You are on page 1of 218

TUMBUH KEMBANG ANAK

Martira Maddeppungeng
Bagian IKA FK-UNHAS
RSUP-DR Wahidin Sudirohusodo
TUJUAN ILMU TUMBUH KEMBANG

Mempelajari berbagai hal yang berhubungan


dengan segala upaya untuk menjaga dan
mengoptimalkan tumbuh kembang anak : fisik,
mental, sosial
Menegakkan diagnosis dini setiap kelainan
tumbuh kembang dan kemungkinan
penanganan yang efektif, mencari penyebab
dan mencegahnya
Anak
Memiliki suatu ciri khas selalu tumbuh dan
berkembang sejak masa konsepsi sampai
berakhirnya masa remaja beda dari orang
dewasa.
Tumbuh kembang merupakan proses yang
berjalan secara simultan sebagai ciri seorang
anak.
Anak menunjukan ciri pertumbuhan dan
perkembangannya sesuai usianya.
UU Perlindungan anak No. 23 tahun 2002
Pasal 4 UUPA setiap anak berhak untuk dapat
hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi
secara wajar
TUMBUH-KEMBANG ANAK
Pertumbuhan (growth) perubahan besar,
jumlah,ukuran atau dimensi tingkat sel, organ
maupun individu.
- BB, TB, Umur Tulang, LK, LILA.

Perkembangan (development) bertambahnya


kemampuan(skill) dalam struktur dan fungsi tubuh
yg lebih kompleks, pola teratur, dapat diramalkan,
hasil proses pematangan.
Tabel 1. Tahap-tahap Tumbuh Kembang Anak
1. Masa pranatal (Prenatal period)
a. Masa zigot / mudigah: konsepsi 2 minggu
b. Masa embrio: 2 minggu 8 / 12 minggu
c. Masa janin / fetus: 9 / 12 minggu lahir
- Masa fetus dini: 9 minggu trimester ke-2
- Masa fetus lanjut: trimester akhir kehamilan
2. Masa bayi (Infancy) : usia 0 1 tahun
a. Masa neonatal: usia 0 28 hari
- Masa neonatal dini: 0 7 hari
- Masa neonatal lanjut: 8 28 hari
b. Masa pasca neonatal: 29 hari 12 bulan
3. Masa anak dini (Early childhood)
a. Toddlerhood: usia 1 3 tahun
b. Masa pra sekolah (Preschool period): usia 3 6 tahun
4. Masa sekolah (School period): usia 6 18 / 20 tahun
a. Masa pra remaja (Middle and late childhood): usia 6 11 tahun
b. Masa remaja (Adolescence):
1. Masa remaja dini (Early adolescence): 11 - 13 tahun
2. Masa remaja pertengahan (Middle adolescence): 14 17 tahun
3. Masa remaja lanjut (Late adolescence): 17 20 tahun
Tahapan tumbuh- kembang
I. Masa pranatal (intra uterin) dibagi 2 :
a. Masa embrio konsepsi umur 8 minggu
b. Masa fetus umur 9 minggu kelahiran
- Fetus dini (9 mgg trimester 2)
percepatan tumbuh, pembentukan jasad,
alat tubuh telah terbentuk & mulai
berfungsi.
- Fetus lanjut trimester akhir pertumbuhan
berlangsung pesat & adanya perkembangan fungsi-
fungsi transfer Ig G, akumulasi asam lemak esensial
(omega 3 & omega 6)
Tahapan tumbuh kembang
II . Masa postnatal (setelah lahir)

1. Masa neonatal (0-28 hari) adaptasi terhadap lingkungan,


perubahan sirkulasi darah, mulai berfungsi organ tubuh

2. Masa bayi
- Masa bayi dini (1-12 bulan) pertumbuhan pesat,
proses pematangan berlangsungkontinu,
meningkatnya fungsi sistem saraf
- Masa bayi akhir (1-2 tahun) kecepatan
pertumbuhan mulai menurun, kemajuan
perkembangan motor & fungsi ekskresi
3.Masa prasekolah (2-6 tahun) pertumbuhan stabil,
aktifitas jasmani bertambah & meningkatnya
ketrampilan dan proses berfikir

4. Masa sekolah ( 6-10 tahun, 8-12 tahun)


pertumbuhan lebih cepat, ketrampilan dan intelektual
makin berkembang, senang bermain berkelompok

5. Masa adolesen /remaja (10-18 th,12-20 th)


masa transisi dari periode anak ke dewasa, terjadi
percepatan tumbuh, tanda-tanda kelamin / seks
sekunder
CIRI CIRI PERTUMBUHAN

Ciri-ciri pertumbuhan fisik adalah sebagai


berikut:
1. Pertumbuhan adalah proses yang kontinu
sejak dari konsepsi sampai dewasa, yang
dipengaruhi oleh faktor bawaan dan
lingkungan.
2. Pertumbuhan anak tidaklah konstan, terdapat
percepatan-perlambatan atau akselerasi-
deselerasi yang terjadi pada masa-masa
tertentu
Pertumb. cepat : - masa pranatal
- masa bayi / deselerasi
- masa remaja
22

20

18

16
14
12

10
8

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

UMUR, TAHUN
Gambar 1. Kurva laju kenaikan tinggi badan anak laki-laki
de Montbeillard
200

180

160

140

120

100

80

60

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

UMUR, TAHUN

Gambar 2. Kurva tinggi badan anak laki-laki de Montbeillard


24
23
22
21
20
19
18
17
Height gain, cm / yr

16
15
14
13
12
11
10
9 Boys
8 Girls
7
6
5
4
3
2
1

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Age, years
Fig 3. Growth velocity, in centimeters per year, at different ages of the boy and girl
whose statures are shown in figure 1. (Reproduced from Tanner et al., 1966)
ciri ciri pertumbuhan

3. Masing - masing organ tubuh


memiliki pola pertumbuhan
yang berbeda.
200
180 LYMPHOID TYPE

160
140
120
NEURALTYPE
100

80
GENERAL TYPE
60
40
GENITAL TYPE
20

0
0 4 8 12 16 20
AGE IN YEARS
Fig 5. Main types of postnatal growth of the various parts and organs of the
body. (After Scammon: The measurement of the body in childhood. In: Harris
B et al (eds): The Measurement of Man. Minneapolis, University of Minnesota
Press, 1930)
ciri ciri pertumbuhan

4. Terdapat perubahan ukuran tubuh

5. Terdapat perubahan proporsi


2 mo (fetal) 5 mo Newborn 2 yr 6 yr 12 yr 25 yr

Fig 6. Changes in body proportions from the 2nd fetal mo to


adulthood. (From Robbins WJ, Brody S, Hogan AG, et al:
Growth New Haven, Yale University Press, 1928)
ciri ciri pertumbuhan

6. Hilangnya ciri-ciri lama


7. Timbulnya ciri-ciri baru
CIRI CIRI PERKEMBANGAN ANAK

Ciri-ciri perkembangan anak adalah


sebagai berikut:
1. Perkembangan merupakan proses yang
kontinu sejak konsepsi sampai dewasa.
2. Pola perkembangan anak mempunyai
patokan umum, yaitu berurutan
(sekuensial) dan sama pada semua anak;
tetapi kecepatannya berbeda antara anak
satu dengan lainnya.
ciri ciri perkembangan anak

3. Perkembangan erat
hubungannya dengan maturasi
sistem susunan saraf.
Fig 7. Pertumbuhan Otak Anak
(Dikutip dari Morley, 1986)
Jaringan sel otak
Ukuran pertumbuhan otak (tiap sel menjadi 14000 sel otak)

Cepat

3 bulan dalam Pada


kandungan saat lahir
1 tahun

Lambat Sangat
Lambat

2 tahun
5 tahun

Lahir 2 tahun
Fig 8.
Pertumbuhan
akson &
dendrit

Makin banyak
dan luas
neuron-
neuron ini
saling berhub,
makin banyak
asosiasi dan
kombinasi
yang terjadi
ciri ciri perkembangan anak

4. Aktifitas seluruh tubuh akan diganti


oleh respons individu yang khas.

5. Arah perkembangan adalah


sefalokaudal atau proksimodistal.

