You are on page 1of 50

MATA TENANG VISUS TURUN

MENDADAK

Oleh :
Legina Aromatika,S.Ked
Krisna Adhitya Wilantara Yusuf,S.Ked
Widia Pinasthika,S.Ked
Citra Puspitasari,S.Ked
NEURITIS OPTIK
Peradangan dari nervus opticus

Neuritis
intraokular atau Peradangan papil saraf optik dalam bola mata
papilitis

Neuritis Radang saraf optik yang terletak di belakang


retrobulbar bola mata.

Penyebabnya :
Idiopatik
Sklerosis multipel
Neuromyelitis optica (Devics disease)
Gejala subjektif
Penglihatan turun mendadak dalam beberapa jam sampai hari yang
mengenai satu atau kedua mata.
Penglihatan warna terganggu.
Rasa sakit bila mata bergerak dan ditekan
Adanya defek lapang pandang.
Pasien mengeluh penglihatan menurun setelah olahraga atau suhu
tubuh naik (tanda Uhthoff).
Beberapa pasien mengeluh objek yang bergerak lurus terlihat
mempunyai lintasan melengkung (Pulfrich phenomenon),
kemungkinan dikarenakan konduksi yang asimetris antara nervus
optikus.
Gejala objektif
Pemeriksaan visus
Didapatkan penurunan visus yang bervariasi mulai dari
ringan sampai kehilangan total penglihatan

Segmen anterior
Palpebra, konjungtiva, maupun kornea dalam keadaan wajar.
Refleks pupil menurun pada mata yang terkena dan defek
pupil aferen relatif atau Marcus Gunn pupil umumnya
ditemukan.
Gejala objektif
Segmen Posterior
Pada neuritis retrobulbar maka papil tampak normal, berjalannya
waktu, nervus optikus dapat menjadi pucat akibat atrofi.
Pada bentuk papilitis akan tampak edema diskus yang hiperemis
dan difus, dengan perubahan pada pembuluh darah retina, arteri
menciut dan vena melebar.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan foto sinar X kanal optika, sela tursika
Pemeriksaan CT orbita dan kepala
Tes ishihara untuk melihat adanya penglihatan warna yang terganggu,
umumnya warna merah yang terganggu.

DIAGNOSIS BANDING
- Iskemik optik neuropati - Hipertensi berat
Tidak sakit dengan skotoma altitudinal
- Edema papil - Toksik neuropati
Merupakan edema dari papil akibat peningkatan
tekanan intrakranial, biasanya terjadi bilateral,
tajam penglihatan yang normal terkoreksi, refleks
pupil yang normal, dan lapang pandang yang intak
kecuali pembesaran bintik buta.
Terapi
Kortikosteroid atau ACTH
Antibiotik untuk menahan infeksi sebagai penyebab
Vasodilatasi dan vitamin
Iskemik Optik Neuropati Akut
Etiologi iskemik optic neuropati optic
antara lain

Thrombus
Emboli
Radang pembuluh darah yang menyumbat
pembuluh darah papil optic
Penyebab utama di kelompokan
kedalam :
Nonarteritik anterior iskemik optic
neuropati
Arteritik anterior iskemik optic neuropati
anterior giant cell arteritis
Gambaran Klinis

Usia lebih 40 tahun Polimialgia


Tajam penglihatan Demam.
turun mendadak akut papil saraf
skotoma/defek lapang optic yang sembab
pandang sesuai dengan pada tepinya, pada
gambaran serat saraf tahap lanjut papil
retina, atau kadang- menjadi pucat dan
kadang altitudinal edema berkurang
Tidak redapat rasa Kadang-kadang ada
nyeri perdarahan peripapil
Tidak progresif tanpa adanya eksudat
Sakit kepala, sakit saat pada retina
menguyah
Penatalaksanaan

