HAIR 2
GENITAL 2 BREAST 2
A B
Fig 20. A. Sequence of pubertal events in males. B. Sequence of pubertal
evets in females. (From Root AW. Endocrinology of puberty. J
Pediatr 1973; 83:119). PHV = Peak Height Velocity
MONITORING & DETEKSI DINI
GANGGUAN TUMBUH
KEMBANG
I. Anamnesis (+ observasi)
II. Pemeriksaan fisik rutin
(+ pemeriksaan neurologis dasar)
ANAMNESIS :
* Kecurigaan orangtua sangat penting
*Riwayat perkembangan sebelumnya -
*Faktor-faktor risiko
II. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tinggi badan, berat badan, lingkar
kepala
2. Pemeriksaan fisik umum
3. Pemeriksaan neurologis dasar
Pemantauan pertumbuhan
diisi taksiran
tanggal kelahiran
Tanggal Lahir
10 Maret 01
10 Maret 02
Agust 01
Des 01
Okt 01
Nop 01
Sept 01
April 01
Juni 01
Mei 01
Juli 01
Catatan:
ASI eksklusif E0 E1 E2 E3 E4 Bulan saja
ASI eksklusif
Sejak lahir (E0) sampai
bayi umur 6 bulan (E6).
tidak dapat diinterpretasi pertumbuhannya karena
hanya berupa satu titik
5 ARAH GARIS PERTUMBUHAN
N2 N1 N2
N1
TN2
TN1
PERTUMBUHAN TERGANGGU,
BERAT BADAN DI BAWAH GARIS MERAH
(BGM)
STATUS GIZI KURANG / GIZI BURUK
a. Anak MENJADI BGM Anak PERTAMA KALI Anak BGM yang tumbuh
b. BGM yang T ditimbang dan BGM NORMAL, karena anak
*) Harus dirujuk ke *) Harus dirujuk ke Pus- tersebut memiliki tinggi
Puskesmas/RS untuk kesmas utk konfirma- badan yang PENDEK
diperiksa dan mempe- si apakah anak GIZI *) Tidak perlu dirujuk
roleh perawatan BURUK atau TIDAK ke Puskesmas
2. Perawakan Pendek
Tinggi Badan < 2 SD ,
P3.( NCHS )
3% anak normal
Mid parenteral height
Pertumbuhan LK
Pertumbuhan LK ABNORMAL
NORMAL
Pengukuran lingkar kepala berkala
III. Skrining perkembangan
4. Sistem produksi
Laring,faring, hidung,struktur mulut, dan
mekanisme neuromuskular yg berpengaruh
terhadap pengaturan nafas untuk bicara
Tanda bahaya gangguan bicara
Anak 18-24 bulan yang berisiko gangguan berbahasa menetap pada 36-48 bulan
Semakin banyak jumlah tanda bahaya yang ditunjukkan seorang anak (terutama
semakin dekat pada usia 3 tahun), semakin besar perlunya penilaian dini.
Terapi wicara
Psikoterapi
Audiologist
Konseling keluarga
KETERLAMBATAN
PERKEMBANGAN menyeluruh
Pendahuluan
perkembangan motorik
perkembangan intelegensi
perkembangan mental
Perkembangan
Motor kasar
Berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.
misalnya ; gangguan duduk , berdiri.
Motor halus
berhubungan dengan gerakan yang melibatkan bagian tubuh tertentu
dan memerlukan koordinasi yang cermat dengan organ lain misal nya
penglihatan.
misalnya ; mengamati sesuatu, menggambar, menulis, menjimpit.
Bicara/bahasa : menggunakan bahasa tubuh &
gesture berkomunikasi, & mengerti apa yang
dikatakan orang
Kognitif : ketrampilan untuk berpikir, belajar,
mengerti & memecahkan
masalah,mengemukaakn alasan, mengingat.