5. Refleks primitif akan menghilang


sebelum gerakan volunter tercapai.
Fig 9. The laws of developmental direction
Pola kurva pertumbuhan
Pola pertumbuhan umum
Pola pertumbuhan organ limfoid
Pola pertumbuhan otak & kepala
Pola pertumbuhan organ reproduksi
200
180 LYMPHOID TYPE

160
140
120
NEURALTYPE
100

80
GENERAL TYPE
60
40
GENITAL TYPE
20

0
0 4 8 12 16 20
AGE IN YEARS
Fig 5. Main types of postnatal growth of the various parts and organs of the
body. (After Scammon: The measurement of the body in childhood. In: Harris
B et al (eds): The Measurement of Man. Minneapolis, University of Minnesota
Press, 1930)
Pola pertumbuhan umum
Khas tinggi badan
Sampai usia 2 tahun cepat stabil (pengaruh
hormon pertumbuhan)
Pubertas hormon kelamin berperan
pertumbuhan berlangsung dengan cepat
henti
Pola pertumbuhan organ limfoid

Tumbuh secara cepat sampai 180 % pada usia


12 tahun, berangsur menurun sampai usia
dewasa menjadi 100% anak pada masa
pubertas daya tahan relatif lebih kuat
Pola pertumbuhan
otak dan kepala

Otak & kepala tumbuh lebih cepat


dibandingkan organ lain sejak intrauterin
Pola dasar pertumbuhan organ
reproduksi

Masa anak tumbuh kembang organ


kelamin sangat lambat
Masa pubertas percepatan yang luar
biasa
Pertumbuhan organ reproduksi sejalan
dengan perkembangan kemampuan seksual
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI TUMBUH KEMBANG

1. Faktor genetik
2. Faktor lingkungan (bio-fisiko-psikososial)
Pranatal
Perinatal
Pascanatal
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas
Tumbuh Kembang Anak
Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan yang ditentukan oleh
interaksi banyak faktor yang mempengaruhi. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain:

1) Faktor dalam (internal) yang berpengaruh pada tumbuh


kembang anak
a. Ras/etnik atau bangsa
Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika, maka ia tidak
memiliki faktor herediter ras/bangsa Indonesia atau sebaliknya.
b. Keluarga
Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh
tinggi, pendek, gemuk atau kurus.
c. Umur
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa
prenatal, tahun pertama kehidupan dan masa remaja.
d. Jenis kelamin
Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat
daripada laki-laki. Tetapi setelah melewati masa pubertas,
pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat.
e. Genetik
Genetik (heredokunstitusional) adalah bawaan anak yaitu
potensi anak yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa
kelainan genetik yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak
seperti kerdil.
f. Kelainan kromosan
Kelainan kromosan umumnya disertai dengan kegagalan
pertumbuhan seperti pada sindroma Downs dan sindroma
Turners.
2) Faktor luar (external)
A. Faktor Prenatal
a. Gizi
Nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhri
kehamilan akan mempengaruhi pertumbuhan janin.
b. Mekanis
Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan
kongenital seperti club foot.
c. Toksin/zat kimia
Beberapa obat-obatan seperti Aminopterin, Thalidomid
dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti
palatoskisis.
d. Endokrin
Diabetes melitus dapat menyebabkan makrosomia,
kardiomegali, hiperplasia adrenal.
e. Radiasi
Preparan radium dan sinar Rontgen dapat mengakibatkan
kelainan pada janin seperti mikrosefal, spina bifida, retardasi
mental dan deformitas anggota gerak, kelainan kongential,
kelainan jantung.
f. Infeksi
Infeksi apda trimester pertama dan kedua oleh TORCH
(Toksoplasma, Rubella, Sitomegalo virus, Herpes simpleks) dapat
menyebabkan kelainan pada janin, ketarak, bisu tuli, mikrosefal,
retardasi mental dan kelainan jantung kongenital.
g. Kelainan imunologi
Eritroblastosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan
darah antara janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibodi
terhadap sel darah merah janin, kemudian melalui plasenta
masuk dalam peredaran darah janin dan akan menyebabkan
hemolisis yang selanjutnya mengakibatkan hiperbilirubinemia
dan Kern icterus yang akan menyebabkan kerusakan jaringan
otak.
h. Anoksia embrio
Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi
plasenta menyebabkan pertumbuhan terganggu.
i. Psikologi ibu
Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan salah/
kekerasan mental pada ibu hamil dan lain-lain.
B. Faktor Persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala,
asfiksia dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak.
C. Faktor Pascasalin
a. Gizi
Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan
yang adekuat.

b. Penyakit kronis/kelainan kongenital


Tuberkulosis, anemia, kelainan jantung bawaan
mengakibatkan retardasi pertumbuhan jasmani.

c. Lingkungan fisis dan kimia


Lingkungan sering disebut melieu adalah tempat anak
tersebut hidup yang berfungsi sebagai penyedia
d. Psikologis
Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak
yang tidak dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang
selalu merasa tertekan, akan mengalami hambatan di
dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
e. Endokrin
Gangguan hormon, misalnya pada penyakit hipotiroid
menyebabkan anak mengalami hambatan pertumbuhan.
f. Sosio-ekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan,
kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, akan
menghambat pertumbuhan anak.
g. Lingkungan pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak sangat
mempengaruhi tumbuh kembang anak.
h. Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan / stimulasi
khususnya dalam keluarga, misalnya penyediaan alat
mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan anggota
keluarga lain terhadap kegiatan anak.
i. Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat
pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat
perangsang terhadap susunan saraf yang menyebabkan
terhambatnya produksi hormon pertumbuhan.
CHILD GROWTH & DEVELOPMENT
Determinat factors : INTRINSIC (genetic- heredokonstitutional)
+ EXTRINSIC ( environment)
Role of environment
fulfill the basic need
for Child Growth &
Development

Mother, Substitute
Mother, Substitute
Father, siblings, caregiver,
toys, stimulation, norm,
Bio-
psychosocial
needs

(Kobayashi, 1985; Bronfenbrenner, 1986; Sularyo, 1989; Ismael, 1991, Needlman, 2000)
KEBUTUHAN DASAR ANAK

1. Kebutuhan fisik biomedis (ASUH)

2. Kebutuhn emosi / kasih sayang (ASIH)

3. Kebutuhan stimulasi mental (ASAH)


I. Kebutuhan fisis-biomedis
1.Nutrisi adekuat & seimbang gizi
seimbang (4 sehat 5 sempurna)
ASI eksklusif, MP-ASI, makanan anak

-Tujuan makan mencukupi


kebutuhan, mendidik kebiasaan makan
Nutrien yang penting
-Zat pembangun protein hewani,
nabati
-Zat sumber tenaga / energi
-Zat penunjang membran sel sumber
lemak (susu, keju, kuning telur dll)
-Zat pelindung vit & mineral
-Air porsi terbesar
Protein
zat pembangun
Mengganti jaringan yang rusak
Asam amino esensial, a.l.:
Lysine, leucine, isoleucine, methionine,
phenylalanine, threonine, tryptophan,
valine, histidine
Lemak
Energi utama untuk bayi
Palatability : kelezatan
Asam lemak esensial
(essensial fatty acids)
Vitamin yang larut dalam lemak
(A, D, E, K)
Nutrisi dan otak
Glukosa
Vitamin
Mineral
Zat gizi esensial
Periode kritis
Bayi lahir : lingkar kepala 75% dewasa
2 tahun pertama :
6 bulan pertama : 1 cm / bulan
6 bulan kedua : 0,5 cm / bulan
12 bulan kedua : 2 cm / tahun
Usia 18 tahun
Anak perempuan 52 57,5 cm
Anak laki-laki 52 59 cm
2. Sandang (pakaian )
3. Perawatan kesehatan dasar
imunisasi, pengobatan dini &
tepat, cegah kecacatan
4. Pemukiman yang layak & sehat
perhatikan ventilasi, sinar
matahari, kebersihan
5. Kebutuhan tempat tinggal
7 m2/orang
6. Kesegaran jasmani olahraga,
rekreasi
7.Imunisasi : sejak lahir usia 18 tahun
Mencegah penyakit cegah sakit berat
Hepatitis B, BCG, DPT, Polio, Campak
HIB, MMR, Hepatitis A
Demam Thypoid, Cacar air, Influenza