Obati penyebabhipertensi dan diabetes


mellitus
alergi steroid
Perbaikanberkurangnya edema papil
Ablasio Retina Suatu keadaan terpisahnya sel kerucut dan sel
batang retina dari koroid / sel epitel pigmen
retina
Jika terjadi robekan pada retina, sehingga vitreus yang
mengalami likuifikasi dapat memasuki ruangan subretina dan
menyebabkan ablasio progresif
Etiologi
faktor usia usia pertengahan atau lebih
tua)
Herediter
Diabetes mellitus
Inflamasi
Tumor
Trauma
Dikenal 3 macam bentuk ablasio
retina
Ablasio retina regmatogenosa
Ablasio retina serosa atau eksudatif
Ablasio retina akibat traksi
Ablasio retina regmatogenosa
Ablasi terjadi akibat adanya robekan pada
retina sehingga cairan masuk ke belakang
antara sel pigmen epitel dengan retina.
Terjadi perdorongan retina oleh badan
kaca yang masuk melalui robekan atau
lubang pada retina ke rongga suberitna
sehingga mengapungkan retina dan
terlepas dari lapis epitel pigmen koroid
Gejala
Gangguan penglihatan terlihat seperti tabir yang menutup
Fotopsia/ light flashes (kilatan cahaya) tanpa adanya cahaya di
sekitarnya, yang umumnya terjadi sewaktu mata digerakkan dalam
keremangan cahaya atau dalam keadaan gelap.
Penurunan tajam penglihatan. Pasien mengeluh penglihatannya
sebagian seperti tertutup tirai yang semakin lama semakin luas. Pada
keadaan yang telah lanjut dapat terjadi penurunan tajam penglihatan
yang lebih berat
Pemeriksaan
Funduskopi :

Retina yang terangkat berwarna pucat

Terlihat robekan retina berwarna merah

Bila bola mata bergerak retina yang terlepas bergoyang.


TATALAKSANA
A. Pneumatic Retinopexy
Udara/gas yang disuntikkan ke dalam vitreous untuk mempertahankan
retina pada posisinya
TATALAKSANA

B. Cleral buckling

Mempertahankan retina di posisinya dengan


melekukan sklera menggunakan eksplan yang
dijahitkan pada daerah robekan retina
TATALAKSANA

C. Vitrektomi

Dengan membuat insisi kecil pada bola mata kemudian memasukkan instrumen hingga
ke cavum melalui pars plana.

Setelah itu pemotongan vitreus. Teknik dan instrumen yang digunakan tergantung tipe
dan penyebab ablasio.
Ablasio Retina Serosa atau
Eksudatif
Tertimbunnya eksudat dibawah retina dan
mengangkat retina (keluarnya cairan dari
pembuluh darah retina dan koroid)
Penyebab: skleritis, koroiditis, tumor
retrobulbar, radang uvea, idiopati
Permukaan retina yang terangkat terlihat
cicin
Penglihatan dapat berkurang ringan
sampai berat
Ablasio Retina Akibat Traksi
Lepasnya jaringan retina terjadi akibat tarikan jaringan
parut pada badan kaca, dan terdapat jaringan fibrososo
yang disebabkan DM proliferatif, trauma, dan perdarahan
badan kaca akibat bedah atau infeksi
Penglihatan turun tanpa rasa sakit
Pengobatan: melepaskan tarikan jaringan parut atau
fibrosis di dalam badan kaca dengan tindakan vitrektomi
Oklusi arteri retina sentral Adanya sumbatan
pembuluh darah
pada
retina
sentral
Disebabkan oleh
Emboli akibat penyaklit emboli jantung, nodus-nodus reuma, carotid
plaque atau emboli endokarditis.
Radang arteri
Spasme pembuluh darah, disebabkan oleh antara lain pada overdosis
obat, keracunan alkohol, tembakau, kina atau timah hitam.
Akibat terlambatnya pengaliran darah retina yang terjadi pada
peninggian tekanan intraokular, stenosis aorta atau arteri karotis.
Giant cell artritis
Kelainan hiperkoagulasi
Trauma
Berkurangnya suplay oksigen pada daerah oklusi Kebutaan yang
permanen
DIAGNOSIS
Awalnya penglihatan kabur yang hilang timbul (amaurosis fugaks)
ANAMNESIS Tanpa nyeri
Mengenai satu mata
Hilangnya penglihatan yang tiba-tiba (memberat)

Penurunan visus yang berupa serangan-serangan yang berulang


PEMERIKSAAN Pupil anisokoria
FISIK Pemeriksaan funduskopi
- Seluruh retina berwarna pucat akibat edema dan gangguan
nutrisi pada retina
- Terdapat gambaran berupa sosis pada arteri retina akibat
pengisian arteri retina yang tidak merata
- Sesudah beberapa jam retina akan tampak pucat akan terlihat
gambaran merah ceri (cherry red spot) pada makula lutea.
Tatalaksana
Kerusakan retina irreversibel ternyata terjadi setelah 90 menit
sumbatan total arteri retina sentralis, sehingga hanya tersedia
sedikit waktu untuk memulai terapi
Menurunkan tekanan bola mata dapat dengan Asetazolamid
(500 mg IV) bisa ditambahkan timolol 0,5%

Vasodilator pemberian bersama dengan antikoagulan. Akan


tetapi antikoagulan sistemik biasanya tidak diberikan.