Sosial : berinteraksi dengan orang lain,
mempunyai hub de keluarga, teman, guru dan
bekerjasamadan berespon terhadap perasaan
orang
GANGGUAN PERKEMBANGAN
MENYELURUH
Salah satu alasan untuk melakukan rujukan
Terdapat > 2 keterlambatan perkembangan
( gerak kasar, gerak halus, bicara/bahasa,
sosialisasi,kemandirian)
Retardasi mental penggunaan test IQ
kesulitan belajar.
Prevalensi : 1-3% di bawah 5 tahun dg RM
pada populasi umum.
Survailans perkembangan
Dokter dan orangtua harus memperhatikan
perkembangan anak yang sudah dicapai
Tahapan perkembangan harus dimonitoring
setiap kunjungan sehat anak
Skrining perkembangan digunakan untuk
identifikasi anak dan masin membtuhkan
assesment secara komprehensif
Skrining perkembangan
Skrining informal : observasi langsung pada
anak
Skrining formal :
- pertanyaan dari dokter ke orangtua
- check list ( PEDS, Denver II, ELMS)
- pemeriksaan pada anak
Skrining test tidak untuk diagnosis
Global developmental delay (GDD) atau Mental
Retardation
GDD secara signifikan keterlambatan 2 atau
lebih domain al : motor kasar/motor halus,
bicara/bahasa, sosial kemandirian dan
aktifitas sehari-hari.
Signifikan delay 2SD atau kurang pada usia
yang sesuai atau usia standar
GDD biasanya pada anak kecil < 5tahun,
sedangkan mental retardation biasanya pada
anak besar dimana dibutuhkan tes IQ .
Retardasi Mental
1. Fungsi intelektual di bawah normal
2. Terdapat kendala dalam perilaku adaptif
sosial
3. Gejala timbul dalam masa perkembangan
yaitu di bawah 18 tahun
Melly Budhiman
Apabila IQ di bawah 70 tak dapat mengikuti
pendidikan sekolah biasa
- berpikir sederhana
- daya tangkap dan daya ingatnya lemah
- pengertian bahasa dan berhitungnya juga
sangat lemah.
Perilaku adaptif sosial kesulitan
menyesuaikan diri dengan masyarakat
sekitarnya dan biasanya tingkah lakunya
kekanak-kanakan tidak sesuai umur
Klasifikasi
Sangat superior >130
Superior 120-129
Di atas rata-rata 110-119
Rata-rata 90-110
Dibawah rata-rata 80-89
Retardasi mental(border line) 70-79
Retardasi mental R(mampu didik) 52-69
Retardasi mental S (mampu latih) 36-51
Retardasi mental B 20-35
Retardasi mental sangat berat < 20
Klasifikasi gejala :
1. Tipe klinik :
-kelainan fisis dan mentalnya cukup berat
-penyebab tersering adalah organik
- perlu perawatan terus menerus
- dapat terjadi pada klas sosial tinggi-rendah
2. Tipe sosiobudaya
- tampilan normal
-pada umumnya sosioekonomi rendah
- IQ borderline atau MR ringan
Etiologi
Non organik :
- kemiskinan dan keluarga yg tak harmonis
- faktorsosiokultur
- interaksi anak-pengasuh yg tidak baik
- penelantaran anak.
Organik
- prakonsepsi
- pranatal
- perinatal
-postnatal
Etiologi
I. Penyakit herediter
Inborn Error metabolism : PKU
Abnormalitas pada satu gen :
neurofibromatosis, tuberosklerosis
Aberasi kromosom: Fragile X sindrom, Down
sindrom, translokasi, mikrodelesi.
2. Penyakit yang didapat :
Infeksi : meningitis, ensepalitis
Trauma kepala
Asfiksia, intoksikasi
Enviromental problems dan behavior
sindroms
Deprivasi psikososial
Gangguan perilaku dan emosi
Autism
Psikosos masa kanak
Evaluasi GDD/MR
Anamnesis riwayat secara lengkap (faktor
risiko), pemeriksaan fisik dan pem neurologik
Pemeriksaan metabolik : asam amino urin,
asam organik serum , laktat, amonia
Analisa kromosom, DNA
EEG
Evaluasi pendengaran dan penglihatan
CT scan, MRI
Penyakit-penyakit yg berhubungan dengan
Mental Retardation