8.Kebersihan
Badan : cuci tangan, kuku, mandi, rambut dll
Makanan : sayur, buah, jajan, air, peralatan makan
& minum
Rumah, sekolah, tempat bermain, transportasi
Lingkungan : asap rokok, asap mobil, debu,
sampah, dll
Bermain / aktivitas fisik
Merangsang hormon pertumbuhan, nafsu makan,
metabolisme KH, protein & lemak
Merangsang pertumbuhan otot & tulang
Merangsang perkembangan
Tidur / istirahat
Merangsang pertumbuhan
Kebutuhan istirahat sesuai usia anak
Contoh : usia 5 tahun + 11 jam/hari
Pelayanan kesehatan
Pencegahan penyakit : KIE, imunisasi
Pemantauan tumbuh kembang
Deteksi dini & intervensi
II. Kebutuhan emosi /
kasih sayang
Sejak dalam kandungan 6 bulan
Kasih sayang orang tua
Rasa aman
Diberi contoh (bukan dipaksa)
Dibantu, didorong, dihargai
Penuh kegembiraan
Harga diri
pola asuh demokratik
Kecerdasan emosional
Kebutuhan emosi / kasih sayang

Kemandirian
Dorongan dari orang
sekelilingnya
Mendapatkan kesempatan &
pengalaman
Rasa memiliki
Kepemimpinan, kerjasama
Pola Pengasuhan keluarga
1. Demokratik (autoritatif)
2. Diktator (otoriter) sering menghukum,
Child abuse (penganiayaan anak)
3. Permisif (serba boleh)
4. Tidak diperdulikan
Temperamen anak
1. Easy (penurut)
2. Difficult (susah diatur)
3. Slow to warm up (pemalu)
Pola Pengasuhan (Parenting Style)
1. Otoritatif ( demokratik)
Penuh kasih sayang, kehangatan kegembiraan
ciptakan rasa nyaman + aman + dilindungi,
Peka pada isyarat bayi/anak (minat, keinginan, pendapat),
diberi contoh ( bukan dipaksa),
dibantu, didorong, dihargai,
koreksi (bukan ancaman / hukuman)
Anak ; lebih percaya diri, mandiri, kreatif
2. Otoriter (diktator)
Melarang, membatasi, tidak didengar minat / pendapat, sering
menghukum abuse
Anak : kurang inisiatif , kreativitas & komunikasi
3. Permisive : serba boleh, kurang kendali diri / tanggung jawab
4. Tidak dipedulikan : diterlantarkan, kemampuan anak rendah .
III Kebutuhan akan stimulasi

Cikal bakal proses pembelajaran


anak pendidikan & pelatihan

Stimulasi dini rangsangan dari


lingkungan (bermain, mengajak
bicara, dll) dengan orang tua
Kebutuhan akan stimulasi
Menunjang perkembangan mental-
psikososial (agama, etika, moral,
kepribadian, kecerdasan, kreativitas,
ketrampilan dsb)

Pendidikan informal, formal, non formal


Merangsang hubungan antar sel-sel otak
(sinaps)
Milyaran sel otak dibentuk sejak kehamilan 6
bulan belum ada hubungan antar sel otak
Bila ada rangsangan terbentuk hubungan
Sering dirangsang makin kuat hubungan
Variasi banyak hubungan makin kompleks /
luas rangsang otak kiri & kanan multipel
intelegen
Kecerdasan lebih luas & tinggi
Kebutuhan Stimulasi
Perangsangan / bermain / latihan:
setiap hari, setiap berinteraksi,
suasana nyaman, timbulkan rasa aman
suasana bermain, gembira, kasih sayang
tidak tergesa-gesa, tidak memaksa
beri contoh, dorong untuk mencoba
bervariasi, sesuai dgn minat & kemampuan balita
beri pujian bila berhasil
koreksi bila belum bisa, bukan hukuman
pola asuh demokratik
Kecerdasan emosional
Kemandirian, kreativitas
Kerjasama , kepemimpinan
Stimulasi / rangsangan bermain

Yang dirangsang : sensorik, motorik, kognitif,


komunikasi-bahasa, sosio-emosional, kemandirian,
kreativitas, kerjasama dan kepemimpinan, moral-
spiritual

Cara : rangsang suara, musik, gerakan, perabaan,


bicara, menyanyi, bermain, memecahkan masalah,
mencoret, menggambar

Kapan : setiap kali interaksi dengan anak,


memandikan, ganti baju, bermain, nonton TV dll
Pertumbuhan
Peningkatan ukuran tubuh :
tinggi badan / panjang badan
berat badan
lingkar kepala

Faktor penentu pertumbuhan anak


Internal :
genetik : ayah, ibu, nenek, kakek, dst
proses selama kehamilan : nutrisi, penyakit, obat, polusi,
dll
Eksternal: nutrisi, penyakit, polusi, aktivitas fisik
Peningkatan fungsi-fungsi individu
1. sensorik (dengar, lihat, raba, rasa, cium)
2. motorik (gerak kasar, halus)
3. kognitif (pengetahuan, kecerdasan)
4. komunikasi / berbahasa
5. emosi - sosial
6. kemandirian
7. kreativitas
8. kerjasama dan kepemimpinan
9. etika, budi pekerti, moral-spiritual
Faktor Penentu Perkembangan Anak
internal : genetik + proses sejak kehamilan
eksternal : gizi, penyakit, kualitas pengasuh
/keluarga, teman, sekolah
Aspek perkembangan
. Motor kasar melakukan pergerakan
Sikap tubuh yg melibatkan otot-otot besar.
Motor halus gerakan bagian tubuh tertentu dan
otot-otot kecil koordinasi visual
Bicara/bahasa respon terhadap suara, berbicara,
berkomunikasi, mengikuti perintah.
Sosialisasi dan kemandirian mandiri dan interaksi
dengan lingkungannya
PERKEMBANGAN ANAK
Gerak kasar Persentil 90
Denver II
Tengkurap bolak balik 5.4 bulan
Duduk tanpa pegangan 6.8 bulan
Berdiri berpegangan 8.5 bulan
Berdiri tanpa berpegangan 11.6 bulan
Berdiri sendiri 13.7 bulan
Berjalan lancar 14.9 bulan
Lari 19.9 bulan
Bahasa / bicara / P 90
komunikasi Denver II

Tertawa 3.1 bln


Berteriak, mengoceh 4.3 bln
Memanggil mama, papa 13.3 bln
Bicara 2 kata 16.5 bln
Bicara 6 kata 21.4 bln
Menunjuk gambar 23.6 bln
Personal-sosial P 90
Denver II
Tersenyum spontan 2.1 bln
Memasukan mainan/ kue ke mulut 6.5 bln
Bertepuk tangan 11.4 bln
Melambaikan tangan (da-da) 14 bln
Gerak halus
Memegang mainan 3.9 bln
Memasukan mainan ke cangkir 10.9 bln
Mencoret-coret 16.3 bln
Menumpuk mainan 20.6 bln
Penambahan panjang badan

Trimester I : 2,8 4,4 cm / bulan


Timester II : 1,9 2,6 cm / bulan
Trimester III : 1,3 1,6 cm / bulan
Trimester IV : 1,2 1,3 cm /bulan
Potensi tinggi badan (genetik)
pada umur 18 tahun
Laki = (Tinggi Ayah + tinggi Ibu + 13 cm )
2
+/- 8.5cm

Perempuan =( Tinggi Ayah + ibu 13 cm)


2
+/- 8.5cm
2. BERAT BADAN
Kehilangan BB pada hari2 pertama : 5-10%

Kembali BB lahir : 7-10 days


dua kali : 4-5 bulan
tiga kali : 1 tahun
empat kali : 2 tahun
Perkiraan : 3,5 kg saat lahir
10 kg : 1 tahun
20 kg : 5 tahun
30 kg : 10 tahun
Penambahan berat badan

Trimester I : 700 1000 gram/bln


Timester II : 500 6000 gram/bln
Trimester III : 350 450 gram/bln
Timester IV : 250 350 gram/bln
Lahir : 3250 gram
3-12 bulan : usia (bu lan) + 9
2
12-6 tahun : usia (tahun) x 2 + 8
7-12 tahun : usia (tahun) x 7 - 5
2
3 .Lingkar kepala