Steroid bila di duga terdapatnya peradangan


Sumbatan vena retina

Oklusi vena retina sentral yang mengakibatkan


gangguan perdarahan
di dalam bola mata

Oklusi vena retina cabang (BRVO)


Terjadi ketika vena pada bagian distal sistem vena retina
mengalami oklusi, yang menyebabkan terjadinya perdarahan di
sepanjang distribusi pembuluh darah kecil pada retina

Oklusi vena retina sentral (CRVO)


Terjadi akibat adanya trombus di dalam vena retina sentral pada
bagian lamina cribrosa pada saraf optik, yang menyebabkan
keterlibatan seluruh retina.
Penyebab lokal dari oklusi vena retina adalah trauma, glaukoma,
dan lesi struktur orbita.

Proses sistemik juga dapat menyebabkan oklusi vena retina, di


antaranya adalah hipertensi, atherosklerosis, diabetes mellitus,
glaukoma, penuaan, SLE dan lain-lain

Ketika vena mengalami hambatan aliran balik menyebabkan darah


tersebut bocor ke retina Sehingga terjadi malfungsi dari retina
dan penurunan ketajaman penglihatan.
DIAGNOSIS

Penurunan tajam penglihatan sentral ataupun perifer


mendadak dan dapat memburuk
Anamnesis
Tidak terdapat rasa sakit
Mengenai satu mata

Vena yang berkelok-kelok, edema makula dan retina,


perdarahan berupa titik terutama bila terdapat
Pemeriksaan Fundus penyumbatan vena yang tidak sempurna
Perdarahan retina kecil-kecil yang tersebar dan bercak
cotton-wool
Edema makula dengan adanya penurunan tajam
penglihatan dan pembengkakan discus opticus bisa saja
muncul
Fluorescein
angiogram
PENATALAKSANAAN

Pengobatan terutama ditujukan untuk mencari penyebab dan mengobatinya


Antikoagulasi dan fotokoagulasi daerah retina yang mengalami hipoksia

KOMPLIKASI

- Glaucoma, yang disebabkan oleh adanya pembuluh darah baru yang


abnormal, yang tumbuh di bagian depan mata
- Edema makula, yang disebabkan oleh kebocoran cairan di retina
KEKERUHAN & PERDARAHAN BADAN
KACA
Kekeruhan badan kaca akibat penuaan disertai
degenerasi berupa terjadinya koagulasi protein badan
kaca
Perdarahan pada badan kaca dapat terjadi spontan pada
diabetes mellitus, rupture retina, ablasi badan kaca.
Kelainan darah dan trauma tumpul atau kontusi jaringan
dan suatu trauma tembus.
Diagnosis
Turunnya penglihatan mendadak, lapang
pandangan ditutup oleh sesuatu sehingga
mengganggu penglihatan tanpa rasa sakit.
Pemeriksaan fundus tidak terlihat adanya
reflex fundus yang berwarna merah dan
sering memberikan bayangan hitam yang
menutup retina.
Tatalaksana
Pengobatan berupa istirahat dengan kepala lebih tinggi
paling sedikit selama 3 hari.

Hentikan obat seperti aspirin, anti radang nonsteroid,


kecuali bila sangat dibutuhkan.

Darah dikeluarkan dari badan kaca bila terdapat bersama


ablasi retina atau perdarahan yang lebih lama dari 6
bulan, dan bila terjadi glaukoma hemolitik.
Ambliopia toksik
Keracunan alkohol atau tembakau, timah, dan bahan toksik
lainnya.
Terdapat tanda-tanda lapang pandangan yang berubah-ubah.

Pada uremia dapat terjadi ambliopia uremik di mana


penglihatan akan berkurang.

Hilangnya tajam penglihatan sentral bilateral, akibat keracunan


metilalkohol dan juga akibat gizi buruk
OKULOPATI ISKEMIK
Sindrom yang terjadi akut akibat oklusi arteri
karotis yang mengakibatkan iskemia seluruh
bola mata.
Pada mata menyebabkan keluhan sangat sakit,
edema kornea, suar pada cairan mata, pupil
dilatasi dan atrofi, rubeosiris, katarak,
hipotoni, mikroaneurisma, dan
neovaskularisasi.
Emboli merupakan penyebab penyumbatan
arteri retina sentral yang paling sering.
Emboli dapat berasal dari perkapuran yang
berasal dari penyakit emboli jantung.
BUTA SENTRAL BILATERAL
Penglihatan sentral berkurang pada kedua
mata dapat terjadi akibat migren
(parasentral), keracunan atau obat
(methanol, etil alcohol), degenerasi
macula, buta akibat gerhana matahari,
neuritis retrobulbar bilateral, ambliopia
nutrisional dan lesi kortikal.
HISTERIA DAN MALINGERING

