Professional Documents
Culture Documents
DEFINISI
Kejang demam: kejang yang terjadi pada suhu badan tinggi
dan suhu tinggi ini disebabkan kelainan ekstrakranial
Anak-anak usia 6 bulan-5 tahun
KLASIFIKASI KEJANG DEMAM
Terbagi 2:
Kejang demam sederhana:
Tidak ada riwayat epilepsi keluarga
Tidak ada riwayat cedera otak terdahulu
Serangan kejang demam pertama antara usia 6 bulan 6
tahun
Lama kejang dibawah 20 menit
Kejang tidak fokal
Tidak ada riwayat kelainan neurologis atau abnormalitas
perkembangan
Bila tidak memenuhi kriteria di atas maka disebut kejang
kompleks
BENTUK KEJANG
Kejang parsial:
Simple (kesadaran tidak terganggu)
-Dengan tanda motorik
-Dengan gajala sensorik
-Dengan gejala autonomik
-Dengan gejala psikis
Complex/kejang psikomotor (kesadaran terganggu)
-Onset parsial simple diikuti gangguan kesadaran
-Sejak onset terjadi gangguan kesadaran
Kejang parsial yang berubah menjadi kejang umum sekunder
Kejang umum
- Petit mal
- Myoclonic
- Clonic
- Tonic
- Grand mal
- Atonik
ETIOLOGI
Peranan infeksi pada sebagian besar kejang demam tidak
spesifik dan timbulnya serangan terutama didasarkan atas
reaksi demam yang terjadi
Faktor yang mungkin berperan menyebabkan kejang demam:
Demam
Hasil toksin mikroorganisme terhadap otak
Respon alergik atau keadaan imun yang abnormal oleh infeksi
Perubahan keseimbangan caian dan elektrolit
Ensefalitis viral ringan yang tidak diketahui atau ensefalopati
toksik sepintas
Kombinasi faktor-faktor
FAKTOR RISIKO
Secara genetik menurut Annegers, risiko saudara kandung
penderita kejang demam mendapat kejang demam adalah 2-3
kali lebih besar daripada populasi umum
PATOFISIOLOGI
Anoksia relatif yang terjadi sewaktu demam mungkin
merupakan penyebab dari kejang
1 derajat fahrenheit metabolisme naik 7%
Dewasa sirkulasi total tubuh 18% masuk ke otak
Pada usia 3 tahun 65%, maka suhu yang lebih tinggi lagi
menyebabkan aliran darah ke otak harus ditingkatkan untuk
menjaga pasokan oksigen dan glukosa yang cukup
Bila peningkatan aliran darah ini tidak mencukupi, maka
anoksia relatif ini mungkin memicu kejang
Hipotesis anoksia relatif juga menjelaskan kejang yang lama
dapat merusak otak karena tingginya penggunaan glukosa dan
oksigen. Akhirnya otak akan mengalami anoksia dan
hipoglikemia
TATALAKSANA
A: look, feel, listen, head tilt chin lift, pasang orofaringeal atau
nasofaringeal airway, bila bersih juga mungkin masi perlu suction
cairan kemudian dimiringkan
B: nilai pernafasan dari frekuensi nafas, retraksi, sianosis,
pengembangan dada, berikan oksigen per face mask, bila
hipoventilasi oksigenisasi dengan BVM, dimonitor dengan pulse
oxymetri
C: raba nadi karotis atau brakhial, periksa capilarry filling, pasang IV
line, pasang monitor
D: lihat pupil dan reaksinya, simetris atau tidak (tanda peningkatan
ICP), anak yang posisinya menjadi dekortikasi atau deserbrasi yang
tadinya normal juga menunjukkan peningkatan ICP, perhatikan
tanda kaku kuduk
E: perhatikan tanda trauma akibat kejang dan ruam sebagai tanda
sepsis
Turunkan panas dengan kompres dingin dan berikan
antipiretik seperti asetaminofen atau yang lainnya
Bila kejang, lakukan usaha penghentian kejang dengan
pemberian diazepam per rektal 5mg (bb <10kg) atau 10mg
(bb >10kg), atau per IV 0.3-0.5mg/kg/menit selama 2 menit
Kejang yang belum berhenti, 15 menit kemudian ulang
dengan diazepam dosis sama
4 jam kemudian berikan fenobarbital, dosis hari pertama8-
10mg/kg berat badan/hari terbagi 2 dosis
Hari berikutnya sampai demam reda sebanyak 4-5mg/kg/hari
dalam 2 dosis
anamnesis
Setelah keadaan pasien tidak kejang dalam anamnesis yang
perlu diperhatikan:
Tipe kejang yang terjadi simple atau kompleks, frekuensi
serangan, durasi, fokal atau umum
Fokus pada riwayat demam, durasi demam, tingginya,
karakteristik demam
Riwayat penyakit sekarang yang dapat menjadi penyebab
demam seperti faringitis, otitis, DB, gastroenteritis sebaiknya
dicari
Riwayat penggunaan antibiotik, karena dapat menutupi gejala
infeksi SSP sekarang
Riwayat kejang terdahulu, gangguan neurologis, gangguan
perkembangan, atau penyebab lain yang berpotensi
menyebabkan kejang seperti trauma harus dicari
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium harus ditujukan untuk mencari sumber
demam, bukan sekedar sebagai pemeriksaan rutin:
Darah
Kadar elektrolit, kalsium, fosfor dan magnesium
Gula darah
PUNGSI LUMBAL
Pungsi lumbar adalah pemeriksaan cairan serebrospinal
untuk meneliti kecurigaan meningitis.
Memiliki tanda peradangan selaput otak (contoh : kaku leher)
Mengalami complex partial seizure
Kunjungan ke dokter dalam 48 jam sebelumnya (sudah sakit
dalam 48 jam sebelumnya)
Kejang saat tiba di IGD (instalasi gawat darurat)
Kejang pertama setelah usia 3 tahun
PUNGSI LUMBAL
Pada anak dengan usia > 18 bulan, pungsi lumbal dilakukan jika
tampak tanda peradangan selaput otak, atau ada riwayat yang
menimbulkan kecurigaan infeksi sistem saraf pusat.