Berhubungan dengan perkembangan volume


otak
Lingkar kepala lebih besar (makrosefali)
88 % IQ normal
5 % retardasi mental ringan
7 % retardasi mental berat (Lober &
Priestly, 1981)
Lingkar kepala lebih kecil dari normal
(mikrosefali) retardasi mental
Riwayat kehamilan, kelahiran, penyakit
sampai usia 3 tahun erat dgn retardasi
mental
Umur ~ otak
20 mgg ~ 100 g
Lahir ~ 400 g
18 bln ~ 800 g
3 th ~ 1100 g
Dewasa ~ 1400 g
Pertumbuhan Otak
100%

80%

60%
400 g
50%
32-36 cm

hamil lahir 1 tahun 2 tahun 12 tahun


LINGKAR KEPALA

LK mencerminkan volume intrakranial


Memperkirakan pertumbuhan otak
Paling pesat 6 bl pertama, dari 34 cm 44
cm,1 th 47 cm, 2th 49 cm, dewasa
54 cm
Pengukuran serial LK setiap bulan saat
perkembangan otak pesat, yaitu sampai anak
umur 2 tahun
Baku yang dipakai acuan LK : kurve LK dari
Nellhaus atau baku NCHS
PERTUMBUHAN GIGI

Table 2. Chronology of Tooth Eruption


ERUPTION
Maxillary Mandible
Primary (month 1 SD)
Central incisor 10 (8-12) 8 (6-10)
Lateral incisor 11 (9-13) 13 (10-16)
Canine 19 (16-22) 20 (17-23)
First molar
16 (13-19 boys) 16 (14-18)
(14-19 girls)
Second molar
29 (25-33) 27 (23-31 boys)
(24-30 girls)
LONG
TRANEL
mm 250
30 240
25 SKINFOID
20 230
GIRLS 220
15
14 210
13 GIRLS Fig 14. Skin fold thickness by
12 TRICEPS 200 age and sex, as measured
11 BOYS by Hardened skin fold
10 190 calipers over triceps and
TRICEPS under scapula. Scale is in
9
8 BOYS 180 millimeters on the left side
7 SUBSCAPULAR and logarithmic
170
transformation units on the
6 160 right side. The lines shown
SUBSCAPULAR
are the 50th percentiles for
5 150 British children. (Reprinted
by permission from Tanner
140 JM: Fetus into Man:
4 Physical Growth from
130 Conception to Maturity.
Cambridge, MA, Harvard
120
University Press, 1978).
AGE,YEARS 110 The data generating these
3 curves are those of Tanner
and Whitehouse (1975)
1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Bayi triwulan I
1.Pertumbuhan
- BB = 30 gram/hari
-PB = 3,5 cm/bulan
- LK = 2cm/bulan
2.Perkembangan
- Kepala, rahang,mata,daya isap refleks sakit,
pendengaran dan penglihatan mulai
berfungsi, mulai mengenal orangtua
- Pertkembangan posisi kepala
Paling baik mendeteksi pendengaran
Sudah mengenal orangtua : penciuman,
suara,melihat
Bayi triwulan II
1.Pertumbuhan
BB = 20 gram/hari - Gigi susu mulai
tumbuh 5-6 bulan
PB = 2cm/bulan
LK = 1 cm/bulan
2. Perkembangan
Sudah mulai duduk
Bisa tengkurap
Dikorteks sudah bisa memberi memori
Triwulan III
1.Pertumbuhan
BB = 15 gram/hari
PB = 1,5 cm/ bulan
LK =0,5 cm/bulan
2.Perkembangan
Duduk, tengkurap, balik tanpa dibantu,
merangkak, berkata tak terarah, melempar
benda, mengenal lingukngan sekitarnya
Triwulan IV
1.Pertumbuhan
BB = 12 gram/hari
PB = 1,2 cm/bulan
LK = 0,5 cm/ bulan
2.Perkembangan
Sudah bisa berdiri, berjalan,ikut perintah,
komunikasi sangat dibutuhkan, bermain dg suara
& menirukan suara, dapat berbicara, meniru
suara
Usia 1-2 tahun
1.Pertumbuhan
1 tahun BB = 3 x BBL ; PB 1,5 X PBL
2 tahun BB = 4 x BBL ; PB 1,5-2 cm/tahun

2.Perkembangan
Berjalan, mengenal organ sendiri, bisa kontrol
BAB-BAK, ada perasaan cemburu/posesif
Usia 2-3 tahun
1. Pertumbuhan
BB = 2 kg/tahun samapi 5 tahun
TB = 7,5-10 cm/tahun
Gigi susu = 20 buah
2. Perkembangan
Memanjat, sering jatuh, menyusun kata-
kalimat, meloncat, dapat dimasukkan ke
palay group
Usia 3-4 tahun
1.Pertumbuhan
BB = 2 kg/tahun samapi usia 5 tahun
TB = 7,5 cm /tahun (5-7cm/tahun)

2.Perkembangan
Mengenal warna, menggambar, berceloteh.
Perkembangan sudah lebih kompleks sudah
ada persiapan masuk sekolah
Usia 4- 5 tahun
1.Pertumbuhan
BB = 16 -18 kg
TB = 2x PBL

2.Perkembangan
Perkembangan sudah lebih sempurna, aktif
, sudah dapat menggambar manusia secara
uruh, berbicara, menghitung (jika ada
stimulasi)
Usia sekolah ( 6-10/12 tahun)
1.Pertumbuhan Fisik bervariasi
BB = 3-3,5 kg /tahun
PB = 6 cm (5-8 cm/tahun)
Kel limfatik mencapai puncak pertbh
Kel gonadotropin mulai berfungsi (12 tahun)
Pertumbuhan fisik tak menonjol
2 perkembangan kognitif & bahasa
Sudah ada kemampuan pengamatan,
memikirkan dan persepsinya
Ada sifat memperhatikan dan menerima
suatu bahasa yg berpengaruh pd aspek
pengertian dorongan belajar
Ketrampilan muali muncul yg mendorong
menentukan pilihan
3. Perkembangan sosial dan emosional
Sudah mulai mandiri
Sudah ada pembentukan watak yang
ditentukan leh keluarga
Sering ada konflik anak, saudaranya dan ortu
Percaya diri dan tangguang jawab sudah ada
- bila tidak dikendalikan sifat akan
dikendalikan sampai dewasa
REMAJA
Sudah ada kematangan seks sekunder
Sudah ada tanda-tanda puber (mimpi basah,
menarche)
Tingkat Maturasi Kelamin (TMK)
1. Remaja awal (1-2)
2. Remaja menengah (3-4 )
3. Remaja akhir (5)
Table 3. Classification of Sex Maturity Stages in Girls
(Tanner)
SMR
PUBIC HAIR BREAST
Stage
1 Preadolescent Preadolescent
2 Sparse, lightly pigmented, Breast and papilla elevated as
straight, medial border of small mound; areolar
labia diameter increased
3 Darker, beginning to curl, Breast and areola enlarged,
increased amount no contour separation
4 Coarse, curly, abundant but Areola and papilla form
amount less than in adult secondary mound
5 Adult feminine triangle, Mature; nipple projects,
spread to medial surface areola part of general breast
of thighs contour