Keadaan dimana pasien berpura-pura sakit,


biasanya untuk menarik perhatian dan untuk
bermalas-malasan ataupun untuk mendapatkan
suatu kompensasi gaji dan asuransi.
Pada pemeriksaan didapatkan lapang pandangan
yang menciut konsentris, pada pemeriksaan lapang
pandang berulang dan yang lebih karakteristik
adalah gambaran seperti spiral selama dilakukan
pemeriksaan lapang pandang.
Kadang-kadang disertai dengan gejala rangsangan
lainnya seperti blefarospasme, memejamkan mata,
dan lakrimasi. Reaksi pupil normal dengan gejala
lainnya yang tidak nyata.
MIGRAIN

Nyeri kepala sebelah yang dapat juga dirasakan di belakang kedua bola
mata yang berdenyut disertai dgn mual, muntah, letih, dan fotofobia.
Kelainan penglihatan ini mendahului keluhan sakit kepala.
Gejala penglihatan:
Fotofobia (lebih menonjol)
terlihat garis cahaya berkelok-kelok ireguler yang kadang-kadang tepi garis
berwarna terang yang disebut spectrum fortifikasi (pernyataan spectrum).
kaburnya benda di atas atau di bawah obyek yang dilihat, kadang juga dengan
skotoma sentral
gangguan lapang pandang hemianopsia lateral, yang sering disertai dengan
garis-garis bersilang terang yang bergerak cepat pada skotoma lapang
pandangan yang disebut skotoma skintilans.
RETINOPATI SEROSA SENTRAL

suatu keadaan lepasnya retina dari lapis


pigmen epitel di daerah macula akibat
masuknya cairan melalui membrane bruch
dan pigmen epitel yang inkompeten.
Biasanya dijumpai pada penderita laki-laki
berusia antara 20 sampai 50 tahun.
Didapatkan pada perempuan hamil dan
pada usia di atas 60 tahun.
Gejala:
Visus menurun disertai metamorfopsia
Hipermetropia dengan skotoma relative dan
positif
Dengan uji Amster terdapat penyimpangan garis
lurus disertai dengan skotoma.
Berkurangnya fungsi makula terlihat dengan
penurunan kemampuan melihat warna.

Funduskopi: terangkatnya retina dapat sangat kecil


dan dapat seluas diameter papil
Pengobatan:
Bila terjadi penurunan visus akibat gangguan
metabolisme makula maka dapat
dipertimbangkan fotokoagulasi.
Umumnya kelainan ini menghilang dengan
sendirinya setelah 6 sampai 8 minggu, biasanya
akan hilang total setelah 4 sampai 6 bulan.
AMAUROSIS FUGAKS

Buta sekejap satu mata yang berulang.


Gelap sementara selama 2 sampai 5 detik
yang biasanya mengenai satu mata pada
saat serangan dan normal kembali sesudah
beberapa menit dan jam, disertai dengan
gangguan kampus segmental tanpa rasa
sakit dan terdapatnya gejala-gejala sisa.
terjadi akibat hipotensi ortostatik, spasme
pembuluh darah, aritmia, migren retina,
anemia arthritis dan koagulopati
UVEITIS POSTERIOR
Uveitis posterior adalah radang uvea
bagian posterior yang biasanya disertai
dengan keradangan jaringan
disekitarnya.
Inflamasi ini terletak di uvea bagian
belakang dengan batas basis vitreus.
Jika mengenai retina retinitis
Jika mengenai vitreous vitritis.
Etiologi
Toksoplasmosis
Trauma pasca bedah
Defisiensi imun
Uveitis Posterior

Koroiditisperadangan lapisan koroid


bola mata yang dapat dalam bentuk
koroiditis anterior, radang koroid perifer
koroiditis areolar (bermula di macula lutea
dan menyebar ke perifer)
Koroiditis difusa (menyebar di fundus okuli)
Koroiditis eksudatif (tampak bercak-bercak
eksudat)
Koroiditis juksta papil
Penglihatan kabur
Floater
Jarang merah
Fotofobia
Kekeruhan badan kaca dan infiltrate dalam
retina koroid
Edema papil, perdarahan retina, vascular
sheathing
TERIMA KASIH

You might also like