*Adapted from Tanner JM: Growth at Adolescence, 2nd ed. Oxford, Blackwell
Scientific Publications, 1962
Table 4. Classification of Sex Maturity Stages in Boys
(Tanner)
SMR
PUBIC HAIR PENIS TESTES
Stage
1 None Preadolescent Preadolescent
2 Scanty, long, slightly Slight Enlarged scrotum,
pigmented enlargement pink texture
altered
3 Darker, starts to curl, Longer Larger
small amount
4 Resembles adult type, Larger; glans Larger, scrotum
but less in quantity; and breadth dark
coarse, curly increase in
size
5 Adult distribution, Adult size Adult size
spread to medial
surface of thighs
*Adapted from Tanner JM: Growth at Adolescence, 2nd ed. Oxford, Blackwell
Scientific Publications, 1962
Fig 15. Female pubic hair development. Sexual maturity rating 1 (SMR 1) : Prepubertal; no pubic hair.
SMR 2 : Straight hair is extending along the labia and, between ratings 2 and 3, begins on the
pubis. SMR 3: Pubic hair has increased in quantity, is darker, and is present in the typical female
triangle but in smaller quantity. SMR 4: Pubic hair has increased in quantity, is darker, and is more
dense, curled, and adult in distribution but less abundant. SMR 5 : Abundant, adult-type pattern;
hair may extend onto the medial aspect of the thighs. (From Daniel WA, Paulshock BZ. A
physicians guide to sexual maturity rating. Patient Care May 30,1979, with permission. Illustration
by Paul Singh-Roy)
Fig 17. Male genital and pubic hair development. Ratings for pubic hair and for genital development can
differ in a typical boy at any given time, because pubic hair and genitalia do not necessarily
develop at the same rate. Sexual maturity rating 1 (SMR 1): Prepubertal; no pubic hair. Genitalia
unchanged from early childhood. SMR 2: Light, downy hair develops laterally and later becomes
dark. Penis and testes may be slightly larger; scrotum becoms more textured. SMR 3 : Pubic hair
has extended across the pubis. Testes and scrotum are further enlarged; penis is larger, especially
in length. SMR 4 : More abundant pubic hair with curling. Genitalia resemble those of an adult;
glans has become larger and broader, scrotum is darker. SMR 5 : Adult quantity and patterm of
pubic hair, with hair present along the inner borders of the thighs. The testes and the scrotum are
adult in size. . (From Daniel WA, Paulshock BZ. A physicians guide to sexual maturity rating.
Patient Care May 30,1979, with permission. Illustration by Paul Singh-Roy)
Fig 19. Sex maturity ratings of breast changes in adolescent girls. (Courtesy of
JM Tanner, M.D., Institute of Child Health, Department of Growth and
Development, University of London, London, England)
BREAST 5
PUBIC HAIR 5
PUBIC HAIR 5
GENITAL 5
MENARCHE
PUBIC HAIR 4 BREAST 4
PHV
PUBIC HAIR 4
PUBIC HAIR 3 PUBIC HAIR 3

GENITAL 4
BREAST 3
PUBIC HAIR 2 PHV
GENITAL 3
PUBIC HAIR 2

GENITAL 2 BREAST 2

A B
Fig 20. A. Sequence of pubertal events in males. B. Sequence of pubertal
evets in females. (From Root AW. Endocrinology of puberty. J
Pediatr 1973; 83:119). PHV = Peak Height Velocity
MONITORING & DETEKSI DINI
GANGGUAN TUMBUH
KEMBANG

I. Anamnesis (+ observasi)
II. Pemeriksaan fisik rutin
(+ pemeriksaan neurologis dasar)

III. Pemeriksaan penunjang


Skrining perkembangan
I. OBSERVASI dan ANAMNESIS
OBSERVASI : Ketika balita masuk ruang periksa
cara berjalan, penampilan wajah, bentuk kepala,
proporsi tubuh, pandangan mata, komunikasi,
cara bicara, interaksi dgn lingkungan, perilaku dll.

ANAMNESIS :
* Kecurigaan orangtua sangat penting
*Riwayat perkembangan sebelumnya -
*Faktor-faktor risiko
II. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tinggi badan, berat badan, lingkar
kepala
2. Pemeriksaan fisik umum
3. Pemeriksaan neurologis dasar
Pemantauan pertumbuhan

Berat badan, panjang badan,


lingkar kepala
Bayi setiap bulan
Balita setiap 3 bulan
Anak usia sekolah dasar & remaja
setiap 6 bulan
Masukkan dalam KMS atau kartu
anak lainnya (buku KIA)
GANGGUAN
PERTUMBUHAN ANAK
1.Arah Garis Pertumbuhan
Tidak Naik
Pengertian tumbuh normal.

Pertumbuhan yang normal jika berat badan


dan panjang badan tumbuh pada persentil yang sama.

Dalam aplikasi dengan menggunakan KMS


Tumbuh normal jika grafik pertumbuhan berat badan
anak sejajar dengan kurva baku.
Bila riwayat
kelahiran
prematur


diisi taksiran
tanggal kelahiran
Tanggal Lahir
10 Maret 01

10 Maret 02
Agust 01

Des 01
Okt 01

Nop 01
Sept 01
April 01

Juni 01
Mei 01

Juli 01

Catatan:
ASI eksklusif E0 E1 E2 E3 E4 Bulan saja
ASI eksklusif
Sejak lahir (E0) sampai
bayi umur 6 bulan (E6).
tidak dapat diinterpretasi pertumbuhannya karena
hanya berupa satu titik
5 ARAH GARIS PERTUMBUHAN

Tumbuh kejar atau Catch-Up Growth atau N1


(Arah garis pertumbuhan melebihi arah garis baku)

Tumbuh Normal atau N2


(Arah garis pertumbuhan sejajar atau berimpit dengan arah garis baku).

Growth Faltering atau T1


(Arah garis pertumbuhan kurang dari arah garis baku atau
pertumbuhan kurang dari yang diharapkan)

Flat- Growth atau T2


(Arah garis pertumbuhan datar atau berat badan tetap)

Loss of Growth atau T3


(Arah garis pertumbuhan menurun dari arah garis baku )
LIMA ARAH GARIS PERTUMBUHAN (DEPKES 2001)

N2 N1 N2

N1

TN3 TN2 TN1 TN3

TN2

TN1
PERTUMBUHAN TERGANGGU,
BERAT BADAN DI BAWAH GARIS MERAH
(BGM)
STATUS GIZI KURANG / GIZI BURUK

Menemukan kasus anak dengan gizi kurang


atau gizi buruk sebenarnya merupakan tindakan
yang sudah terlambat
Untuk mendeteksi dini adanya gangguan
pertumbuhan perlu menilai arah garis
pertumbuhan
Berat badan di bawah garis merah (BGM)

a. Anak MENJADI BGM Anak PERTAMA KALI Anak BGM yang tumbuh
b. BGM yang T ditimbang dan BGM NORMAL, karena anak
*) Harus dirujuk ke *) Harus dirujuk ke Pus- tersebut memiliki tinggi
Puskesmas/RS untuk kesmas utk konfirma- badan yang PENDEK
diperiksa dan mempe- si apakah anak GIZI *) Tidak perlu dirujuk
roleh perawatan BURUK atau TIDAK ke Puskesmas
2. Perawakan Pendek
Tinggi Badan < 2 SD ,
P3.( NCHS )
3% anak normal
Mid parenteral height

(TB ibu + 13) + TB ayah


Anak laki-laki = 2 8,5 cm

(TB ayah 13) + TB ibu


Anak perempuan = 2 8,5 cm
3. MIKROSEFALI /MIKRENSEFALI
Mikrosefali : ukuran lingkar kepala (occipitofrontal
circumference) menurut usia dibawah 2 sd atau pada
grafik Nellhaus
Ukuran lingkar kepala berkorelasi dgn besar
otak/ukuran otak
Mikrosefali biasanya dihubungkan dgn mikrensefali
(ukuran otak kecil, underweight brain)
2,5% individu normal, lingkar kepala bisa kurang dari
ukuran rata-rata
Pengukuran lingkar kepala
Yang diukur adalah diameter occipitofrontal
circumferrence (OFC)
Lingkar kepala bayi normal saat lahir 35-36 cm
Pengukuran dilakukan berkala
1 tahun pertama : tiap bulan
tahun ke 2 : tiap 3 bulan
tahun ke 3 - 5 : tiap 6 bulan
> 5 thn : sekali setahun
Standar : Grafik lingkar kepala NELLHAUS
pengukuran lingkar kepala

Pertumbuhan LK
Pertumbuhan LK ABNORMAL
NORMAL
Pengukuran lingkar kepala berkala
III. Skrining perkembangan

Kuesioner Praskrining Perkembangan (KPSP)


Buku KIA
Denver II
Bayley Infant Neurodevelopmental Screener
DETEKSI DINI PENYIMPANGAN
PERKEMBANGAN
Alat yang disediakan :
1. Kuesioner Prs Skrining Perkembangan (KPSP)
2. alat bantu : pensil, kertas, bola tenis,
kerincingan, 6 kubus ukr 2,5cm, kismis
Jika anak datang belum mencapai usia
pemeriksaan rutin, maka ibu diminta kembali
kontrol pada usia terdekat dengan
pemeriksaan rutin
Jika ibu datang dengan masalah tumbuh
kembang anak, sedangkan umur anak bukan
umur skrining, maka lakukan skrining dengan
menggunakan formulir KPSP usia terdekat
yang lebih muda.
Menghitung umur :
Catat tanggal pemeriksaan
Tanyakan tanggal lahir, hitung umur anak. Kelebihan
16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan
Contoh: Anak umur 3 bulan 16 hari, dibulatkan
menjadi 4 bulan.
Tgl pemeriksaan : 13 05 06
Tgl lahir : 27 - 01 06
Umur Anak : 16 -3 bl
Dibulatkan : 4 bl
Interpretasi KPSP
Hitunglah jumlah jawaban Ya.
Apabila jumlah jawaban Ya = 9 atau 10,
perkembangan anak sesuai dengan tahap
perkembangannya (S)
Jumlah jawaban Ya = 7 atau 8, perkembangan anak
meragukan (M)
Jumlah jawaban Ya = 6 atau kurang, kemungkinan ada
penyimpangan (P)
Jawaban tidak harus diperinci menurut jenis
keterlambatan
Intervensi
Bila perkembangan sesuai (S):
Puji ibu, teruskan pola asuh anak
Beri stimulasi sesering mungkin, tiap saat
sesuai umur dan kemampuan anak
Lakukan pemeriksaan / skrining rutin sesuai
umur
Perkembangan meragukan (M) :
Beri ibu petunjuk stimulasi, lebih sering, setiap saat untuk
mengejar ketertinggalannya
Lacak kemungkinan gangguan kesehatan lain yang
menyebabkan penyimpangan perkembangan
Ulangi KPSP 2 minggu kemudian
Jika hasil tetap 7 atau 8, ulangi 2 minggu kemudian.
Jika hasil tetap 7 atau 8 kemungkinan ada penyimpangan
(P)
Perkembangan ada Penyimpangan (P):

Rujuk ke klinik tumbuh kembang RS untuk


memeriksa perkembangan anak lebih lanjut /
penanganan Tim spesialistik
DENVER II
Denver Developmental Screening Test (DDST)
dicanangkan pertama kali th 1967mendeteksi
masalah perkembangan pada anak
Kurang sensitif dalam menilai perkembangan di
sekolah
Pada tahun 1990 dilakukan revisi pada tes yang
selanjutnya dinamakan DENVER II
pendahuluan
Denver II dirancang untuk menilai anak sehat sejak
lahir hingga 6 tahun dg menilai anak dari tugas2 yg
sesuai umurnya.
Manfaat
uji tapis thd anak dg gej asimptomatis
monitor anak dg risiko masalah perkembangan
(riw. Perinatal)
pendahuluan
Denver II tes IQ
Tes ini bukan untuk mendiagnosis masalah
belajar, gangguan bicara atau gangguan emosi
dan tdk dpt menggantikan evaluasi diagnostik
pendahuluan
Denver II td 125 perintah yg menilai 4 fungsi
yi:
1. sosial personal
berhubungan dg sesama
2. motorik halus adaptif
koordinasi mata-tangan, manipulasi
benda kecil, pemecahan masalah
pendahuluan
3. Bahasa
mendengar, mengerti dan menggunakan
bahasa
4. Motorik kasar
duduk, berjalan, melompat.
Tes termasuk tes perilaku yg membantu
penilai menilai perilaku secara menyeluruh.
pendahuluan
Denver II digunakan terutama untuk
menentukan bagaimana seorang anak
dibandingkan anak yg lain.
Bukan sebagai alat yg dpt memperkirakan
perkembangan selanjutnya.
Standarisasi
Beberapa modifikasi dilakukan terhadap 105
format penilaian DDST
Beberapa jenis direvisi, dan ada tambahan
terutama pada sektor bahasa
...interpretasi(4)
LEMBAR PENILAIAN
Td 4 sektor yi sosial personal, motorik halus, bahasa
dan motorik kasar
Skala umur di bag atas dan bwh utk menilai umur
dari lahir sd 6 th.
Tiap jarak menggambarkan 1 bl (0-24 bl)
menggambarkan 3 bl (>24 bl)
Penilaian
Ditandai pada batang, dekat 50%
P- passbila anak berhasil melakukan tes
atau pengasuh yg melaporkan
F-failanak tak berhasil melakukan tes atau
pengasuh yg melaporkan
NO-no opportunity anak tdk dpt melakukan
krn dibatasi oleh pengasuh. Hny dpt dinilai pd
bag yg dpt dilaporkan
R-refusalanak menolak melakukan. Dpt
dikurangi dgn mengatakan apa yg dilakukan.
Tdk dpt dilakuka pd bg yg dilaporkan.
INTERPRETASI
PENILAIAN BAG TES
Lebih cepat (advanced)
bila anak dpt melakukan tes yg terletak di kanan garis
umur
Normal
F atau R tdk menandakan keterlambatan. Bila anak
pada tes yg berada di kanan garis umur,
perkembangannya normal.
interpretasi(2)
Normal
Anak P/F/R pada tes yg jatuh pada garis umur antara
persentil 25-75
perhatian (caution)
dilakukan saat menilai semua hsl tes.
dinilai saat anak F/R pada tes dimana garis umur
jatuh pada atau antara persentil 75-90. Tuliskan C
pada bg kanan batang.
interpretasi(3)
Terlambat
dilakukan saat menilati semua tes
bila anak F/R pada tes yg berada di kiri dari
garis umur.
ditandai dg memberi arsir pada ujung kanan
batang
interpretasi(4)
Tidak ada kesempatan (no opportunity)
bg tes dg pelaporanorg tua mengatakan
anak belum mendapatkan kesempatan untuk
mencoba
Denver II
interpretasi(5)
PENILAIAN KESELURUHAN TES
Normal
- delay (-), maks 1 C
- dilakukan penilaian ulang pada kunjungan
berikut
Suspek
- 2 atau lebih C dan atau 1 atau lebih D
..interpretasi(6)
- lakukan penilaian ulang 1-2 mg kemudian
Tidak dapat diuji
- R pada
1 atau lebih tes yg berada pada sebelah kiri
dari garis umur atau
1 atau lebih tes melalui area 75%-90%
- ulang tes 1-2 mg
..interpretasi(7)
Pertimbangkan rujuk
bila tes ulangan masih tetap suspek atau tak
dapat dinilai.
PERKEMBANGAN
BICARA/BAHASA
Bahasa
Defenisi : penggunaan secara sistematis
sinyal-sinyal yg dikirim secara kelompok untuk
menyampaikan sesuatu
Bahasa reseptif kemampuan
memahami,mengerti apa yg disampaikan
Bahasa ekspresif kemampuan untuk
menghasilkan sesuatu secara simbolis
Bicara
Manifestasi bahasa dg menggunakan suara
vocal
Dihasilkan oleh serangkaian gerakan yg
kompleks , respirasi, laring, faring, oral-motor
Tahapan perkembangan
1. Refleks vokalisasi :
0-3mgg refleks tanpa disadari, bukan
kehendak, menanggapi apapun rangsangan
dari sekitarnya.
4 mgg tangisan sudah berbeda-beda, sakit,
lapar, basah dsb, (orangtua tahu jenis tangisan
bayi)
2. Babbling
2 bulan
Suara berkumur-kumur, bunyi hurup a, atau
vokal lainnya dg nada dan nyaring berbeda
Selanjutnya konsonan j/p/g/n
Papapajajajaja
Refleks, secara tak sadar bayi melatih otot-
otot artikulasinya
3.Lalling
6-7 bulan, kematangan korteks
Kematangan pendengaran pengulangan kata-
kata apa yang didengar, bukan refleks.
Ba ba ba ma ma ma pengulangan ini senang
melakukakannya.
4.Echolalia
Peniruan & pengulangan bunyi yg terjadi adalah
pengembangan babling
10 bulan pengulangan ini belum berdasarkan
pengertian tentang apa yg dibunyikan
5. True speech
Pada umumnya dicapai usia 18 bulan,
Rangkaian 2-3 kata sudah dimengerti tapi
artikulasi belum jelas
Bahasa ekspresif sudah dimulai 8-10 bulan
dengan ma ma pa pa non spesifik
Bahasa non verrbal dengan menunjuk.
Waktu tonggak perkembangan berbahasa
Tonggak Usia (bulan), rata-rata

Bunyi huruf hidup & bersahut-sahutan 3


Melokalisasi bunyi 4
Mengoceh 6-7
Kata pertama 12
Mengikuti perintah satu tahap dengan isyarat 12
Mengikuti perintah satu tahap tanpa isyarat 17
Mengikuti perintah dua tahap 24
Menggunakan kalimat dua atau tiga kata 24
Menggunakan kata ganti 24
Mengatakan nama, usia, jenis kelamin 36
Dapat melakukan percakapan menggunakan tata bahasa 48
menyerupai orang dewasa dengan kejelasan 100%
Dapat berbicara mengenai waktu lampau, yang akan datang dan 60
kejadian khayalan
Tabel 2. Komunikasi: Terlambat atau gangguan ?
Terlambat Gangguan
Derajat Keterlambatan ringan pada Keterlambatan nyata
perkembangan atau tidak normal
Urutan Perkembangan lebih lambat, Terputus urutan
perkembangan bicara seperti anak yang secara normal; mungkin
kronologis lebih muda mengalami
perkembangan
normal kemudian
regresi
Adanya gejala Tidak khas Biasanya
neurologis
halus*
Prognosis Biasanya membaik dengan Diperlukan terapi
latihan orang tua dan terapi relatif yang sering dan
singkat intensif, biasanya
bertahun-tahun,
Contoh : kesulitan koordinasi, tonus otot rendah, outcome sulit
riwayat kejang, dan gejala fisik sindrom seperti Down. diprediksi
Gangguan perkembangan
bicara/bahasa
Sering terjadi usia 3-16 tahun
Sering komorbid (50%) dengan penyakit :
Retradasi mental, ganggguan pendengaran,
kelainan bahasa ekspresif, deprivasi
psikososial, autism, elective mutism, afasia
resptif, dan palsi serebral.
Insidens 1-32 % dari populasi normal
Etiologi

Melibatkan berbagai faktor dan saling


mempengaruhi misal : lingkungan,
kemampuan pendengaran, kognitif, fungsi
saraf, emosi psikologis dsb.
Etiologi (Aram DM 1987)
1. Lingkungan sosial anak
interaksi antar personal dasar semua komunikasi
dan perkembangan bahasa
Lingkungan yg tdk mendukung g3
bicara/bahasa
2. Sistem masukan/input
Sistem pendengaran, penglihatan, integritas taktil
& kinestetik
Otitis media , kelainan genetik/metabolik
Masukan/input
Tuli sensori neural ( infeksi intrauterin : sifilis,
rubella,toksoplasmosis,sitomegalovirus)
Tuli konduksi
Tuli persepsi/afasia sensorik
Tuli psikis skizofrenia, autism
Defisit taktil kinestetik gangguan artikulasi
3. Siatem pusat bicara dan bahasa
Kelainan SSP mempengaruhi pemahaman
interpretasi, formulasi dan perencanaan
bahasa, aktifitas dan kemampuan intelektual
Retardasi mental, sindrom down

4. Sistem produksi
Laring,faring, hidung,struktur mulut, dan
mekanisme neuromuskular yg berpengaruh
terhadap pengaturan nafas untuk bicara
Tanda bahaya gangguan bicara
Anak 18-24 bulan yang berisiko gangguan berbahasa menetap pada 36-48 bulan
Semakin banyak jumlah tanda bahaya yang ditunjukkan seorang anak (terutama
semakin dekat pada usia 3 tahun), semakin besar perlunya penilaian dini.

Tanda tersebut meliputi :


Hanya sedikit mengeluarkan bunyi atau mengoceh saat
bayi, dengan suara konsonan yang terbatas dan,
kemungkinan, distorsi vokal sebagai toddler
Keahlian meniru verbal yang buruk; tergantung pada
contoh langsung dan dorongan
Keahlian bermain imatur; sedikit bermain berpura-pura
Interaksi dengan orang dewasa lebih daripada dengan
seusianya
Tanda bahaya gangguan bicara..

Sedikit isyarat komunikatif (late bloomer yang


mengejar anak seusianya dalam satu tahun
menggunakan lebih banyak isyarat dibandingkan
anak dengan keterlambatan menetap)
Keahlian sosial terganggu atau masalah perilaku
Kosa kata sedikit untuk usianya; sedikit jenis lagu-
lagu
Keterlambatan menyeluruh pada 6 bulan atau lebih
relatif dibanding usia kronologis
Faktor risiko gangguan bahasa & bicara:
Riwayat keluarga. risiko jika salah satu orang tua /
saudara kandung mengalami kesulitan bahasa dan
belajar jangka panjang.

Otitis media + efusi gangguan pendengaran


hilang-timbul selama periode perkembangan bicara.
Status sosioekonomi & pendidikan rendah.
Faktor risiko.

Sifat orang tua yang dapat menghambat bicara:


cara orang tua berinteraksi dengan anak.
Kehilangan ledakan bahasa. >> anak :
semburan kosa kata pd usia 18 bulan
late talker : lebih lambat antara 24 dan 30
bulan. Jika anak tidak mengalami semburan
kosa kata pada 30 bulan risiko keterlambatan
berbahasa yang berlanjut.
Gangguan berbicara dan berbahasa

Gangguan berbahasa : kemampuan reseptif atau


ekspresif, atau kombinasi keduanya.
Kemampuan reseptif : pemahaman kata yang
diucapkan menerima & memproses bunyi pada
pusat penyimpanan bahasa di otak & memisahkan
perbedaan bunyi dalam kata-kata ( cat vs pat).
Kemampuan ekspresif : bagaimana kita belajar
memformulasikan kalimat yang benar secara tata
bahasa & sintaksis.
Specific Language Impairment

Anak dengan gangguan bahasa reseptif atau ekspresif,


atau keduanya, & tidak ada gangguan perkembangan
yang lain gangguan berbahasa spesifik (specific
language impairment, SLI), gangguan berbahasa-
belajar, gangguan perkembangan bahasa, disfasia
perkembangan, atau afasia perkembangan.
Insidens SLI, usia 5 tahun : 7,6%.
Anak dengan SLI biasanya late talker
Specific Language Impairment.

67% - 84% : anak laki-laki.


Pada usia 3 - 4 tahun, >> SLI memiliki kosa kata terbatas,
berbicara dengan kata-kata singkat bukannya kalimat.
Jika tidak diterapi dampak pada kinerja sekolah dan
pilihan karir jangka panjang.
Penyebab SLI ? diturunkan ?.
Jika seorang anak mengalami SLI, terdapat peluang 25%
anggota keluarga lain juga terkena.
Gangguan berbicara : gangguan artikulasi & fonologi
(disartria, apraksia, dan gangguan fonologis).

Artikulasi : bunyi cara berbicara individu & bagaimana


diucapkan.
Semua anak, tidak hanya yang dengan gangguan bicara,
salah mengartikulasikan bunyi pada perkembangan bicara
normal
penggantian bunyi seperti bowa untuk bola
menghilangkan bunyi, mengatakan baw untuk ball;
atau
mengubah bunyi sehingga susu menjadi cucu
Kekhawatiran kesalahan-kesalahan tersebut berlanjut
sampai waktu seorang anak normalnya dapat menguasainya.
Perkembangan fonologis : proses bertahap memperoleh
cara bicara orang dewasa.
>> anak memperoleh sebagian besar aturan fonologis
pada usia 5 tahun.
>> anak berhenti menghilangkan konsonan akhir
pada kata-kata ( cuh untuk cup) antara usia 2 dan 3
tahun.
Anak menggantikan konsonan yang dibuat dengan
lidah bergerak menuju belakang mulut, seperti k dan
g, dengan konsonan yang dihasilkan pada bagian
depan mulut:t dan d.
Anak dengan gangguan fonologis membuat
penggantian bunyi secara konsisten, tetapi jika diberi
isyarat bunyi dan visual, dapat meniru bunyi atau kata
yang betul. Biasanya memiliki tonus otot oral yang
normal.
Disartria : sekelompok gangguan bicara motorik
yang disebabkan kerusakan sistem syaraf
kurangnya kekuatan & kontrol otot yang
digunakan untuk fungsi bicara maupun bukan
bicara, seperti tersenyum dan mengunyah.
>> palsi serebral memiliki pola bicara disartria,
slurring words, distorting vowels, dan sering
menghasilkan suara hidung yang lambat dan
sukar.
Banyak yang memiliki kelemahan motorik oral
gangguan makan, lidah menjulur, mulut terbuka,
atau berliur.
Disatria juga dapat disertai gangguan
neurologis lain seperti distrofi otot, miopati,
palsi fasial, atau trauma kepala tertutup.
Anak dengan disartria kesulitan
menghasilkan bunyi bicara yang aktual
cenderung mengubah bunyi konsonan. Hal
ini berbeda dari apraksia, dimana konsonan
dihilangkan.
Apraksia verbal : gangguan bicara motorik
neurologis perencanaan, pelaksanaan &
urutan pergerakan bicara pemecahan
transmisi syaraf dari pesan ke otot-otot rahang,
pipi, lidah dan langit-langit. Tidak ada
kelemahan nyata pada otot-otot tersebut.
Untuk membuat dirinya dimengerti menunjuk,
mendengkur, & mudah marah akibat
ketidakmampuan berkomunikasi.
Kata yang sama dapat diucapkan dalam
empat cara berbeda.
Menghilangkan konsonan akhir pada kata
yang bersuku kata tunggal: Cat come home
Ca co hoe.
Mengubah urutan bunyi dalam satu kata :
elephant, efelant.
Mengerti >> apa yang dikatakan padanya,
tetapi tidak dapat berespon secara tepat.
Memiliki sistem komunikasi isyarat yang luas.
Apraksia : 6% - 10% anak.
Dapat diturunkan dari keluarga
Sering ~ gejala neurologis ringan.
hipotoni kongenital yang tidak
berbahaya : tonus otot batang tubuh
lemah, mengenai stabilitas postural
untuk respirasi dan fonasi dan juga
koordinasi motorik.
Diagnosis
1. Anamnesis
Perkembangan bahasa , laporan ortu
Curiga belum bisa menggunakan kata-kata
berarti 18 bulan, atau frase 2 tahun
2. Instrumen penyaring
Denver II, KPSP, ELMS
3. Pemeriksaan Fisik
Mikrosefal, anomali telinga, otitis media, celah
palatum dll.
Menyuruh anak : PA, TA, PA-TA, PA-TA-KA
4. pengamatan saat bermain.
Mengamati saat anak bermaindengan alat
mainan sesuai umurnya membantu
mengidentifikasi gangguan tingkah laku
5. Pemeriksaan laboratorium
Semua anak harus dilakukan tes pendengaran.
OAE, BERA
CT Scan, MRI
6. Konsultasi
psikolog?/neuropsikiatri
Tatalaksana

Terapi wicara
Psikoterapi
Audiologist
Konseling keluarga
KETERLAMBATAN
PERKEMBANGAN menyeluruh
Pendahuluan

Keterlambatan perkembangan adalah keadaan dimana


seorang anak tidak mencapai milestone perkembangan
sesuai umur.

Deteksi dini dan intervensi dini sangat penting.

Perlu evaluasi perkembangan disektor lainnya, jika


ditemukan keterlambatan perkembangan
PERKEMBANGAN

perkembangan motorik

perkembangan bicara dan bahasa

perkembangan intelegensi

perkembangan mental
Perkembangan

Motor kasar
Berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.
misalnya ; gangguan duduk , berdiri.
Motor halus
berhubungan dengan gerakan yang melibatkan bagian tubuh tertentu
dan memerlukan koordinasi yang cermat dengan organ lain misal nya
penglihatan.
misalnya ; mengamati sesuatu, menggambar, menulis, menjimpit.
Bicara/bahasa : menggunakan bahasa tubuh &
gesture berkomunikasi, & mengerti apa yang
dikatakan orang
Kognitif : ketrampilan untuk berpikir, belajar,
mengerti & memecahkan
masalah,mengemukaakn alasan, mengingat.
Sosial : berinteraksi dengan orang lain,
mempunyai hub de keluarga, teman, guru dan
bekerjasamadan berespon terhadap perasaan
orang
GANGGUAN PERKEMBANGAN
MENYELURUH
Salah satu alasan untuk melakukan rujukan
Terdapat > 2 keterlambatan perkembangan
( gerak kasar, gerak halus, bicara/bahasa,
sosialisasi,kemandirian)
Retardasi mental penggunaan test IQ
kesulitan belajar.
Prevalensi : 1-3% di bawah 5 tahun dg RM
pada populasi umum.
Survailans perkembangan
Dokter dan orangtua harus memperhatikan
perkembangan anak yang sudah dicapai
Tahapan perkembangan harus dimonitoring
setiap kunjungan sehat anak
Skrining perkembangan digunakan untuk
identifikasi anak dan masin membtuhkan
assesment secara komprehensif
Skrining perkembangan
Skrining informal : observasi langsung pada
anak
Skrining formal :
- pertanyaan dari dokter ke orangtua
- check list ( PEDS, Denver II, ELMS)
- pemeriksaan pada anak
Skrining test tidak untuk diagnosis
Global developmental delay (GDD) atau Mental
Retardation
GDD secara signifikan keterlambatan 2 atau
lebih domain al : motor kasar/motor halus,
bicara/bahasa, sosial kemandirian dan
aktifitas sehari-hari.
Signifikan delay 2SD atau kurang pada usia
yang sesuai atau usia standar
GDD biasanya pada anak kecil < 5tahun,
sedangkan mental retardation biasanya pada
anak besar dimana dibutuhkan tes IQ .
Retardasi Mental
1. Fungsi intelektual di bawah normal
2. Terdapat kendala dalam perilaku adaptif
sosial
3. Gejala timbul dalam masa perkembangan
yaitu di bawah 18 tahun
Melly Budhiman
Apabila IQ di bawah 70 tak dapat mengikuti
pendidikan sekolah biasa
- berpikir sederhana
- daya tangkap dan daya ingatnya lemah
- pengertian bahasa dan berhitungnya juga
sangat lemah.
Perilaku adaptif sosial kesulitan
menyesuaikan diri dengan masyarakat
sekitarnya dan biasanya tingkah lakunya
kekanak-kanakan tidak sesuai umur
Klasifikasi
Sangat superior >130
Superior 120-129
Di atas rata-rata 110-119
Rata-rata 90-110
Dibawah rata-rata 80-89
Retardasi mental(border line) 70-79
Retardasi mental R(mampu didik) 52-69
Retardasi mental S (mampu latih) 36-51
Retardasi mental B 20-35
Retardasi mental sangat berat < 20
Klasifikasi gejala :
1. Tipe klinik :
-kelainan fisis dan mentalnya cukup berat
-penyebab tersering adalah organik
- perlu perawatan terus menerus
- dapat terjadi pada klas sosial tinggi-rendah
2. Tipe sosiobudaya
- tampilan normal
-pada umumnya sosioekonomi rendah
- IQ borderline atau MR ringan
Etiologi
Non organik :
- kemiskinan dan keluarga yg tak harmonis
- faktorsosiokultur
- interaksi anak-pengasuh yg tidak baik
- penelantaran anak.
Organik
- prakonsepsi
- pranatal
- perinatal
-postnatal
Etiologi
I. Penyakit herediter
Inborn Error metabolism : PKU
Abnormalitas pada satu gen :
neurofibromatosis, tuberosklerosis
Aberasi kromosom: Fragile X sindrom, Down
sindrom, translokasi, mikrodelesi.
2. Penyakit yang didapat :
Infeksi : meningitis, ensepalitis
Trauma kepala
Asfiksia, intoksikasi
Enviromental problems dan behavior
sindroms
Deprivasi psikososial
Gangguan perilaku dan emosi
Autism
Psikosos masa kanak
Evaluasi GDD/MR
Anamnesis riwayat secara lengkap (faktor
risiko), pemeriksaan fisik dan pem neurologik
Pemeriksaan metabolik : asam amino urin,
asam organik serum , laktat, amonia
Analisa kromosom, DNA
EEG
Evaluasi pendengaran dan penglihatan
CT scan, MRI
Penyakit-penyakit yg berhubungan dengan
Mental Retardation

Penyakit dengan kejang ( 15-30%)


Serebral palsi (20-30%)
Impairmant / gangguan pendengaran dan
atau penglihatan (10-20%)
Komorbid dengan penyakit mental

Pervasive developmental disorder(PDD)


Attention deficit disordetr hiperaktif (ADDH)
TIC disorder
Schizoprenei dan psikotik lainnya.
Stereotific movement disorder
Mood disorder
dll
Tatalaksana :
- multi disiplin dan individual
- mengembangkan potensi anak
seoptimal mungkin.
psikolog, pekerja sosial
psikiatri,rehabilitasi medik, terapi wicara,
guru LB , OT, fisioterapi
Terima kasih

You might also like